Disusun Oleh :
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami kesehatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “DIKSI” ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu kita
curah limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW tentunya
kepada para sahabatnya, keluarga, tabi’i dan tabi’at nya, hingga kepada kita
selaku umatnya di akhir zaman ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan konstribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sejarah Fiqh Kawasan dengan dosen pengampu Imran Zulfitri, M.H..
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap
semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Dinasti turki berasal dari suku Qayigh Aghuz yang di pimpin oleh
Sulaeman Syah. Upaya menghindari serangan Mongol yang sedang berusaha
menguasai dunia Islam. Sulaeman Syah dan sukunya meminta perlindungan
kepada Jalaludin (Dinasti KhawarizmiSyah) di Transoxiana. Jalaludin
meminta agar Sulaeman dan anggota sukunya tinggal di Asia kecil. Masih
dalam menghindari serangan Mongol. Kemudian mereka pindah ke Syam.
Dalam jangka waktu kira kira tiga abad, mereka pindah ke Turkistan
kemudian Persia dan Irak. Mereka masuk Islam sekitar abad kesembilan atau
kesepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah. Dibawah tekanan
serangan serangan Mongol pada abad ke 13 M, mereka melarikan diri
kedaerah barat dan mencari tempat pengungsian ditengah saudara-saudara
mereka, orang-orang Turki Seljuk, didaratan tinggi Asia Kecil. Dibawah
pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin II,
Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan Bizantium. Berkat
bantuan mereka, Sultan Alaudin mendapat kemenangan atas jasa baik itu,
Allaudin menghadiahkan sebidang tanah di Asia kecil yang berbatasan
dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan
memilih kota Syukud sebagai ibukota.
Dan sejak itulah Turki Usmani menjadi sebuah dinasti Islam di Turki
dengan mewarisi wilayah kekuasaan yang pernah ditaklukkan oleh dinasti
Turki Saljuq dan penguasa pertamanya adalah Usman bin Erthogrul atau
dikenal dengan Usman I. Raja-raja Turki Usmani memiliki gelar sultan
sekaligus khalifah dan mereka mendapatkan kekuasaan secara turun-temurun.
Dari sekian lamanya Turki Usmani berkuasa, yang diperkirakan kurang dari
625 tahun lamanya, ada empat puluh sultan yang bekuasa sebagai berikut:
4. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara
menyelesaikan masalah. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan
diterima, dan bukan berdasarkan suara terbanyak.
Sistem demokrasi ini sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indoensia.
Adapun beberapa prinsip sistem demokrasi ini adalah sebagai berikut:
1. Memastikan adanya perlindungan HAM.
2. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah.
3. Adanya badan peradilan independen yang bebas dari intervensi pemerintah atau
kekuasaan lainnya.
4. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik sebagai media untuk
menyalurkan aspirasi
rakyat.
5. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan dan dilaksanakan berdasarkan UUD
1945.
6. Berperan sebagai pelaksana dalam PEMILU.
7. Adanya keseimbangan antara kewajiban dan hak.
8. Kebebasan individu harus bertanggungjawab secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
10. Penyelenggaraan pemerintah berdasarkan hukum, sistem konstitusi, dimana
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila. Adapun
asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran
dasar rasa cinta dan padu dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan
cita-citanya yang satu.
2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan
aspirasi dan kehendak seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk
mencapai kesepakatan bersama.Dalam hal ini, musyawarah menjadi
media untuk mempersatukan pendapat dengan memberikan pengorbanan
dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.
1. Bidang Politik
2. Bidang Agama
3. Bidang Ekonomi
Mewujudkan perekonomian rakyat berdasarkan asas kekeluargaan dalam
bentuk koperasi. - Mewujudkan kerja sama antara pengusa kecil dan
penguasa besar sebagai mitra usaha. - Melaksanakan kerja sama yang baik
antara pengusaha bank dan pinjaman awal.
4. Bidang Keamanan
Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila yaitu
asas kerakyatan dan musyawarah.
B. Saran