Anda di halaman 1dari 5

NASIONALISME MESIR

1. Latar Belakang
Awalnya, untuk mengatasi krisis keuangan di Mesir maka Khedive Ismail (1863-1879)
menjual sebagian besar saham Mesir pada Terusan Suez kepada Inggris.Disamping itu, Mesir
juga meminjam uang dari Inggris dan Prancis. Sayangnya, karena tidak dapat membayar
hutang tersebut kedua negara asing tersebut masuk ke Mesir. Dengan demikian, sejak tahun
1876 Ingris dan Prancis telah ikut campur dalam pemerintahan di Mesir.

Adanya campur tangan kedua negara asing ini dalam pemerintahan khususnya pada saham-
saham Terusan Suez menimbulkan kekecewaan yang kemudian muncul perlawanan dari
rakyat. Dalam sejarahnya, awal mula gerakan nasionalisme di Mesir berawal dari penolakan
rakyat Mesir terhadap pengangkatan Muhammad Ali menjadi “Gubernur” Mesir hingga
penentangan perjanjian Aleksandria pada tahun 1840 dan pada akhirnya mendirikan partai
Wafd yang dipimpin oleh Saad Zaghul Pasha.

Kebangkitan nasional Mesir ini ditandai dengan adanya pemberontahan Arabi Pasha (1881-
1882). Pada awalnya gerakan ini anti orang asing (Inggris, Prancis, Turki) tetapi pada
akhirnya menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan.

Gerakan Arabi ini timbul karena pengaruh Jamaluddin al Afghani yang ketika itu mengajar di
Mesir. Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Arabi Pasha ini sangat membahayakan
kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir. Inggris akhirnya bertindak dan berhasil menumpas
pemberontakan Arabi Pasha.

2.Pendorong Nasionalisme di Mesir

Adanya gerakan nasionalisme di Mesir juga menjadi cikal bakal bagi kebangkitan
nasionalisme Arab. Dalm hal ini, penyebab yang menimbulkan adanya nasionalisme di mesir
antara lain :

• Gerakan Wahabi, gerakan agama yang kemudian memberontak pemerintah Turki, sehingga
secara politik membangunkan nasionalisme di Mesir.

• Revolusi Prancis dengan adanya paham nasionalisme dan liberal dalam revolusi Prancis
membangkitkan semangat nasionalisme di Mesir.

• Adanya kaum intelektual yang berpikir modern.

• Gerakan Pan Arab, mempunyai tujuan dalam mencapai kemerdekaan bangsanya bagi
bangsa arah yang dipelopori oleh Amir Chetib Arslan.

3. Jalannya Nasionalisme Mesir


Gerakan Nasionalisme di Mesir mulai muncul pada sekitar awal abad ke- 19 Masehi.

Gerakan nasionalisme Mesir bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan


mendirikan negara Mesir yang berdaulat.

Terdapat beberapa peristiwa yang melatarbelakangi gerakan nasionalisme Mesir, yaitu:


• Runtuhnya kekuatan Kekhilafahan Turki Utsmani

• Munculnya golongan cendekiawan di pemerintahan Mesir

• Munculnya golongan terpelajar yang membawa gagasan revolusioner

Proses Masuknya Nasionalisme

Dalam buku Gagasan-Gagasan Nasionalisme Arab (1969) karya Hazem Zaki, gerakan
nasionalisme Mesir masuk melalui empat jalur, yaitu :

• Melalui Ekspansi

Perancis pada tahun 1798 melakukan ekspansi di kawasan Mesir dengan tujuan untuk
mencari pasar baru dan mengembangkan perindustrian Perancis. Selain itu, Perancis juga
membawa teknologi dan ideologi yang mampu mempengaruhi kesadaran nasionalisme
masyarakat Mesir.

• Melalui Pendidikan

Muhammad Ali Pasha mengirim beberapa pemuda terpilih untuk mengenyam pendidikan
Eropa. Hal tersebut bertujuan untuk menyerap perkembangan ilmu pengetahuan dari Eropa
dan menyebarkannya di Mesir.

Program tersebut berhasil menumbuhkan gerakan-gerakan nasionalisme di Mesir pada akhir


abad ke-19 Masehi.

• Melalui Bahasa dan Sastra

Pada akhir abad ke-19 Masehi, Muhammad Taufik mendirikan perpustakaan untuk
menggerakan budaya literasi bangsa Mesir.

Selain itu, penerbitan buku-buku kebudayaan Arab klasik mampu mengembalikan ingatan
kejayaan bangsa Arab sehingga memunculkan semangat nasionalisme Mesir.

• Melalui Media Cetak

Pada tahun 1828, Muhammad Ali Pasha menerbitkan surat kabar berbahasa arab bernama
‘Berita Mesir’. Pada perkembangannya surat kebar ini memberitakan peristiwa dunia dan
menyebarkan gagasan nasionalisme sehingga membentu kesadaran nasionalisme Mesir.
4. Tokoh Nasionalisme Mesir

1. Mustafa Kamil

Mustafa Kamil (1874- 1908) adalah salah seorang yang mempunyai gagasan reformasi
modern dan menumbuhkan semangat patriotik untuk sebuah kesatuan bangsa serta semangat
terhadap pemerintahan Asing (nasionalisme Mesir dan Nasionalisme Islam).
Beliau merupakan tokoh yang memimpin kongres nasional yang diadakan pada tanggal 7
desember 1907.

2. Arabi Pasha

Kolonel Ahmad Urabi (1 April 1841 – 21 September 1911), (Arab: ‫ )أحمد عرابي‬juga dikenal
sebagai Urabi Pasya atau Arabi Pasya, ialah seorang tokoh nasionalis pertama yang dikenal
dalam sejarah modern dunia Islam. Dikeluarkan dari ketentaraan beberapa kali sampai
kedatangan Khudaiwi (gubernur Mesir) Taufiq yang mengembalikannya ke militer, tetapi ia
melakukan pemberontakan militer melawan Khudaiwi Taufiq pada 1882. Ia memimpin
tentara Mesir melawan Inggris ketika menginvasi Mesir, tetapi kalah. Ia diadili dan divonis
mati, lalu diganti dengan hukuman buang ke Sailan. Setelah menghabiskan 19 tahun di
pembuangan, ia kembali ke Mesir dan meninggal di Kairo. Ia menulis buku berjudul Kasyfu
as-Sitar 'an Sirri al-Asrar.
Tokoh yang memimpin pemberontakan dari mesir yang menuntut agar segera di ubahnya
sistem pemerintahan di mesir.

3. Saad Zaghul Pasha

Saad Zaghloul merupakan politikus, bapak kemerdekaan, tokok nasionalis Mesir. Dia pernah
menjabat sebagai
Kolonel Ahmad Urabi (1 April 1841 – 21 September 1911), (Arab: ‫ )أحمد عرابي‬juga dikenal
sebagai Urabi Pasya atau Arabi Pasya, ialah seorang tokoh nasionalis pertama yang dikenal
dalam sejarah modern dunia Islam. Dikeluarkan dari ketentaraan beberapa kali sampai
kedatangan Khudaiwi (gubernur Mesir) Taufiq yang mengembalikannya ke militer, tetapi ia
melakukan pemberontakan militer melawan Khudaiwi Taufiq pada 1882. Ia memimpin
tentara Mesir melawan Inggris ketika menginvasi Mesir, tetapi kalah. Ia diadili dan divonis
mati, lalu diganti dengan hukuman buang ke Sailan. Setelah menghabiskan 19 tahun di
pembuangan, ia kembali ke Mesir dan meninggal di Kairo. Ia menulis buku berjudul Kasyfu
as-Sitar 'an Sirri al-Asrar.
perdana menteri Mesir pada tahun 1924. Namun kekuasaannya tidak berlangsung hingga
setahun.
Merupakan politikus Mesir. Memimpin sebuah partai nasionalisme pada tahun 1919 yaitu
partai Wafd
4. Ahmad Fuad

Fuad I adalah sultan dan kemudian raja Mesir dan Sudan, Wilayah berdaulat Nubia,
Kordofan, dan Darfur. Penguasa kesembilan Mesir dan Sudan dari dinasti Muhammad Ali, ia
menjadi sultan pada tahun 1917, menggantikan kakak laki-lakinya Hussein Kamel.
Merupakan tokoh yang menyatakan dirinya sebagai raja mesir yg belum merdeka pada
tanggal 15 maret 1922

5. Dampak dari Nasionalisme Mesir

Gerakan nasionalisme Mesir berdampak pada munculnya pemberontakan dan perlawanan


rakyat Mesir terhadap Inggris dan Turki Utsmani.

Pemberontakan Urabi pada tahun 1881 yang dipimpin oleh Ahmad Urabi mampu
memunculkan semangat untuk mendirikan negara Mesir.

Dalam jurnal Meredupnya Sinar Imperium Turki Utsmani (2004) karya Apipudin, pada awal
abad ke-20 Masehi, muncul partai politik Mesir yang mampu membebaskan Mesir dari
kekuasaan Turki Utsmani dan mengumumkan Uniteral Declaration.

6. Epilog

Anda mungkin juga menyukai