PELAJARAN 6
TATA CARA BERWUDHU
1. Islam,
2. berakal,
3. tamyiz,
4. niat,
8. sucinya air dan air tersebut adalah air yang boleh untuk digunakan bersuci,
1. yang keluar dari dua jalan, (buang air kecil dan buang air besar)
4. menyentuh kemaluan dengan tangan baik itu qubul ataupun dubur tanpa ada pembatas,
tersebut.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sebuah hadits yang menjelaskan kepada
kita tata cara wudhu secara global. Hadits tersebut adalah hadits yang menjelaskan tentang
perbuatan sahabat Utsman Radiallahu Ta’ala ‘Anhu ketika beliau berwudhu. Dan beliau
menyebutkan bahwa ini merupakan cara wudhunya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Hadits tersebut dikisahkan oleh Humran, hamba sahaya yang dimiliki oleh sahabat Utsman bin
Affan.
Suatu ketika beliau melihat sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, beliau
bersama dengannya. Dan sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu ketika itu meminta
dan beliau mencuci kedua telapak tangan beliau.” Dan ini disunahkan dalam berwudhu.
mengeluarkannya agar kotoran-kotoran yang ada di hidung menjadi bersih dan hilang.
Berkumur dan istinsyaq itu dari air yang beliau ambil dengan satu telapak tangan beliau yang
sebelah kanan. Ini yang disunnahkan, bukan dengan dua tangan. Memang dengan dua tangan
dibolehkan, tapi yang lebih afdhal adalah yang lebih sesuai dengan tuntunan, yaitu dengan
mengambil air dengan satu telapak tangan kanan kemudian berkumur dan istinsyaq dengan air
telinga. Telinga dimasukkan ke dalam kepala, makanya di sini tidak disebutkan tentang
Di sini tidak disebutkan mengusap telinga. Karena mengusap telinga itu masuk dalam kategori
mengusap kepala.
Kemudian sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu mengatakan, bahwa Rasulullah
tersebut shalat dua rakaat. Di dalam wudhu dan shalatnya tersebut, orang itu tidak memikirkan
Dia khusyu’ dalam shalatnya. Ketika dia berwudu juga dia benar-benar memikirkan masalah
wudhunya, benar-benar memperhatikan wudhunya dan tidak memikirkan masalah dunia ketika
berwudhu, ketika shalatnya juga demikian, dia tidak memikirkan masalah dunia ketika shalatnya,
dia benar-benar khusyu’ untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka:
Amalan ini memang merupakan amalan yang berat. Tapi lihat bagaimana besarnya pahala yang
didapatkan oleh orang yang bisa mengamalkan amalan ini. Berwudhu dengan sempurna dan
bener-bener memperhatikan wudhunya, tidak memikirkan dunianya. Kemudian setelah itu juga
ketika shalat dia tidak memikirkan dunianya sama sekali. Dia benar-benar khusyu’ dalam
shalatnya. Maka orang yang demikian, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.