Disusun Oleh :
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa tersusun dengan baik dan rapi
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi
Setelah memenangi perang melawan penguasa setempat, yaitu Kesultanan Mamluk, pada
1517 (Perang Ottoman-Mamluk), Ottoman dibawah Selim I resmi menguasai Mesir.
Gubernur pertamanya adalah seorang dari golongan Mamluk. Sementara itu, penguasa-
penguasa ditingkat provinsi kebanyakan diserahkan kepada para bangsawan (emir) dan tuan
tanah atau kepala suku (Bey). Gubernur menjalankan pemerintahan sehari-hari, termasuk
membentuk angkatan bersenjata sendiri.
Kemunduran Ottoman sejak abad XVII menimbulkan ketidakstabilan di Mesir. Para emir dan
bey, yang sebagian berasal dari golongan Mamluk, menuntut otonomi dan kebebasan yang
lebih besar. Gubernur kerap tidak sanggup menegakkan wibawanya. Dalam tiga kesempatan
yang berbeda, yaitu pada 1802, 1805, dan 1811, seluruh pemimpin Mamluk dibunuh oleh
gubernur Mesir atas perintah Ottoman. Enam abad kekuasaan Mamluk pun berakhir seketika.
Menurut sebagian besar sarjana, sejarah Mesir modern dimulai dari awal pemerintahan
Muhammad Ali pada tahun 1805 dan peluncuran proyek modernisasi Mesir yang melibatkan
pembangunan tentara baru dan menyarankan peta baru untuk negara tersebut, meskipun
definisi dari sejarah modern Mesir. Telah bervariasi sesuai dengan definisi modernitas yang
berbeda. Beberapa ahli memperkirakannya sejak tahun 1516 dengan kekalahan Utsmaniyah
atas Mamluk pada tahun 1516–17.
Dinasti Muhammad Ali praktis merdeka dari pemerintahan Ottoman, mengikuti kampanye
militernya melawan Kekaisaran dan kemampuannya untuk merekrut tentara skala besar, yang
memungkinkannya untuk mengendalikan Mesir dan sebagian Afrika Utara dan Timur
Tengah. Pada tahun 1882, Khedivate Mesir menjadi bagian dari pengaruh Inggris di wilayah
tersebut, situasi yang bertentangan dengan posisinya sebagai negara bawahan otonom dari
Kekaisaran Ottoman . Negara ini menjadi protektorat Inggris pada tahun 1915 dan mencapai
kemerdekaan penuh pada tahun 1922, menjadi kerajaan di bawah pemerintahan dinasti
Muhammad Ali, yang berlangsung hingga tahun 1952.
Gamal Abdel Nasser mengakhiri pemerintahan monarki dan mendirikan republik di Mesir,
yang dikenal sebagai Republik Mesir , setelah revolusi Mesir 1952 . Mesir diperintah secara
otokratis oleh tiga presiden selama enam dekade berikut: oleh Nasser dari tahun 1954 hingga
kematiannya pada tahun 1970, oleh Anwar Sadat dari tahun 1971 hingga pembunuhannya
pada tahun 1981, dan oleh Hosni Mubarak dari tahun 1981 hingga pengunduran dirinya saat
menghadapi orang Mesir tahun 2011 revolusi.
Pada tahun 2012, setelah lebih dari setahun di bawah pemerintahan sementara Dewan
Tertinggi Angkatan Bersenjata , dengan Marsekal Tantawi sebagai ketuanya, pemilihan
diadakan dan tokoh Islamis Mohamed Morsi menjadi kepala negara pertama yang dipilih
secara demokratis dalam seluruh sejarah Mesir. Pada 2013, setelah jutaan orang Mesir
melakukan unjuk rasa dan demonstrasi besar-besaran menuntut pengunduran diri Morsi,
tentara mengumumkan penggulingan Morsi dan persiapan untuk pemilihan baru.
a) Infrastruktur Modern
Pada 1833, sekelompok insinyur Prancis membujuk Ali untuk membangun Terusan Suez.
Separuh biaya pembangunan berasal dari Prancis, separuh lagi dari Mesir. Terusan Suez akan
memudahkan Prancis menguasai koloni Inggris di Asia, yaitu India. Meskipun demikian,
pembangunan terusan dimulai secara resmi pada 25 April 1859.
c) Reformasi Politik
Dengan bantuan ahli militer Eropa dan Amerika, militer Mesir nyaris menaklukkan Istanbul
pada 1833 setelah menguasai Suriah (salah satu provinsi Ottoman) setahun sebelumnya.
•Jabatan gubernur Adana (Anatolia tenggara) dan Suriah merupakan hak. Moh. Ali dan
keturunannya.
Tindakan subversif Ali ini disebabkan terjadi perselisihan antara dirinya dan sultan Ottoman.
Pada 1839, upaya Ottoman untuk merebut kembali Suriah dari Mesir gagal.
Soal :
3) Adakah tokoh lain selain Napoleon yang berperan dalam nasionalisme Mesir?
Jawaban :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/14/172557869/gerakan-nasionalisme-mesir
https://jegeristik.blogspot.com/2017/06/contoh-soal-nasionalisme-mesir.html?m=1
https://www.nawaituininnawa.com/2014/05/pertanyaan-dan-jawaban-essay-
seputar.html?m=1
https://roboguru.ruangguru.com/question/kolonel-arabi-dianggap-sebagai-tokoh-
pencetus-nasionalisme-mesir-karena-komitmennya-_QU-ROBOGURU-55740
https://prezi.com/0qspoc1bjmda/nasionalisme-mesir/