DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 10 :
1. MAYA RAHAYU SAFITRI (12040327497)
2. NADIA ULFA (12040322178)
3. RIFQI AVRIAN ZAID (12040316319)
KELAS 2 i
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWA DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita bersama
sehingga penyusunan tugas makalah ini dapat berjalan dengan lancar. Sholawat dan salam atas
junjungan alam nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan dengan seringnya bersholawat kita
termasuk umat yang mendapat syafaat beliau di akhir kelak nanti. Amin.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang
Penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dan memperbaiki
makalah ini kedepan. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima kasih. Semoga makalah
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Gerakan Modern Islam Asal Usul dan Perkembangannya .................................. 2
B. Perjuangan Kemerdekaan Umat Islam ................................................................. 3
C. Organisasi Politik dan Organisasi Sosial Islam ......................................................... 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kajian islam di dunia kontemporer pada umumnya berkonsentrasi pada subjek materi
tentang tipe-tipe gerakan modernisasi yang beragam atau disebut-sebut sebagai
fundamentalisme, pada saat yang sama kaum muslimin terus menjalani hidup di dunia tradisi
meskipun adanya beberapa serangan terhadap pandangan tradisional di era modern. Untuk
memahami islam dewasa ini, pada langkah pertama sebelum yang lainnya adalah penting
untuk memiliki kesadaran akan sejarah agama-agama lain yang tidak mengikuti satu alur
yang sama.
Pembahuruan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban yang
ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya. Dengan kemunduran
islam pada zaman modern inilah membawa kami untuk menyingkap bagaimana sebenarnya
perkembangan islam pada masa modern.
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembaharuan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban yang
ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya. Gerakan modern disebut
pula oleh Harun Nasution sebagai zaman kebangkitan islam.
Kemunduran progresif kerajaan usmani yang merupakan pemangku khilafah islam,
setelah abad ketujuh belas, telah melahirkan kebangkitan islam dikalangan warga arab di
pinggiran imperium itu. Yang terpenting di antaranya adalah gerakan wahabi, sebuah
gerakan reformis puritanis ( salafiyyah). Gerakan ini merupakan sasaran yang menyiapkan
jembatan ke arah pembaharuan islam abad ke-20 yang lebih bersifat intelektual.
Gerakan pembaharuan ini adalah Jamaludin Al-Afghani (1897). Ia mengajarkan
solidaritaspan-islam dan pertahanan terhadap imperialisme Eropa, dengan kembali kepada
islam dalam suasana yang secara ilmiah dimodernisasi.
Gerakan yang lahir di Timur Tengah itu telah memberikan pengaruh besar kepada
kebangkitan islam di Indonesia. Bermula dari pembaharuan pemikiran pemikiran dan
pendidikan islam di Minangkabau, yang disusul oleh pembaharuan pendidikan yang
dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan islam semakin berkembang
membentuk organisasi-organisasi sosial keagamaan, seperti Sarekat Dagang Islam (SDI) di
Bogor (1909) dan Solo (1911), Persyarikatan Ulama di Majalengka, Jawa Barat (1911),
Muhammadiyahdi Yogyakarta (1912), PersatuanIslam (Persis) di Bandung (1920-an),
Nahdatul Ulama (NU) di Surabaya (1926), dan Persatuan Tarbiyah Islamiah (Perti) di
Candung, Bukittinggi (1930), dan Partai-partai Politik, seperti Sarekat Islam (SI) yang
merupakan kelanjutan dari SDI, Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) di Padang Panjang
(1932) yang merupakan kelanjutan, dan perluasan dari organisasi pendidikan Thawalib, dan
Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.
2
Organisasi-organisasi sosial keagamaan Islam dan organisasi-organisasi yang didirikan
kaum terpelajar, menandakan tumbuhnya benih-benih nasionalisme dalam pengertian
modern
Pada abad 20, pengertian nasionalisme identik dengan islam. Akan tetapi ketika
masyarakat Indonesia semakin banyak yang mendapat pendidikan barat, akhirnya mereka
banyak yang mulaimerumuskan nasionalisme jawa, sepert Soekarno, Soepomo dan Ishak
mereka berpendapat bahwa islam berlawanan dengan nasionalisme.
3
Hal ini juga terjadi lagi ketika BPUPKI akan merumuskan rancangan UUD sebagai
persiapan menghadapi indonesia merdeka. Dalam majelis konstituante 1955, dicoba untuk
menyalurkan aspirasi secara demokratis untuk membentuk negara. Apakah negara ini
Republik Islam Indonesia atau Republik Indonesia saja? Apakah hukum islam yang
didasarkan Al-Qur’an dan Hadist dapat dilaksanakan dalam kehidupan baikperorangan,
masyarakat maupun bernegara?
Tuntutan dalam Majelis Konstituante tersebut wajar dengan sebab sebagai berikut :
a. Islam sebagai konsep yang utuh yang tidak membedakan negara dan masyarakat
b. Islam telah tampil dalam sejarah indonesia untuk membentuk masyarakat nasional.
c. Kenyataan bahwa dalam segi kuantitatif mayoritas masyarakat Indonesia adalah
islam.
Ketiga faktor ini memberikan suatu realitas dan legalitas bahwa tuntutan umat islam itu
sangatlah wajar. Akan tetapi hal itu menjadi lain ketika hasil pemilu menyatakan bahwa
ketiga partai islam (Masyumi, NU dan Perti) hanya memiliki 44 % suara, sedangkan
kelompok pancasila 56% . Hal ini tidaklah bisa dijadikan keputusan karena menurut
peraturan menetapkan UUD harus diterima sekurang-kurangnya 67%. Oleh karena itu
muncul usulan untuk kembali ke UUD 1945, usulan yang didukung PNI, PKI serta IPKI ini
ditolak oleh islam dengan alasan kinerja konstituante telah berhasil menyelesaikan 90%
persoalan. Dengan demikian dikeluarkanlah dekrit presiden 5 Juli 1958 yaitu :
a. Bubarkan konstituante
b. Kembali ke UUD 1945 dan mencabut UUD sementara
c. Membentuk MPRS sementara yang terdiri dari anggota DPR ditambah utusan
daerahdan golongan serta pembentukan Dewan Pertimbagan Agung Sementara.
Sejumlah orgasisasi khusus, seperti IPNU, PMII juga dibentuk untuk mengimbangi PKI.
Selain itu, HMI, PII, Pemuda Muhammadiyah , serta IMM juga dibentuk oleh NU, PSII dan
Perti untuk juga mendukung perlawanan pada PKI. Dengan perincian sbb :
4
A) Persatuan Umat Islam (PUI)
Organisasi ini didirikan pada tanggal 4 mei 1947 di Jogjakarta, adapun tujuan dari
organisasi ini adalah menuju kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai
dengan islam bagi rakyat Indonesia. Sedangkan asas dari PII adalah islam.
Organisasi ini berbentuk kesatuan yang bersifat idependen, yaitu tidak menjadi
bagian dari golongan atau partai-partai tertentu.
5
2. Organisasi Sosial-Politik dan Islam Pada Masa Orde Baru
Pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto Resmi mengundurkan diri dan melantik Habibie,
yang merupakan wakil presiden waktu itu, menjadi Presiden RI. Berikut ini penjelasan
mengenai organisasi dan partai politik masa orde baru :
A) Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
PPP adalah sebuah partai politik yang dibentuk pada awal masa orde baru dan
merupakan fusi dari partai-partai islam: Nahdatul Ulama (NU), Partai Muslimin
Indonesia (Parmusi), Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), dan Persatuan
Tarbiyah Islamiyah (Persi).
6
3. Organisasi Sosial-Politik dan Islam Pada Masa Reformasi
7
BAB III
PENUTUP
A) KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Faqihh, A. R. (1998). Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: UII Press , 30-60.
Naimuddin, M. (2014). MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN ISLAM MODERN. JURNAL
SAINTIFIKA ISLAMICA Vol. 1 No. 2 Periode Juli - Desember 2014 , 1, 87-96.