DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 XI IPS 3
1. RIFA RAMDANI
2. SRI NELIA DAMAYANTI
3. SIR ZELDA IBTIHAL
4. AULIA RAHMA
5. DELA APRILIA
6. DEWI ALFIAH
Tradisi pembaharuan dalam Islam sebenarnya telah berlangsung lama sejak masa-
masa awal sejarah Islam. Karena dalam Islam setiap kali terjadi masalah baru yang belum ada
ketentuan hukum sebelumnya, maka kaum muslim segera akan mencari jawabannya (ber-
ijtihad) melalui metode ijma’, qiyas dan sebagainya dengan tetap merujuk pada al-Qur’an dan
al-hadits. Namun demikian, istilah tajdid atau pembaharuan dalam Islam baru populer pada awal
abad ke-18 M, tepatnya setelah munculnya gaung pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam di
Mesir, sebagai imbas dari persinggungan politik dan intelektual antara Islam dengan dunia Barat.
Gerakan pembaharuan dalam Islam, yang oleh beberapa pakar disebut juga gerakan
modernisasi atau gerakan reformasi Islam, adalah gerakan yang dilakukan untuk menyesuaikan ajaran
Islam dengan tatanan dunia baru yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Dengan pembaharuan itu para pemimpin Islam berharap agar umat Islam terbebas dari
ketertinggalan, bahkan dapat mencapai kemajuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Dengan kata lain, istilah modernisasi berarti sebuah bentuk perubahan tatanan (transformasi) dari
keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik, dengan harapan akan
tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.
Dengan demikian, pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi, atau
menambahi teks al-Qur’an maupun al-hadits, melainkan hanya menyesuaikan pemahaman atas
keduanya dalam menjawab tantangan zaman yang senantiasa berubah (kontekstualisasi ajaran Islam).
Hal ini, menurut para tokoh pembaharuan Islam, dikarenakan terjadinya kesenjangan antara yang
dikehendaki al-Qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Oleh karenanya diperlukan
upaya pembaharuan dalam pemikiran dan keagamaan masyarakat sehingga dapat sejalan dengan spirit
alQur’an dan as-Sunnah.
Maka dengan demikian, pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan
pandangan hidup umat Islam agar sejalan dengan semangat al-Qur’an dan asSunnah sebagaimana
dicontohkan ulama salafus shalih terdahulu.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa Saja dan Asal Manakah Tokoh-Tokoh Pembaruan Dalam Islam?
2. Apa Ide-Ide Para Tokoh Pembaruan Dalam Islam?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Para Tokoh Pembaruan Dalam Islam !
2. Untuk Mengetahui Ide-Ide Para Tokoh Pembaruan Dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tokoh-Tokoh Dalam Pembaruan Islam
Pembaharuan Islam muncul sebagai respons terhadap krisis yang dihadapi umat Islam sejak
abad ke-18 Masehi. Krisis tersebut meliputi kemunduran ilmiah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya
yang dialami oleh dunia Islam akibat dari penjajahan dan imperialisme Barat. Umat Islam merasa
tertinggal dan terancam oleh dominasi Barat yang lebih maju dan kuat. Selain itu, umat Islam juga
menghadapi masalah internal seperti konflik sektarian, fanatisme mazhab, penyimpangan akidah, dan
pengabaian ijtihad. Berikut ini adalah beberapa contoh tokoh-tokoh pembaharu yang berpengaruh di
dunia Islam:
MESIR :
Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di kawalla Albania Yunani dekat
pantai Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Muhammad Ali Pasha
dibesarkan oleh ibu dan paman-pamannya, karena ayahnya meninggal saat ia masih kecil.
Pada awalnya, ia bekerja sebagai pemungut pajak di Kavala. Atas kerja kerasnya, ia ditunjuk
menjadi komandan kedua di bawah sepupunya, Sarechesme Halil Agha, di Kontingen
Relawan Kavala yang dikirim untuk menduduki Mesir setelah penarikan Jenderal Napoleon
Bonaparte. Pada 1801, pasukan Muhammad Ali Pasha kembali ke Mesir untuk melawan
serangan Prancis. Ia pun berhasil mengusir pasukan Napoleon dari Mesir di tahun yang sama.
Muhammad Abduh adalah seorang pembaru Islam di Mesir, yang juga berprofesi
sebagai jurnalis, pengajar, penulis, hakim, dan Mufti Agung Mesir periode 1899-1905.
Dikenal sebagai sosok pemikir sejak duduk di bangku sekolah, ia pun menjadi salah satu
penggagas gerakan modernisme Islam di Mesir. Muhammad Abduh lahir pada 1849 di distrik
Sibsyir, Mesir, dengan nama lengkap Muhammad bin Abduh bin Hasan Khairullah. Ia adalah
putra petani bernama Abduh bin Hasan Khairullah dan Junaidah Uthman. Sejak kecil, sang
ayah sudah menekankan pada Muhammad Abduh agar fokus mengenyam pendidikan, tidak
mengikuti jejak saudara-saudaranya yang membantu orang tuanya bertani.
TURKI :
Mahmud II adalah sultan ke-30 dari Kesultanan Utsmaniyah dari 1808 sampai
kematiannya pada tahun 1839. Pemerintahannya diakui untuk reformasi administrasi, militer,
dan fiskal yang ekstensif yang dia terapkan, yang memuncak dalam Keputusan Tanzimat
yang dilakukan oleh anak-anaknya Abdul Mejid I dan Abdul Aziz.
Mustafa Kemal Atatürk, namanya adalah Gazi Mustafa Kemal Paşa, adalah seorang
perwira militer dan negarawan Turki yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan
pendiri dan presiden pertama Republik Turki, Lahir 1881, Wafat 1938. Mustafa Kemal
Ataturk merupakan tokoh yang paling berperan dalam modernisasi Turki. Mustafa Kemal
Ataturk meniru dan menerapkan pola serta konsep-konsep Barat dalam memodernisasi Turki.
Mustafa Kemal Ataturk percaya bahwa hanya dengan berkiblat ke Barat Turki dapat maju dan
mengejar ketertinggalannya.
INDIA-PAKISTAN :
Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di Delhi tanggal 6 Dzulhijjah 1232 Hijriyah atau 17
Oktober 1817 dan Sayyid masih keturunan nabi Muhammad SAW. Ia merupakan keturunan
dari Husain bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah . Ayahnya bernama Mir Muttaqi adalah
seorang pemimpin agama, tetapi karena keturunan Sayyid maka ia juga memperoleh
pengaruh besar dan juga sangat dihormati oleh raja Mughal pada waktu itu, Akbar Syah II.
Inti dari pemikiran Ahmad Khan adalah merubah konfrontasi menjadi kompromi,
permusuhan menjadi persahabatan. Sikap menolak semua ide dari barat diubah dengan sikap
kooperatif dengan mempelajari kemajuan peradaban dan teknologi yang ada pada penjajah
tersebut. Baginya perlawanan terhadap Inggeris hanya akan menambah kehancuran umat
Islam.
Muhammad Iqbal (1877-1938)
Muhammad Iqbal adalah seorang penyair, politisi, dan filsuf besar abad ke-20 yang
lahir di Sialkot, Punjab, India (sekarang Pakistan) pada 9 November 1877. Ia dikenal juga
sebagai Allama Iqbal, yang berarti “sarjana besar” dalam bahasa Urdu. Ia dianggap sebagai
salah satu tokoh terpenting dalam sejarah sastra Urdu dan Persia, dengan karya-karya sastra
yang ditulis baik dalam bahasa Urdu maupun Persia. Ia juga dihormati sebagai “penyair
nasional” Pakistan dan “pemikir filosofis Muslim pada masa modern”.
INDONESIA :
Raden Ajeng Kartini atau biasa disebut Raden Ayu (R.A.) Kartini adalah seorang
tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia dan beliau juga dikenal sebagai Pelopor
Kebangkitan Perempuan Pribumi. Beliau lahir di Jepara, Jawa Tengah 21 April 1879 dan
meninggal di Rembang, Jawa tengah 17 September 1904.
MESIR :
Selama menjabat sebagai gubernur, Muhammad Ali Pasha ingin Mesir terlepas dari
Kesultanan Utsmaniyah dan dipimpin oleh keturunannya. Untuk bisa mencapai tujuan
tersebut, maka ia menata kembali masyarakat Mesir dan membangun militer yang lebih
modern. Berikut ini berbagai kebijakan dan pembaruan dari Muhammad Ali Pasha di Mesir :
Pemikiran Muhammad Abduh pada beberapa hal dapat dianggap sebagai pemikiran
yang dapat menggerakan kebangkitan umat islam antara lain :
TURKI :
INDIA-PAKISTAN :
Pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:
INDONESIA :
Pemikiran dalam misi K. H. Ahmad Dahlan menjadikan Islam sebagai way of life
untuk itu suatu keharusan memurnikan dari sinkritime. Pada kenyataannya, beliau memiliki
karakteristik perpaduan yang canggih sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai
dalam rangka merespons kebutuhan zaman.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gerakan pembaruan Islam telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan umat Islam. Gerakan
ini telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan Islam, memodernisasi pemikiran Islam, dan
memperbaiki kondisi sosial umat Islam.
Namun, gerakan pembaruan Islam juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain dari kalangan
konservatif yang menolak perubahan. Oleh karena itu, gerakan pembaruan Islam harus terus
beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Gerakan-gerakan pembaharuan yang bersifat nasional dan meluas pada bidang sosial, budaya, dan
pendidikan. Tujuan utama dari gerakan-gerakan ini adalah untuk mengembalikan kemuliaan dan
kemajuan umat Islam yang telah mengalami kemunduran akibat dari stagnasi ijtihad, taklid buta,
khurafat, dan tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan sumber-sumber syariat. Contoh dari gerakan-
gerakan ini adalah modernisasi Rifa’ah al-Tahtawi di Mesir, Pan-Islamisme Jamaluddin al-Afghani di
berbagai negara, Salafiyah Muhammad Abduh di Mesir, Muhammadiyah Ahmad Dahlan di
Indonesia, serta Aligarh Movement Sayyid Ahmad Khan di India. gerakan-gerakan pembaharuan
yang bersifat global dan mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, dan ideologi. Tujuan utama dari
gerakan-gerakan ini adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan umat Islam dari
penindasan dan eksploitasi Barat serta menegakkan negara-negara Islam yang berdasarkan syariat.
Contoh dari gerakan-gerakan ini adalah Usmani Muda di Turki, Pakistan Movement Muhammad
Iqbal di India-Pakistan.
DAFTAR PUSTAKA
Kompas.com, 7 Januari 2022. Muhammad Ali Pasha, Peletak dasar Mesir Modern. Diakses
pada 14 Januari 2024, dari
https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/07/153000779/muhammad-ali-pasha-
peletak-dasar-mesir-modern?page=all
Kompas.com, 1 Juli 2021. Jamaluddin al-Afghani: Biografi, Pemikiran, dan Ide Pembaruan.
Diakses pada 14 Januari 2024, dari
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/01/060000079/jamaluddin-al-afghani-
biografi-pemikiran-dan-ide-pembaharuan?page=all
An-nur.ac.id. 29 Mei 2023. Tokoh Tokoh Pembaruan Islam di Berbagai Negara. Diakses pada
14 Januari 2024, dari https://an-nur.ac.id/tokoh-tokoh-pembaruan-islam-di-berbagai-negara/