Anda di halaman 1dari 3

Biografi Muhammad Ali Pasha

Muhammad Ali Pasha adalah seorang keturunan Turki yang lahir pada bulan Januari
1769 M bertepatan dengan 1183 tahun Hijriyah, di Qawallah, sebuah kota Macedonia yang
terletak di bagian utara Yunani, dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Negeri inti telah
menjadi bagaian negara Turki Utsmani sejak ditaklukkannya oleh Sultan Muhammad II al-
Fatih (855/886 H - 1451/1481 M) pada tahun 857 H/1453 M dan baru dapat melepaskan diri
dari kekuasaan Istanbul pada tahun 1245/1829 M. Ayah Muhammad Ali Pasha bernama
Ibrahim Agha, seorang imigran Turki, kelahiran Yunani. Ia mempunyai 17 orang putera dan
salah seorang diantaranya bernama Muhammad Ali Pasha. Pekerjaan ayahnya disamping
sebagai penjual rokok juga sebagai kepala petugas juga (watchman) pada sebuah kota di
daerahnya.1
Muhammad Ali Pasha tidak mempunyai status pendidikan. Bahakan sampai dewasa
belum bisa membaca dan menulis. Sejak kecil Muhammad Ali Pasha harus bekerja keras
membantu orangtuanya, sehingga ia tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan baik.
setempat Meskipun tidak berpendidikan, beliau adalh seorang genius. Dan diakui sebagai
pendiri mesir moderen. Sebelum memasuki dinas militer, Muhammad Ali Pasha pernah
menjadi pedagang rokok, kemudian menjadi pegawai di kantor pajak sebagai pemungut pajak
dan karena kecakapannya dalam pekerjaan ini, ia menjadi kesayangan Gubernur Usmani. 2
Beliau juga memiliki pengalaman militer ketika masuk dalam militer Macedonia, dan belua
menjadi menjadi komandan dari 300 pasukan dari qowalah dan mendarat di Aboukir pada
tahun 1729, untuk ekspedisi mengusir pasukan prancis yang dipimpin oleh Napoleon. Setelah
itu, beliau mengisi kekuasaan yang di tinggalkan Napoleon. Tentunya setelah melewati
perebuatan kekuasaan di Mesir.

Sumbangan Pemikiran Muhammad Ali Pasha

A. Bidang pendidikan
Perubahan atau moderenisasai adalah upaya untuk merubah pola pikir
masyarakat agar sesuai dengan keadaan di masanya. Jika pembaharuan ini
disangkutkan dengan pendidikan yang dimakusud adalah perubahan
kurikulumnya, metodologi, dan Cara penyampaian disesuaikan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi agar lebih rasional.
Pada masa itu islam berada dibawah kolonialisme negara eropa. Hal ini
dikarenakan mereka menguasai jalur laut sehingga perdaganan mereka tanpa
hambatan. Selain itu bangsa barat juga mendominasi dalam bidang politik dan
peradaban. Semua hal itu menyadarkan para ulama bahwa islam harus bangkit
dari keterpurukan.
Muhammad Ali menyadari akan pentingnya arti pendidikan dan ilmu
pengetahuan untuk kemajuan suatu negara. Muhammad Ali menyadari bahwa
Timur pada saat itu jauh tertinggal dari dunia Barat dalam segala bidang ilmu
pengetahuan dan faktor penyebab utamanya adalah pendidikan.4Kemajuan
ekonomi dan kemajuan militer tidak akan dapat dicapai tanpa sarana-sarana
ilmu modern yang telah dikenal oleh orang-orang Eropa. Muhammad Ali
terpengaruhi oleh cerita-cerita para pembesar yang berada di sekitarnya
mengenai unsur-unsur dan hal-hal baru yang dibawa ekspedisi Napoleon.

1
Muh Mastury, “MUHAMMAD ALI PASHA (1769 - 1849 M),” Al Jamiah Vol.10, no. 13 (1 Januari 1975): 55–62.
2
Samsul Ahmad, “Peranan Muhammad Ali Pasha Dalam Perkembangan Islam Di Mesir” (diploma, Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018), http://repositori.uin-alauddin.ac.id/14044/.
Usaha muhammad Ali dimulai dari mencoba mendirikan Lembaga
kementrian Pendidikan. Lembaga ini didirikan sebgai badan yang
menjalankan dan mengelola pelbagai sarana pendidikan.3 Pada tahun 1815
yang pertama didirikan adalh seklah militer, disusul sekolah teknik 1816,
berlanjut ke sekolah kedokteran pada tahun 1827. Dua tahun kemudian yaitu
1829 didirikan sekolah Obat-obatan, kemudian sekolah pertambangan pada
tahun 1834, dan 1836 berdiri sekolah pertanian dan penerjemahan. Selain
sekolah yang didirikan dikairo Ali Pasha juga mendirikan sekolah di daerah
lainnya seperti alexandria.
Sebelum mendirikan sekolah-sekolah itu di mesir ada pendidikan
tradisional yang dinamakan kuttab, melihat bahwa sangat sulit memasukkan
kurikulum yang terkesan baru itu pad kuttab makan Muhammad Ali Pasha
mempunyai inisiatif mendirikan sekolah-sekolah tadi disamping sekolah
tradisional yang tetap dijaga keberlangsungannya. Pada masa Ali Pasha tidak
ada dikotomi ilmu agama dan ilmu umum, semua penting untuk dipelajari.
Dan demi menunjang kurikulum tadi, muhammad ali pasha
mendatngkan guru dari Barat serta mulai menerjemahkan buku-buku yang
membahas ilmu-ilmu umum tadi.

B. Bidang Ekonomi

Dibalik kekuatan militer yang kuat ada peran ekonomi dibaliknya.


Sebagai penunjang dalam segala keperluan militer. Muhammad ali pasha
menyadari hal itu. Beliau memulai pembahruan dibidang ekonomi dengan
mengambil alih tanah pertanian negara. Hal ini dinilai oleh ahli sejarah
sebagai usaha mengandakan Nasionalisasi pemilik tanah. Yang diambil adalah
tanah para mamluk demikian juga panah para orang kaya dan sebagian tanah
wakaf. Beliau beranggapan bahwa dengan mengelola tanah-tanah tadi, diharap
negara menjadi pengelola tunggal terhadap hasil pertanian yang merupakan
pasak utama ekonomi di mesir.
Tentu di masyarakat muncul reaksi atas perampasan tanah ini.. bahkan
muncul gerakan yang secara terang terangan tidak setuju dengan tindakan Ali
pasha saat itu yang di pimpin oleh Naqib al-Asyraf dan Umar Mukram.
Mereka menuntut pengembalian tanah. Namun muhammad ali tetap
bersikukuh denhan kebijakannya. Bilau beranggapan ini lah satu-satunya jalan
untuk memperbaiki ekonomi mesir saat itu.

Perlu diketahi mesir adalah negara yang subur, terutama di sepanjang


sungai Nil. Untuk menunjangnya muhammad ali membangun sarana
diantaranya bendungan al-Khatiri al-Khairiyyah di delta sungai nil, selian itu
dia juga membuat saluran irigasi al-Mahmudiah di al-Bahirah, serta irigasi al-
Mansuriah di al-Dahlakiah.
Sektor ekonomi yang disorot selanjutnya adalah industri. Muhammad
ali membangun beberapa industri milik negara dan memonopolinya. Namu
sektor ini mengalamai kendala di tenaga ahlinya. Sama halnya dgn sektor
pertanian.
Yang tak kalah pentingnya adalah trasportasi. Beliau memperbaiki
sarana trasportasi untuk menggalakan ekonomi luar dan dalam negri.

3
Ahmad.
C. Bidang militer

Berangkat dari kenyataan betapa lemahnya pertahanan kerajaan


Utsmani dan kaum Mamluk pada waktu itu dapat dilihat dari perjalanan
perang penaklukan Mesir yang dilancarkan oleh tentara Napoleon dalam
waktu yang relatif singkat. Hanya dalam waktu kurang darintiga minggu (2
Juli 1798-22 Juli 1789 M) Napoleon telah dapat menguasai Mesir. Di samping
itu, Muhammad Ali merasa bahwa kehidupan di Mesir sangat membutuhkan
kekuatan militer baik untuk mempertahankan kemerdekaan dan keamanan
dalam negeri maupun untuk mempertahankan kekuasaan Muhammad Ali yang
telah berhasil direbutnya. Ditambah lagi dengan rasa ambisius Muhammad Ali
yang cukup besar setidaknya untuk menguasai kekuasaan sultan di Istambul,
maka Muhammad Ali berfikir bahwa hal yang sangat mendesak dilakukan
adalah kebijaksanaan pembaharuan di bidang militer.
Yang pertama beliau lakukan adalah mengadakan reorganisasi dan
mendominasi kekuatan militer. Pada tahun 1819 ia menugaskan seorang
kolonel prancis yang bernama save yang pada akhirnya masuk islam dan
berganti nama sulaiman Pasya. Tiga tahun dimesir save mendidik militer
mesir agar disiplin dan loyal. Dia menyadari bahwa kaum mamluk memiliki
sifat pembangkang. Atas kekuatanya dia berhasil mengatasi pembangkangan
itu. Selain itu dia juga menanamkan rasa percaya diri pada kaum mamluk.
Untuk mempercepat perkembangan angkatan bersenjata, maka pada
tahun 1915 M Muhammad Ali Pasya mendirikan sebuah sekolah Militer di
Kairo dan Akademi industri bahari serta sekolah perwira angkatan laut di
Iskandariyah. Itu semua dimaksudkan untuk membekali anggota angkatan
bersenjata dengan ilmu pengetahuan modern. Selama itu, ia juga mengirimkan
putra-putri Mesir untuk belajar ke Eropa.

Di sisi lain, Muhammad Ali Pasya melihat bahwa untuk melindungi


sepanjang pantai Mesir dari serangan-serangan musuh, diperlukan adanya
armada laut yang tangguh dan modern. Untuk itu ia melengkapi angkatan laut
dengan kapal-kapal perang yang sebagiannya dibeli dari luar negeri dan
sedang diproduksi dalam negeri dengan membangun industri kapal di
Alexanderia dan Bulak. Untuk melaksanakan usaha tersebut ia mendatangkan
seorang ahli insinyur perkapalan Prancis, untuk membangun armada angkatan
laut Mesir.

Anda mungkin juga menyukai