Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBAHARUAN ISLAM DI TURKI

“ USMANI MUDA DAN MUSTHAFA KEMAL ATTARTURK”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Perkembangan Pemikiran Dalam Islam”

Dosen Pengampu: Eko Harianto, M.S.I., CMQ.

Disusun oleh :

KELOMPOK 6

1. Ahmad Musthofa (192826) VI B


2. Danar Prakoso (192842) VI A
3. Moch Zidan Al Aziz (192868) VI B
4. Muh. Irfan Baharudin (192871) VI B
5. Musthofa Anwari (192874) VI B
6. Priyanto (192881) VI B
7. Utama Ari Wibawa (192899) VI B

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN AJARAN 2021/2022


i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat, taufik serta
hidayah-Nya. Sholawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.

Alhamdulillah, syukur kami haturkan kepada Allah yang telah memudahkan dan
memberikan petunjuknya hingga makalah tentang “Pembaharuan Islam di Turki: Usmani
Muda dan Musthafa Kemal Attaturk” ini dapat terselesaikan. Tulisan ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam.

Sepenuhnya kami menyadari bahwa makalah ini terselesakan bukan semata kerja kami,
melainkan ada pihak-pihak yang membantu baik secara materil maupun moril. Untuk itu,
dalam kesempatan ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Muriyanto, M.Pd.I, selaku Ketua STAIM Klaten.


2. Eko Harianto, M.S.I., CMQ selaku Dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Pemikiran
Dalam Islam.

Kami pun penyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami nantikan. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat kita semua demi kebaikan di masa yang akan datang. Aamiin.

Klaten, 10 April 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II..........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..........................................................................................................................2

A. SEJARAH MUNCULNYA USMANI MUDA...............................................................2


B. TOKOH PEMBARU DALAM GERAKAN USMANI MUDA.....................................3
1. Ibrahim Sanusi...........................................................................................................3
2. Ziya Pasha..................................................................................................................3
3. Nunik Kemal..............................................................................................................4
Midhat Pasya..............................................................................................................5
C. PEMIKIRAN DAN PEMBAHARUAN MUSTAFA KAMAL ATATURK..................6
D. IDEOLOGI KEMALISME..............................................................................................7

BAB III.........................................................................................................................................9

PENUTUP....................................................................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern memasuki dunia Islam
terutama pada awal abad ke 19, ketika sejarah Islam dipandang sebagai permulaan
periode modern. Kontak dengan dunia barat membawa ide-ide baru ke dunia Islam
seperti rasionalisme, nasionalisme, demokrasi dan sebagainya. Hal ini pun terjadi di
kerajaan Turki.
Pada awalnya Turki merupakan kawasan anatolia yang dihuni oleh penduduk
Haiti yang berasal dari Eropa Tengah, kemudian wilayahnya diperluas ke daerah
Mesopotania dan Suriah. Kemudian kawasan anatolia jatuh ke tangah Romawi yang
asal mulanya terletak di wilayah barat, dipindah ke Konstatinopel yang sekarang
disebut Istanbul dan berganti nama dengan menjadi kerajaan Bizantium. Pada tahun
1953 Ottoman (kelompok intelektual Usmani Muda) berhasil menaklukkan Bizantium
dan merebut ibukota Konstatinopel dan beberapa wilayah, namun setelah raja
Sulaiman turun tahta kejayaan Ottoman berangsur memudar.
Menjelang abad ke 19, Ottoman kehilangan wilayah kekuasaan di Mesir dan
kawasan Bulhan. Pada tahun 1923 ditetapkan konverensi tentang batas-batas wilayah,
dan dalam konverensi ini pula menetapkan bahwa Turki secara resmi menjadi negara
republik dan Mustafa Kemal Pasha Ataturk resmi menjadi presiden pertama Turki.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah munculnya Usmani Muda?
2. Siapa Tokoh Pembaharu dalam gerakan Usmani Muda?
3. Bagaimana pemikiran Musthafa Kemal Attatturk?
4. Apa ideologi kemalisme?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui sejarah munculnya Usmani Muda
2. Untuk mengetahui Tokoh Pembaharu dalam gerakan Usmani Muda
3. Untuk mengetahui pemikiran Musthafa Kemal Attatturk
4. Untuk mengetahui ideologi kemalisme

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH MUNCULNYA USMANI MUDA

Pada abad ke 19 muncul kelompok Usmani Muda (Young Ottoman) sebuah


perkumpulan golongan cendekiawan Kerajaan Usmani (Kerajaan Ottoman) yang
banyak menentang kekuasaan Absolut Sultan. Pada awalnya ia merupakan sebuah
gerakan bawah tanah yang didirikan pada tahun 1865 M. bertujuan mengubah
pemerintahan absolut Kerajaan Ottoman (Usmani) menjadi pemerintahan yang
berdasarkan konstitusi. Setelah gerakan ini tercium dan diketahui aktifitasnya oleh
pemerintah, sebagian dari pemukanya berusaha melarikan diri dari Turki menuju
Eropa. Disanalah gerakan ini mendapat gelar Usmani Muda. Gerakan ini biasa
juga dinamai Muhafa al-syari’at (pembela syariat) dan fedais (Pejuang).1

Di Eropa inilah mereka memperoleh nama Usmani Muda. Ketika perdana


Menteri Ali Pasya wafat (1871) tekanan terhadap Usmani Muda dipelonggar,
bahkan mereka yang di luar Negeri diperbolehkan pulang ke Turki. Oleh karena
itu, sebagian mereka pulang ke Turki untuk melanjutkan cita-cita mereka
membentuk pemerintahan konstitusional. Puncak keberhasilan perjuangan Usmani
Muda adalah ketika konstitusi hasil rumusan tokoh-tokoh mereka seperti Ziya
Pasya akhirnya terpaksa ditandatangani oleh sultan Abdul hamid II pada tanggal
23 desember 1876.2

Anggota Usmani Muda ini berkisar 246 orang yang sebagian besarnya adalah
orang-orang terpandang dan berpengaruh dalam masyarakat. Diantara mereka
terdapat pemikirr-pemikir liberal, para birokrat yang kecewa atas Tanzimat, dan
anggota keluarga penguasa Mesir, Bahkan dua pangeran yang nantinya bertahta
sebagia sultan, yakni Murad V (1976) dan Abdul Hamid II (1976-1909), termasuk
diantara mereka yang terlibat dalam diskusi Usmani Muda. Penggerak utama
perkumpulan ini adalah Namik Kemal (1840-1888).3

1
Duriana.“PEMIKIRAN POLITIK TURKI HINGGA MASA MODERN”.Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial. Vol. 11,
No. 02 Oktober 2018. Hal 66
2
Niyazi Berkes. The Development of Secularism in Turkey. Montreal: Mc Gill University press, 1964, h,
205.
3
Ibid., h, 204-205
2
Gerakan Usmani Muda ini tumbuh dan berkembang melalui pertemuan-
pertemuan yang diadakan di Paris dan London sejak 1867-1871.4 DI paris mereka
sempat mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Jeunes Turcs atas jasa
Mustafa Fazil, cucu Muhammad Ali dan saudara Khedewi Ismail dari Mesir.
Karena tekanan pemerintahan Perancis dan kerajaan Usmani mereka lari ke
London. Di London ini mereka mendirikan markas besarnya dan menerbitkan
surat kabar. Pada tahap awal para pemikir Usmani muda memanfaatkan media
massa dan literatur-literatur untuk menyalurkan ide-ide mereka. Ini terlihat dengan
apa yang dilakukan oleh Ibrahim Sinasi, tokoh senior kelompok ini, yang
kemudian diteruskan oleh tokoh-tokoh penerusnya seperti Namik Kemal.

B. TOKOH PEMBAHARU DALAM GERAKAN USMANI MUDA


1. Ibrahim Sanusi
Ibrahim Sinasi adalah pemula gerakan baru di dalam literatur Usmani. Ia
dilahirkan di Istanbul. Bapaknya adalah seorang sersan artileri yang terbunuh
dalam perang antara kerajaan Usmani dan Rusia tahun 1829. Pada waktu itu
Sinasi baru berusia lima tahun. Ia kemudian diasuh oleh ibunya sampai dekade
terakhir pemerintahan Sultan Mahmud II.5
Ia pernah menghabiskan waktu ke perancis dalam pencarian-pencarian
sastra. Dia kembali ke Istambul hanya sebentar sebelum dia meninggal karena
tumor otak tahun 1871. Dari tulisan-tulisanya yang berbau sastra sinasi banyak
mengungkap hak-hak rakyat pendapat umum, kesadaran nasional,
pemerintahan konstitusional, dan sebagainya. Meskipun pada masanya Sanusi
tidak berhasil banyak dalam merubah kondisi pemerintahan Usmani, akan
tetapi tulisan –tulisanya banyak memberikan inspirasi kepada penerusnya dari
Usmani Muda untuk mewujudkan cita-cita perkumpulan ini semula.

2. Ziya Pasha
Zia lahir pada tahun 1825 di Istanbul dan meninggal pada tahun 1880.
Ia anak seorang pegawai Kantor Bea Cukai Istanbul. Setelah menyelesaikan
pendidikannya pada sekolah Sulaymaniye yang didirikan Sultan Mahmud II.

4
The New Encyclopaedia britanica. Vol. 13. London-Chicago: William Benton Publisher, 1973, h. 788
5
Stanford J. Shaw dan Ezelkural Shaw (Selanjutnya disebut Shaw and Shaw). History of Ottoman Empire
and Modern Turkey. Vol. 11. Cambridge-London-New York-New Rochelle-Melbourne-Sydney:
Cambridge University Press, 1985, h. 130.
3
Kemudian Ia diangkat menjadi pegawai pemerintah saat masih berusia muda.
Atas usaha Mustafa Rasyid Pasha, pada tahun 1854 Ia diterima menjadi salah
satu sekretaris sultan. Namun permusuhannya dengan Ali Pasha membuat Ia
terpaksa pergi ke Eropa di tahun 1867 dan tinggal disana selama lima tahun.
Usaha-usaha pembaharuannya antara lain bahwa kerajaan Usmani
harus dibangun dengan sistem pemerinatahan konstitusional, tidak dengan
kekuasaan absolut. Menurutnya Negara Eropa maju disebabkan tidak adanya
lagi pemerintahan yang absolut, semuanya dengan sistem pemerintahan
konstitusional. Dalam sistem kontitusional, harus ada Dewan Perwakilan
Rakyat. Alasan perlu adanya DPR ini adalah agar perbedaan pendapat dapat
ditampung dan kritik terhadap pemerintah diperlukan untuk kepentingan
pemerintah dan rakyat. DPR-lah yang nantinya memperjuangkan perbedaan
pendapat diakalangan umat Islam. Sebagai orang yang taat menjalankan
agama Islam, Ziya sebenarnya tidak sepenuhnya setuju terhadap pembaharuan
yang hanya mencomot ide-ide barat tanpa sikap kritis. Menurutnya, umat
Islam harus tetap mengkritisi setiap kebudayaan barat dan nilai-nilai kemajuan
yang dibawanya. Itulah sebabnya Ia lebih menilik kepada kesesuaian antara
kepentingan rakyat dengan ide pembaharuan yang datangnya dari barat. Dalam
hal demikian, Ia juga tidak sependapat dengan orang yang mengatakan bahwa
agama Islam dapat dianggap sebagai penghalang kemajuan.

3. Namik Kemal
Namik Kemal termasuk salah satu dari pemikir terkemuka Utsmani
Muda atau bisa dikatakan sebagai penggerak utama kelompok ini. Ia berasal
dari keluarga golongan atas dan memperoleh pendidikan khusus di rumah. Ia
mendapat pelajaran bahasa Arab, Persia, dan Perancis. Pada tahun 1857 dalam
usia yang masih muda, Namik sudah menjadi pegawai di kantor penerjemahan
(Tercűme Odasi) dan kemudian dipindahkan menjadi pegawai di istana
Sultan.6
Namik Kemal banyak terpengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Ibrahim
Sinasi. Tahun 1864 Namik diminta Sinasi untuk memimpin surat kabar Tasyir-

6
Ibid. Shaw. Loc. Cit
4
i Efkar sebelum Sinasi lari ke Paris. Tahun 1874 Namik dideportasi ke Siprus
dan kemudian meninggal disana tahun 1888 dalam usia 48 tahun7.
Diantara ide-ide Namik Kemal adalah bahawa ide-ide yang datang dari
Barat tidak begitu saja diterima, akan tetapi dicoba untuk disesuaikan dengan
ajaran-ajaran Islam. Karena jiwa Islamnya lebih baik, Namik melancarkan
kritis keras terhadap pembaharuan Tanzimat. Ia melihat bahwa dalam
pembaharuan tanzimat itu ajaran-ajaran Islam kurang diperhatikan, bahkan
dianggap telah banyak memakai institusi-institusi sosial Barat yang belum
tentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Timur.8
Namik Kemal melihat bahwa mundurnya kerajaan Usmani disebabkan
oleh ketidakberesan pada sektor ekonomi dan politik. Ia mengajukan solusi,
bahwa langkah pertama yang harus ditempuh untuk mengatasi persoalan
tersebut adalah dengan merubah sistem pemerintahan yang berlaku dikerajaan
Usmani yang absolut dengan sistem pemerintahan konstitusional.

4. Midhat Pasya

Midhat bercita-cita untuk menjadikan kerajaan Utsmani menjadi


negara konstitusional dan demokrasi seperti yang dilihatnya di Prancis dan
Inggris. Untuk mencapai tujuan ini, jalan yang harus ditempuh adalah
membentuk konstitusi dan Dewan Perwakilan Rakyat. Jika seperti itu maka
kedaulatan ada di tangan rakyat dan bukan ditangan sultan maupun para
pembantunya.
Dibidang pertahanan, Midhat melihat bahwa Usmaniyah adalah salah
satu tanah tersubur didunia. Akan tetapi kenyataannya sangat kontradiktif
dengan rakyatnya yang tetap miskin. Menurut Midhat, penerapan pajak yang
memberatkan dan kerakusan Negara-negara Eropa yang selalu menghalangi
kemajuan Turki Usmani adalah salah satu penyebabnya. Menurutnya,
kemajuan Utsmani tidak akan tercapai kecuali kalau ia mau belajar dari
demokrasi bangsa Eropa, dan membentuk satu Konstitusi, dan sebab itulah ia
menggabungkan antara Islam dengan konsep Barat dalam mewujudkan
konstitusi.
7
Sayyid Fayyaz Mahmud. A short History of Islam. Karachi-london-Dacca: Oxford University Press, 1960,
h. 614
8
Harun Nasution. Loc. Cit. , h. 107
5
Ide Mihdat tersebut mendapat tantangan bukan saja dari Sultan tetapi
juga dari ulama. Mihdat sebagai tokoh Utsmani Muda memahami konsepnya
dalam terminology Barat, sedangkan ulama memahaminya dari kacamata
Islam. Hingga mengakibatkan susahnya untuk menghasilkan konstitusi yang
benar-benar demokratis, tetapi yang lahir justru konstitusi yang bersifat semi
otokratis. Konstitusi yang bersifat semi otokratis ini ditandatangani oleh
Sultan Abdul Hamid II pada tanggal 23 Desember 1876.9

C. PEMIKIRAN DAN PEMBAHARUAN MUSTAFA KEMAL ATATURK

Prinsip Pemikiran Pembaruan Mustafa Kemal di awali ketika ia ditugaskan


sebagai attase militer pada tahun 1913 di Sofia. Dari sinilah ia berkenalan dengan
peradaban Barat, terutama sistem parlementernya. Adapun prinsip pemikiran
pembaharuan Turki yang kemudian menjadi corak ideologinya terdiri dari tiga unsur,
yakni; nasionalisme, sekularisme dan westernisme.10
Pertama, unsur nasionalisme dalam pemikiran Mustafa Kemal diilhami oleh
Ziya Gokalp (1875-1924) yang meresmikan kultur rakyat Turki dan menyerukan
reformasi Islam untuk menjadikan Islam sebagai ekspresi dari etos Turki. Dalam
koridor pemahaman Mustafa Kemal, Islam yang berkembang di Turki adalah Islam
yang telah dipribumikan ke dalam budaya Turki. Oleh karenanya, ia berkeyakinan
bahwa Islam pun dapat diselaraskan dengan dunia modern. Turut campurnya Islam
dalam segala lapangan kehidupan akan membawa kemunduran pada bangsa dan agama.
Atas dasar itu, agama harus dipisahkan dari negara. Islam tidak perlu menghalangi
adopsi Turki sepenuhnya terhadap peradaban Barat, karena peradaban Barat bukanlah
Kristen, sebagaimana Timur bukanlah Islam.

Kedua, unsur sekularisme. Unsur ini sebenarnya adalah implikasi dari


pemahaman westernisme Mustafa Kemal. Pada prinsip ini, salah seorang pengikut setia
Mustafa Kemal, Ahmed Agouglu menyatakan bahwa indikasi ketinggian suatu
peradaban terletak pada keseluruhannya, bukan secara parsial. Peradaban Barat dapat
mengalahkan peradaban-peradaban lain, bukan hanya karena kemajuan ilmu

9
Harun Nasution, pembaharuan Dalam Islam. hlm.112
10
Ajied Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,
2004) h.223

6
pengetahuan dan teknologinya, tetapi karena keseluruhan unsur-unsurnya. Peperangan
antara Timur dan Barat adalah peperangan antara dua peradaban, yakni peradaban Islam
dan peradaban Barat. Di dalam peradaban Islam, agama mencakup segala-galanya
mulai dari pakaian dan perkakas rumah sampai ke sekolah dan institusi. Turut
campurnya Islam dalam segala lapangan kehidupan membawa kepada mundurnya
Islam, dan di Barat sebaliknya sekularisasilah yang menimbulkan peradaban yang tinggi
itu. Jika ingin terus mempunyai wujud rakyat Turki harus mengadakan sekularisasi
terhadap pandangan keagamaan, hubungan sosial dan hukum. Menurut versi Mustafa
kemal, sekularisme bukan saja memisahkan masalah bernegara (legislatif, eksekutif dan
yudikatif) dari pengaruh agama melainkan juga membatasi peranan agama dalam
kehidupan orang Turki sebagai satu bangsa. Sekularisme ini adalah lebih merupakan
antagonisme terhadap hampir segala apa yang berlaku di masa Usmani.
Ketiga, unsur wasternisme. Dalam unsur ini, Mustafa Kemal berpendapat
bahwa Turki harus berorientasi ke Barat. Ia melihat bahwa dengan meniru barat negara
Turki akan maju. Unsur westernisme dalam prinsip pemikiran Mustafa Kemal
mendapatkan momennya ketika dalam salah satu pidatonya ia mengatakan bahwa
kelanjutan hidup suatu masyarakat di dunia peradaban modern menghendaki perobahan
dalam diri sendiri. Di zaman yang dalamnya ilmu pengetahuan mampu membawa
perobahan secara terus-menerus, maka bangsa yang berpegang teguh pada pemikiran
dan tradisi yang tua lagi usang tidak akan dapat mempertahankan wujudnya.
Masyarakat Turki harus dirubah menjadi masyarakat yang mempunyai

D. IDEOLOGI KEMALISME

Dari ketiga prinsip di atas, kemudian melahirkan ideologi kemalisme, yang


terdiri atas: republikanisme, nasionalisme, kerakyatan, sekularisme, etatisme, dan
revolusionisme. Ideologi yang diasosiasikan dengan figur Mustafa Kemal ini kemudian
berkembang di Turki dan dikembangkan oleh pengikutnya. Dan jika dilihat dari
perkembangan tersebut di atas, Republik Turki adalah negara sekuler. Tetapi meskipun
begitu, apa yang diciptakan Mustafa Kemal belumlah negara yang betul-betul sekuler.
Gerakan pembaruan Turki Mustafa Kemal Ataturk dimulai dengan penghapusan
Kesultanan Usmani pada tahun 1923 dan penghapusan khilafah pada tahun 1924.
Lembaga wakaf dihapuskan dan dikuasakan kepada kantor urusan agama. Pada tahun
1925 beberapa thariqat sufi dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan dihancurkan.
7
Pada tahun 1927 pemakaian tarbus dilarang. Pada tahun 1928 diberlakukan tulisan latin
menggantikan tulisan Arab, dan dimulai upaya memurnikan bahasa Turki dari muatan
bahasa Arab dan Persi. Pada tahun 1935 seluruh warga Turki diharuskan
menggunakan nama kecil sebagaimana berlaku pada pola nama Barat.11 kebijakan yang
dibuat dalam undang-undang pada era rezim Mustafa Kemal adalah :12
1. Undang-undang tentang unifikasi dan sekularisasi pendidikan, tanggal 3 Maret
1924.
2. Undang-undang tentang pemberhentian petugas jemaah dan makam,
penghapusan lembaga pemakaman, tanggal 30 November 1925;
3. Peraturan sipil tentang perkawinan, tanggal 17 Februari 1926;
4. Undang-undang penggunaan huruf latin untuk abjad Turki dan penghapusan
tulisan Arab, tanggal 1 November 1928;
5. Undang-undang tentang larangan menggunakan pakaian asli, tanggal 1934.

Gerakan sekularisasi Turki oleh rezim Mustafa Kemal berakhir seiring dengan wafatnya
Mustafa Kemal pada tahun 1938

11
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam (Sejarah Pemikiran dan Gerakan), Jakarta, Bulan Bintang,
Cet.VI, 1988, h.150-152

12
Erick J. Zurcher, Modern History of Turk (Sejarah Modern Turki), Penerjemah Karsidi Diningrat R.,
Jakarta; Gramedia Pustka Utama, 2003, h. 235

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Usmani Muda sebuah perkumpulan golongan cendekiawan kerajaan yang
bertujuan mengubah pemerintahan absolut kerajaan Ottoman menjadi pemerintahan
yang berdasarkan konstitusi.

 Tokoh pembaharu usmani muda


1. Ibrahim Sanusi
2. Ziya Pasha
3. Midyat Pasha
4. Namik Kemal

 Pemikiran pembaharuan Musthafa Kemal Attaturk mempunyai 3 unsur :


1. Nasionalisme
2. Sekulerisme
3. Westernisme

 Prinsip Ideologi Kemalisme

ideologi kemalisme, yang terdiri atas: republikanisme, nasionalisme, kerakyatan,


sekularisme, etatisme, dan revolusionisme

B. Saran

Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini pasti terdapat banyak
kesalahan, kekeliruan dan kekurangan, baik itu dari segi tulisannya, bahasanya ataupun
yang lain. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada pembaca sekalian serta segenap
pihak yang bersangkutan, untuk dapat memberikan kritik dan sarannya, agar dapat kami
benahi bersama dan dapat kita ambil manfaatnya

9
DAFTAR PUSTAKA

Ajied Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam,


(Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2004) h.223

Diningrat R., Jakarta; Gramedia Pustka Utama, 2003, h. 235

Duriana.“PEMIKIRAN POLITIK TURKI HINGGA MASA MODERN”.Jurnal


Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial. Vol. 11, No. 02 Oktober 2018.Hal 66

Erick J. Zurcher, Modern History of Turk (Sejarah Modern Turki),


Penerjemah Karsidi

Harun Nasution, pembaharuan Dalam Islam. hlm.112

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam (Sejarah Pemikiran dan Gerakan),


Jakarta, Bulan Bintang, Cet.VI, 1988, h.150-152

Sayyid Fayyaz Mahmud. A short History of Islam. Karachi-london-Dacca: Oxford


University Press, 1960, h. 614

Stanford J. Shaw dan Ezelkural Shaw (Selanjutnya disebut Shaw and Shaw).
History of Ottoman Empire and Modern Turkey. Vol. 11. Cambridge-London-
New York-New Rochelle-Melbourne-Sydney: Cambridge University
Press, 1985, h. 130.

The New Encyclopaedia britanica. Vol. 13. London-Chicago: William Benton


Publisher, 1973, h. 788

Niyazi Berkes. The Development of Secularism in Turkey. Montreal: Mc Gill


University press, 1964, h, 205.

10

Anda mungkin juga menyukai