Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

TOKOH-TOKOH PEMBARUAN DALAM ISLAM DAN IDE-IDENYA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 XI IPS 3
1. RIFA RAMDANI
2. SRI NELIA DAMAYANTI
3. SIR ZELDA IBTIHAL
4. AULIA RAHMA
5. DELA APRILIA
6. DEWI ALFIAH

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 TASIKMALAYA


KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tokoh-tokoh pembaruan dalam islam dan
ide-idenya” dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Hj. Enok Atin Sopiyah, S.Ag, selaku guru mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami akan sangat menghargai kritikdan saran untuk membangun makalah ini menjadi lebih
baik lagi, dan semoga makalah ini dapat menjadi manfaat untuk kita semua.

Tasikmalaya, Januari 2024


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
C. Tujuan.......................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................5
A. Tokoh-Tokoh Pembaruan Dalam Islam.....................................................................................5
B. Ide-Ide Para Tokoh Pembaruan Dalam Islam.............................................................................7
BAB III................................................................................................................................................. 12
PENUTUP.......................................................................................................................................... ..12
Kesimpulan ......................................................................................................................................... .12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan pembaharuan Islam adalah suatu upaya untuk menyesuaikan (kontekstualisasi)
ajaran Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan disebut dengan tajdîd. Secara harfiah
tajdîd berarti pembaharuan, dan pelakunya disebut dengan mujaddid.

Tradisi pembaharuan dalam Islam sebenarnya telah berlangsung lama sejak masa-
masa awal sejarah Islam. Karena dalam Islam setiap kali terjadi masalah baru yang belum ada
ketentuan hukum sebelumnya, maka kaum muslim segera akan mencari jawabannya (ber-
ijtihad) melalui metode ijma’, qiyas dan sebagainya dengan tetap merujuk pada al-Qur’an dan
al-hadits. Namun demikian, istilah tajdid atau pembaharuan dalam Islam baru populer pada awal
abad ke-18 M, tepatnya setelah munculnya gaung pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam di
Mesir, sebagai imbas dari persinggungan politik dan intelektual antara Islam dengan dunia Barat.

Gerakan pembaharuan dalam Islam, yang oleh beberapa pakar disebut juga gerakan
modernisasi atau gerakan reformasi Islam, adalah gerakan yang dilakukan untuk menyesuaikan ajaran
Islam dengan tatanan dunia baru yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Dengan pembaharuan itu para pemimpin Islam berharap agar umat Islam terbebas dari
ketertinggalan, bahkan dapat mencapai kemajuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Dengan kata lain, istilah modernisasi berarti sebuah bentuk perubahan tatanan (transformasi) dari
keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik, dengan harapan akan
tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.

Dengan demikian, pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi, atau
menambahi teks al-Qur’an maupun al-hadits, melainkan hanya menyesuaikan pemahaman atas
keduanya dalam menjawab tantangan zaman yang senantiasa berubah (kontekstualisasi ajaran Islam).
Hal ini, menurut para tokoh pembaharuan Islam, dikarenakan terjadinya kesenjangan antara yang
dikehendaki al-Qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Oleh karenanya diperlukan
upaya pembaharuan dalam pemikiran dan keagamaan masyarakat sehingga dapat sejalan dengan spirit
alQur’an dan as-Sunnah.
Maka dengan demikian, pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan
pandangan hidup umat Islam agar sejalan dengan semangat al-Qur’an dan asSunnah sebagaimana
dicontohkan ulama salafus shalih terdahulu.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa Saja dan Asal Manakah Tokoh-Tokoh Pembaruan Dalam Islam?
2. Apa Ide-Ide Para Tokoh Pembaruan Dalam Islam?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Para Tokoh Pembaruan Dalam Islam !
2. Untuk Mengetahui Ide-Ide Para Tokoh Pembaruan Dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tokoh-Tokoh Dalam Pembaruan Islam
Pembaharuan Islam muncul sebagai respons terhadap krisis yang dihadapi umat Islam sejak
abad ke-18 Masehi. Krisis tersebut meliputi kemunduran ilmiah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya
yang dialami oleh dunia Islam akibat dari penjajahan dan imperialisme Barat. Umat Islam merasa
tertinggal dan terancam oleh dominasi Barat yang lebih maju dan kuat. Selain itu, umat Islam juga
menghadapi masalah internal seperti konflik sektarian, fanatisme mazhab, penyimpangan akidah, dan
pengabaian ijtihad. Berikut ini adalah beberapa contoh tokoh-tokoh pembaharu yang berpengaruh di
dunia Islam:

MESIR :

 Muhammad Ali Pasha (1765-1849 M)

Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di kawalla Albania Yunani dekat
pantai Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Muhammad Ali Pasha
dibesarkan oleh ibu dan paman-pamannya, karena ayahnya meninggal saat ia masih kecil.
Pada awalnya, ia bekerja sebagai pemungut pajak di Kavala. Atas kerja kerasnya, ia ditunjuk
menjadi komandan kedua di bawah sepupunya, Sarechesme Halil Agha, di Kontingen
Relawan Kavala yang dikirim untuk menduduki Mesir setelah penarikan Jenderal Napoleon
Bonaparte. Pada 1801, pasukan Muhammad Ali Pasha kembali ke Mesir untuk melawan
serangan Prancis. Ia pun berhasil mengusir pasukan Napoleon dari Mesir di tahun yang sama.

 Jamaludin Al-Afghany (1838-1897)

Sayid Jamaludin al-Afghani dilahirkan pada tahun 1838 di Asadabad, Afganistan. Ia


berkebangsaan Afganistan, justru karena itu di belakang namanya dicantumkan nisbah negeri
tumpah darah “Al-Afghany”. Ia dikenal luas di dunia Islam Sunni dan Syiah serta memiliki
pengaruh yang besar karena perhatiannya terhadap kolonialisme bangsa-bangsa Barat dan
absolutisme penguasa-penguasa muslim. Sejak kecil, Jamaluddin telah menekuni berbagai
cabang ilmu keislaman, seperti tafsir, hadis, tasawuf, dan filsafat Islam, serta belajar bahasa
Arab dan Persia.

 Muhammad Abduh (1849-1905)

Muhammad Abduh adalah seorang pembaru Islam di Mesir, yang juga berprofesi
sebagai jurnalis, pengajar, penulis, hakim, dan Mufti Agung Mesir periode 1899-1905.
Dikenal sebagai sosok pemikir sejak duduk di bangku sekolah, ia pun menjadi salah satu
penggagas gerakan modernisme Islam di Mesir. Muhammad Abduh lahir pada 1849 di distrik
Sibsyir, Mesir, dengan nama lengkap Muhammad bin Abduh bin Hasan Khairullah. Ia adalah
putra petani bernama Abduh bin Hasan Khairullah dan Junaidah Uthman. Sejak kecil, sang
ayah sudah menekankan pada Muhammad Abduh agar fokus mengenyam pendidikan, tidak
mengikuti jejak saudara-saudaranya yang membantu orang tuanya bertani.

 Muhammad Rasyid Rida (1865-1935):


Nama lengkap Muhammad Rasyid Ridha adalah Muhammad Rasyid bin Ali Ridha
bin Muhammad Syamsuddin. Ia lahir pada 18 Oktober 1865 di Qalmun, sebuah desa kecil di
dekat Tripoli, Lebanon. Menurut beberapa sumber, Rasyid Ridha adalah keturunan
bangsawan Arab yang memiliki garis keturunan langsung dengan Husein bin Ali, cucu Nabi
Muhammad. Kakek dan ayah Rasyid Ridha adalah ulama terkenal yang berasal dari keluarga
terpandang dan disegani masyarakat. Sejak kecil, Rasyid Ridha belajar membaca dan
menghafal Al Quran dari sang ayah.

TURKI :

 Sultan Mahmud II (1785-1839)

Mahmud II adalah sultan ke-30 dari Kesultanan Utsmaniyah dari 1808 sampai
kematiannya pada tahun 1839. Pemerintahannya diakui untuk reformasi administrasi, militer,
dan fiskal yang ekstensif yang dia terapkan, yang memuncak dalam Keputusan Tanzimat
yang dilakukan oleh anak-anaknya Abdul Mejid I dan Abdul Aziz.

 Kelompok Usmani Muda (1889-1908)

Usmani Muda adalah perkumpulan golongan cendekiawan Kerajaan Usmani


(Ottoman) yang menentang kuasa absolut sultan. Pada awalnya Usmani Muda (didirikan
1865) merupakan gerakan bawah tanah yang bertujuan mengubah Kerajaan Usmani dari
pemerintahan absolut menjadi konstitusional. Tokoh Tokoh nya Seperti. Ibrahim sinasi
(1824-1871), Ziya Pasya (1825-1880), Namik Kemal (1840-1888), dan Midhat Pasya(1822-
1883)

 Mustafa Kemal Ataturk (1881-1938)

Mustafa Kemal Atatürk, namanya adalah Gazi Mustafa Kemal Paşa, adalah seorang
perwira militer dan negarawan Turki yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan
pendiri dan presiden pertama Republik Turki, Lahir 1881, Wafat 1938. Mustafa Kemal
Ataturk merupakan tokoh yang paling berperan dalam modernisasi Turki. Mustafa Kemal
Ataturk meniru dan menerapkan pola serta konsep-konsep Barat dalam memodernisasi Turki.
Mustafa Kemal Ataturk percaya bahwa hanya dengan berkiblat ke Barat Turki dapat maju dan
mengejar ketertinggalannya.

INDIA-PAKISTAN :

 Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)

Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di Delhi tanggal 6 Dzulhijjah 1232 Hijriyah atau 17
Oktober 1817 dan Sayyid masih keturunan nabi Muhammad SAW. Ia merupakan keturunan
dari Husain bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah . Ayahnya bernama Mir Muttaqi adalah
seorang pemimpin agama, tetapi karena keturunan Sayyid maka ia juga memperoleh
pengaruh besar dan juga sangat dihormati oleh raja Mughal pada waktu itu, Akbar Syah II.
Inti dari pemikiran Ahmad Khan adalah merubah konfrontasi menjadi kompromi,
permusuhan menjadi persahabatan. Sikap menolak semua ide dari barat diubah dengan sikap
kooperatif dengan mempelajari kemajuan peradaban dan teknologi yang ada pada penjajah
tersebut. Baginya perlawanan terhadap Inggeris hanya akan menambah kehancuran umat
Islam.
 Muhammad Iqbal (1877-1938)

Muhammad Iqbal adalah seorang penyair, politisi, dan filsuf besar abad ke-20 yang
lahir di Sialkot, Punjab, India (sekarang Pakistan) pada 9 November 1877. Ia dikenal juga
sebagai Allama Iqbal, yang berarti “sarjana besar” dalam bahasa Urdu. Ia dianggap sebagai
salah satu tokoh terpenting dalam sejarah sastra Urdu dan Persia, dengan karya-karya sastra
yang ditulis baik dalam bahasa Urdu maupun Persia. Ia juga dihormati sebagai “penyair
nasional” Pakistan dan “pemikir filosofis Muslim pada masa modern”.

 Muhammad Ali Jinnah (1876-1948)

Ia dilahirkan Wazir Mansion di Karachi dan menjalani pelatihan sebagai seorang


pengacara di Lincoln's Inn, London. Sekembalinya di India, Jinnah mulai tertarik dengan
politik nasional dan akhirnya ia berfokus dalam bidang ini alih-alih menjadi pengacara.
Jinnah naik daun di Kongres Nasional India selama dua dasawarsa pertama abad ke-20. Pada
tahun-tahun awal karier politiknya, Jinnah mendukung persatuan umat Hindu dengan Muslim
dan membantu merancang Pakta Lucknow tahun 1916 antara Kongres Nasional India dengan
Liga Muslim Seluruh India. Jinnah sendiri juga menjadi tokoh penting di Liga Muslim India,
dan ia kemudian menjadi tokoh penting dalam Liga Pemerintahan.

INDONESIA :

 Raden Ajeng Kartini (1879-1904)

Raden Ajeng Kartini atau biasa disebut Raden Ayu (R.A.) Kartini adalah seorang
tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia dan beliau juga dikenal sebagai Pelopor
Kebangkitan Perempuan Pribumi. Beliau lahir di Jepara, Jawa Tengah 21 April 1879 dan
meninggal di Rembang, Jawa tengah 17 September 1904.

 K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)

K. H. Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta (1868-1923), seorang tokoh


pembaru Islam dan pendiri Muhammadiyah. Berkat perjuangannya pelajaran agama diberikan
di sekolah umum dan di sekolah agama diberikan pengetahuan umum, sebelumnya hal itu
dianggap tabu. K. H. Ahmad Dahlan adalah putra keempat dari K. H. Abu Bakar, khatib
dengan bekal pengetahuan dan pengalamnya itu.

b. Ide-Ide Para Tokoh Dalam Pembaruan Islam

MESIR :

 Muhammad Ali Pasha (1765-1849 M)

Selama menjabat sebagai gubernur, Muhammad Ali Pasha ingin Mesir terlepas dari
Kesultanan Utsmaniyah dan dipimpin oleh keturunannya. Untuk bisa mencapai tujuan
tersebut, maka ia menata kembali masyarakat Mesir dan membangun militer yang lebih
modern. Berikut ini berbagai kebijakan dan pembaruan dari Muhammad Ali Pasha di Mesir :

a. Dalam Bidang Militer. Sejak menjabat sebagai gubernur, pemikiran


Muhammad Ali Pasha adalah untuk mendirikan militer bergaya Eropa. Ia pun
menggunakan beberapa strategi baru untuk memastikan keberhasilan
angkatan militernya. Salah satunya dengan mengisolasi tentara baru dari
lingkungannya ke barak-barak militer.
b. Bidang Ekonomi dan Sosial. Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi
Muhammad Ali Pasha juga membangun sisten irigasi, sehingga hasil
pertanian menjadi lebih baik. Usaha Muhammad Ali Pasha yang hebat adalah
menyelesaikan pembangunan sebuah terusan kuno yang menghubungkan
antara Alexandria dengan sungai Nil. Menurut bebrapa sumber, upaya
tersebut diawali dengan penggalian yang mengerahkan kurang lebih 100.000
petani Mesir. Dari hal tersebut meningkat pulalah pusat irigasi dari tahun
1813-1830 M hingga 18%.
c. Bidang Pendidikan. Selama memerintah mesir, Muhammad Ali Pasha banyak
mendirikan sekolah. Salah satunya sekolah kedokteran untuk perempuan.
Sekolah yang didirikan oleh Muhammad Ali Pasha pada 1832, digunakan
untuk menghasilkan dokter-dokter perempuan, yang nantinya dapat merawat
perempuan dan anak-anak. Bagi para perempuan yang mengikuti sekolah ini,
mereka akan mendapat pelatihan selama dua tahun pertama. Pelatihan yang
didapat berupa kebidanan, perawatan sebelum dan sesudah melahirkan,
membalut luka, kauterisasi, vaksinasi, skarifikasi, bekam dan obat-obatan.
Selama menjalani proses pelatihan, para siswa disediakan tempat tinggal,
makanan, dan tunjangan bulanan dari negara. Selain sekolah kedokteran
untuk perempuan, Muhammad Ali Pasha juga mendirikan sekolah militer,
sekolah teknik, sekolah ketabiban, dan sekolah penerjemahan.

 Jamaludin Al-Afghany (1838-1897)

Beberapa pemikiran Al Afghani setelah melihat kemunduran umat islam, lalu


menganalisa. Ia mencari sebab musababnya dan berusaha pula menemukan jalan keluarnya.
Ide-idenya antara lain:

a. Menggerakkan rakyat supaya mengadakan revolusi. Dalam pengalamannya


melakukan kunjungan ke berbagai negara Islam, Jamaluddin melihat
kenyataan bahwa dunia Islam didominasi oleh pemerintahan yang otokrasi
dan absolut. Para penguasa dunia Islam menjalankan kekuasaannya
sebagaimana kehendak mereka tanpa terikat pada konstitusi.
b. Memperbaiki akidah umat Islam. Jamaluddin berusaha memperbaiki akidah
umat yang telah terkontaminasi dengan mengembalikan mereka ke sistem
kepercayaan (akidah) Islam yang benar. Menurutnya, penyimpangan dari
akidah Islam membuat umat tidak mampu menjadi manusia yang terhormat.
Untuk mencapai pembaharuan ini, umat Islam harus dibersihkan dari
kepercayaan takhayul, rukun iman harus menjadi pandangan hidup,
memerangi hawa nafsu jahat dan menegakkan disiplin.
c. Pan Islamisme Salah satu ide pembaharuan Jamaluddin yang paling populer
adalah Pan Islamisme. Yang dimaksud Pan Islamisme yang digagas
Jamaluddin adalah sebuah gerakan untuk menyatukan umat muslim dan
membangun dunia Islam di bawah satu pemerintahan untuk melawan
kekuatan asing (bangsa Barat). Menurutnya, sumber kelemahan dunia Islam
adalah lemahnya solidaritas. Pan Islamisme lebih berbentuk solidaritas
seluruh dunia Islam untuk merasakan senasib sepenanggungan melawan
penjajah. Dari aktivitas dan gagasannya, Jamaluddin dapat dikatakan sebagai
orang pertama dalam era modern Islam yang menyadari bahaya penetrasi
Barat dan perpecahan dunia Islam.

 Muhammad Abduh (1849-1905)

Pemikiran Muhammad Abduh pada beberapa hal dapat dianggap sebagai pemikiran
yang dapat menggerakan kebangkitan umat islam antara lain :

a. Dalam bidang pendidikan, dia menawarkan agar dilakukan lintas disiplin


ilmu, yakni antara kurikulum madrasah dan sekolah. Tujuannya untuk
menghilangkan dikotomi antara ulama dan ilmuwan modern. Selain itu,
mengembangkan kelembagaan pendidikan, yaitu mendirikan sekolah
menengah pemerintahan dalam berbagai bidang.Misalnya administrasi,
militer, kesehatan, perindustrian, dan sebagainya.
b. Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam. Ijtihad merupakan dasar
penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.
c. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal. Dengan akal, maka
ilmu pengetahuan menjadi maju.
d. Kekuasanaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara
yang bersangkutan.

 Muhammad Rasyid Rida (1865-1935)

Di antara ide-ide pembaruan Muhammad Rasyid Ridla adalah :

a. Mengembangkan sikap aktif, kreatif dan dinamis di kalangan umat.


b. Umat Islam harus mampu meninggalkan sikap kejumudan dan
fatalisme (Jabariyyah)
c. Akal yang sehat dapat dipergunakan untuk menginterpretasikan
ayat maupun hadits dengan kaidah-kaidah umum

TURKI :

 Sultan Mahmud II (1785-1839)

a. Dalam bidang pendidikan, Sultan Mahmud II menginginkan adanya


reformasi sistem pendidikan yang terbuka terhadap keilmuan Eropa.
Kendati demikian ia juga menegaskan bahwasannya keilmuan Eropa
diserap tanpa memalingkan religiusitas Islam.
b. bidang politik pemerintahan yang condong mengadopsi gaya Barat.
Baginya, sistem pemerintahan yang diterapkan Turki kala itu sudah tidak
memadai untuk menjawab segala tantangan. Ia mendambakan
pemerintahan model demokrasi Barat.

 Kelompok Usmani Muda (1889-1908)


Hasil penelitian ini adalah bahwa tokoh utsmani muda diantaranya Ibrahim Sinasi
memiliki ide yang disebarkan melalui media cetak tantang hak-hak rakyat pendapat umum,
kesadaran nasional, pemerintahan konstitusional, dan sebagainya, selanjutnya Ziyad Pasya
memiliki ide tentang sistem pemerintahan konstitusional yang berlandaskan syariat Islam,
Namik Kemal memiliki ide tentang model konstitusi yang memiliki Majlis Negara (Sura-yi
Deylet), Majlis Nasional (Sura-yi Ummet), dan Senat (Meclis-I Ayan), sedangkan Midhat
Pasya memiliki ide bentuk konstitusi demokrati dengan pengunaan term-term syariah seperti
musyawarah, untuk perwakilan rakyat, Syari’at untuk konstitusi, dan bai’ah untuk kedaulatan
rakyat.

 Mustafa Kemal Ataturk (1881-1938)

Nasionalisme, sekularisme, dan westernisme yang menjadi ciri khas ide


pembaharuan Mustafa Kemal adalah sebuah konsekwesi logis dalam rangka
membangun tatanan dan corak kultur kehidupan masyarakatnya yang akan didesain
sebagai masyarakat modern dalam urusan bernegara, dan tetap menjamin
berlangsungnya budaya kehidupan beragama bagi masyarakatnya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan didirikannya ”Fakultas Ilahiyat” dan dibentuknya ”Departemen
Urusan Agama” dalam pemerintahannya.

INDIA-PAKISTAN :

 Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)

Pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:

a. Kemunduran umat Islam disebabkan tidak mengikuti perkembangan


zaman dengan cara menguasai sains dan teknologi.

b. Ia berpendirian bahwa manusia bebas berkehendak dan berbuat sesuai


dengan sunatullah yang tidak berubah. Gabungan kemampuan akal,
kebebasan manusia berkehendak dan berbuat, serta hukum alam inilah
yang menjadi sumber kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

c. Sumber ajaran Islam hanyalah al-Qur’an dan hadis.

 Muhammad Iqbal (1877-1938)

Muhammad Iqbal memiliki pemikiran yang luas dan mendalam tentang


berbagai aspek kehidupan manusia, khususnya dalam konteks Islam. Beberapa tema
utama pemikirannya antara lain:

a. Islam Dinamis. Iqbal berpendapat bahwa Islam adalah agama yang


dinamis, progresif, dan universal. Islam tidak hanya memberikan ajaran-
ajaran moral dan spiritual, tetapi juga memberikan prinsip-prinsip hukum
dan politik yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan zaman. Islam
juga tidak membatasi ruang lingkup akal manusia, tetapi justru mendorong
manusia untuk menggunakan akalnya secara kreatif dan kritis untuk
menemukan solusi-solusi baru bagi masalah-masalah yang dihadapi umat
manusia.

b. Kehidupan Individual dan Sosial. Iqbal memandang bahwa manusia


adalah makhluk individual dan sosial sekaligus. Manusia memiliki hak-
hak pribadi yang harus dihormati oleh masyarakat, tetapi juga memiliki
kewajiban-kewajiban sosial yang harus dipenuhi oleh individu.
Keseimbangan antara hak-hak pribadi dan kewajiban-kewajiban sosial
adalah salah satu tujuan dari hukum-hukum Islam.

 Muhammad Ali Jinnah (1876-1948)

Ide pembaruannya adalah Jinnah mampu merealisasikan ide-ide tokoh sebelumnya ke


alam nyata. Dia lebih cenderung kepada praktisi bukan pemikir. Walaupun tidak banyak
mengeluarkan filsafat dan pemikiran seperti Iqbal, akan tetapi perannya dalam membangun
negara Islam Pakistan tidak dapat diingkari. Pada sisi lain perannya mewujudkan negara
Islam adalah bukti bahwa dia tetap berasusmsi Islam sebagai agama yang sempurna, bukan
hanya mengatur permasalahan ibadah, akan tetapi juga negara.

INDONESIA :

 Raden Ajeng Kartini (1879-1904)

Pemikiran dan perjuangan R.A. Kartini tentang pendidikan perempuan pribumi,


karena untuk menjadi perempuan yang berpendidikan sebelum tahun 1900-an adalah hal yang
sangat sulit dicapai oleh kaum perempuan. Perempuan tidak diperbolehkan untuk
mendapatkan pendidikan, berawal dari masalah tersebut timbulah pemikiran-pemikiran R.A.
Kartini.

 K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)

Pemikiran dalam misi K. H. Ahmad Dahlan menjadikan Islam sebagai way of life
untuk itu suatu keharusan memurnikan dari sinkritime. Pada kenyataannya, beliau memiliki
karakteristik perpaduan yang canggih sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai
dalam rangka merespons kebutuhan zaman.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Gerakan pembaruan Islam telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan umat Islam. Gerakan
ini telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan Islam, memodernisasi pemikiran Islam, dan
memperbaiki kondisi sosial umat Islam.

Namun, gerakan pembaruan Islam juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain dari kalangan
konservatif yang menolak perubahan. Oleh karena itu, gerakan pembaruan Islam harus terus
beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Gerakan-gerakan pembaharuan yang bersifat nasional dan meluas pada bidang sosial, budaya, dan
pendidikan. Tujuan utama dari gerakan-gerakan ini adalah untuk mengembalikan kemuliaan dan
kemajuan umat Islam yang telah mengalami kemunduran akibat dari stagnasi ijtihad, taklid buta,
khurafat, dan tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan sumber-sumber syariat. Contoh dari gerakan-
gerakan ini adalah modernisasi Rifa’ah al-Tahtawi di Mesir, Pan-Islamisme Jamaluddin al-Afghani di
berbagai negara, Salafiyah Muhammad Abduh di Mesir, Muhammadiyah Ahmad Dahlan di
Indonesia, serta Aligarh Movement Sayyid Ahmad Khan di India. gerakan-gerakan pembaharuan
yang bersifat global dan mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, dan ideologi. Tujuan utama dari
gerakan-gerakan ini adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan umat Islam dari
penindasan dan eksploitasi Barat serta menegakkan negara-negara Islam yang berdasarkan syariat.
Contoh dari gerakan-gerakan ini adalah Usmani Muda di Turki, Pakistan Movement Muhammad
Iqbal di India-Pakistan.
DAFTAR PUSTAKA

 An-nur.ac.id. 3 Desember 2022. Pembaruan Islam : Pengertian, Latar Belakang, Tokoh-


Tokoh, Tahapan dan Upaya-Upaya. Diakses pada 13 Januari 2024, dari https://an-
nur.ac.id/pembaharuan-islam-pengertian-latar-belakang-tokoh-tokoh-tahapan-dan-
upaya-upaya/ - Latar_Belakang_Munculnya_Pembaharuan_Pada_Islam

 Kompas.com, 7 Januari 2022. Muhammad Ali Pasha, Peletak dasar Mesir Modern. Diakses
pada 14 Januari 2024, dari
https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/07/153000779/muhammad-ali-pasha-
peletak-dasar-mesir-modern?page=all

 Kompas.com, 1 Juli 2021. Jamaluddin al-Afghani: Biografi, Pemikiran, dan Ide Pembaruan.
Diakses pada 14 Januari 2024, dari
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/01/060000079/jamaluddin-al-afghani-
biografi-pemikiran-dan-ide-pembaharuan?page=all

 An-nur.ac.id. 29 Mei 2023. Tokoh Tokoh Pembaruan Islam di Berbagai Negara. Diakses pada
14 Januari 2024, dari https://an-nur.ac.id/tokoh-tokoh-pembaruan-islam-di-berbagai-negara/

Anda mungkin juga menyukai