Anda di halaman 1dari 11

PEMIKIRAN DAN PEMBARUAN ISLAM:

Tokoh Usmani Muda

Disusun oleh:
Bayu Setiawan : 200501051

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. H. Misri A. Muchsin, M.Ag.

Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora


Prodi Sejarah dan Peradaban Islam

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM BANDA ACEH
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PEMIKIRAN DAN
PEMBARUAN ISLAM TOKOH USMANI MUDA ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Prof. Dr. H. Misri A.
Muchsin, M.Ag. pada mata kuliah pemikiran dan pembaruan dalam islam, Selain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Belajar bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Misri A. Muchsin, M.Ag.
selaku Dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang Saya tekuni. Saya menyadari, makalah yang saya tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, November 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Sejarah Usmani Muda........................................................................ 1
BAB II TOKOH-TOKOH USMANI .......................................................... 2
1. Ziya Pasha........................................................................................................ 2
2. Namik Kemal................................................................................................... 2
3. Midhat Pasha................................................................................................... 3

BAB III IDE PEMIKIRAN DAN PEMBARUAN ..................................... 4


• Ziya Pasha (1825-1880 M) .................................................................................... 4
• Namik Kemal (1840-1888 M) ............................................................................... 5
• Midhat Pasha (1822- 1883 M) .............................................................................. 6
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 7
REFERENSI...................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Usmani Muda


Dipertengahan kedua dari abad ke 19, muncul suatu gerakan yang tidak merasa puas terhadap
pembaruan pada zaman Tanzimat. Gerakan ini kemudian dikenal dengan nama Utsmani Muda.
Ide-idenya yaitu menginginkan adanya perubahan yang lebih tegas terhadap kekuasaan absolute
sultan dengan mengadakan pembaruan bidang Konstitusi. Berawal dari kerajaan Turki yang pada
awal abad ke 19 berada dalam kondisi berantakan dan terpecah-pecah, serta minimnya Kontrol
pemerintahan dalam segala aspek. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya kebudayaan asing
yang masuk ke Turki tanpa adanya seleksi kebenarannya.

Utsmani Muda dikenal sebagai Golongan intelegensia Kerajaan Utsmani yang banyak
menentang kekuasaan absolute Sultan, karena pemikiran dari pemuka-pemuka Utsmani Muda
banyak mempengaruhi pembaharuan yang diadakan sesudah zaman Tanzimat. Gerakan ini
merupakan suatu perkumpulan rahasia yang didirikan pada tahun 1865 di Istanbul. Tujuan dari
gerakan ini ialah ingin merubah kepemerintahan Turki Utsmani yang absolut menjadi
pemerintahan yang konstitusional. Munculnya gerakan ini tidak lepas dari pembaruan yang
dilakukan oleh Sultan Mahmud II (1808-1839 M), karena berhasil menghancurkan tiga golongan
oposisi yang menentang upaya pembaruan. Pembaruan beliau ini lebih bercorak western.1

1
MK-DK, Usmani Muda (gerakan pembaruan di turki), [Dorokabuju.com, 23 desember 2007] tersedia di situs:
https://www.dorokabuju.com/2007/12/usmani-muda-gerakan-pembaharuan-di.html, di akses pada tanggal: 1
desember 2022.

1
BAB II
Tokoh-Tokoh Usmani Muda

1. Ziya Pasha

Zia lahir pada tahun 1825 di Istanbul dan meninggal pada tahun 1880. Ia anak seorang pegawai
Kantor Bea Cukai Istanbul. Setelah menyelesaikan pelajaran pada sekolah Sulaymaniye, yang
didirikan Sultan Mahmud II ini diangkat menjadi pegawai pemerintah selagi masih berusia muda.
Atas usaha Mustafa Rasyid Pasha. Pada tahun 1854 ia diterima menjadi salah satu sekrtaris sultan.
Namun permusuhannya dengan Ali Pasha membuat ia terpaksa pergi ke Eropa di tahun 1867 dan
tinggal disana selama lima tahun.2
Di tahun 1876 ia kembali ke Istanbul dan duduk dalam komisi yang bertugas merancang
konstitusi kerajaan Turki Utsmani. Setelah konstitusi itu di berlakukan, Ziya dan temannya
disingkirkan dari pemerintahan. Ia diangkat menjadi gubernur di wilayah yang jauh dan sering
dipindah-pindahkan. Awalnya ia menjadi gubernur di Damaskus dan dua bukan setelah pecah
perang di Turki Utsmani dan Rusia di bulan April 1877 Ziya Pasya dipindahkan ke wilayah lain.

2. Namik Kemal

Namik Kemal lahir di Rhodosto pada 21 Desember 1840 dan meninggal pada 2 Desember
1888 di Mytilene. Ia barasal dari keluarga golongan atas dan oleh karena itu orang tuanya sanggup
menyediakan pendidikan khusus baginya di rumah. Disamping pelajaran bahasa Arab dan Persia,
kepadanya diberikan pula pelajaran bahas Perancis. Dalam umur belasan tahun ia di angkat
menjadi pegawai di kantor penerjemahan dan kemudian dipindahkan menjadi pegawai di Istana
Sultan.
Namik Kemal sangat berperan aktif dalam bidang pengetahuan diantaranya adalah ia
merupakan seorang penyair utama Turki, termasuk tokoh utama Turki Modern, dan pencipta
bahasa modern dalam sejarah sastra Turki. Karyanya banyak dipengaruhi oleh kelompok penyair
Turki modern, dengan tokoh utama Ibrahim Shinasi Efendi. Pemikiran tokoh ini yang telah

2
Irfan, PEMIKIRAN UTSMANI MUDA DAN TURKI MUDA | SEJARAH TURKI UTSMANI, [blogspot.com, 19
desember 2018] tersedia di situs: http://makalahirfan.blogspot.com/2018/11/pemikiran-utsmani-muda-dan-turki-
muda.html, di akses pada tanggal: 1 desember 2022, pukul 21.45 WIB.
3
Khairiyah. (2008.). Islam dan Logika Modern .

2
mempengaruhinya dengan mengubah pola syairnya dari tradisional menjadi bernafaskan Barat.
Selain itu ia juga menjadi editor surat kabar berbahasa Turki, Tasvir-i- Efkar. Ditangan Namik
Kemal inilah penerbitan tersebut menjadi surat kabar yang berpengaruh di Turki, yang kemudia
menjadi tempat menyuarakan aspirasi politik Utsmani muda.

3. Midhat Pasha

Nama lengkapnya Hafidz Ahmad Syafiq Midhat Pasya. Ia lahir pada tahun 1822 M di Istanbul
Turki dan wafat pada tahun 1884 M. Pendidikan agamanya diperoleh dari ayahnya sendiri. Dalam
usia 10 tahun ia telah hafiz al-Qur'an. Oleh karena itu ia digelari al-Hafidz. Pendidikannya yang
tertinggi adalah pada Universitas al-Fatih. Kemudian dalam usia belasan tahun ia menjadi pegawai
di Biro Perdana Mentri. Di tahun 1858 ia diberi cuti untuk berkunjung selama enam bulan ke
Eropa. Kemudian ia diangkat beberapa kali sebagai Gubernur di berbagai daerah. Dalam jabatan
ini ia menunjukkan kecakapan luar biasa. Di tahun 1872 ia diangkat oleh Sultan Abdul Aziz
menjadi perdana menteri. Tetapi karena selalu mengalami bentrok dengan kekuasaan absolut
sultan, ia diberhentikan beberapa bulan kemudian. 3
Sebagai tokoh gerakan Usmani Muda, oleh sahabat seperjuangannya ia dipercayakan
memegang pemerintahan dan sekaligus memperjuangkan cita-cita gerakan ittu. Maka ia, selain
menjadi Gubernur di Balkan dan Baghdad, pada Tahun 1872 berhasil menjadi menteri Kehakiman
dan kemudian menjadi Perdana Mentri. Midhat Pasha adalah Menteri Kehakiman dalam Kabinet
Muhammad Rusydie Pasha pada masa Kekhalifahan Abdul Aziz.

3
Kuliahkucatatandankehidupan, Tokoh Usmani Muda: Sejarah Berdirinya Tokoh dan Pemikirannya, [blogspot.com,
selasa desember 2015] tersedia di situs: http://kuliahkucatatandankehidupan.blogspot.com/2015/12/utsmani-muda-
sejarah-berdirinya-tokoh.html, di akses pada tanggal 01 desember 2022, pukul 21.56 WIB.

3
BAB III
IDE PEMIKIRAN DAN PEMBARUAN

• Ziya Pasha (1825-1880 M)


a) Sistem Pemerintahan Konstitusional
Menurut beliau, suatu Negara akan maju jika Negara tersebut melaksanakan sistem pemerintahan
konstitusional dan meninggalkan sistem pemerintahan yang absolute, seperti Negara Eropa.
Konstitusi menurutnya adalah konstitusi yang membawa cita-cita Islam dengan metode Barat. Ia
ingin memgabungkan metode-metode Eropa dalam bidang pemerintahan, administrasi dan
ekonomi dengan ajaran Islam.
b) Pembentukan Parlemen
Dalam sistem kontitusional, harus ada Dewan Perwakilan Rakyat. Alasan perlu adanya DPR ini
adalah agar perbedaan pendapat dapat ditampung dan kritik terhadap pemerintah diperlukan untuk
kepentingan pemerintah dan rakyat. Dasar pembentukan parlemen ini bukan hanya diambil dari
Eropa, melainkan dari sumber ajaran Islam, yakni Al-Qur’an, yang mana didalamnya mengajarkan
Nabi Muhammad saw, untuk bermusyawarah. Ajaran ini lah yang diinterpretasikan dengan kata
“Perwakilan”, “Parlemen”, dan “Kedaulatan Rakyat”.
Bagi beliau, sebenarnya tidak sepenuhnya setuju terhadap pembaharuan yang hanya mencomot
ide-ide barat tanpa sikap kritis. Menurutnya, umat Islam harus tetap mengkritisi setiap kebudayaan
barat dan nilai-nilai kemajuan yang dibawanya. Dalam hal demikian, Ia juga tidak sependapat
dengan orang yang mengatakan bahwa agama Islam dapat dianggap sebagai penghalang
kemajuan.

• Namik Kemal (1840-1888 M)


Sebagai pemikir yang menginginkan kemajuan Turki, ia melihat bahwa sebab-sebab yang
membawa kemunduran Turki itu terletak pada keadaan ekonomi dan politik yang tidak beres.
Untuk mengatasi persoalan ini maka jalan pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengubah
sistem pemerintahan absolute menjadi pemerintahan konstitusional.
a) Sistem Pemerintahan
Sistem yang diinginkan oleh Namik Kemal adalah sistem pemerintahan konstitusional. Sistem ini
tidak bertentangan dengan Islam, dan bukan pula suatu bid’ah. Tidak hanya itu juga menganjurkan
4
agar dalam pemerintahan konstitusional kerajaann Utsamani dibentuk pemisahan antara
kekuasaan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
b) Kedaulatan
Negara yang baik adalah Negara yang memakai kedaulatan rakyat sebagai fondasi dan disamping
itu juga menjamin tidak dilanggarnya hak-hak rakyat. Rakyat dalam pandangan Namik Kemal
adalah warga Negara yang mempunyai hak politik yang harus dihormati dan dilindungi.
Kedaulatan terletak ditangan rakyat bukan tangan orang lain, akan tetapi pelaksanaan kedaulatan
ini tidak mungkin dijalankan oleh seluruh rakyat, oleh karena itu perlulah adanya sistem
perwakilan, yang mana wakil-wakil yang terpilih itulah yang akan memegang kedaulatan rakyat.
Disini Nampak bahwa bentuk pemerintahan yang diingin oleh Namik Kemal adalah Pemerintahan
Demokratis.
Baginya, pemerintahan demokratis itu tidakk bertentangan dengan Islam, karena sebenarnya
pemerintahan awal Islam yang dipimpin oleh Khulafaur Rasyidin bercorak demokratis. Hal ini
karena sistem bai’ah pada masa pemerintahan khalifah mempunyai arti yaitu Kedaulatan Rakyat,
kerena melalui sistem ini rakyat menyatakan persetujuan mereka atas pengangkatan Khalifah
baru. Bai’ah merupakan kontrak sosial yang terjadi antara rakyat dengan khalifah dan kontrak ini
dapat dibatalkan apabila khalifah mengabaikan kewajiban-kewajibannya sebagai kepala Negara.
c) Cinta Tanah Air
Tanah air yang dimaksudkan oleh Namik Kemal bukan hanya tanah air Turki saja, melainkan
meliputi seluruh kerajaan Turki Utsmani. Kemudian ia melihat perlunya persatuan umat Islam
dibawah kepemimpinan Turki Utsmani, sebagai Negara Islam terbesar dan terkuat saat itu.
Tujuannya adalah untuk bersama-sama untuk mempelajar dan menyesuaikan peradaban modern
dengan ajaran-ajaran Islam.
Ide-ide yang dimunculkan oleh Namik Kemal di atas menjadi pedoman bagi penyusunan
Undang-Undang Dasar 1876 dari Kerajaan Utsmani.

• Midhat Pasha (1822- 1883 M)


Midhat bercita-cita untuk menjadikan kerajaan Utsmani menjadi negara konstitusional dan
demokrasi seperti yang dilihatnya di Prancis dan Inggris. Untuk mencapai tujuan ini, jalan yang
harus ditempuh adalah membentuk konstitusi dan Dewan Perwakilan Rakyat. Jika seperti itu maka
kedaulatan ada di tangan rakyat dan bukan ditangan sultan maupun para pembantunya.

5
Dibidang pertahanan, Midhat melihat bahwa Usmaniyah adalah salah satu tanah tersubur
didunia. Akan tetapi kenyataannya sangat kontradiktif dengan rakyatnya yang tetap miskin.
Menurut Midhat, penerapan pajak yang memberatkan dan kerakusan Negara-negara Eropa yang
selalu menghalangi kemajuan Turki Usmani adalah salah satu penyebabnya. Menurutnya,
kemajuan Utsmani tidak akan tercapai kecuali kalau ia mau belajat dari demokrasi bangsa Eropa,
dan membentuk satu Konstitusi, dan sebab itulah ia menggabungkan antara term Islam dengan
konsep Barat dalam mewujudkan konstitusi.
Ide Mihdat tersebut mendapat tantangan bukan saja dari Sultan tetapi juga dari ulama. Mihdat
sebagai tokoh Utsmani Muda memahami konsepnya dalam terminology Barat, sedangkan ulama
memahaminya dari kacamata Islam. Hingga mengakibatkan susahnya untuk menghasilkan
konstitusi yang benar-benar demokratis, tetapi yang lahir justru konstitusi yang bersifat semi
otokratis. Konstitusi yang bersifat semi otokratis ini ditandatangani oleh Sultan Abdul Hamid II
pada tanggal 23 Desember 1876. 4

4
Nasution, H. (1991.). Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan.

6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dipertengahan kedua dari abad ke 19, muncul suatu gerakan yang tidak merasa puas terhadap
pembaruan pada zaman Tanzimat. Gerakan ini kemudian dikenal dengan nama Utsmani Muda.
Ide-idenya yaitu menginginkan adanya perubahan yang lebih tegas terhadap kekuasaan absolute
sultan dengan mengadakan pembaruan bidang Konstitusi. Tujuan dari gerakan ini ialah ingin
merubah kepemerintahan Turki Utsmani yang absolut menjadi pemerintahan yang konstitusional
gerakan Usmani Muda adalah suatu gerakan kaum pemuda Islam di daerah Turki yang;
menginginkan agar Kesultanan Turki Usmani memiliki suatu undang-undang guna mewujudkan
suatu Negara yang berkonstitusi dan mengembalikan ajaran Islam pada proporsinya. Para tokoh-
tokoh usmani ini adalah bertujuan sama yaitu sama-sama berjuang untuk mengubah sistem
pemerintahannya menjadi sistem pemerintahan konstitusional.

7
REFERENSI

MK-DK. (2007, desember sabtu). USMANI MUDA (Gerakan Pembaharuan di Turki). Diambil
kembali dari dorokabuju.com: https://www.dorokabuju.com/2007/12/usmani-muda-
gerakan-pembaharuan-di.html
irfan. (2018, november rabu). PEMIKIRAN UTSMANI MUDA DAN TURKI MUDA | SEJARAH
TURKI UTSMANI. Diambil kembali dari .blogspot.com:
http://makalahirfan.blogspot.com/2018/11/pemikiran-utsmani-muda-dan-turki-
muda.html
Khairiyah. (2008.). Islam dan Logika Modern . Jogjakarta: : Ar-ruz Media.
kuliahkucatatandankehidupan. (2015, Desember selasa). Utsmani Muda : Sejarah Berdirinya,
Tokoh dan pemikirannya. Diambil kembali dari blogspot.com:
http://kuliahkucatatandankehidupan.blogspot.com/2015/12/utsmani-muda-sejarah-
berdirinya-tokoh.html
Nasution, H. (1991.). Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta:
Bulan Bintang, , cet.8.

Anda mungkin juga menyukai