Anda di halaman 1dari 84

1

PENYALAHGUNAAN LEM AIBON OLEH ANAK REMAJA (STUDI


KASUS DI DESA TELUK LEBAN KEC MARO SEBO ULU KAB
BATANG HARI PROVINSI JAMBI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Prodi Hukum Pidana Islam
Fakultas Syariah

Oleh:
M SAHRUL
NIM: 102170159

PEMBIMBING:
Dr. Hj Ramlah M.Pd.I M.Sy
Dr. Anggi Purnama Harahap, S.H, M.H
PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021/1441 H
2
3
4
5

MOTTO

‫اْل ْز َْل ُم ِرجْ سٌ مِّنْ َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن َفاجْ َتنِب ُْوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح ُْو َن‬
َ ْ ‫صابُ َو‬ َ ْ ‫ٰ ٰٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٰٓوا ِا َّن َما ا ْل َخ ْم ُر َوا ْل َميْسِ ُر َو‬
َ ‫اْل ْن‬

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, seseunguhnya (meminum) khamr,


berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatann itu agar kamu mendapat keberuntungan.1

1
QS. AL Maidah (5) : 90
6

PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Alhamdulillah
Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua saya
Ayahanda (Alm) M.Saman dan Ibundah Robi Hadawiah tercinta
Yang telah membesarkan, mendidik, mengasihi saya dengan
penuh kasih sayang tanpa pernah merasa letih, serta telah
berkorban seluruh jiwa dan raga demi membuat saya
menjadi seorang anak yang lebih berarti lagi.
Semoga keluh kesah dan air mata kalian menjadi aliran sungai yang
mengalir di surga Firdaus. Dan Semoga Kelak Saya Bisa Menjadi Orang
Yang Sukses
Agar Bisa Membalas Jasa Ibu dan Bapak.Amiin
Ungkapan terima kasih juga kepada:
Kakak saya Sopiah, Nur Hasanah, Sakdiah, Maimunah, Samsu Rizal, Saidil
Muammar
Yang selalu menyemangati saya, mendoakan saya agar saya bisa menjadi orang
yang sukses. Amiin
Tak luput pula ucapan terima kasih kepada
Dosen pembimbing saya, ibu Dr. Hj Ramlah M.Pd.I M.Sy dan Bapak Dr. Anggi
Purnama Harahap, S.H, M.H.
Selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah sabar untuk membimbing
saya sampai skripsi ini selesai. .
Terima kasih kepada:
Akh Ari Kurniawan S.H yang selalu menyemagati saya dan teman-teman
seperjuangan saya,Opa Riki Julian Mualana, Zamharil, Nunun ,Leha, Asma dan
kawan-kawan Hukum Pidana Islam 7A terima kasih sudah memberikan semangat
kepada saya
7

ABSTRAK

M Sahrul, 102170159, “Penyalahgunaan Lem Aibon Oleh Anak Remaja


(Studi Kasus Di Desa Teluk Leban Kec Maro Sebo Ulu kab Batang Hari).”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang faktor-faktor penyebab anak
remaja menyalahgunakan lem aibon, upaya penanggulangan yang di lakukan
pemerintah Desa Teluk Leban, dan pandangan hukum Islam dan hukum Positif
terhadap penyalahgunaan lem Aibon yang dilakukan oleh anak remaja Desa Teluk
Leban. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian
bertempat di Desa Teluk Leban Kec Maro Sebo Ulu Kab Batang Hari. Fokus
penelitian ini adalah memfokuskan pada anak remaja yang menyalahgunakan lem
aibon dan upaya pencegahan yang di lakukan pemerintah Desa Teluk Leban Serta
pandanagan hukum Islam dan hukum positif terhadap penyalahgunaan lem aibon
yang dilakukan oleh anak remaja Desa Teluk Leban. Dalam penelitian ini Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi (observation), wawancara
(interview), dan dokumentasi. Serta teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis data model interaktif yakni dengan mengumpulkan data,
mereduksi data, menyajikan data dan memverifikasi data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada 20 kasus remaja menyalahgunakan lem aibon factor
yang paling dominan membuat anak remaja menyalahgunakan lem aibon adalah
factor lingkungan di samping itu juga factor ingin tahu juga membuat anak remaja
menyalahgunakan lem aibon karna lem aibon mudah di dapat cukup membawa
uang 6-10.000 sudah dapat membawa pulang lem aibon tanpa harus bertransaksi
secara sembunyi dan keberadaanya legal sebagai lem , upaya penanggulanganya
adalah dengan cara membubarkan anak remaja yang berkumpul agar tidak saling
mengajak satu sama lain menggunakan lem aibon dan membatasi jam keluar
malam bagi anak remaja sampai jam 21.00 malam serta penanaman modal akhlak
yang baik terhadap anak remaja Desa teluk Leban , dalam hukum positif di
Indonesia belum ada Undang-udang yang mengatur tentang penyalahgunaan lem
aibon karna lem sendiri jenis narkoba baru yang belum di atur kedalam tiga
golongan Narkotika pada Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang
Narkotika, dalam Islam sudah lazim di ketahui bahwa mabuk adalah haram, entah
itu mabuk minuman keras, narkotika, zat sintesis seperti lem atau zat apapun yang
bisa membuat seseorang mabuk atau tidak sadarkan diri.

Kata Kunci: Penyalahgunaan Lem Aibon


8

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah mengajarkan kepada hamba-Nya ilmu
dan menjadikannya berakal agar menjadi khalifah di bumi ini. Sholawat serta
salam tak lupa pula dihaturkan kepada pembimbing umat ke jalan Allah nabi
Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju
zaman Islamiyah yang penuh dengan ilmu dan peradaban.
Sesuai dengan jurusan Hukum Pidana Islam, dalam karya ini penulis
memaparkan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jurusan yang penulis tekuni
selama ini. Adapun judul skripsi penulis dalam hal ini adalah
”PENYALAHGUNAAN LEM AIBON OLEH ANAK REMAJA (STUDI
KASUS DI DESA TELUK LEBAN KEC MARO SEBO ULU KAB
BATANG HARI PROVINSI JAMBI”.
Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap perkembangan
ilmu dan memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata
satu (SI) pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan
semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena keterbatasan
ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.
Sebagai wujud rasa syukur, penulis juga menyampaikan ucapan terima
kasih kepada orang tua terkasih Ayahanda (Alm) M. Saman dan Ibunda Robi
Hadawiah dan kerabat yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi
ini serta segenap Civitas Akademika UIN STS JAMBI yang telah memberi
kesempatan dan menghantarkan penulis kepada tahap akhir menempuh studi di
UIN STS JAMBI.
Penulis juga mengucapkan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H Su‟aidi Asyari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S,Ag., M.H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9

3. Bapak Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik.
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan,
5. Bapak Dr.H Ishaq S.H.,M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Kerja sama di Lingkungan Fakultas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Ketua Jurusan Ibu Dr. Rabiatul Adawiyah, S.HI., M.HI selaku Ketua Jurusan
7. Bapak Devrian Ali Putra, MA. Hk selaku sekretaris Jurusan Hukum Pidana
Islam di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
8. Ibu Dr. Hj Ramlah M.Pd.I M.Sy selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Anggi
Purnama Harahap, S.H, M.H selaku pembimbing II.
9. Bapak dan ibu Dosen serta seluruh Karyawan dan Karyawati Fakultas
Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Kedua orang tua tercinta ibu dan bapak yang slalu memberikan doa dan
semangat untuk anaknya.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

demi kesempurnaan skripsi ini untuk edisi yang akan datang. Dengan adanya

skripsi ini kiranya dapat memotivasi kepada diri penulis pribadi khususnya dan

para pembaca umumnya untuk membuat karangan ilmiah dimasa yang akan

datang. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya kepada

kita semua.Aamiiin Ya Robbal „Alamiin.

Jambi, Maret 2021


Penulis,
M Sahrul

NIM. 102170159
10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i
PERNYATAAN KEASLIAN………………………………………………...ii
PERSETUJUAN………………………………………………………………iii
PENGESAHAN………………………………………………………………. iv
MOTTO………………………………………………………………………. v
PERSEMBAHAN……………………………………………………………..vi
ABSTRAK…………………………………………………………………......vii
KATA PENGANTAR………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1
A. Rumusan Masalah………………………………………………… 5
B. Batasan Masalah…………………………………………………... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………..7
D. Kerangka Teori Dan Konseptual………………………………….8
E. Tinjauan Pustaka……………………………………………….....13

BAB II METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian…………………………………………….17
B. Tempat dan Waktu………………………………………………... 17
C. Jenis dan Sumber Data……………………………………………. 17
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………... 18
E. Teknik Analisis Data……………………………………………… 20
F. Sistematika Penulisan……………………………………………... 21
11

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


A. Sejarah Desa Teluk Leban…………………………………….…23
B. Aspek geografis Desa Teluk Leban……………………………...24
C. Stuktur pemerintahan Desa Teluk leban………………………...26
D. Aspek demografis Desa Teluk leban…………………………….29
E. Aspek ekonomi Desa Teluk leban……………………………….34

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN


A. Faktor-faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan lem aibon oleh
anak remaja Desa Teluk leban………………………………….37
B. Upaya penanggulangan penyalahgunaan lem aibon yang di lakukan
oleh anak remaja Desa Teluk leban oleh pemerintah Desa Teluk
leban…………………………………………………………….43
C. Pandangan hukum positif dan hukum Islam terhadap penyalahgunaan
lem aibon oleh anak remaja Desa Teluk leban……………...….46

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………...60
B. Saran……………………………………………………………..6

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak dulu hingga pada saat ini, hubungan-hubungan antar manusia

diatur oleh serangkaian nilai-nilai dan kaidah-kaidah. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa hukum dan masyarakat adalah dua hal yang saling

melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjelaskan

bahwa ada 4 hak dasar yang dimiliki oleh seorang anak yakni: hak hidup, hak

tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak untuk berpartisipasi2. karena itu,

ketika seorang ibu ingin menggugurkan janin dalam kandungannya, maka saat

itu juga telah terjadi pelanggaran hak anak. Anak mempunyai hak untuk

tumbuh dan berkembang, tumbuh berarti secara fisik (tinggi dan berat

badannya) sedangkan yang berkembang adalah kejiwaannya. Anak-anak

berhak untuk mendapat asupan makanan yang bergizi untuk pertumbuhannya,

perlu belajar sekolah, bermain, mendapatkan kasih sayang dan lain-lain.

Kondisi perekonomian bangsa Indonesia saat ini membuat setiap orang di

Indonesia harus siap bersaing demi memenuhi kebutuhannya termasuk anak

remaja3.

Remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

dewasa. Pada umumnya dikenal sebagai masa yang penuh energi, rasa ingin

2
Undang-undang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002 pasal 4
3
Sofyan S.Willis. Problema Remaja dan Pemecahannya,(Bandung: Alfabeta, 1981),
Hlm. 36
13

tahu, emosi yang tinggi, semangat ingin mencoba dan tidak mau ketinggalan.

Remaja adalah kelompok yang rawan berkaitan dengan penyalahgunaan

narkoba yang meliputi zat alami dan sintesis yang apabila dikonsumsi

menimbulkan ketergantungan dalam diri pengguna. Salah satunya adalah

penyalahgunaan zat adiktif lem yang dilakukan dengan cara mengisap atau

menghirup aroma dari lem. Zat adiktif yang memberikan pengaruh cukup

besar yang sering digunakan di kalangan remaja adalah Inhalan4. Sebagai

alternatif lain remaja mulai mencoba-coba bahan (zat adiktif) yang ada di

sekitar mereka seperti dengan menggunakan lem dengan cara dihirup yang

penggunaannya sama dengan beberapa jenis narkoba tertentu.

Islam sangat mengecam bagi seseorang yang merusak orang lain

maupun dirinya sendiri, beberapa ayat dan hadist yang melarang perbuatan

membinasakan diri sendiri:

Pertama: Allah Ta‟ala berfirman

َ ِ‫َوي ُِحلُّ لَهُ ُن الطَّيِّثَاتِ َوي َُحزِّ ُم َعلَ ْي ِه ُن ْالخَ ثَائ‬


‫ث‬

Artinya: Dan mnghalalkan bagi mreka segala yang baik dan

mengharamkan bagi mereka segala yang buruk5

4
Inhalant adalah zat adiktif yang sering digunakan produk sehari-hari terutama produk
rumah tangga seperti bensin, lem, dan pembunuh seranngga. Inhalant mengandung banyak zat
kimia berbahaya yang harus dihndari dari jangkuan anak kecil. Jika inhalant masuk kedalam
tubuh maka akan mengancam kelancaran kerja system saraf pusat, sehingga berdampak pada
koordinasi gerak tubuh dan terganggunya konsentrasi berpikir. https://id.m.wikipedia.org, di
akses pada tanggal 22 februari 2020 jam 09:15
5
QS. Al A‟rof: (7)157.
14

Setiap yang Khobits terlarang dari ayat ini. di anatara makna khobits

adalah yang memberikan efek negative.

Kedua: Hadist yang di riwayatkan oleh Abu Daud

‫ُك ُّل ُه ْس ِكز َخ ْوز َو ُك ُّل َخ ْوز َح َزام‬

Artinya: “Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamar

hukumnya adalah haram.6

Kecanduan mengelem di kalangan anak remaja di Desa Teluk Leban

semakin hari semakin mengkhawatirkan, tidak hanya mengakibatkan

kehancuran diri individu. Kecanduan ngelem menyerang semua lapisan anak

remaja baik golongan kaya maupun miskin. Dengan adanya laporan anak

remaja yang mengelem masayarakat dan pemerintah Desa Teluk Leban

bertindak tegas dengan menangkap dan melapor kesekolah untuk di bimbing

gurunya di sekolah supaya tidak lagi menggunakan lem sebagai bahan untuk

mabuk. Di samping itu remaja yang ketergantungan mengelem menjadi beban

masyarakat karna dapat bedampak tehadap lingkungan yang tidak sehat dan

dapat menjadi penyakit-penyakit masyarakat.

Inhalan merupakan bagian dari zat adiktif yang merupakan zat yang

dihirup dari solvent (zat perlarut) yang mudah menguap. Zat adiktif kategori

inhalan merupakan produk yang mudah didapatkan di pasaran dengan harga


6
Abu Daud Sulaiman ibn al-Asy’as al-Sijistaany, sunan Abu Daud ( Beirut Darl al-Fikr,
1424/2003 M), jilid 3, hadist no 3680 hlm 737
15

yang murah salah satunya adalah lem. Lem yang penggunaan sebenarnya

sebagai bahan perekat disalahgunakan oleh remaja sebagai „obat‟ teler dan

bertujuan untuk mendapatkan efek “fly” atau “eurofia”. Remaja yang

cenderung tidak tahu akibat negatif dari penyalahgunaan lem ini akan merasa

senang setelah menggunakannya. Sesaat setelah pemakaian mereka akan

merasa “fly” mereka kehilangan kesadaran diri, seperti halnya dengan

mabuk.7

Hal tersebut terjadi dikarenakan lem aibon itu sendiri mengandung zat

Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) yang apabila dimasukkan kedalam tubuh

manusia dapat mengubah suasana hati, perasaan, pikiran, serta perilaku

seseorang. Dan pemakaian yang terus menerus akan mengakibatkan

ketergantungan terhadap keadaan psikologis pengguna. Munculnya fenomena

kecenderungan kenakalan remajadi desa Teluk Leban pada saat ini terutama

yang masih berstatus sebagai pelajar akhir-akhir ini menjadi permasalahan

yang mengkhawatirkan baik dari perspektif pendidikan, sosial, maupun

budaya. Kehidupan remaja yang ditandai oleh berbagai macam kenakalan

remaja, adalah bukti lemahnya moralitas dan kepribadian usia remaja.

Perilaku “ngelem” pun mulai menjadi tren bagi kalangan remaja di desa

Teluk Leban, dikarenakan tidak adanya kontrol dan pengawasan yang

ketat,dan telah ada laporan beberpa kasus ngelem. Dari hasil wawancara

dengan bapak A Basir selaku ketua komite sekolah menengah pertama dan

anggota BPD Desa Teluk Leban bapak A basir mengatakan “ sudah ada

7
Dirwansyah tahir, kajian sosiologi hukum terhadap penyalahgunaan lem fox oleh
remja di kota Makassar Universitas Hasanudin, tahun 2017
16

sekitar 20 laporan kasus ngelem yang terjadi di kalangan anak remaja dan

sudah di laporkan ke guru dan orangtuanya masing-masing”8. Disamping itu

juga untuk mendapatkan lem aibon ini tidaklah sulit, melainkan sangat mudah

sekali karena keberadaanya sendiri legal (sebagai lem).

Cukup dengan membawa uang Rp.6000 (enam ribu rupiah) sampai

Rp.10000 (sepuluh ribu rupiah) saja sudah bisa membawa pulang sebuah lem.

Tanpa harus bertransaksi secara sembunyi-sembunyi seperti halnya

bertransaksi narkoba. Disinih titik yang sangat jelas bahwa dengan adanya

kesalahan penggunaan lem aibon yang mengandung zat berbahaya itu, masa

depan anak bangsa semakin terancam, bahkan bahaya itu dapat melebihi

sebuah narkotika yang kerap ditentang keberadaanya. Maka dari itu, sudah

seharusnya permasalahan ini menjadi masalah yang harus ditangani secara

serius oleh masyarakat dan pemerintah. Beberapa Jenis lem yang sering

digunakan untuk melakukan aktifitas mengisap lem yakni jenis lem aibon,

lem fox, lem perabotan atau lem alat rumah tangga.

Berdasarkan uraian latar belakan masalah di atas maka selaku penulis

berinisatif untuk mengangkat masalah tersebut judul skripsi yaitu

“Penyalahgunaan Lem Aibon Oleh Anak Remaja (Studi Kasus Di Desa Teluk

Leban Kec Maro Sebo ulu Kab Batang Hari)”

B. Rumusan Masalah

8
Wawancara dengan bapak A.Basir sebagai ketua komite dan anggota BPD desa teluk
leban tanggal 30 Desember 2020
17

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas

maka dapat di rumusan masalah yang di jadikan penelitian dalam penyusunan

skripsi ini adalah:

1.Faktor-faktor apakah yang menyebabkan anak remaja Desa Teluk Leban

menyalahgunakan lem aibon?

2. Bagaimanakah upaya penanggulangan penyalahgunaan lem aibon yang di

lakukan oleh anak remaja Desa Teluk Leban oleh pemerintah desa Teluk

Leban?

3.Bagaimanakah pandangan hukum positif dan hukum Islam terhadap

penyalahgunan lem aibon yang di lakukan oleh anak remaja Desa Teluk

Leban?

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini lebih terfokus, serta

tidak menyimpang dari ruang lingkup penelitian, maka penulis membatasi

kajian penelitian ini yaitu tentang Penyalahgunaan Lem Aibon Dikalangan

Anak Remaja

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui apa Faktor-faktor yang menyebabkan anak remaja Desa

Teluk Leban menyalahgunakan lem aibon!

b. Untuk mengetahui upaya penanggulangan penyalahgunaan lem aibon yang

di lakukan oleh anak remaja Desa Teluk Leban oleh pemerintah desa Teluk

Leban!
18

c. Untuk mengetahui pandangan hukum positif dan hukum Islam terhadap

penyalahgunan lem aibon yang di lakukan oleh anak remaja Desa Teluk

Leban!

Kegunaan Penelitian

a. Secara akademis dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan

kepada pembaca umumnya, dalam hal ini yang berkenan dengan

penyalahgunaan lem aibon oleh anak remaja desa teluk leban kec maro

sebo ulu kab batang hari

b. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat melengkapi salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana stara satu (S1) pada Hukum Pidana Islam

Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi dan tulisan ini diharapkan bisa

menambah referensi kepustakaan di Fakultas Syari‟ah dan bagi mahasiswa

yang mengkaji permasalahan tentang penyalahgunaan lem aibon

c. Bagi instansi terkait, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait topik penelitian

penulis.

E. Kerangka Teori Dan Konseptual

1. Kerangka Teori

1. Teori Lingkungan

Lingkungan adalah istilah yang mencakup segala makluk hidup di alam

yang ada di bumi. Lingkungan secara umum adalah segala Sesutu yang ada di

sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.


19

Lingkungan merupakan kombinasi dari fisik meliputi keadaan sumber daya

alam seperti tanah, air, energy surya, mineral serta flora dan fauna.

Pengertian lingkungan menurut beberapa ahli

1. Menurut Darsono pengertian lingkungan adalah bahwa semua benda dan

kegiatan mereka, yang tekandung dalam ruang di mana manusia dan

mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan bada-

badan hidup lainya. dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk

kehidupan manusia.

2. Menurut Emil Salim pengertian lingkungan menurut Salim di artikan

sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat

dalam ruangan yang kita tempat dan mempengaruhi hal yang hidup

termasuk kehidupan manusia.

3. Menurut Soedjono definisi lingkungan mencakup segala unsur dan faktor

fisik jasmaniah, yang berada di dalam alam meliputi hewan, tmbuh-

tumbuhan, dan manusia.

4. Menurut Munadjat Danusaputro arti lingkungan adalah seluruh benda

dan daya serta keadaan termasuk yang ada di dalamnya manusia dan

segala tingkah perbuatannya yang berada dalam ruang di mana manusia

memang berada dan mempengaruhi suatu kelangsungan hidp serta pada

kesejahteraan manusia dan jasah hidup yang lainya. 9

Dari beberapa pendapat ahli di atas lingkungan dapat di artikan lingkungan

merupakan hal yang mempengaruhi keberlangsungan kehidupan baik

9
http//gurupendidikan.co.id di akses pada tanggal 27 januari 2020 jam 14:34
20

kehidupan yang positif maupun kehidupan yang menyelimpang dari aturan

Agama dan Undang-undang.

b. Teori Kenakalan Remaja

Istilah buku perdana dalam konsep psikologi adalah juvenile delinquency

yang secara etimlogis dapat di jabarkan bahwa juvenile berarti anak

sedangkan delinquency berarti kejahatan. Dengan demikian pengertian secara

etimologis adalah kejahatan anak. Jika menyangkut subyek/pelakunya, maka

menjadi juvenile delinquency yang berarti penjahat anak atau kejahatan anak10

Masalah deliknwensi anak-anak atau remaja di Indonesia ternyata banyak

menarik perhatian beberapa ahli ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

kehidupan anak atau remaja. Soerjono Soekanto menguraikan secara singkat

sebagai berikut;

“Delinkwensi anak-anak yang terkenal di Indonesia adalah masalah

“cross boy” dan Cross girls” yang merupakan sebutan bagi anak-

anak yang tergabung dalam suatu ikatan atau organisasi formil atau

semi formil dan yang memepunyai tingkah laku yang kurang atau

tidak di sukai oleh masyarakat pada umunya. Delinkwensi anak di

Indonesia meningkat pada tahun-tahun 1956 dan 1958 dan juga pada

tahun 1968-1969, hal mana sering di sinyalir pernyataan-pernyataan

resmi penjabat penjabat maupun petugas-petugas penegak hukum.

Delinkwensi anak-anak tadi meliputi pencurian, perampokan,

pencopetan, penganiayann, pelanggaran susila, penggunaan obat

10
Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Pt Rineka Cipta, 1989), Hlm. 10
21

obatan dan mengendarai mobil atau motor, tanpa mengindahkan

norma lalu lintas.‟‟

Perbuatan-perbuatan anak remaja tersebut pada akhirnya akan

menimbulkan keresahan social sehingga kehidupan masyarakat tidak

harmonis lagi, ikatan solidaritas menjadi runtuh. Secara yuridis formal

perbuatan-perbuatan mereka jelas melawan hukum tertulis atau undang-

undang.

Jika ditinjau dari segi moral dan kesusilaan, perbuatan-perbuatan

tersebut melanggar moral, menyalahi norma-norma social dan bersifat anti

social dan bersifat anti susila. Kenakalan remaja yang di rasakan sangat

mengganggu kehidupan masyarakat, sebenarnya bukanlah suatu keadaan

yang berdri sendiri. Kenakalan remaja akan muncul karena beberapa sebab,

baik karena salah satu maupun bersamaan.11

2. Kerangka Konseptual

a. Remaja

Remaja adalah suatu usia di mana individu terintegritas ke dalam

masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwah dirinya

berada di bawah tingkat orang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling

tidak sejajar

Masa remaja menurut Mapipare berlangsung antara umur 12 tahun

sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.

Rentang usia remaja ini dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13

11
Muhammad Ali, Psikologi Remaja, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Hlm. 9.
22

tahun sampai 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun ke atas

adalah usia remaja akhir. Menuerut hukum di Amarika Serikat saat ini

individu di anggap dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun dan bukan

21 tahun sperti ketetntuan sebelumnya. Pada usia ini, umumnya anak sedang

duduk di bangku sekolah menengah. 12

Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah

tidak termasuk golongan anak-anak tetapi belum juga dapat diterima secara

penuh untuk masuk kegolongan orang dewasa remaja ada diantara anak dan

orang dewasa. Oleh karena itu remaja sering sekali dikenal dengan fase

”mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Pada umumnya, remaja

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity). Karena didorong ingin

tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin berpetualang, menjalani segala

sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Ada

beberapa bentuk kenakalan yang dilakukan remaja dalam proses

perkembanganya, salah satunya adalah kenakalan sosial dapat meliputi: seks

bebas, minum-minuman keras, obat- obatan, penggunaan lem dan sebagainya.

Remaja yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah remaja usia 15

tahun sampai 19 tahun. Pada usia tersebut remaja masih labil dalam emosi,

perasaan maupun tingkah lakunya.

b. Lem Aibon

Lem Aibon adalah lem serbaguna, untuk merekatkan berbagai alat

atau barang. Lem ini berguna untuk merekatkan barang dari bahan kulit

12
Ibid hlm 15
23

binatang (tas, sepatu), plastik, kayu, kertas, aluminium, karet, tembaga, besi

dan lain-lain. Jenis lem ini sering disalahgunakan oleh anak-anak jalanan

untuk membuat mereka mabuk karena lem ini termasuk kategori Narkotika,

Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).

Lem Aibon itu sendiri merupakan salah satu jenis NAPZA yang

digunakan dengan cara dihirup hingga kondisi tertentu dan berpotensi amat

kuat untuk menimbulkan ketergantungan bagi si pengguna. Zat yang ada

dalam lem Aibon adalah zat kimia yang bisa merusak sel-sel otak dan

membuat kita menjadi tidak normal, sakit bahkan bisa meninggal. Salah satu

zat yang terdapat di dalam lem aibon adalah Lysergic Acid Diethyilamide

(LSD.

Zat ini pertama kali dibuat secara sintetis pada tahun 1940-an untuk

menghilangkan hambatan yang merintangi pada kasus kejiwaan. Halusinogen

yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote, telah dipakai

golongan pribumi Meksiko selama beberapa ratus tahun untuk kegiatan

keagamaan dan hiburan. Halusinogen juga dikenal sebagai psikedelik, yakni

bertindak pada susunan saraf pusat untuk membuat perubahan bermakna dan

sering radikal pada kondisi kesadaran pengguna dan juga dapat mengacaukan

perasaan nyata, waktu dan emosi para pengguna. 13

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka atau dapat disebut juga landasan teori, atau kajian teori

merupakan studi pendahuluan (preliminary study) yang bertujuan untuk

13
https://id.m.wikipedia.org, di akses pada tanggal 19 Februari 2020 jam 20:36
24

mencari data tentang masalah penelitian, dengan kata lain telaah kepustakaan

merupakan analisis teoritik tentang masalah yang dteliti, yang dikaitkan

dengan hasil-hasil penelitian yang telah ada dan atau hasil studi

kepustakaan14:

1. Skripsi Muh. Fauzan Kasim (2013) mahasiswa universitas Hasanudin

Makassar Fakultas Hukum Jurusan Hukum Pidana yang membahas

tentang Tinjauan Kriminologis Terhadap Penyalahgunaan “Lem ” Oleh

Anak jalanan (Study Kasus Di Kota Makassar). Dalam skripsi ini

membahas tentang upaya penanggulangan yang dapat dilakukan

terhadap anak jalanan selaku penyalahguna lem aibon, yakni dengan

upaya pre-emtif melalui edukasi serta penanaman nilai-nilai agama atau

norma yang baik sehingga nilai/norma tersebut mampu terinternalisasi

pada anak dan juga dari pihak orang tua didukung pemerintah diberikan

pemahaman tentang bagaimana cara memproteksi anak dengan agama

dan pendidikan, agar diharapkan mampu untuk meningkatkan intelektual

dan mengenal mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang

menyimpan.15

2. Skripsi Riri Afriani Progam Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Samarinda 2017 yang bejudul

14
Ishaq, Metode Penelitian Hukum, (Bandung: Alfabeta 2017), Hlm. 83.
15
Muh. Fauzan Kasim (2013) mahasiswa universitas Hasanudin Makassar Fakultas
Hukum Jurusan Hukum Pidana yang membahas tentang Tinjauan Kriminologis Terhadap
Penyalahgunaan “Lem Aibon” Oleh Anak jalanan (Study Kasus Di Kota Makassar).
25

“Pendidikan Kesehatan Dengan Media Vdio Terhadap Pengetahuan

Remaja Mengenai Bahaya Penyalahgunaan Zat Adiktif Lem Pada Siswa

Kelas VIII DI SMP YPS Samarinda. Skripsi ini membahas tentang

Pengetahuan sebelum diberikan perlakuan dengan menayangkan video

bahaya penyalahgunaan zat adiktif lem dengan kategori pengetahuan

rendah sebesar 68%, pengetahuan kategori sedang sebesar 28% dan

pengetahuan kategori tinggi sebesar 4%. Pengetahuan setelah diberikan

perlakuan dengan menayangkan video bahaya penyalahgunaan zat

adiktif lem dengan kategori tinggi sebesar 85.3% dan pengetahuan

kategori sedang sebesar 14.7%. Adanya perbedaan pengetahuan sebelum

dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan media video bahaya

penyalahgunaan zat adiktif lem pada siswa kelas VIII SMP YPS

Samarinda yaitu terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan dari

kategori pengetahuan tinggi dari 4% menjadi 85.3% dan di posttest tidak

ada kategori pengetahuan rendah16.

3. Skripsi Dirwansyah Tahir Program Studi Ilmu Hukum Departmen Hukum

Masyarakat Dan Hukum Pembangunan Universitas Hasanuddin Makassar

Yang Berjudul “Kajian Sosiologi Terhadap Penyalahgunnan lem Fox

Oleh Remaja Di kota Makasar”. Membahas tentang bagaimana peran

kepolisian menanggulangi penyalahgunaan lem Fox di kalangan remaja

Karena polisi dianggap sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan

16
Riri Afriani Progam Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Samarinda 2017 yang bejudul Pendidikan Kesehatan Dengan Media Vdio
Terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Bahaya Penyalahgunaan Zat Adiktif Lem Pada Siswa
Kelas VIII DI SMP YPS Samarinda
26

masyarakat, maka setiap persoalan sosial selalu diarahkan pada polisi.

Sementara itu polisi juga masih mempunyai pekerjaan lain dalam

menegakkan hukum, mencari dan menemukan tersangka tindak pidana

serta terjadinya pelanggaran hukum yang dapat diproses sesuai dengan

hukum positif..17

Sedangkan peneliti sendiri membahas mengenai : “Penyalahgunaan lem

aibon oleh anak remaja (studi kasus di desa Teluk Leban Kec Maro Sebo Ulu

Kab Batang Hari”

Jadi antara penelitian ini dengan peneitian sebelumnya memiliki

kesamaan dan perbedaan. Adapun kesamaan penelitian ini dengan penilitan

sebelumnya yaitu sama sama membahas penyalahgunaan lem. Dan

perbedaanya yaitu terdapat pada bentuk lem yang digunakan, peneliti

sebelumnya membahas lem fox yaitu lem kayu dan objek kajianya anak

jalanan dan siswa siswi smp YPS samarindah serta upaya pecegahan dari

kepolisian setempat. Sedangkan dalam penlitian ini membahas tentang

penyalahgunaan lem aibon atau lem serbaguna yang biasa di gunakan untuk

merekatkan barang seperti plastic dll, dalam penelitian ini objek kajian penulis

adalah anak remaja atau anak yang belum dewasa yang berumur antara 12

sampai 18 tahun. Dalam penlitian ini penulis upaya pencegahan yang di

lakukan adalah uapaya pencegahan dari pemeritah setempat atau pemerintah

Desa Teluk Leban, dan menggunakan pandangan hukum positif dan hukum.

17
Dirwansyah Tahir Program Studi Ilmu Hukum Departmen Hukum Masyarakat Dan Hukum
Pembangunan Universitas Hasanuddin Makassar Yang Berjudul Kajian Sosiologi Terhadap
Penyalahgunnan lem Fox Oleh Remaja Di kota Makasar.
27

BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan judul yang akan di teliti maka pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris

dalam penelitian ini maksudnya adalah dalam menganalisis permasalahan

dilakukan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum (yang merupakan data

skunder) dengan data primer yang di proleh di lapangan yaitu tentang

Penyalahgunan Lem Aibon (Study Kasus Di Desa Teluk Leban Kec Maro Sobo

Ulu Kab Batang Hari).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Desa Teluk Leban Kec Maro Sebo Ulu Kab

Batang Hari yang berbatasan dengan kabupaten Tebo pada tanngal 29

Desember 2020

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Penelitian yang di lakukan sangat berkaitan erat dengan data-data yang

di peroleh sebagai dasar dalam pembahasan dan analisis. Dalam penelitian ini

di dapatkan data yang valid dan relevan dengan objek yang di teliti.

a. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun lokasi objek penelitian

atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan


28

b. Data Skunder

Data skunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh

secara langsung atau tidak langsung atau melalui perantara. Data ini diperoleh

dengan cara mengutip dari sumber lain sehingga tidak bersifat authentic,

karena sudah di peroleh dari pihak kedua.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana sumber data di proleh. Dapat di

proleh dari penelitian di lapangan berupa hasil dari wawancara dan

dokumentasi di lapangan, yaitu: tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama,

orang tua, anak-anak remaja

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta. Tujuannya adalah agar data yang di peroleh

valid, dan komprehensif berikut adalah tekniknya:

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah instrument untuk mendapatkan data

utama terkait dengan penyalahgunaan lem aibon di kalangan remaja Desa

Teluk Leban.

2. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mentah dari informan,

sehingga dapat ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam dokumen. Data

mentah ini adalah data utama dalam penelitian ini yang diperoleh oleh peneliti
29

secara langsung dari informan yang bermanfaat untuk menjawab persoalan

penelitian ini adalah orang yang mengetahui dengan pasti informasi yang

dicari. Oleh karena itu, secara khusus wawancara ini ditujukan kepada:

1. Informan yang berkedudukan sebagai ketua Adat, Ketua Komite

Sekolah Menengah Pertama , Orangtua, dan Masyarakat

2. Remaja yang menyalahgunakan lem aibon di Desa Teluk Leban

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari

dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data.

Secara tekhnik, analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini

terdiri dari tiga kegiatan yang saling berintraksi, yaitu:

a. Redukasi (datareduction),

b. Penyajian data (data display)

c. Penarikan Kesimpulan (conclution).

1. Redukasi Data

Melalui pengamatan lapangan dan wawancara di temukan data yang

sedemikian banyak bercampur aduk, maka langkah selanjutnya yang peneliti

lakukan adalah meredukasi data. Redukasi data adalah aktifitas peneliti dalam

memilih dan memilah data yang di anggap relevan untuk di sajikan.


30

Data yang di proleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu di catat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan

analisis data melalui redukasi data. Meredukasi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan kepada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah diredukasi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas,dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila di perlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data redukasi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data ke dalm bentuk narasi. Bentuk penyajian data yang umum dilakukan

dalam penelitian kualitatif, yang mana data disajikan lebih sistematis agar

lebih mudah dipahami dan memudahkan untuk mengikuti kronologis alur

peristiwa.

Dalam praktiknya tidak semudah ilustrasi yang di berikan, karna

fenomena social bersifat kompleks, dan dinamis, sehingga apa yang

ditemukan pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama

dilapangan akan mengalami perkembangan data. Untuk itu maka peneliti

harus selalu menguji apa yang telah ditentukan pada saat memasuki lapangan.

3. Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan bagian dari penelitian sebagai

konfigurasi yang utuh, dari hasil wawancara agar tidak hilang dan lupa maka

harus segera dicatat, karna wawancara yang dilakukan tidak terstruktur maka

peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil


31

wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari berbagai sumber data, perlu

dicatat mana data yang dianggap penting dan tidak penting.

Oleh karna itu, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, dan didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten.

F. Sitematika Penulisan

Penyusunan skripsi ini terbagi kepada lima bab, antara babnya ada yang

terdiri dari sub-sub bab. Masing-masing bab membahas permasalahan-

permasalahan tersendiri, tetapi tetap saling berkaitan antara sub bab dengan

bab yang berikutnya. Untuk memberikan gambaran secara mudah agar lebih

terarah dan jelas mengenai pembahasan skripsi ini penyusun menggunakan

sistematika dengan membagi pembahasan sebagai berikut:

Bab I : Merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka.

Bab II : berisikan tentang metode penelitian, yakni mengenai pendekatan

penelitian, tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data,

instrument pengumpulan data, teknik analisis data dan

sistematika penulisan.
32

Bab III: Dalam bab ini akan dibahas gambaran umum tentang lokasi

penelitian tepatnya di Desa Teluk Leban Kec Maro Sebo Ulu

Kab BAtang Hari

Bab IV: berisi pembahasan dan hasil penelitian mengenai

Penyalahgunaan Lem Aibon OLeh Remaja (Studi kasus Di

Desa Teluk Leban Kec Maro Sebo Ulu Kab BAtang Hari

Bab IV: bab ini akan di uraikan kesimpulan dari dari hasil penelitian,

saran dan kata penutup dari penulisan.


33

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Teluk Leban

Pada zaman dahulu di Muara Sungai Nyaur bermukimlah beberapa

keluarga dari suku melayu. Setiap hari mereka berburu dan meramu makanan di

Muara Sungai Nyaur, lama kelamaan hewan buruan yang ada di sekitar tempat

gubuknya berkurang, karena itu suatu pagi mereka sepakat untuk berburu di

seberang tempat tinggalnya. 18 Mereka menyebrang dengan menggunakan rakit,

walaupun dengan susah payah namun mereka tetap mengayuh rakitnya kehulu,

akhirnya sampailah mereka di sebuah teluk barulah mereka berlabuh, mereka

menancapkan sebuah dayung sebuah dayung untuk tempat mengikatkan tali

rakitnya tepat dibawah sebuah pohon leban yang besar, setelah itu barulah mereka

berburu.

Mereka banyak mendapatkan hewan buruan karena sudah mendapatkan

hewan buruan yang banyak mereka ingin segera ke gubuknya. Namun ketika

mereka sampai kerakitnya dan akan membuka tali rakitnya, mereka semua

terkagum melihat dayung yang mereka tancapkan tadi sudah bersarang burung

cinto kasih. Salah satu dari mereka berkata bahwa sebaiknya kita membangun

tempat tinggal di tempat ini, suatu saat tempat ini akan menjadi tempat yang

makmur, dan tempat itu diberi nama TELUK LEBAN.

18
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
34

Pohon Leban dalam cerita inilah yang di ukir dan di jadikan ke untungan

dan hanya boleh di pukul ketika ada salah satu warga Desa Teluk Leban yang

meninggal dunia.19

B. Aspek Geografis Desa Teluk Leban

Desa Teluk Leban adalah desa yang terletak di dataran tinggi dan secara

administratif, Desa Teluk Leban berada di perbatasan antara Kabupaten Tebo dan

Kabupaten Batang Hari. 20

Desa Teluk Leban telah mengalami pergantian Kepala Desa selama 11

sejak pemerintahan pertama kepala desa yang dulu memimpin yaitu sebagai

berikut :

1. H. Abdul Karim (memerintah selama 10 tahun)

2. H. Abdul Somat/Datuk Guru

3. Baharrahadin

4. Yusuf (memerintah sekitar 2 tahun)

5. Hasan

6. Ismail Yusuf (memerintah sebelum tahun 1971)

7. H. Mustapal Bakri HZ (1988 tahun sampai 1998)

8. A. Rasyid

9. Syargawi Ismail. S. Sos (2001-2013)

10.Abd. Basid (5 september 2013-2019)

11 M Yahya S.Pd pejabat sementara (2019-2020)

19
Dokumentasi di kantor Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
20
Ibid
35

Adapun wilayah Desa Teluk Leban terbagi menjadi 12 Rukun

Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk sebanyak 2.467 jiwa dengan

memiliki 712 KK.

Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan

sekaligus bisa menjadi beban pembangunan. Agar dapat menjadi dasar

pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai kualitas SDM

yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang

dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan dan yang luas

wilayahnya 50,22 Km dengan batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kampung Baru

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Peninjauan

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rengas IX

- Sebelah Utara berbatasan dengan PT. WKS21

Keadaan Topografi Desa Teluk Leban dilihat secara umum keadaan

merupakan daerah yang di aliri sungai Batang Hari, yang beriklim sebagaimana

Desa-desa lain di Kabupaten Batang Hari mempunyai iklim kemarau, pancaroba

dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam

pertanian yang ada di Desa.22

21
Dokumentasi di kantor Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember
2020
22
Ibid
36

Tabel 1

Orbitrasi23

Jarak ke Ibukota Kecamatan 10 Km

Jarak ke Ibukota Kabupaten 80 Km

Jarak ke Ibukota Provinsi 110 Km

Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan 1 ½ jam

Waktu tempuh ke Ibukota Kabupaten 2 ½ jam

Waktu tempuh ke Ibukota Provinsi 3 ½ jam

C. Struktur Pemerintahan

Struktur pemerintahan Desa merupakan gambaran dari susunan dari

organisasi desa dalam dalam pemerintahan dan susunan para aparat desa, untuk

lebih jelasnya tentang tugas pemerintahan desa Teluk Leban, berikut ini

dijelaskan tentang tugas-tugas pemerintah desa :

1. Kepala Desa berfungsi yaitu bertanggung jawab atas jalannya kegiatan roda

pemerintahan di tingkat desa dengan sering melakukan koordinasi atau melalui

kerja sama dengan aparat Desa, dan bertugas menyelenggarakan pemerintahan

desa dengan melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan

pemberdayaan masyarakat.

2. Sekretaris Desa yaitu bertanggung jawab di semua kegiatan baik di bidang

administrasi atau surat menyurat dan pengarsipan surat masuk atau surat

23
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
37

keluar, dan mengoordinasikan tugas perangkat desa lainya yang menjalankan

tugas desa, mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan desa dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes

3. Kasi keuangan yaitu melakukan pembayaran baik itu di bidang pendanaan

perlengkapan kantor dan juga berfungsi merincikan semua kegiatan yang ada

dalam desa tersebut.

4. Kasi Umum yaitu berfungsi melakukan pengetahuan dan dan perlengkapan

perkantoran yang di anggap perlu.

5. Kasi Pemerintahan bertanggung jawab atas kegiatan yang ada dan melakukan

koordinasi dan juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pemerintahan.

6. Kasi Pembangunan yaitu melakukan koordinasi dan pendataan tentang

pembangunan Desa.

7. Kasi Kesra yaitu melakukan pembinaan terhadap mayarakat baik itu di bidang

agama, pendidikan, kesehatan, keamanan dan lain sebagainya.

8. BPD berfungsi menetapkan peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung

dan menyalurjan aspirasu masyarakat.24

Tabel 2

Struktur pemerintah Desa Teluk Leban berdasarkan Jabatan 25

NAMA JABATAN

M. YAHYA PEJABAT SEMENTARA

24
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
25
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
38

ZULFAHMI. SEKRETARIS DESA

SUPRIYANTO BPD

AHMAD MUKHOIRIAH S.Pd.I KASI UMUM

M. ALI KASI PEMERINTAHAN

M. HENDRI KASI PEMBANGUNAN

M. BAKRI KASI KEUANGAN

SOFWAN NAZORI S.Pd. KASI KESRA

Dengan adanya struktur pemerintahan Desa di atas, maka diharapkan

jalannya roda pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik, semoga melalui

struktur di atas dari masing-masing pihak dapat melaksanakan kegitan dan tugas

sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Supaya tercapai desa yang maju,

dan makmur terbebas dari korupsi sehingga dana APBDes dapat digunakan

semana mestinya dan program-program desa lainya dapat berjalan sebagaimana

mestinya.

Tabel 3

Aset Desa/Kekayaan Desa26

Jenis Aset Volume Kondisi

Tanah TKD Sawit 0,65 Ha Produktif

Tanah TKD Karet 2 Ha Produktif

26
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
39

Tanah TKD Sawah - -

Tanah Lokasi Perkantoran 0,2 Ha Dimanfaatkan

Tanah Lokasi Pasar 1 Ha Dimanfaatkan

Tanah Lokasi Lapangan Sepak Bola 1,5 Ha Dimanfaatkan

Tanah Lokasi Sekolah 4 Ha Dimanfaatkan

Tanah Lokasi Rumah Bides 0,02 Ha Dimanfaatkan

Tanah Lokasi Ibadah 0,60 Ha Dimanfaatkan

Tanah Lokasi TPU 1,5 Ha Dimanfaatkan

D. Aspek Demografis Desa Teluk Leban

1. Jumlah penduduk

Desa Teluk Leban sebanyak 2866 jiwa dengan pembagian menurut jenis

kelamin laki-laki sebanyak 1216 jiwa dan perempuan sebanyak 1650 jiwa.

Semua penduduk di Desa Teluk Leban mayoritas berasal dari suku melayuyang

hidup rukun, damai dan berdampingan dengan 100 % menganut agama Islam.

Tabel 4

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Desa Teluk Leban27

Jumlah Penduduk (Jiwa)


NO
Rukun 2016 2017 2018 2019 2020

27
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
40

Tetangga

1 RT 01 182 182 187 189 192

2 RT 02 189 189 190 207 214

3 RT 03 184 184 185 168 153

4 RT 04 190 190 195 196 210

5 RT 05 195 197 197 197 194

6 RT 06 212 215 217 220 222

7 RT 07 184 185 193 214 225

8 RT 08 231 238 230 218 217

9 RT 09 224 222 236 236 240

10 RT 10 130 114 132 140 251

11 RT 11 158 155 168 171 175

12 RT 12 185 171 172 174 174

Jumlah 2.264 2.292 2.302 2.330 2.467

2. Agama

Agama merupakan suatu kepercayaan, keyakinan, dan pedoman serta petunjuk

bagi setiap manusia. Melalui pemahaman agamanya, manusia dapat mengetahui

tentang ke Esaan sang Khalik.

Tabel 6
41

Struktur Penduduk Desa Teluk Leban Berdasarkan Agama 28

Agama Jumlah Penganut Keterangan

Islam 2467 Orang Mayoritas

Kristen - -

Budha - -

Hindu - -

Katolik - -

Dari data tersebut menunjukkan bahwa penduduk Desa Teluk Leban

Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batang Hari adalah mayoritas beragama

Islam, sedangkan yang menganut agama lain tidak ada sama sekali. Dari jumlah

penduduk Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batang Hari

yang mayoritas beragama Islam kesadaran mereka dalam beragama sangat tinggi

akan tetapi dari segi pemahaman agamanya kebanyakan dari mereka hanya

memahami agama yang sangat rendah. Namun dicerminkan sholat jama‟ah di

masjid dan musholla juga perhatian dari orang tua baik terhadap anak-anaknya

untuk mengaji setiap harinya di TPQ yang ada di desa tersebut.

Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara rutin juga menunjukkan

bahwa kehidupan beragama Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu

Kabupaten Batang Hari cukup baik, kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai

berikut :

28
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
42

F. Pengajian (tahlilan)

Kegiatan tahlilan di Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu

Kabupaten Batang Hari berlangsung secara rutin di sebagian RT setiap hari

kamis malam jum‟at, untuk tempat pelaksanaannya diacak secara bergiliran.

G. Pengajian BKMT

Kegiatan BKMT tersebut juga di selenggarakan secara rutin setiap hari

jum‟at sore, kegiatan ini di ikuti oleh ibu-ibu.

a. Peringatan hari besar Islam

Untuk kegiatan peringatan hari besar Islam biasanya selalu diperingati

baik secara sederhana ataupun besar-besaran. Kegiatan ini biasanya

dilaksanakan disetiap Masjid atau Mushollah yang ada di Desa Teluk Leban

Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batang Hari. Masyarakat Desa Teluk

Leban sangat antusias jika adanya peringatan hari besar Islam karena mereka

bisa berkumpul di masjid atau musholla dengan mendengarkan ceramah agama

dari Ustadz yang mengisi acara peringatan hari besar Islam tersebut

Untuk lebih mengetahui keadaan dan jumlah sarana ibadah di Desa Teluk

Leban maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7
Keadaan Sarana Ibadah Desa Teluk Leban29
NO Nama Sarana Ibadah Jumlah Keterangan

1 Masjid 1

2 Langgar 2

3 Gereja -

29
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
43

4 Pura -

5 Wihara -

Jumlah 3

Keadaan sarana-sarana ibadah di atas menunjukkan bahwa kegiatan

peribadatan kurang lancar disamping itu juga mengalami hambatan karena masih

kekurangan sarana bila dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di kecamtan

Maro Sebo Ulu.

3. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

kehidupan bermasyarakat, dalam rangka meningkatkan proses sumber daya

manusia. Karena tanpa pendidikan manusia bisa dikatakan sulit untuk maju dan

berkembang malahan bisa terjadi hal sebaliknya seperti halnya kebodohan dan

keterbelakangan. Untuk menunjang proses itu maka sangat dibutuhkan sarana

pendidikan dalam suatu desa sebagai bentuk perang terhadap kebodohan.

“penduduk Desa Teluk Leban hanya mampu mengenyam pendidikan di

bangku Sekolah Dasar, walaupun ada yang sudah sarjana namun

jumlahnya sangat terbatas bahkan masih ada warga yang tidak tamat

Sekolah Dasar atau bahkan tidak sekolah sama sekali.”30

Berikut ini adalah fasilitas pendidikan yang ada di Desa Teluk Leban

Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batang hari :

30
Wawancara dengan M Yhaya S.Pd pejabat sementara Desa Teluk Leban Kec. Maro
Sebo Ulu, 29 Desember 2020
44

Tabel 8

Keadaan Sarana Pendidikan Desa Teluk Leban 31

Sarana Pendidikan Jumlah

PAUD 1 buah

TK 1 buah

SD 2 buah

SMP 1 buah

MTS -

SMA -

SMK 1 buah

Dari sarana yang ada tersebut, kiranya Desa Teluk Leban sudah cukup

baik dalam menunjang majunya pendidikan di desa itu. Namun di desa tersebut

masih memerlukan sarana lain seperti MTS dan MA, karena bagi mereka yang

berminat dengan pendidikan tersebut harus keluar daerah bahkan keluar desa,

begitu juga halnya bagi mereka yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

E. Aspek Ekonomi Desa Teluk Leban

Desa Teluk Leban yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian

dengan cara bertani dengan berkebun kelapa sawit. Keadaan mata pencaharian

penduduk di Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batang

Hari yang merupakan suatu kegiatan penduduk dalam memperoleh suatu

31
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
45

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pencaharian ini

merupakan suatu kegiatan dan aktivitas masyarakat sesuai dengan bidang atau

pekerjaan yang dia miliki, yang tidak hanya sebagai petani kebun kelapa sawit

saja, tapi ada juga pekerjaan yang lain yang digeluti masyarakat desa ini.

Kemudian untuk melihat keadaan mata pencaharian penduduk di Desa

Teluk Leban dan dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 9

Usaha Jasa Perdagangan32

USAHA JUMLAH

Tokoh/Kios swalayan 9 Unit

Pasar Mingguan 1 Unit

Foto Copy 2 Unit

Conter Hp 1 Unit

Rumah makan 1 Unit

Toko Manisan 12 Unit

Tabel 10

Berdasarkan Usaha Keterampilan33

32
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
33
Dokumen Desa Teluk Leban Kecamatan Maro Sebo Ulu, 29 Desember 2020
46

Tukang Kayu 3 orang

Tukang Batu Bata 1 orang

Tukang Jahit 8 orang

Tukang Servis Elektronik 2 orang

Tukang Bengkel 6 orang

Tukang Gali Sumur -

Tukang Pijat/Urut 4 orang

Tukang Bangunan 9 Orang

Berdasarkan tabel di atas masyarakat Desa Teluk Leban cenderung

membuka usaha sendiri dan bekerja dengan keterampilannya yang mereka miliki.
47

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Perkembangan pada zaman sekarang yang begitu pesat membuat

seluruh elemen kota maupun desa harus ikut dalam laju pembangunan yang

semakin cepat termasuk pertumbuhan jumlah penduduk. bertambahnya

fasilitas kehidupan yang di bangun oleh pemerintah dan swasta yang

memanjakan masyarakat dengan segala kenyamananya. Hal tersbut lah yang

membuat sebagian anak remaja selalu berkeliaran di jalanan setelah mereka

pulang sekolah. Akibatnya anak remaja mengalami pergaulan bebas yang

tanpa mereka sadari mereka telah masuk kedalam jurang yang akan membuat

masa depan mereka suram.

Sebagai desa yang perlahan lahan mulai maju dan berkembang desa

teluk leban mulai megalami beberapa kasus kenakalan remaja. Kebanyakan

sebagian besar anak remaja desa teluk leban setelah pulang sekolah, dari

siang hingga tengah malam, pekerjaan mereka hanya bermain dan nongkrong-

nongkrong di pinggir jalan.

kondisi mental anak remaja di desa teluk leban juga terganggu akibat

pergaulan yang begitu bebas, dan tidak lagi mengindahkan nasehat dan

himbaun orang tua mereka , seperti berkata dan berbuat kasar pada orang lain,

dan penyalahgunaan zat adiktif.


48

A. Faktor-Faktor Yang Menjadi Penyebab Penyalahgunaan „Lem

Aibon‟ Oleh Anak Remaja Desa Teluk Leban

Penyalahgunaan zat adiktif sudah menjadi tren di kalangan anak remaja

penyalahgunaanya dari waktu ke waktu sudah menjamur. saat ini penggunanya

semakin beragam, mulai dari anak-anak, dan remaja. Hal ini begitu

mengkhawatirkan. Sangat tidak bisa di bayangkan bagaimana nasib bangsa ini

jika generasi muda yang di harapkan sebagai generasi penerus bangsa sudah

terkontaminasi pergaulan bebas dan penyalahgunaan zat adiktif.

Keberadaan remaja memang perlu mendapat perhatian terutama

mengenai tingkah lakunya, karena perkembangan seorang kearah dewasa,

kadang-kadang menimbulkan perbuatan yang lepas control, dan mencoba hal-

hal baru seperti mencoba lem aibon sebagai pengganti narkotika yang pada

akhirnya menimbulkan kecanduan yang penggunuaanya sama hal dengan

menggunakan narkoba. Hal demikian di sebabkan karna masa pertumbuhan

mental dan sikap anak yang belum stabil dan tidak terlepas dari pengaruh

lingkungan dan orang sekitar pergaulannya.

Dalam penelitian Ini Penulis menggunakan anak dan remaja sebagai

informan khusus karna Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang

jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak tetapi belum juga

dapat diterima secara penuh untuk masuk kegolongan orang dewasa remaja

ada diantara anak dan orang dewasa. Adapun informan tersebut berjumlah

5 orang terdiri dari 3 pelajar Smp 1 pelajar Smk dan 1 orang remaja yang
49

putus sekolah yang berusia di 13 hingga 18 tahun yang bertempat tinggal di

Desa Teluk Leban.

Penulis telah mewawancarai 5 remaja yang menyalahgunakan lem aibon di Desa

Teluk Leban pertama remaja berinisial MH mengatakan faktor yang

menyebabkanyan menyalahgunakan lem aibon

“Karna terpengaruh lingkungan tempat saya tinggal, yang membuat


saya terpengaruh untuk menggunakan lem aibon, awalnya coba-coba
saja menggunakan lem aibon, namun akhirnya kecanduan menggunakan
lem aibon”.34
Kedua AB ia mengatakan menggunakan lem aibon karna “terpengaruh oleh

teman sekitar lingkungan saya menggunakan lem aibon ia mengatakan teman-

temanya akan mengejek jika tidak menggunakan lem aibon” 35

Ketiga ST “mengatakan faktor yang membuat saya menggunakan lem

aibon adalah karna ketidakmampuan membeli narkotika yang mahal dan susah

di dapatkan karna itulah saya menggunakan lem aibon”36.

Keempat IS mengatakan “faktor yang membuatnya menggunakan lem

aibon adalah faktor ingin tahu, karna lem aibon mudah di dapatkan dan

keberadaanya legal sebagai lem.”37

Kelima AD faktor ia menggunakan lem aibon “karna saya ingin tahu

bagaimana penggunaan lem aibon selain itu lem aibon mudah di dapat selain

34
wawancara dengan MH pelajar SMK pada tanggal 27 Desember 2020
35
wawancara dengan AB pelajar SMP pada tanggal 27 Desember 2020
36
wawancara dengan ST remaja yang putus sekolah pada tanggal 29 Desember 2020
37
wawancara dengan IS pelajar SMP pada tanggal 29 desember 2020
50

mudah di dapat AD juga mengatakan bahwa menggunakan lem saat ini belum

ada larangan”.38

Tabel 9

Faktor-Faktor yang menyebabkan remaja menyalahgunkan lem aibon 39

No Faktor-faktor penyebab remaja Jumlah Presentase


menyalahgunakan lem aibon informan %
1 Pengaruh lingkungan 2 20

2 Ingin tahu karna lem aibon mudah 2 20


di dapatkan
3 Tidak mampuan membeli 1 10
narkotika
TOTAL 5 50

Berdasakan tabel di atas dapat di ketahui bahwa faktor yang dominan

remaja menyalahgunakan lem aibon adalah karena pengaruh lingkungan yang

sangat berpengaruh tinggi bagi tumbuh kembang anak remaja yang masih labil

dan rentan terhadap penyalahgunaan lem aibon.

Selain anak dan remaja dalam penelitian ini juga melakukan wawancara

dengan para orangtua remaja yang menyalahgunakan lem aibon para orangtua.

NH adalah ibu dari MH menurutnya anaknya menyalahgunakan lem

aibon “karna kekurangan kontrol dari kami orangtua yang sibuk mencari nafkah

sehingga kurang dalam pengontrolan anak”.40

38
wawancra dengan AD pelajar SMP pada tanggal 29 Desember 2020
39
Wawancara dengan anak remaja Desa Teluk Leban
40
wawancara dengan NH ibu dari remaja MH pada tanggal 31 Desember 2020
51

SP adalah ibu dari IS menurutnya anakanya menyalahgunakan lem aibon

“karna terpengaruh teman-temanya yang nakal sehingga tidak lagi

mengindahkan lagi kata-kata orangtua dan ia memutuskan untuk putus

sekolah”.41

SM adalah ayah dari AD menurut bapak SM “anaknya

menyalahgunakan lem aibon “karna saya kurang mengontrol anak, saya sibuk

bekerja pergi pagi pulang malam sdangkan ibunya sibuk berkebun setiap hari” 42

Dari uraian di atas dapat di ketahui bahwa jika remaja yang labil akan

sangat cepat terpengaruh apabila melihat dan tinggal di lingkungan yang kurang

baik. Karna remaja merupakan fase yang sedang mencari jati diri dan ia sangat

mudah terpengaruh untuk berbuat hal-hal menyimpang di tambah lagi dengan

pengaruh lingkungan dan teman sekitar. Dan apabila orangtua kurang dalam

pengawasan anak-anaknya maka akan semkin mudah untuk remaja

menyalahgunakan lem aibon.

41
wawancara dengan SP ibu dari remaja IS pada tanggal 31 Desember 2020
42
wawancara dengan SM bapak dari remaja AD pada tanggal 31 Desember 2020
52

B. Upaya Penanggulangan Lem Aibon Yang Di Lakukan Oleh Anak

Remaja Desa Teluk Leban Oleh Pemerintah Desa Teluk Leban

Kenakalan-kenakalan yang di lakukan oleh anak-anak dan remaja

seyogiyanya di upayakan penanggulangan yang dalam arti pengertian yang

setuntas-tuntasnya, upaya ini merupakan aktivitas yang pelik apabila ditinjau

secara integral, akan tetapi apabila di tinjau secara terpisah-pisah maka upaya ini

merupakan kegiatan yang harus di lakukan secara professional yang menuntut

ketekunan dan berkesinambungan dari suatu kondisi menuju kondisi yang lain.

Penanggulangan penyalahgunaan lem di kalangan remaja di Desa Teluk

Leban di lakukan sedini mungkin melalui tindakan-tindakan yang bijaksana

setelah mengetahui sebab-sebab penyalahgunaan lem aibon yang sebagian adalah

kaum remaja. Hal ini senada dengan yang di sampaikan oleh bapak A. Basir

selaku ketua komite sekolah menengah pertama (SMP) di desa Teluk Leban

menurut beliau “ upaya pencegahan secara dini itu penting, dengan cara

mencegah anak-anak remaja berukumpul agar mereka tidak saling mengajak satu

sama lain menggunakan lem “.43

Penanaman nilai moral dan agama juga sangat penting dalam

menanggulangi kasus kenakalan remaja (mengelem) menurut Bapak Saidil

Muammar

“ upaya penanggulangan kenakalan remaja (mengelem) dalam bidang


agama adalah dengan cara menanamkan pendidikan agama dalam
kehidupan sehari-hari serta mengajarkan akhlak yang baik, serta

43
Wawancara dengan bapak A. Basir sebagai ketua komite dan Anggota BPD Desa Teluk
Leban pada tanggal 30 Desember 2020
53

memberitahu bahwa meyalahgunakan lem sebagai perantara untuk mabuk


itu haram hukumya karna bisa membuat mereka kehilangan akal dan
menyebabkan kebodohan”. 44
Masyarakat juga berperan penting dalam menanggulangi maraknya remaja

yang menyalahgunakan lem aibon oleh karna itu penulis juga mewawancarai

Bapak zakaria masyarakat di Desa teluk Leban

“ masyarakat juga memegang penting dalam mencegah terjadinya


penyalahgunaan lem aibon di Desa Teluk Leban dengan cara mengawasi
remaja di saat berada di luar rumah jika kedapatan ada yang mencurigakan
kami para masyarakat akan melapor atau langsung memperingati mereka
agar tidak melakukan hal-hal yang aneh”.
Menanggulangi kenakalan remaja tidaka sama dengan mengobati suatu

penyakit. Setiap penyakit sudah ada obat-obat tertentu misalnya suntikan, tablet,

atau kapsul. Akan tetapi kenakalan remaja belum mempunyai suntikan, tablet,

obat atau kapsul tertentu untuk penyembuhannya. 45 Misalnya obat untuk anak

yang suka menipu berkata kasar bahkan penyalahgunaan lem belum ada dan

bahkan tidak ada. Cara lain yang di gunakan pemerintah desa teluk leban dalam

menanggulangi penyalahgunaan lem aibon di kalangan anak remaja adalah

pembatasan jam keluar malam anak remaja. Menurut Bpk Rusli sebagai ketua

lembaga Adat desa teluk leban

“ penerapan pembatasan jam keluar malam kepada anak remaja harus di


laksanakan supaya anak remaja tidak berkumpul-kumpul dan juga harus
ada pantauan dari orang tua dan pemerintah desa, Bpk Rusli juga
mengatakan pemerintah desa telah bekerja sama dengan lembaga adat dan
sekolah untuk mengkoordinasi agar terciptanya remaja yang terbebas dari
prilaku menyimpang seperti penyalahgunaan lem.”46

44
wawancara dengan Tokoh Agama Desa Teluk Leban bapak Saidil Muaammar
45
Sofyan S. Willis Remaja dan Masalahnya ( Jakarta alfabeta 2012) hlm 107
46
Wawancara dengan bapak Rusli sebagai ketua lembaga adat desa Teluk Leban
Kecamatan Maro sebo Ulu Kabupaten Batang Hari pada tanggal 30 Desember 2020
54

Dalam penelitian ini penulis mengangkat tentang penyalahgunaan lem

aibon sebagai pengganti narkotika dengan cara di hirup bau dari wadahnya

ataupun memasukanya dalam plastik es yang di tempelkan di hidung yang mana

pengguna lem aibon semacam ini banyak di temukan di kalangan anak remaja dan

mampu menimbulkan efek tersendiri di antaranya yakni:

Terhadap Pribadi

1. Merubah kepribadian secara drastis, pemurung dan pemarah

2. Timbul sikap masa bodoh

3. Pemalas bahkan hidup santai

Terhadap keluarga

1. Tak segan untuk mencuri dan menjual barang keluarga untuk membeli

lem aibon

2. Mengecewakan harapan keluarga

Terhadap kehidupan sosial

1. Berbuat jahil dan tidak sopan

2. Tak segan mengambil barang tetanggan untuk tujuan yang sama.

Upaya yang paling baik dalam menanggulangi penyalahgunaan lem aibon

adalah melalui upaya pencegahan, serta menumbuhkan kasadaran dan kepedulian

peran aktif masyarakat dan melalui tokoh-tokoh adat, pemerintah desa, serta para

guru yang mengajar di sekolah karna mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Upaya pencegahan yang di lakukan oleh pemeritah desa Teluk Leban sudah tepat
55

dengan adanya upaya-upaya pembubaran kerumnuna anak remaja yang akan

memicu akan melakukan aktifitas ngelem serta melaporkan ke sekolah dan orang

tuanya ketika ada anak remaja yang kedapatan ngelem dan di hukum di tempat.

Upaya ini di harapkan supaya kasus kenakalan remaja (ngelem) di harapkan bisa

tuntas dan tidak ada lagi kasus penyalahgunaan lem aibon di kalangan anak

remaja di desa Teluk Leban.


56

C. Pandangan Hukum Positif dan Hukum Islam Terhadap

Penyalahgunaan Lem Aibon

1. Pandangan Hukum Positif Di Indonesia

Mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan dalam penyalahgunaan

narkotika sehingga dalam pasal 114 ayat (1) Undang-Undang nomor 35 tahun

2009 tentang narkotika dinyatakan bahwa:

“Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum dalam hal narkotika yaitu
menawarkanuntuk di jual, menjual, membeli, atau menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan
1 , dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 20 ( dua puluh tahun) dan pidana denda
paling sedikit Rp.1000.000.000.00 ( satu milyar) dan paling banyak
Rp.10.000.000.000.00 ( sepuluh milyar)”.47
Larangan-larangan sebagaimana yang di sebutkan dalam pasal 114 ayat (1)

tersesbut di atas menunjukan bahwa undang-undang menentukan semua perbuatan

melawan hukum untuk menawarkan utuk di jual, menjual, membeli, atau

menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan

narkotika golongan 1 karena sangat membahayakan dan berpengaruh terhadap

meningkatnya krimimilitas.

Berdasarkan pengertian yang di kemukakan di atas, maka dapat di ketahui

bahwa pnyalahgunaan narkotika merupakan pemakaian (obat) secara berlebihan

dan bukan digunakan untuk pengobatan sehingga berdampak pada kerusakan

fisik,mental dan sikap tingkah laku dalam bermayarakat.

Jenis dan Penggolongan Narkotika

47
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
57

Jenis-jenis narkotika sebagaimana di jelaskan dalam pasal 6 ayat 1(1)

Udang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika di golongkan menjadi

a. Narkotika golongan I: narkotika yang hanya di dapat gunakan untuk

tujuan pengembagan ilmu pengetahuan dan tidak dapat digunakan dan

tidak di gunakan untuk terapi serta mempunyai potensi tinggi

mengakibatkan ketergantungan.

b. Narkotika golongan II: narkotika yang berkhasiat pengobatan di

gunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat di gunakan dalam terapi

dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta

mempunya potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

c. Narkotika golongan III: narkotika yang berkhasiat pengobatan dan

banyak di gunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan

ilmu pengetahuan serta mempunya potensi tinggi mengakibatkan

ketergantungan.48

Narkotika yang terkenal di Indonesia sekarang ini berasal dari dari kata

“Narkoties” yang sama artinya dengan narscosis yang berarti membius. Sifat zat

tgersebut terutama berpengaruh terhadap otak sehingga menimbulkan perubahan

pada prilaku, perasaan, pikiran, persepsi kesadaran, halusinasi, dan dapat juga do

gunakan untuk pembiusan. Jenis-jenis narkotika yang perlu di ketahui dalam

kehidupan sehari-hari karena mempunyai damapak sebagaimana di sebut di atas,

48
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
58

terutama terhadap kaum remaja yang dapat menjadi sampah masyarakat jika

sudah terlanjur menggunakan narkotika adalah sebagai barikut:

a. Candu atau disebut juga dengan opium

Berasal dari jenis tumbuh-tumbuhan yang dinamakan papaver

somniferum, nama lain dari candu selain opium adalah madat. Bagiian

yang dapat di pergunakan dari tanaman ini adalah getahnya yang di

ambil dari buahnya. Narkotika jenis candu atau atau opium

merangsang system syaraf, dalam dunia kedokteran sebagai pembunuh

rasa sakit.

Candu terbagi menjadi dua jenis, yaitu: candu mentah dan

candu matang. Candu mentah dapat di temukan dalam kulit buah,

daun, dan bagian-bagian lainya yang terbawa sewaktu pengumpulan

getah yang kering pada kulit buah. Candu masak merupakan hasil

olahan candu mentah.

b. Morphin

Adalah zat utama yang terdapat pada candu mentah, di peroleh

dengan jalan mengolah secara kimia. Morphine termasuk jenis

narkotika yang membahayakan jiwa. Morphin dalam dunia kesehatan

di gunakan sebagai berikut.

a. Menghilangkan penderitaan sakit nyeri.

b. Menolak penaykit mejan (diare).

c. Batuk kering yang tidak mempan codeine.


59

d. Di pakai sebelum addanya pembedahan.

e. Sebagai obat tidur bila rasa sakit menghalangi kemampuan

tidur. Bila oabat bius tidak mampu membuat rasa kantuk.

Tetapi bila morphine di salahgunakan maka akan membuat si

penyalahguna memliliki rasa ketagihan.

c. Heroin

Berasal dari tumbuhan papever somniferum, seperti telah di

singgung di atas bahwa tanaman ini juga menghasilkan codein,

morphine,dan opium. Heroin juga disebut juga dengan patau. Zat ini

barbahaya bila di konsumsi kelebihan dosis, bisa mati seketika.

d. Cocaine

berasal dari tumbuh-tumbuhan erythroxylon coca. Cara

memperoleh cocaine yaitu dengan memetik daun coca, lalu di

keringkan dan di olah di pabrik dengan menggunakan bahan-bahan

kimia.49

e. Ganja

Berasal dari Bunga dan daun-daun sejenis tumbuhan rumput

bernama cannabis sativa. Sebutan lain dari ganja yaitu mariyuana.

Ganja terbagi menjadi dua jenis yakni:

1. Ganja jenis jantan, yang kurang bermanfaat dan hanya

di ambul seratnya saja untuk membuat tali

49
Taufik Makaro dkk Tindak Pidana Narkotika (Jakarta Ghalia Indonesia, 2003) hlm 19
60

2. Ganja jenis betina, jenis ini dapat berbungan dan

berbuah, b iasanya digunakan untuk pembuatan rokok

ganja.

f. Ekstasi

Adalah narkoba sintetik (buatan manusia) yang di buat dalam

laboratorium. Para pembuat dapat menambah apa saja pada narkoba

ini, seperti kafein, amfetamin 1 dan bahkan kokain. Ekstasi adalah

illegal dan memiliki efek yang serupa dengan halusinogen dan

stimulan. Efek-efek stimulatif dari narkoba seperti ekstasi membuat

pengguna dapat berdansa untuk waktu yang lama.

g. Shabu-shabu

Adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Obat ini di

gunakan untuk kasus parah ganguan hiperaktifitas kekeurangan

perhatian. Namun perlu di perhatikan bahwa zat ini mengandung

dopamine yang dapat memberikan efek rasa senang dan bersemangat

pada pengguna jika di gunakan secara berlanjut mka akan dapat

menyebabkan sulit tidur, menurunya nafsu makan, suhu tubuh

meningkat beserta tekanan darah dan detak jantung. Cara

mengkonsumsi shabu-shabu bermacam-macam dengan rokok,

dihisap,dan di suntikan.

h. Narkotika sintesis atau buatan


61

Adalah sejenis narkotika yang dihasilkan dengan melalui

proses kimia secara Farkomologi yang sering disebut dengan istilah

Napza yaitu kependekan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan

zat Adiktif lainya. Napza tergolong zat psikoatif karna berpengaruh

pada otak sehingga mengubah prilaku, perasaan, pikiran, dan

kesadaran.

1. Depressant.

Merupakan jenis Napza yang menyebabkan mengurangi

aktifitas fungsional tubuh, sehinga membuat penggunanya

menjadi tenang dan membuat teridur bahkan tak sadarkan diri.

Zat adiktif golongan depressants adalah, sedative/Hinotika

(obat penghilang rasa sakit), Trangguiilizers (obat penenang),

mandarx, metalium, dan lain-lain

2. Hallucinogens/halusinasi

Zat semacam halusinasi menimbulkan perasaan-perasaan yang

tidak nyata yang kemudian meningkat pada halusinasi-

halusinasi atau khayalan. Contoh zat yang dapat menimbulkan

halusinasi, LSD ( Lysergic Acid Diethylamide), PCD

(phencyclidine), dan lain-lain.

3. Zat adiktif lainya


62

Yaitu minuman yang mengandung alcohol, seperti, beer, wine,

whisky, vodka, dan lain-lain. Minuman lokal seperti tuak, dan

lain-lain.50

Berdasarkan ketentuan-ketentuan pidana dan golongan-golongan narkotika

dalam UU No 35 tahun 2009 tentang narkotika, dapat di tarik kesimpulan bahwa

tidak ada aturan yang jelas yang mengatur terkait pidana penyalahguna lem, karna

lem sendiri adalah jenis narkoba baru yang belum di atur kedalam tiga golongan

narkotika pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Bila sudah di masukan kedalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009

Tentang Narkotika, maka penyidik dapat menerapkan pasal 127 (1) Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan mempertimbangkan

bahwa zat yang terdapat dalam lem aibon merupakan senyawa dari zat adiktif

jenis LSD ( Lysergic Acid Diethyilamide) yang sudah di atur pada lampiran I

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Bisa mengakibatkan

orang bisa kecanduan dengan maksud untuk mendapatkan efek fly

50
Dirwansyah Tahir kajian sosiologi hukum terhadap penyalahgunaan Lem fox oleh
remaja di kota Makasar Universitas Hasanudin , tahun 2017
63

2. Pandangan Hukum Islam

Dalam Islam, narkotika dan obat-obatan terlarang seperti ganja , heroin,

dan lain-lainya Hukum mengkonsumsi ini apapun bentuknya, telah disepakati

keharamanya oleh para ulama dan tidak ada satupun ulama yang menyelisihkan

keharaman mukhaddarr. Para ulama mengqiyaskan hukum mukhaddirat pada

hukum khamr. Mereka berdali dengan hadis yang di kemukakan oleh Umar Bin

Khattab, “ Khamr adalah segala sesuatu yang menutup akal.”

Sescara syara‟ dan bahasa, khamr adalah nama untuk segala sesuatu yang

bisa menutup di ambil dari kata (khamara): menutupi akal ; mencapur aduk, dan

merusak akal; khimar (kerudung) wanita : karena menutupi kepalanya. Ada

beberapa pendapat para ulama mengenai penjelasan hakikat khamr.

Pendapat pertama, khamr adalah nama air anggur yang tidak di masak

(mentah), ketika mendidih (ghalyan) dan kuat. Setelah itu, zabad yang ada hilang,

lalu tidak mendidih lagi dan menjadi jernih serta memabukan. Arti mentah atau

tidak di masak adalah tidak tersentuh api. Arti kata ghalyan: keadaan mendidih.

Sedangkan kuat adalah pengaruh kuat yang kuat saat ia menjadi barang

memabukan. Dan kata zabad adalah buih atau busa.

Pendapat kedua , Imam abu Yusuf dan Imam Muhammad, dua teman Ibu

Hanifah menguraikan bahwa khamr adalah jus anggur yang mentah saat mendidih

dan kuat, baik buihnya hilang ataun tidak, sudah tidak mendidih lagi atau masih

mendidih. Arti kata memabukan sudah terealisasi tanpa ada unsur membuang buih

tersebut.
64

Ukuran yang haram adalah apabila di buat dari bahan kurma dan anggur

saja. Abu Hanifah dan teman-temanya menggunakan firman Allah sebagai dalil.

‫ب تَتَّ ِخ ُذ ْو َى ِه ٌْهُ َس َكزًا َّو ِر ْسقًا َح َسًٌ ۗا‬


ِ ‫ت الٌَّ ِخ ْي ِل َو ْاْلَ ْعٌَا‬
ِ ‫َو ِه ْي ثَ َو ٰز‬

Artinya: Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang

memabukan dan rezeki yang baik.51

Pendapat ketiga, Imam maliki, Imam Asy-Syafi‟i, Imam Ahmad, Abu

Sufyan, golongan Zhariyyah, dan yang lainya yang menyatakan bahwa segala

sesuatu yang memabukan adalah khamr. Mereka tidak memperdulikan bahan

pembuatanya, maka segala macam hal yang memabukan di sbut sebagai khamr

secara syara‟.

Hukum haramnya meminum khamr beserta sanksi cambukan atau dera

berlaku untuk segala macam khamr, baik yang terbuat dari anggur, kurma, madu,

sya‟ir atau barang lainya, disebabkan bahayanya secara khusus dan secara umum,

yang bisa menjadikan orang lalai berzikir kepada Allah, lalai sholat, dan karena

khamr dapat membuat celah permusuhan dan kebencian antara sesama manusia.

Pendapat ketiga merupakan pendapat yang paling unggul dengan sebab-

sebab sebagai brikut.

1. Allah memerintahkan kita untuk menjauhi segala sesuatu yang

memabukan, tanpa membedakan bahan pembuatanya, baik dari anggur

51
QS.An-Nahl (16) :67
65

atau yang lainya. Hadis Nabi juga mengharamkan khamr. Ahmad dalam

Musna-nya meriwayatkan dari ibnu umar bahwasanya Nabi bersabda,

‫ة َخ ْوزًا َو ِه ٌْالتَّ ْو ِز ال َع َس ِل َخ ْوزًا‬ َ ‫إِ َّى ِه ْي ا ْل ِح ٌْطَ ِة َخ ْوزًا َو ِه ْي الشََ ِعي ِْز َخ ْوز‬
ِ ‫ًاو ِه ْي ًخ ْوزًا َو ِه ْي ال َّش ِت ْي‬

Artinya: Sesungguhnya yang terbuat dari gandum adalah khamr, yang

terbuat dari sya‟ir adalah khamr, yang terbuat dari kurma adalah

khamr, yang terbuat dari anggur kering adalah khamr,yang terbuat dari

madu adalah khamr

Abu Dawud meriwayatkan bahwa hukum pengharaman khamr

turun pada hari di tutunkanya hukum tersebut, yakni khamr yang terbuat

dari lima jenis: anggur, kurma, gandum, madu, dan sya‟ir.

2. Hadis-hadis shahih yang menjelaskan khamr sangat jelas sekali artinya,

sebagaimana sabda Nabi

‫ُك ُّل ُه ْس ِكز َخ ْوز َو ُك ُّل َخ ْوز َح َزام‬

Artinya: Setiap hal yang memabukan adalah khamr dan setiap khamr

adalah haram.

Maka semua minuman yang memiliki efek seperti khamr adalah

haram, seperti haramnya khamr

Juga hadis yang di riwayatkan oleh Ibnu Umar

‫ُك ُّل َخ ْوز َح َزام‬

Artinya: Setiap khamr adalah haram


66

3. Pengharaman khamr sudah mantap sesuai dengan kesepakatan para

Imam. Nu‟man bin Basyir, meriwayatkan bahwasanya nabi bersabda,

ِ ‫إِ َّى ِه ْي ا ْل ِح ٌْطَ ِة َخ ْوزًا َو ِه ْي الشََ ِعي ِْز َخ ْوزًا َو ِه ْي ًخ ْوزًا َو ِه ْي ال َّش ِت ْي‬
‫ة َخ ْوزًا َو ِه ٌْالتَّ ْو ِز ال َع َس ِل َخ ْوزًا‬

Artinya: Sesungguhnya yang terbuat dari gandum adalah khamr, yang

terbuat dari sya‟ir adalah khamr, yang terbuat dari kurma adalah khamr,

yang terbuat dari anggur kering adalah khamr,yang terbuat dari madu

adalah khamr

Aisyah meriwayatkan, “Setiap sesuatu yang memabukan adalah

haram, dan sesuatu yang memabukan dengan ukuran satu faruq (sekitar

16 kati), maka memenuhi telapak tangan dengannya adaalah haram”.

Dalam Ash-Shalih di sebutkan riwayat Umar bin Kaththab yang

mengatakan hal serupa; Apabila hadis di atas di riwayatkan dari nabi

maka ia adalah syara‟ yang harus di ikuti. Di antara bukti yang

menguatkan hal tersebut adalah tindakan yang di ambil para sahabat

setelah turunya ayat pengaharaman yang bersifat qoth‟i. Mereka

mendatangi jenis-jenis anggur. Mereka akan membuangnya. 52

4. Pengharaman khamr bersifat qoth‟i. Dalam sunan-nya Ad-Daruquthni

meriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash bahwasanya

Rasullah bersabda,

ِ ِ‫ا ْل َخ ْو ُز أ ُ ُّم اْلَ َخثَا ئ‬


‫ث‬

52
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar Maqoshid Syariah (Jakarta Bumi aksara, 2013) hlm
105
67

Artinya: Khamr adalah induk (inti) segala perbuatan jahat (buruk)

An-Nasai dengan status sanad yang shahih, juga Ibnu Hibban dalam

shahihnya meriwayatkan dari Abdullah bin Amirul Mukminin,

Usman bin Affan yang berkata

ِ‫اجْ تٌَِيُىْ ا ا ْل َخ ْو ُز فَإ ِ ًَّها َ أ ُ ُّم اْلَ َخثَا ئِث‬

Artinya: Jauhilah khamr, karena sesungguhnya ia adalah indul dari

segala perbuatan jahat (buruk)

Ucapan ini di kuatkan dengan sabda Rasullah

‫اجْ تٌَِيُىْ ا ا ْل َخ ْو ُز فَإ ِ ًَّها َ ِه ْفتَا ح ُك ُّل َش َّز‬

Artinya: Jauhilah khamr, karena sesungguhnya ia adalah kunci setiap

hal jahat.

Firman Allah dalam al-qur‟an surah al-baqarah (2) ayat 219

َ ًَ ‫اص َو َه ٌَٰفِ ُع َكثِيز إِ ْثن فِي ِه َوا قُلْ َ َوٱ ْل َو ْي ِس ِز ٱ ْل َخ ْو ِز َع ِي يَسْـَلُى‬


‫ك‬ ِ ٌَّ‫ًَّ ْف ِع ِه َوا ِهي أَ ْكثَ ُز َوإِ ْث ُوهُ َوا لِل‬

Artinya mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi katakanlah

“pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
53
manusia, tetapi dosa keduanya, lebih besar dari manfaatnya‟‟.

Karena dampak khamr dapat merugikan kehidupan manusia maka hal-hal

yang berkaitan dengan khamr itu dilarang. Islam melarang khamr, karena khamr

53
QS. Al Baqarah (2) 219
68

dianggap sebagai induk keburukan, disamping merusak akal, jiwa, kesehatan, dan

harta

Secara etimologi, (narkoba/obat bius) adalah zat yang membuat tubuh

terasa berat dan malas, kaarena kata khadara berarti malas dan berat. Zat

markoba adalah sesuatu yang bisa menyababkan hilangnya kemampuan

merasakan hal-hal terjadi di sekitar pengguna/pemakai zat tersebut

menyebabkan kantuk, dan tidur karna zat ini mengandung unsur-unsur

melemahkan, menenangkan dan menyadarkan. Jika zat ini di pakai tanpaa

menggunakan resep dokter maka bisa membahayakan, secara fisik, psikis, dan

sosiologis. Sama halnya dengan bahayanya memggunakan lem aibon yang

secara langsung dapat membuat penyalahgunanya mendapatkan efek mabuk.54

Hal tersebut terjadi dikarenakan lem aibon itu sendiri mengandung zat

Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) yang apabila di hirup kedalam tubuh

manusia dapat mengubah suasana hati, perasaan pikiran, serta perilaku

seseorang, dan pemakaian yang terus menerus akan mengakibatkan

ketergantungan terhadap keadaan psikologis penggunanya.

Dalam Islam sudah lazim di ketahui bahwa mabuk adalah haram. Entah

itu mabuk minuman keras, narkoba, zat sistesis seperti lem atau zat apapun yang

bisa membuat sesorang mabuk atau tidak sadarkan diri dan dalam firman Allah

SWT telah di jelaskan tentang pengaharaman narkoba yang dapat

menghilangkan akal.

54
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar Maqoshid Syariah (Jakarta Bumi aksara, 2013) hlm
105
69

Pertama Allah Berfirman dalam surah Al A‟raf (7) 157

َ ِ‫ت َوي َُحزِّ ُم َعلَ ْي ِه ُن ْالخَ ثَائ‬


"‫ث‬ ِ ‫َوي ُِحلُّ لَهُ ُن الطَّيِّثَا‬

Artinya: “Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan

mengharamkan bagi mereka segala yang buruk”

Setiap yang khobits terlarang dengan ayat ini. Di antara makna khobits

adalah yang memberikan efek negatif.

Kedua firman Allah dalam surah AL Baqarah (2) 195

“‫”و َْل تُ ْلقُىا ِتأ َ ْي ِدي ُك ْن إِلَى التَّ ْهلُ َك ِة‬


َ
Artinya: “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam

kebinasaan “ 55

Hadist nabi Muhammad SAW di riwayatkan oleh Abu Daud

‫ُك ُّل ُه ْس ِكز َخ ْوز َو ُك ُّل َخ ْوز َح َزام‬

Artinya: “Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamar

hukumnya adalah haram.56

Mengonsumsi narkoba atau mabuk-mabukan yang dapat membuat orang

tidak sadarkan diri, tentu saja menjadi sebab yang bisa mengantarkan orang

tersebut pada kebinasaan karena narkoba atau sejenisnya yang bisa membuat

55
QS Al-Baqarah (2): 195
56
Abu Daud Sulaiman ibn al-Asy‟as al-Sijistaany, Sunan Abu Daud ( Beirut Darl al-Fikr,
1424/2003 M), jilid 3, hadist no 3680 hlm 737
70

mabuk hampir sama halnya dengan seseorang mengkonsumsi racun yang lama

kelamaan dapat membunuh secara perlahan.


71

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdarkan hasil pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan.

Penyalahgunaan lem aibon oleh anak remaja di desa Teluk Leban.

1. Faktor-faktor anak remaja menyalahgunakan lem aibon karna

terpengaruh, pengaruh lingkungan yang tidak sehat serta, factor teman

sebaya juga berpengaruh karna remaja yang labil cenderung ikut-

ikutan dengan temanya, remaja sangat mudah terpengaruh dengan

keadaan serta lingkungannya berada. Faktor keinginan tahu juga

membuat remaja ingin menggunakan lem aibon karna lem aibon

sendiri legal sebagai lem dan anak remaja juga sangat mudah untuk

mendapatkan lem aibon, cukup dengan membawa uang R6.000-

Rp10.000. anak remaja sudah bisa mendapatkan lem aibon tanpa harus

bertransaksi secara diam diam seperti halnya Narkoba.

2. Upaya pecegahan yang di lakukan pemerintah desa Teluk Leban

merupaka tindakan yang bijak karna mencegah terjadinya

penyelahgunaan lem aibon dikalangan anak remaja dengan cara

membatasi jam keluar malam anak remaja yaitu hanya sampai jam 9

saja, serta membubarkan anak remaja yang berkumpul untuk

mencegah mereka agar tidak saling menghasut satu sama lain untuk

menyalahgunakan lem aibon. Serta selalu menanamkan modal akhlak

yang baik agar terhidar dari berbagai bentuk kenakalan remaja


72

terutama penyalahgunaan lem aibon di kalangan anak remaja Desa

Teluk Leban

3. Pandangan positif di Indonesia dan hukum Islam terhadap

penyalahgunaan lem aibon

Berdasarkan ketentuan-ketentuan pidana dan golongan-golongan

narkotika dalam UU No 35 tahun 2009 tentang narkotika, dapat di

tarik kesimpulan bahwa tidak ada aturan yang jelas yang mengatur

terkait pidana penyalahgunaan lem, karna lem sendiri adalah jenis

narkoba baru yang belum di atur kedalam tiga golongan narkotika pada

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Bila

sudah di masukan kedalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009

Tentang Narkotika, maka penyidik dapat menerapkan pasal 127 (1)

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan

mempertimbangkan bahwa zat yang terdapat dalam lem aibon

merupakan senyawa dari zat adiktif jenis LSD ( Lysergic Acid

Diethyilamide) yang sudah di atur pada lampiran I Undang-Undang

Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Bisa mengakibatkan orang

bisa kecanduan dengan maksud untuk mendapatkan efek fly

Mengonsumsi narkoba atau mabuk-mabukan yang dapat membuat

orang tidak sadarkan diri, tentu saja menjadi sebab yang bisa

mengantarkan orang tersebut pada kebinasaan karena narkoba atau

sejenisnya yang bisa membuat mabuk hampir sama halnya dengan

seseorang mengkonsumsi racun yang lama kelamaan dapat membunuh


73

secara perlahan. Sehingga dalil dan hadist dia atas dapat menjadi

sebab-sebab haramnya mengkonsumsi sesuatu yang bisa menjatuhkan

kedalam kebinasaan

B. Saran

Adapun saran yang bisa penulis berikan dalam karya ilmiah ini adalah

1. Diharapkan lebih meningkatkan peran berbagai pihak dalam upaya

pecegahan penyalahgunaan lem aibon melalui kegiatan yang positif

dengan membatasi jam keluar malam anak remaja

2. Kejahatan sama halnya dengan penyakit yang mana obat terhadap

penyakit harus sesuai dengan jenis atau factor penyebab penyakit

sehingga, dengan demikian upaya penanggulangan kejahatan seharusnya

bisa sesuai dengan penyebab kejahatan

3. Peran dari berbagai pihak sangat perlu dilakukan dengan mengandeng

pihak-pihak terkait misalnya kerjasama dengan pemerintah daerah yang

terkait untuk mensosialisasikan tentang bahaya zat adiktif dalam hal ini

lem aibon yang dengan mudahnya di temukan dan di peroleh


74

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ali Mohammad, Asrori Mohammad, Psikologi Remaja, Jakarta Pt Bumi

Aksara, 2006

Bagus Ida Made Astawa, Pengantar Ilmu Sosial , Jakarta: Pt Rineka Cipta,

2008

Daud Sulaiman Abu Ibn al-Asy‟as al-Sijistaany, Sunan Abu Daud, Darl

Al-Fikr : Beirut 2003

Husain Juauhar Ahmad Al Mursi Maqoshid Syariah, Pt Bumi

aksara,2013

Ishaq, Metode Penelitian Hukum Penulisan Skripsi, Tesis, Serta

Disertasi, Alfabeta:Bandung, 2017

Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Pt Rineka Cipta,

Jakarta.1989

Sudarsono, kenakalan Remaja, Pt Rineka Cipta, Jakarta.1990

Una Sayuti, Pedoman Penulisan Skrips Syariah Dan Hukumi, Fakultas

Syari‟ah UIN STS JAMBI

Willis S. Sofyan, Problema Remaja dan Pemecahannya, Alfabeta,

Bandung. 1981

B. Perundang-undangan

Undang-undang tentang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002

pasal 4
75

Undang-undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

C. Jurnal

1. Muh. Fauzan Kasim (2013) mahasiswa universitas Hasanudin

Makassar Fakultas Hukum Jurusan Hukum Pidana Tinjauan

Kriminologis Terhadap Penyalahgunaan “Lem Aibon” Oleh Anak

jalanan (Study Kasus Di Kota Makassar).

2. Mulyadi program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Maritin Raja Ali Tanjung Pinang 2013 “Prilaku Ngelem Anak

Jalanan” (Studi Anak Jalanan Di Panjaitan Km.1x Kota Tanjung

Pinang.

3. Dirwansyah Tahir Program Studi Ilmu Hukum Departmen Hukum

Masyarakat Dan Hukum Pembangunan Universitas Hasanuddin

Makassar “Kajian Sosiologi Terhadap Penyalahgunnan lem Fox

Oleh Remaja Di kota Makasar.”

4. Internet

https://id.m.wikipedia.org, diakses pada tanggal 19 Februari 2020

jam 20:36

http//gurupendidikan.co.id di akses pada tanggal 27 januari 2020

jam 14:34
76

LAMPIRAN

A. Daftar Gambar

DOKUMENTASI FOTO

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk Leban


77

Monografi Desa Teluk Leban

Wawancara Dengan PJS Desa Teluk Leban


78

Wawancara Dengan komite SMP dan Perangkat Desa

Wawancara Deangan Ibu Siti Aminah


79

Wawancara Dengan Ketua lembaga adat Desa

Wawancara Dengan Tokoh Agama Desa Teluk Leban


80

Wawancara Dengan Masyarakat Desa Teluk Leban

Wawancara Dengan MH
81

Wawancara Dengan AD

Wawancara Dengan IS

Wawancara Dengan AB
82

Wawancara Dengan ST
83

B. Daftar Informan

1 M Yahya S.Pd Pejabat Sementara

2 M Rusli Ketua Adat

3 A Basir Ketua Kmite SMP

3 Saidil Muammar Tokoh Agama

4 Zakaria Masyarakat

5 AB Pe;jara SMP

6 AD Pelajar SMP

7 MH Pelajar SMK

8 IS Pelajar SMP

8 ST Remaja Putus Sekolah

9 NH Ibu Dari MH

10 SP Ibu Dari AD

11 SM Ibu Dari IS
84

CURICULUM VITAE

A. Informasi Diri :
Nama : M Sahrul
Tempat / Tanggal Lahir : Teluk Leban, 16 Oktober1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. AMD Desa Teluk Leban, Kecamatan
Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batang Hari,
Jambi.

B. Pendidikan

NO TAHUN JENIS PENDIDIKAN


1 2006 – 2011 SD N 60 /1 DESA TELUK LEBAN
2 2011 – 2014 SMP N 15 BATANGHARI
3 2014 – 2017 SMKN 4 BATANG HARI
4 2017 – Sekarang UIN STS JAMBI

Anda mungkin juga menyukai