Disusun oleh :
Dahroel hifni 302200010
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Muhammad Mahfud et al., “Pemikiran Islam Modern Perspektif Mustafa Kemal,”
Jurnal.Stai-Alazharmenganti.Ac.Id, no. 1 (2020),
http://jurnal.stai-alazharmenganti.ac.id/index.php/fatawa/article/view/189.
2
Riyanto, Yatim. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surabaya : Penerbit
SIC).2010
3
Harun Nasution, pembaharuan dalam islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), hlm 1
PEMBAHASAN
Mustafa Kemal memulai karir militer dan politiknya ketika pada tahun
1906 ia diperintahkan untuk bergabung dengan tentara Damaskus untuk menekan
pemberontak Druze. Pada tahun yang sama, Mustafa Kemal mendirikan Asosiasi
Vatan (Tanah Air). Asosiasi ini berkembang pesat setelah membuka cabang di
Yoffa, Baerut dan Yerussalem. Mustafa melihat revolusi Turki tidak bisa terjadi
di daerah itu karena tempatnya kurang strategis, sedangkan salonika merupakan
tempat yang sangat strategis dan kemudian ia membentuk cabang di Salonika.5
Mustafa mengatakan bahwa menjaga negara konstitusi membutuhkan tentara
yang kuat di satu sisi dan partai politik di sisi lain, tetapi tidak boleh
digabungkan.6 Seharusnya perwira sisuruh memelih tinggal dalam partai atau
tinggal dalam atau keluar dari tentara atau tinggal dalam tentara dan keluar dari
partai.
12
Nicos Christofis, Nicos. The AKP’s “Yeni Yurkiye”: Challeging The Kemalist
Narrative?MediteranianQuarterly,29(3),2018).11-32. https://muse.jhu.edu/article/704544/pdf
13
Departemen Agama RI. (1992) Ensiklopedia Islam di Indonesia, (Jakarta: CV Anda
Utama. 1992)
14
Amit Bein Kemalist Turkey and Thr Middle East. (New York: Cambridge University
Press2017).
15
Tombus, H. Ertug dan Berfu Aygenc. (2017) (Post-) Kemalist Secularism in Turkey.
Journal of Balkan and Near Eastern Studies, 19(1), 70-85.
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19448953.2016.120199 5
16
Dov Waxman, (1997). Islam and Turkish National Identity: A Reapprasial. The
Turkish Year Book, 30, 1-22.
https://pdfs.semanticscholar.org/bd84/ca1915cd306997cb75dc9232c55 83bd204c0.pdf
segi kehidupan masyarakat Turki. Ini dibuktikan bahwa Turki Usmani
sepanjang sejarahnya merupakan lembaga bagi kekuasaan Islam dunia dan
agama Islam sebagai agama negara sampai dihapuskannya oleh Mustafa
Kemal, pemakaian huruf Arab diganti menjadi huruf latin. 17Di mata para
pembaharu, Islam adalah agama yang rasional, agama yang tidak bertentangan
dengan kemajuan.Yang menjadi penyebab mundurnya Turki terutama
karena terlalu kuatnya masyarakat Turki yang berpegang pada syariat Islam,
padahal syariat yang dipeganginya, tidak lebih dari syariat yang sudah
ternoda oleh budaya Arab yang telah usang yang tidak cocok dengan
masyarakat Turki dan zaman yang sudah cukup maju.
17
Nicos Christofis,(2018)The AKP’s “Yeni Yurkiye”: Challeging The Kemalist
Narrative?Mediteranian Quarterly, 29(3), 11-32. https://muse.jhu.edu/article/704544/pdf
18
Amit Bein. Kemalist Turkey and Thr Middle East. (New York: Cambridge University
Press. 2017)
19
Dov Waxman, (1997). Islam and Turkish National Identity: A Reapprasial. The
Turkish Year Book, 30, 1-22.
https://pdfs.semanticscholar.org/bd84/ca1915cd306997cb75dc9232c55 83bd204c0.pdf
dan kemasyarakatan. Akibatnya dibidang kehidupan dunia, umat Islam Turki
Miskin, terkebelakang bahkan di bidang spritual mereka juga miskin karena
mengamalkan sesuatu yang pada hakekatnya kurang benar
C.Sekularisme Mustafa Kemal
20
Armstrong, Grey Wolf Mustafa Kemal: An Intimate Study of Adictator. (New York:
Routledge Taylor &Francis Group. 2016)
pemerintahan parlementer dan meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi
kehidupan demokratisasi di Turki.21
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Arab sudah tidak boleh digunakan dalam dan berbagai hal apapun.
Penyimpangan-penyimpangan sekularisasi yang sudah dijalankan oleh Kemal
dibantu oleh Partai Republik Rakyat sejak berdirinya Negara Turki tersebut mulai
mendapat koreksi.Yaitu ketika pemilu 1950, dimana kekuasaan tunggal Partai
Republik Rakyat saat itu berakhir dan digantikan oleh partai sekuler beraliran
liberal, yaitu Partai Demokrat, partai yang dipimpin
AdnanMenderes.Menderes menginginkan evaluasi terhadap sekularisasi Kemal,
namun Menderes juga tidak ingin Kemalisme digantikan dengan ideologi lain.
Karena itulah, di satu sisi Mustafa Kemal dikecam sebagai penghianat yang
bertanggungjawab atas hilangnya kekhalifahan Islam dan di sisi yang lain ia di
21
M Arifin Muammar, Majukah Islam dengan Menjadi Sekuler?: Kasus Turk).
(Ponorogo: CIOS. 2015)
akui berhasil menciptakan sistem pemerintahan parlementer dan meletakkan
dasar-dasar yang kuat bagi kehidupan demokratisasi di Turki.
DAFTAR PUSTAKA