Anda di halaman 1dari 12

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
KETUA : EFFENDI
ANGGOTA : RAIHAN TAMA DARMAWAN
SAGUNG DIERA
VIRGINIA BERLIAN SAVITRI

X IPA 3

SMA NEGERI 57 JAKARTA


JL. RAYA KEDOYA, KEBON JERUK – JAKARTA BARAT 11520
WEBSITE : WWW.SMAN57JKT.SCH.ID TELP./FAX. (021) 5801665
Samudera Pasai :
Kerajaan Samudera Pasai terletak di Pantai Utara Aceh,pada
muara Sungai Pasangan (Pasai). Pada muara sungai itu terletak
dua kota,yaitu Samudera (yang letaknya agak jauh dari laut )
dan Pasai (kota pesisir )
• Di Sumatera,daerah yang pertama kali disinggahi adalah pesisir Samudera.
Penyebabnya terdiri dari para mubaligh dan saudagar Islam yang datang dari
Arab,Mesir,Persia,dan Gujarat. Para Saudagar ini banyak dijumpai di beberapa
pelabuhan di Sumatera,salah satunya yaitu di pesisir Perlak,yaitu sekitar tahun
674 Masehi.

Kehadiran agama Islam di Pasai mendapat tanggapan yang cukup berarti di


kalangan Masyarakat. Di Pasai agama Islam tidak hanya diterima oleh lapisan
masyarakat pedesaan atau pedalaman melainkan juga merambah lapisan
masyarakat perkotaan. Dalam perkembangan selanjutnya,berdirilah kerajaan
Samudera Pasai.
Samudera Pasai didirikan oleh Nizamudin Al Kamil pada
tahun 1627 .Nizamudin Al Kamil adalah seorang laksmana
angkatan laut dari Mesir sewaktu Dinasti Fatimiyah berkuasa.
Ia ditugaskan untuk merebut pelabuhan Kambayat di Gujarat
pada tahun1238 M.Setelah itu,ia mendirikan kerajaan Pasai
untuk menguasai perdagangan Lada. Dinasti Fatimiyah
merupakan Dinasti yang beraliran paham Syiah,maka bisa
dianggap bahwa pada waktu itu kerajaan Pasai juga
berpaham Syiah . Akan tetapi pada saat ada ekspansi ke
daerah Sampar Kanan dan Sampar Kiri sang laksmana
Nizamudin Al Kamil gugur.
Setelah keturunan Dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah pada
tahun 1284,Dinasti Mamuluk yang bermadzhab Syafi’i
berinisiatif mengambil alih Kerajaan Pasai . Selain untuk
menghilangkan pengaruh Syiah,penaklukan ini juga bertujuan
untuk menguasai pasar rempah-rempah,dan lada serta
pelabuhan Pasai. Maka Syekh Ismail bersama Fakir
Muhammad menunaikan tugas tersebut. Mereka akhirnya dapat
merebut Pasai. Selanjutnya dinobatkanlah Marah Silu sebagai
raja Samudera Pasai yang pertama oleh Syekh Ismail. Setelah
Marah Silu memeluk Islam dan dinobatkan menjadi raja , dia
diberi gelar “Malikus Saleh” pada tahun 1285. Nama ini adalah
gelar yang dipakai oleh pembangunan kerajaan Mamuluk yang
pertama di Mesir yaitu “ Al Malikus Shaleh Ayub “.
Terlepas dari itu Malik As Saleh kemudian
berpindah paham,dari syiah menjadi paham Syafi’i
. Maka aliran paham di Kerajaan Samudera Pasai
yang awalnya Syiah menjadi paham Syafi’i yang
sunni.
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Indonesia. Sultan pertamanya bernama Sultan Malik al Saleh. Dalam
rangka islamisasi, Sultan Malik al Saleh menikah dengan Putri Raja Perlak

Sultan Malik al Saleh mangkat pada tahun 1297 dan dimakamkan di Kampung Samudera Mukim Blang Me dengan nisan makam berciri
Islam. Jabatan Sultan Pasai kemudian diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Sultan ini memiliki dua orang putra, yaitu Malik al
Mahmud dan Malik al Mansur. Ketika masih kecil, keduanya diasuh oleh Sayid Ali Ghiatuddin dan Sayid Asmayuddin. Kedua orang
putranya itulah yang kemudian mewarisi takhta kerajaan. Sementara itu, kedua pengasuhnya itu diangkat menjadi perdana menteri. Ibu
kota kerajaan pernah dipindahkan ke Lhok seumawe.

Sepeninggal Sultan Malik al-Saleh, Samudra Pasai diperintah oleh Malik al-Zahir I (1297 – 1302). Ia sering mendapat sebutan Sultan
Muhammad. Pada masa pemerintahannya, tidak banyak yang dilakukan. Kemudian takhta digantikan oleh Ahmad yang bergelar Al
Malik az-Zahir II. Pada masanya, Samudra Pasai dikunjungi oleh Ibnu Batutah, seorang utusan dari Delhi yang sedang mengadakan
perjalanan ke Cina dan singgah di sana. Menurut Ibnu Batutah, Samudra Pasai memiliki armada dagang yang sangat kuat. Baginda raja
yang bermazhab Syafi'i sangat kuat imannya sehingga berusaha menjadikan Samudra Pasai sebagai pusat agama Islam yang
bermazhab Syafi'i.

Pada abad ke-16, bangsa Portugis memasuki perairan Selat Malaka dan berhasil menguasai Samudera Pasai pada 1521 hingga tahun
1541. Selanjutnya wilayah Samudera Pasai menjadi kekuasaan Kerajaan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam. Waktu itu yang
menjadi raja di Aceh adalah Sultan.
Berikut ini adalah urutan para raja yang memerintah di Samudera Pasai,
yakni:

1. Sultan Malik as Saleh (Malikul Saleh).


2. Sultan Malikul Zahir, meninggal tahun 1326.
3. Sultan Muhammad, wafat tahun 1354.
4. Sultan Ahmad Malikul Zahir atau Al Malik Jamaluddin, meninggal tahun
1383.
5. Sultan Zainal Abidin, meninggal tahun 1405.
Sultanah Bahiah (puteri Zainal Abidin), sultan ini meninggal pada tahun
1428
C. KEHIDUPAN EKONOMI

Kehidupan Ekonomi masyakarat Kerajaan Samudera Pasai berkaitan


dengan perdagangan dan pelayaran. Hal itu disebabkan karena
letak Kerajaan Samudera Pasai yang dekat dengan Selat Malaka
yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu. Samudera Pasai
memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan Samudera Pasai –
Arab – India – Cina. Samudera Pasai juga menyiapkan bandar-
bandar dagang yang digunakan untuk menambah perbekalan untuk
berlayar selanjutnya, mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan
barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri, dan menyimpan
barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di
Indonesia.
c
https://www.slideshare.net/Lfanemho/kerajaan-samudra-pasai-31251263

https://www.scribd.com/document/335251286/Awal-Masuk-Islam-Di-
Kerajaan-Samudra-Pasai

Sumber: http://www.zonasiswa.com/2015/06/sejarah-kerajaan-samudera-
pasai.html?m

https://www.google.co.id/search?q=peninggalan+kerajaan+samudera+pasai&sour
ce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjU-KWfgerYAhVKLI8KHS-
LBpcQ_AUICigB&biw=1366&bih=662#imgrc=-CWPK4Xjw2EwjM:

Anda mungkin juga menyukai