PEMBANGUNAN DESA
( Studi Kepala Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten
Muaro Jambi Provinsi Jambi )
Skripsi
Oleh :
PEMBIMBING:
H. Hermanto Harun, Lc., M.HI, Ph.D
Dr. Maryani, S.Ag., M.HI
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2020/1442 H
MOTTO
Artinya : wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah rasul
(Muhammad). Dan ulil amri (Pemegang Kekuasaan) diantara kamu.
Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) danRasul (Sunnahnya),
Jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian
itu lebih utama (baginya) dan lebih baik akibatnya.(QS. An-Nissa :
59)1
1
Al-Qur’an danTerjemahan, SuratAn.NissaAyat 59
PERSEMBAHAN
cinta kasih, perhatian serta memberikan motivasi dan dukungan selama penulis
menuntut ilmu.
1. Ayahanda Alm Hasan dan Ibunda Resti Fauzi yang telah mendidik saya sejak
kecil hingga dewasa, dan berkat do’a restu keduanya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah ini. Semoga semua ini merupakan hadiah terindah untuk
2. Sebagai wujud cinta kasih sayang, skripsi ini penulis persembahkan kepada
3. Tak lupa juga terima kasih kepada Bapak H. Hermanto Harun. Lc., M.HI. Ph.D
(Pembimbing 1) dan Ibu Dr. Maryani. S.Ag., M.HI (pembimbing 2) yang telah
banyak membantu dalam membimbing skripsiku dengan sabar dan penuh
keikhlasan. Tanpa bapak sekalian yang menuntun selama ini mungkin aku tak
bisa menyusun skripsi ini dengan baik dan benar. Terimakasih banyak dosen
pembimbing terhebatku.
4. Almamaterku tercinta Univertas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin jambi,
AssalamualaikumWr.Wb
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Sholawat dan salam tak lupa
dihaturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat
Muaro Jambi Provinsi Jambi dalam upaya melengkapi syarat untuk mencapai derajat
Sarjana Strata (S1), dan lebih dari itu sesungguhnya penelitian ini merupakan tugas
akhir dari proses pembelajaran yang telah di tempuh selama masa perkuliahan.
Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan.
Akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, maka segala macam hambatan dapat
teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor Universitas Islam
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MHI Selaku dekan Fakultas Syari’ah Universitas
3. Bapak Agus Salim, S. Th,I., MHI Selaku pembantu dekan I, Bapak Ruslan
Abdul Gani, SH Selaku pembantu dekan II, Dan Bapak Dr. H. Ishaq, SH.,
M.Hum Selaku pembantu dekan III Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri
4. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si Selaku Ketua Jurusan ilmu pemerintahan
dan bapak Yudi Armansyah, S.Th.I., M.Hum selaku sekretaris jurusan ilmu
Jambi
5. Bapak H. Hermanto Harun. Lc., M.HI. Ph.D Selaku pembimbing I dan Ibu Dr.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
8. Bapak dan Ibu seluruh pegawai Kantor Kepala Desa Ladang Panjang yang
banyak meluangkan waktu untuk menjadi informan dalam penulisan skripsi ini.
Wassalamualaikum, Wr.Wb
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................... ii
MOTTO ............................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL............................................................................................. xi
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................... 1
C. Metode Penelitian................................................................................... 33
D. Teknik Analisis Data .............................................................................. 34
A. Kesimpulan ............................................................................................ 66
B. Saran ....................................................................................................... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 70
Tabel II Jumlah Penduduk Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten
Tabel III Jumlah Penduduk Desa Ladang Panjang Berdasarkan Usia ........ 37
Tabel IV Mata Pencarian Masyarakat Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam
Tabel V Tingkat Rata-rata Pendidikan Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam
Tabel VI Daftar Program Kerja dan Kegiatan Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai
MA : Mahkamah Agung
PP : Peraturan Pemerintah
PENDAHULUAN
perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang luar kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan bukanlah hak mutlak seorang pejabat formal dalam sebuah organisasi
Pemimpin adalah faktor yang paling penting dalam kemajuan satu bangsa.
Pemimpin yang mempunyai gagasan positif bagi kemajuan bangsanya akan menjadi
faktor yang sangat penting melalui ucapan, gaya pemerintahan, tindakan, dan program-
demikian gagasan dan ucapannya harus sejalan dengan tindakannya. Kita harus dapat
memilih pemimpin yang dapat dipercaya, bermoral, tidak korup, sejalan kata dengan
atau keluarganya sendiri, punya visi tentang masa depan bangsa, dan seterusnya.3
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, pada penggalan Pasal 28D ayat (1)
berbunyi, “setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum”. Pasal
28D ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 amandemen kedua mengamanatkan
2
VeithzalRivai, Kepemimpinan dan Perilaku Politik,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006), h.2-
3
3
Amri Marzali,Antropologi dan Pembangunan Indonesia, (Jakarta: Kencana,2005), h.98-99
“setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan”.
Pasal 28H ayat (2) yang berbunyi, “setiap orang berhak mendapat kemudahan dan
perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna
menjadi pemimpin. Kondisi demikian, hanya sedikit perempuan yang terlibat dalam
dunia politik, sehingga sebagian besar perempuan berada dalam sektor domestik. Hal ini
perempuan untuk terjun dalam dunia politik terhambat dan mengakibatkan kesenjangan
antara laki laki dan perempuan. Sebenarnya, perempuan memiliki hak dan kewajiban
yang sama dalam dunia politik. Dalam GBHN perempuan mempunyai hak, kewajiban,
dan yang sama dengan laki-laki untuk ikut serta dalam segala kegiatan pembangunan
disegala bidang.5
Kemampuan sama sekali tidak terkait dengan jenis kelamin, tetapi kehidupan
tetapi dalam kenyataannya, kepemimpinan Kepala Desa di Desa Ladang Panjang masih
Masyarakat di desa ini masih ada yang mendiskriminasi kepemimpinan Kepala Desa
perempuan dengan Kepala Desa laki-laki, yang beranggapan bahwa pola dan peran
sosial antara laki-laki dan perempuan berbeda serta beranggapan bahwa laki-laki yang
lebih pantas menjadi pemimpin dalam setiap bidang kehidupan. Tetapi kenyataannya
4
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28 A ayat 1dan 3
5
Irwan Abdullah, Sangkan Paran Gender,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006),h.48
kepemimpinan Ibu Salimah S.Ag itu sendiri ternyata berdampak sangat baik terhadap
pembangunan dan kemajuan untuk Desa Ladang Panjang itu sendiri. Yang mana berkat
kepemimpinan beliau Desa Ladang Panjang tersebut bisa lebih maju dan berkembang
dengan baik.
Kepemimpinan ibu Salimah S.Ag bukan tidak disenangi oleh masyarakat Desa
Ladang Panjang itu sendiri, hanya saja yang membuat beliau hanya menjabat selama
satu periode yaitu pada saat akhir dari kepemimpinan beliau, beliau tidak mencalonkan
diri lagi sebagai Kepala Desa namun beliau tertarik untuk mencalonkan diri di DPR
Muaro Jambi. Makanya beliau menjabat hanya satu periode saja. Dalam
kepemimpinannya ibu Salimah tidak pandang bul, semuanya di sama ratakan oleh ibu
Salimah. Karena ketika beliau menjadi kepala desa tidak ada lagi yang namanya tim kita
dan tim lawan semuanya sama dimata ibu Salimah yang menjabat Kepala Desa,
Pada masa kepemimpianan ibu Salimah beliau juga bijaksana dalam mengambil
sebuah keputusan, karena dalam setiap mengambil keputusan ibu Salimah juga selalu
6
Wawancara Perangkat Desa Ladang Panjang
bermusyawarah dengan dengan bebarapa masyarakat. Beliau tidak pernah mengambil
keputusan secara sepihak. Juga terdapat sikap beliau yang pantas untuk diteladani yaitu
sikap yang senantiasa meminta pertimbangan dari bawahan atas apa yang dilakukan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kegiatan rutin mengundang kepala lingkungan
dalam rapat koordinasi. Tidak hanya itu, beliau juga membuka kesempatan seluas-
masyarakat, sehingga membutuhkan sosok yang kuat dan tegas seperti halnya dengan
sifat laki-laki. Meskipun berbagai hambatan perempuan untuk terjun dalam dunia publik
visi dan misi dalam kepemimpinan nya tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang mengatakan bahwa norma dan peran gender tradisional tidak hanya menghalangi
perempuan untuk terjun dalam dunia politik, tetapi juga memotivasi partisipasi politik
Dalam hasil wawancara salah satu masyarakat desa ladang panjang sebagai
berikut:
Bermacam-macam pekerjaan masyarakat desa ladang panjang tapi mayoritas
pekerjaan nya yaitu petani sawit dan petani karet dek. 7
7
Wawancara warga desa ladang panjang
Kecamatan Sungai Gelam terdiri dari 10 Desa. Dari 10 desa di Kecamatan
Sungai Gelam terdapat 9 desa yang dipimpin oleh kepala desa laki-laki, sedangkan desa
yang dipimpin oleh perempuan hanya berjumlah 1 desa yaitu Desa Ladang Panjang. 8 Di
desa ini, baru pertama kali dipimpin oleh kepala desa perempuan, sehingga masyarakat
sangat mengamati dan mengikuti perkembangan kemajuan desa yang dipimpin oleh
kepala desa perempuan. Hal ini dapat menjadi dasar untuk meneliti bagaimana
kepemimpinan kepala desa perempuan, karena dari sumber data awal menunjukkan
bahwa tidak sedikit masyarakat yang mengeluh dengan kepemimpinan kepala desa
perempuan.
Partisipasi perempuan dalam suatu kepemimpinan juga masih kurang. Dalam hal
adalah laki-laki, hal ini dapat dicontohkan dengan rendahnya partisipasi perempuan
Desa Ladang Panjang sangat menarik sekali untuk diteliti terutama mengenai
kepemimpinan kepala desa perempuan yang masih sangat jarang sekali ada. Latar
8
Sumber: Data monografi Kecamatan Sungai Gelam, (Kabupaten Muaro Jambi, Tahun 2016-
2021)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang
menjadi rumusan dari permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
penelitian yang akan diteliti, batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan
faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian, dan faktor
mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.
Oleh karena itu agar tidak terjadi perluasan terhadap pokok bahasan dalam
penulisan skripsi ini, maka penulis akan membatasi penelitian hanya pada hal–hal yang
desa Ladang Panjang tersebut, penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Sungai
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri
a. Secara Teoritis
Memberikan sumbangan atau kontribusi bagi dunia akademik khususnya pada
serangkaian pernyataan sistematik yang bersifat abstrak tentang subjek itu dapat berupa
Agar penelitian ini lebih terarah dan tepat, maka penulisan menganggap
kerangka teori sebagai landasan berpikir guna mendapatkan konsep yang besar dan
1. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam bahasa inggris disebut Leadership dan dalam bahasa arab
disebut Zi’amah atau Imamah. Dalam terminologi yang dikemukakan oleh Marifield
atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-
9
Ibid hlm 24
10
Sayuti Una (Ed), Pedoman Skripsi , (Jambi,Syari’ah Press Fakultas Syari’ah 2010) Hlm 25
11
Hamzah Zakub, Menuju Keberhasilan, Manajemen dan Kepemimpinan, Bandung, CV
Diponegoro, h.125
oleh pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai
kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan. Sebagai
salah satu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan
seseorang atau sesuatu badan yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.
menduduki posisi strategis dalam sistem dan hirarki kerja dan tanggung jawab pada
sebuah organisasi.12
ada seseorang yang yang di anggap lebih dari yang lain. Seseorang yang memiliki
kemampuan lebih tersebut kemudian di angkat atau ditunjuk sebagai orang yang
dipercayakan untuk mengatur orang lainnya. Biasanya orang seperti itu disebut
pemimpin atau manajer. Dari kata itulah, kemudian muncul istilah kepemimpinan
pada manusia. Apakah orang-orang dalam masyarakat atau organisasi tidak dapat
diperlukan, sedikitnya terdapat empat macam alasan : (a) karena banyak orang
memerlukan fiqur pemimpin, (b) dalam beberapa situasi seseorang pemimpin perlu
12
Nasharuddin Baidan& Erwati Aziz, Etika islam dalam Berbisnis, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
2014, h. 126
tampil mewakili kelompoknya, (c) sebagai tempal pengambilan resiko bila terjadi
tekanan terhadap kelompoknya dan (d) sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan.
sasaran, memelihara hubungan kerja sama kelompok, perolehan dukungan dan kerja
mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk
faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas dan
bujukan.
Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal yaitu: (1) kepemimpinan itu
melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan
karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, (3) adanya kemampuan untuk
13
Chris Harijanto, S.E., M.M Pemimpin Yang Andal,(PT Mancana Jaya Cemerlang 2007), Hlm.
3
Oleh karena itu, kepemimpinan itu pada hakikatnya adalah proses
mempengaruhi atau member contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi, seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara
diharapakan, melibatkan tiga hal yaitu, pemimpin, pengikut dan situasi tertentu,
kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan dan sumber
kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang sesuai dengan ketentuan Islam, maka
harus dipimpin oleh pemimpin yang memiliki sifat amanah untuk mengurus urusan
rakyat serta dapat menempatkan diri pada posisi sebagai pelayan rakyat, selain itu
pemimpin juga harus berpikir cara-cara agar organisasi yang dipimpinnya maju,
organisasi itu.14
suatu proses mengajak, memotivasi dan mengarahkan karyawan dalam mencapai tujuan
dipimpinya dalam proses pelaksanaannya sesuai dengan syariah Islam serta menjadikan
Rasulullah sebagai teladan dalam memimpin. Seperti dalam firman Allah SWT;
14
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, Jakarta, Gema
Insani, 2003, h.119-120
Artinya;” Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.15
15
Departemen Agama RI Mushaf Al-Qur’an Terjemah Edisi Tahun 2002.Depok, Al Huda, 2005,
h.88
2. Teori Kebijakan
Sebelum dibahas lebih jauh mengenai konsep kebijakan publik, kita perlu
mengakaji terlebih dahulu mengenai konsep kebijakan atau dalam bahasa inggris sering
kita dengar dengan istilah policy. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan
diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip dan garis pedoman
kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga
menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan
tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi kebijakan, karena bagaimanapun
kebijakan harus menunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa yang
melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena itu beberapa
ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan publik membagi proses-
proses penyusunan kebijakan publik kedalam beberapa tahap. Tujuan pembagian seperti
16
Faiqoh, “Wanita Dalam Kultur Islam Indonesia,” dalam Azizah al-Hibri, dkk., Wanita Dalam
Masyarakat Indonesia: Akses, Pemberdayaan, dan Kesempatan (Yogyakarta: SunanKalijaga Press,
2001), h. 259.
ini adalah untuk memudahkan kita dalam mengkaji kebijakan publik. Namun demikian,
beberapa ahli mungkin membagi tahap-tahap ini dengan urutan yang berbeda.
Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda
publik. Sebelumnya masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk dalam
agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para
perumus kabijakan. Pada tahap ini mungkin suatu masalah tidak disentuh sama sekali,
sementara masalah yang lain ditetapkan menjadi fokus pembahasan, atau ada pula
Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
alternatif atau pilihan kebijakan (policy alternatives/policy options) yang ada. Dalam
kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini masing-masing
actor akan bersaing dan berusaha untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik.
c) Tahap adopsi kebijakan
Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus
kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan
dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau putusan
peradilan. 17
Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit jika program
finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini berbagai kepentingan akan saling
(implementors), namun beberapa yang lain munkin akan ditentang oleh para pelaksana.
Dalam tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi,
unuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat untuk meraih dampak yang
diinginkan, yaitu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu
apakah kebijakan publik yang telah dilaksanakan sudah mencapai dampak atau tujuan
17
Husein Muhammad, “Partisipas Politik Perempuan,” dimuat pada tanggal 14/12/2019 yang
diakses dari http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=605.
3. Fungsi dan Tipe Kepemimpinan
a. Fungsi Kepemimpinan
hal atau kerja suatu bagian tubuh. Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung
mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan diluar situasi
itu. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam
kelompok/organisasi.18
18
Siti Musdah Mulia, Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Agama (Bandung: Mizan,
2005), h. 515.
Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan,
yaitu:
1) Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan
pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan
2) Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan
3) Fungsi Partisipasi
melaksanakannya.
4) Fungsi Delegasi
dari pemimpin.
5) Fungsi Pengendalian
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
b. Tipe Kepemimpinan
terwujud pada ketegori kepemimpinan yang terdiri dari tiga tipe pokok kepemimpinan,
yaitu:
19
Ibid h.31
20
Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, dan Agung Ayu Sriathi, Perilaku Organisasi,
Yogyakarta; Graha Ilmu, 2009, h.101-102
a) Tipe Kepemimpinan Otoriter Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di
tangan satu orang. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan
tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan
beda dan dihargai disalurkan secara wajar. Tipe pemimpin ini selalu berusaha untuk
dalam pratiknya saling isi mengisi atau saling menunjang secara bervariasi, yang
disesuaikan dengan situasinya sehingga akan menghasilkan kepemimpinan yang
efektif.21
4. Gaya Kepemimpinan
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik yang
adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar
sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah
pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh pemimpin.
baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan
menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap
Artinya, gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dai
falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia
paling tepat adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan
21
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006.h.36
22
Wirawan, Kepemimpinan, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2014, h.396-402
Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yang mementingkan pelaksanaan
tugas yang mementingkan hubungan kerja sama, dan mementingkan hasil yang dapat
mempengaruhi paa pengikutnya. Dalam hal ini usaha menselaraskan persepsi antara
orang yang akan memengaruhi perilaku dengan yang akan dipengaruhi menjadi amat
pemimpin yang khas saat memengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin
a. Pendekatan Sifat
berhasil. Pendekatan ini bertolak dari asumsi bahwa individu merupakan pusat
banyak unsur individu, terutama pada sifat-sifat individu. Penganut pendekatan ini
keteladanan. Keteladanan ini berupa sifat-sifat dan perangai yang perlu dimiliki oleh
pemimpin sehingga dapat dirasakan dan dilihat oleh bawahannya. Keteladanan tersebut
b. Pendekatan Perilaku
pemimpin.
c. Pendekatan Situasional
menyoroti perilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu. Dalam hal ini kepemimpinan
lebih merupakan fungsi situasi daripada sebagai kualitas pribadi, dan merupakan suatu
Menurut Hersey dan Blanchard dalam Crawford, Kydd dan Riches, menyatakan
dalam teori situasional mereka bahwa perilaku kepemimpinan harus berbeda, tergantung
pada kedewasaan para pengikutnya atau bawahannya.24 Situasi dalam teori ini sendiri
menurut profesi dan kedewasaan menurut profesi dan kedewasaan berkenaan dengan
psikologis. Terdapat juga dimensi pada perilaku kepemimpinan: perilaku tugas, dimana
pemimpin yang menentukan atau menekankan tugas; dan perilaku hubungan, pemimpin
23
Wahjosumidjo, Kepemimpinan, Departemen P&K, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai.
1982, h. 36
24
Miles, Mathew B. dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang
Metode – Metode Baru, Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi.Jakarta : UI Press, 1992, h. 69
menghabiskan waktunya untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik
25
Muhammad Ismail Yusanto, “Peran Politik Perempuan Dalam Islam,” artikel diakses www.
hti. or. Id.
F. Tinjauan Pustaka
banyak dilakukan, hal ini dapat dirujuk sebagai tinjauan pustaka karena menunjukkan
kesamaan dan keragaman dalam berbagai segi. Tinjauan pustaka digunakan sebagai
1. Berbagai penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini adalah
konsep gender dan gaya kepemimpinan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian
Tinjauan teoritis, sedangkan metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif.
26
Situmorang, Nina Zulida. Gaya Kepemimpinan Perempuan. Jurnal Proceeding PESAT.
2011.Vol 4. ISSN 1858-2559.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Abasaki, Skripsi tentang kepemimpinan perempuan.
menurut pendapat para santri di Pondok Pesantren Dorrotu Aswaja. Penelitian ini
menganalisis adalah teori nurture dan nature dari Wilson. Hasil penelitian Abasaki
dan seijin suaminya. Kelebihan dan kelemahan yang dimiliki perempuan menurut
dimiliki perempuan bersifat relatif, artinya kelebihan yang dimiliki perempuan juga
dimiliki laki-laki, dan kelemahan yang dimiliki perempuan juga dimiliki laki-laki.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Abasaki dengan penelitian ini adalah
27
Abasaki, Adi. Persepsi Santri Terhadap Kepemimpinan Perempuan di Sektor Publik (Studi di
Pondok Pesantren Dorrotu Aswaja Sekaran, Gunungpati, Semarang.2011.Skripsi: Tidak diterbitkan
3. Penelitian selanjutnya yang menjadi rujukan dalam penelitian ini adalah penelitian
ini disebabkan oleh banyaknya kendala yang menghambat perempuan untuk maju
dan sosial budaya.28 Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang lain
sangat mengamati dan mengikuti perkembangan kemajuan desa yang dipimpin oleh
terletak pada metode yang digunakannya, metode dalam penelitian Situmorang yaitu
28
Suciptaningsih, Oktaviani Adhi. 2010. Partisipasi Perempuan dalam Lembaga Legislatif di
Kabupaten Kendal.Jurnal Komunitas, Vol. 2 No. 2: 66-73.
metode yang berdasarkan Tinjauan teoritis, sedangkan metode dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kuantitatif. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Abasaki
terletak pada metode yang digunakannya, metode dalam penelitian ini benar-benar
sangat mengamati dan mengikuti perkembangan kemajuan desa yang dipimpin oleh
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
analisis yang tidak menggunakan analisis statistik atau cara kuantitatif lainnya.
a. Dilakukan dalam kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau
aoutcome.
29
Endang Komara, Penelitian Tindakan Kelas dan Peningkatan Profesionalisme Guru
(Bandung : Refika Aditama, 2012), h.1
30
Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011)
,h. 8.
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang penulis gunakan yaitu bersifat deskriptif Kualitatif, yaitu
suatu metode dalam prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif yang
berwujud uraian dengan kata-kata atau kalimat baik tertulis maupun lisan dari orang-
dengan cara menguji dari berbagai peraturan yang berlaku maupun dari pendapat para
ahli hukum yang ada relevansinya dengan penelitian ini, sehingga dapat diperoleh
gambaran dengan sebenarnya atau data-data faktual yang berhubungan dengan persepsi
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
a. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian di
lapangan dalam hal objek yang akan diteliti atau digambarkan sendiri oleh orang
yang hadir pada waktu kejadian.31 Adapun yang menjadi sumber primer dalam
b. Data skunder adalah kesaksian atau data yang tidak langsung dengan sumbernya
yang asli.32 Pada data ini penulis berusaha mencari sumber lain atau karya-karya
yang ada kaitanya dengan masalah yang diteliti yang diperoleh dari ruang pustaka
seperti buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan dengan kajian penelitian
ini.
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Edisi Revisi III Cet. Ke-
4, Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 114.
32
Ibid, h. 12.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan
pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian adalah suatu
kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sesuatu yang diteliti
Data yang relavan sangat dibutuhkan, sebagai tujuan dari penelitian yang
yang cocok dan dapat mengangkat data yang dibutuhkan.Adapun metode pengumpulan
a. Metode Wawancara
Wawancara, adalah pengumpulan data melalui tanya jawab kepada dua pihak
yang mempunyai kedudukan berlainan, pihak yang satu dalam kedudukan sebagai
pencari informasi dan yang lain sebagai pemberi informasi (responden). Metode ini
33
K.R Soegijono MS, Wawancara Sebagai Salah Satu Cara Pengumpulan Data ,(Media
Litbangkes Vol III No. 01 1993)
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data atau informasi yang berupa benda benda
lainnya.34 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai tentang pandangan
perempuan di Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi
Provinsi Jambi.
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan
hasil wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Rineka Cipta, Jakarta,1993),h. 131
35
Noeng Muhajir, Metodologi Kualitatif,(Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004), h. 183
E. Jadwal Penelitian
Tabel 1
Jadwal penelitian
Tahun 2019/2020
Kegiatan November Desember Januari Februari- April-Mei Juni-Juli
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
judul
Pembuatan
proposal
Penyerahan
proposal
Penerbitan
SK judul dan
pembimbing
Konsultasi
dan
bimbingan
Seminar
proposal
Penelitian/ris
et
Perbaikan
Agenda
sidang
Profil Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi
a. Kependudukan
tercatat secara administrasi, jumlah total 8803 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis
berjumlah 3403 jiwa. Berkaitan dengan data jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 1
36
Jumlah Penduduk Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi
Berdasarkan Jenis Kelamin
Agar dapat mendeskripsikan lebih lengkap informasi keadaan kependudukan di
pada klasifikasi usia dan jenis kelamin, sehingga akan diperoleh gambaran tentang
informasi yang berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa Ladang
Panjang berdasarkan usia dan jenis kelamin secara detil dapat dilihat tabel berikut ini:
Tabel 2
b. Mata Pencarian
teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: kebun karet, buruh
37
Jumlah Penduduk Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi
Berdasarkan Usia
Tabel 3
Desa Ladang Panjang memiliki alternatif pekerjaan selain sektor buruh kebun
c. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan kesejahteraan pada
umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang
tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan
38
Mata Pencarian Masyarakat Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten
Muaro Jambi
pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Di bawah ini
data yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Ladang Panjang.
Tabel 4
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 TK 221
2 Sekolah Dasar 696
3 Sekolah Menengah Pertama 333
4 Sekolah Menengah Akhir 410
5 Mahasiswa 124
JUMLAH 1.784
Sumber : Buku Administrasi Desa Ladang Panjang
kebanyakan penduduk usia produktif hanya memilki bekal pendidikan formal pada level
pendidikan dasar 39.01% dan pendidikan menengah SLTP 18.66% dan SLTA 23%.
d. Agama
masyarakat yang mendekati homogen. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat
Ladang Panjang beragama Islam. Secara kultural, pegangan ini didapat dari hugungan
kekeluargaan atau kekerabatan yang kental diantara mereka. Selain itu perkembangan
agama berkembang berdasarkan turunan dari orang tua ke anak dan ke cucu. Hal inilah
39
Tingkat Rata-rata Pendidikan Desa Ladang Panjang
2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ladang Panjang
Tabel 5
Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ladang Panjang
Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi40
SEKRETARIS DESA
ISKANDAR. SE
KADUS
40
Data Dinding Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam
BAB IV
PEMBAHASAN
bawahannya. Kinerja dapat diartikan sebagai sebuah hasil kerja dari aktivitas pekerjaan
yang dicapai oleh karyawan/bawahan dalam suatu organisasi dalam standar tingkat
sebuah hubungan yang erat antara pengaruh gaya kepemimpinan yang digunakan
demokratis. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan pernyataan bahwa Kepala Desa
41
Wawancara : Bapak Abdul Aziz pada Wawancara tanggal 24 Maret 2020
Hasil wawancara menunjukkan bahwa terdapat sikap yang pantas diteladani
adalah beliau senantiasa meminta pertimbangan dari bawahan, atas apa yang harus
dilakukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kegiatan rutin mengundang Kepala
banyak meminta pertimbangan kepada para Kepala Lingkungan. Sebab secara teknis
Kepala Desa hanya mengetahui secara umum saja, sedangkan Kepala Lingkungan
untuk menyampaikan pendapat, karena pada dasarnya seorang Kepala Desa sangat
“ Kalau menurut saya ya udah baik Dek, Bu Salimah itu sebelum melakukan
sesuatu pasti musyawarah dulu dengan masyarakat dan perangkat desa
lainnya.”42
perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi.43 Secara tidak langsung, gaya kepemimpinan beliau juga tidak
menunjukkan adanya indikasi untuk mendikte bawahannya. Tidak hanya itu, beliau juga
42
Wacana : Bapak Abdul Aziz pada Wawancara tanggal 24 Maret 2020
43
Mathis, Robert dan John Jackson. . Manajemen Sumber Daya Manusia Buku 2. (Jakarta: PT.
Salemba. 2003). H, 4
menampung semua aspirasi masyarakat memperhatikan apa yang dilakukan masyarakat
“Bu Salimah itu orangnya santai dan baik, tidak pernah mengekang
bawahannya, selalu memberikan kebebasan dan dorongan serta semangat.”44
mengefisienkan dan mengefektifkan kegiatan yang akan dilakukan. Beliau juga selalu
memberikan arahannya, kepada masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan desa
seperti gotong royong atau program pembangunan yang sedang direncanakan. Bahkan
tidak jarang Beliau akan langsung ikut terjun ke lapangan untuk melakukan kegiatan
menghargai potensi setiap individu dan memanfaatkan kapasitas dan kualitas individu
secara efektif.45
Kepala Desa Perempuan Desa Ladang Panjang juga terbukti objektif dalam
bawahan melakukan pekerjaan dengan baik dan benar, pujian akan diberikan. Namun,
apabila pekerjaan bawahannya masih terdapat kekurangan atau kesalahan, beliau akan
44
Wawancara masyarakat desa ladang panjang 25 maret 2020
45
Thea Hapsari , Pengaruh kepemimpinan perempuan terhadap budaya organisasi dan kinerja
aparat pemerintahan. {Digilib.unila.ac.id, 2011). h,19
bersikap objektif dalam pujian dan ktritik terhadap bawahannya dimana pemimpin
terjun langsung dan berbaur dengan anggota organisasi namun, tanpa terlampau
Visi dan misi yang diemban oleh seorang Kepala Desa dalam kapasitasnya
pembangunan. Hal ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan potensi desa yang ada
serta memperhatikan masyarakat sesuai dengan Sumber Daya Manusia yang ada.
Tentunya hal tersebut tidaklah mudah, apalagi bagi seorang pemimpin perempuan.
Tentunya hal ini dapat diciptakan suasana yang harmonis dengan lingkungan
Dari hasil penelitian yang diperoleh, Kepala Desa Ladang Panjang memiliki ciri-
ciri kooperatif. Hal ini ditunjukan dengan adanya peran serta semua pihak untuk
mencapai tujuan yang akan dicapai. Pemimpin dalam kapasitasnya sebagai Kepala Desa
atasan dan bawahan, sehingga menciptakan suasana kerja yang kompetitif. Karakteristik
bimbingan yang efisien kepada pengikutnya serta terdapat koordinasi pekerjaan yang
sangat baik kepada bawahannya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
46
Kartono, Kartini, Pemimpin dan kepemimpinan.(Jakart: Raja grafindo,1998) h. 71
Kepemimpinan Kepala Desa Ladang Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten
koordinator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai
suatu totalitas, karena tipe pemimpin demokratik adalah tipe pemimipin yang paling
memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bawahan.48 Berdasarkan hasil
diterapkan ternyata mampu mendongkrak kinerja semua aparatur desa. Hal tersebut
ditunjukkan dengan tingkat kepuasan masyarakat yang terus meningkat terhadap kinerja
beliau. Bu Salimah selaku Kepala Desa perempuan dinilai mampu bersikap cepat
mengurus administrasi kependudukan, pertanahan dan lain -lain. Selain itu, dalam
47
Thea Hapsari , Pengaruh kepemimpinan perempuan terhadap budaya organisasi dan kinerja
aparat pemerintahan. {Digilib.unila.ac.id, 2011). h,17
48
Jurnal Abdul Wahid Rosyidi , Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pustakawan
Pada Perpustakaan Tinggi Negeri Di Surabaya, (Universitas Airlangga, 2007 ). h, 13
Ladang Panjang benar-benar digenjot. Tentu saja tanpa ada prakarsa dari Kepala Desa
maka hal itu mustahil dapat terjadi. Sehingga kepemimpinan Kepala Desa perempuan
Hasil penelitian menunjukkan Kepala Desa Ladang Panjang juga ikut terjun
Desa Lainnya beliau berusaha memenuhi keinginan warganya yang berkaitan dengan
“ Wah, Bu Salimah itu orangnya cekatan Dek, rakyatnya meminta apa saja
insyaallah langsung dituruti, misalnya minta untuk memperbaiki jembatan,
lampu-lampu dijalan buat penerangan, itu semua yang menggerakkan Bu
Salimah dengan dibantu pemuda dan masyarakat desa, ya alhamdulillah
sekarang jembatannya sudah bagus dan layak pakai, jalanan pun sekarang sudah
ada lampunya”.49
sudah cukup memuaskan hal tersebut berarti bahwa kinerja beliau sebagai Kepala Desa
Ladang Panjang patut diapresiasi. Lebih lanjut, menurut salah satu warga desa Ladang
Panjang, Kepala Desa Ladang Panjang dengan dibantu perangkat desa memberikan
dengan cepat dan dilayani selama 24 jam, baik pelayanan pada jam kerja di kantor desa
atau Balai Desa maupun diluar jam kerja dirumah Kepala Desa, sekretaris desa atau
perangkat desa lainnya. Pelayanan tersebut tentunya dengan ditunjang adanya sarana
49
Wacana : Ibu Maryani pada Wawancara 25 Maret 2020
dan prasarana yang cukup memadai jadi lebih memudahkan Kepala Desa dan perangkat
Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJM Desa Tahun 2016 s.d 2022 yang bersumber dari APBDes, APBD dan APBN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Belanja Kepala 1. Penghasilan tetap, LadangPanjang V 12 Bulan Pemdes 2017 Rp. APBDes
tunjangan Kepala
Desa Dan Desa dan Aparat 194.400.000,-
Desa.
Perangkat Desa 2. Honor Staf Desa
3. Tunjangan kesehatan
untuk aparat desa
Rp.
4.590.000,-
4.200.000,-
1.000.000,-
1 Kegtn 3.500.000,-
LadangPanjang V Pemdes 2017 APBDes
1 kegiatan
6 kegiatan 2.400.000,-
- 600.000,-
Rp.
1.000.000,-
Rp.
900.000,-
Rp.
300.000,-
Rp.
3.000.000,-
Rp.
1.000.000,-
Rp.
1.500.000,-
1.200.000,-
600.000,-
Rp.
1.200.000,-
Rp.
500.000,-
Rp.
1.400.000,-
5 Program Dasar 1. Pembangunan Kantor Desa V 1 kgtn Pemdes 2017 Rp.105.000.000 APBDes
Kantor Desa
Infrastruktur 2. Rabat Beton ,-
Jalan Ponpes
3. Rabat Beton RT.05 V 280M Masyarakat 2017 APBDes
Jalan
Lingkungan Rp.
Rt.06
4. Rabat Beton RT. 06 V 100 m Masyarakat 2017 180.000.000,- APBDes
Jalan
Lingkungan
Rt.10
5. Rabat Beton RT.10 V 180 M Masyarakat 2017 Rp.100.000.000 APBDes
Jalan TPU Rt.22
6. Pembangunan ,-
Gedung Paud
7. pengerasan jalan Rt.22 V 140 M Masyarakat 2017 APBDes
Lingkungan
RT.19 Rp.
8. Pembangunanje
mbatan box Dusun Sawit V 1 Paket Masyarakat 2017 135.000.000,- APBDes
Culvert Rt.19
9. PemasanganGor
ong-Gorong
Rt.19 RT.19 V 1000M Masyarakat 2017 Rp. APBDes
165.000.000,-
Rp.
180.000.000,-
Rp.
180.000.000,-
Rp.
45.000.000,-
Rp. 6.000.000,
Kesehatan
Tim 4.800.000,-
Ladang Penyusun
Panjang Rp.
Panitia 18.000.000,-
Ladang pemilihan
Ladang LPM
Pemdes 9.000.000,-
MTQ 3.000.000,-
Ladang 3.000.000,-
Panjang Kafilah Rp.
MTQ 3.000.000,-
TP PKK
Ladang
Panjang Rp.
Ladang 500.000,-
Panjang Rp.
500.000,-
Ladang
Panjang Rp.17.095.000,-
Ladang Rp.
Panjang 2.000.000,-
Ladang Rp.
Panjang 5.000.000,-
Ladang Rp.
Panjang 5.000.000,-
Ladang Rp.
Panjang 12.000.000,-
C. Hambatan Kepala Desa Perempuan Dalam Pelaksanaan Program
atau menahan. Dalam konstruk sosial yang masih sangat kuat dengan pondasi
bahwa hanya laki laki lah yang pantas untuk memimpin tentunya pandangan ini,
Ditambah dengan doktrin agama yang masih sangat kental membuat peran
perempuan dalam birokrasi sangat di batasi. Namun, lain dulu lain sekarang saat
ini perempuan juga mampu berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
baik sosial, politik, ekonomi maupun budaya. Bahkan saat ini kita banyak
menemukan calon bupati dan pemimpin daerah perempuan yang sudah berani
terjun ke dalam komposisi pembuat kebijakan. Kini bisa dikatakan bahwa pondasi
yang tadinya sangat kuat dengan menomor satukan laki laki sudah mulai terkikis.
merangsak masuk dan memberikan dampak nyata bahwa perempuan juga bisa
belum banyaknya sosok perempuan yang mampu bersaing dengan kaum laki-laki
masih dipengaruhi oleh kultu yang kental tentu menjadi salah satu hal yang
Sebagai Kepala Desa Perempuan yang memimpin 1.065 jiwa tentu yang
namanya hambatan pasti selalu ada. Apalagi sebagai seorang perempuan yang
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan pasti ada saja hambatan yang dihadapi.
Hal tersebut juga di rasakan langsung oleh Bu Salimah selaku Kepala Desa
pembangunan dan pelayanan di desa. Tentu saja hal ini bisa menjadi sebuah
dilema, bagaimana seorang perempuan yang notabene adalah ibu rumah tangga
harus berperan aktif dalam pembangunan dan pelayanan kepada lebih dari seribu
mengenai teknis pengerjaan proyek, seperti harga bahan bangunan dipasaran, jenis
50
Wacana: Ibu Salimah pada wawancara tanggal 24 Maret 2020
bahan bangunan yang dipakai dan hal lainnya. Untuk itulah ia selalu menunjuk
kepala urusan yang uang membidangi dalam hal pengerjaan berbagai proyek.
bahwa pada dasarnya hambatan yang bersifat sosial berasal dari faktor eksternal
atau faktor diluar diri seseorang. Dalam hal ini, faktor rksternal yang dimaksud
individu. Apalagi dengan keterbatasan sebagai seorang perempuan tentu ada rasa
lawan jenis.
Pada faktanya, hambatan yang bersifat sosial ini tidak begitu memberikan
dengan pembangunan dan pelayanan public yang berjalan optimal di Desa Ladang
51
Wacana: Ibu Salimah pada wawancara tanggal 24 Maret 2020
Ladang Panjang akan bisa berdikari, berdiri diatas kaki sendiri, berdaya guna, dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
bawahannya. Kinerja dapat diartikan sebagai sebuah hasil kerja dari aktivitas
2. Program kerja cukup optimal dan semoga segera terrealisasi dengan baik.
3. Pada faktanya, hambatan yang bersifat sosial ini tidak begitu memberikan
masyarakat desa Ladang Panjang akan bisa berdikari, berdiri diatas kaki
sendiri, berdaya guna, dan mampu bersaing dengan masyarakat kota yang
optimal sehingga semua program dapat terealisasi dengan baik. Kepala Desa
keputusan.
kinerja yang baik dan membuktikan bahwa perempuan juga dapat bekerja di
A. Al-Qur’an
B. Literatur
Abdul Kadir Muhamad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya,
2014
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi
III Cet. Ke-4, Jakarta: Rineka Cipta, 1998
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011
Fakih Mansour, Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996)
Hadi Sutrisno, Metodologi Research I, Fakultas Psikologi UGM,
Yogyakarta,1980
Handayani, Trisakti dan Sugiarti. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang:
UMM Press, 2006
Handoyo Eko. Dkk. Studi Masyarakat Indonesia, Semarang: Unnes Press. 2007
Husein Muhammad, “Partisipas Politik Perempuan,” dimuat pada tanggal
14/11/2019 yang diakses dari http://islamlib.com/id/index.php?page=articl
& id=605
Kartono Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pres, 2010
Martodirjdo S. Haryo, Pemahaman Persepsi Lintas Budaya, Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2004
Marzali Amri, Antropologi dan Pembangunan Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005
Miles, Mathew B. dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode – Metode Baru, Terjemahan Tjetjep Rohendi
Rohidi.Jakarta : UI Press, 1992
Muhajir Noeng, Metodologi Kualitatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
Musdah Mulia Siti, Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Agama (Bandung:
Mizan, 2005)
Narbuko Cholid dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, Rineka Cipta, Cet.4,
Jakarta: 2004
Rivai Veithzal, Kepemimpinan dan Perilaku Politik, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006
Sarumpaet, Wanita Teladan, (Bandung: Indonesia Publishing House, 2004), h. 57
Siti Sajaroh Wiwi, “Gender dalam Islam,” dalam Tim Penulis Pusat Studi Kajian
3Wanita (PSW) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengantar Kajian
Gender (Jakarta: PSW UIN Jakarta,2003)
Siwi Utami Tari, “Realitas Politik Perempuan di Indonesia,” dalam Proseding
Seminar Internasional, Keterwakilan Perempuan dan Sistem Pemilihan
Umum (Jakarta: National Democratic & Meneg Pemberdayaan Perempuan
RI, 2001)
Wahjosumidjo. Kepemimpinan, Departemen P&K, Pusat Pendidikan dan Latihan
Pegawai, 1982
D. Wawancara
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 4
A. Biodata Pribadi
Nim : SIP162280
Alamat Universitas : Jln. Jambi – Muara Bulian, Puri Masurai 1 – Muaro Jambi
Provinsi Jambi
Agama : Islam
Golongan Darah : B+
Kewarganegaraan : WNI
E-Mail :Ekadesi067@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan