Dalam tata cara mandi besar ini, UAH menukil Hadis dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu
'anha.
ََ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َّ َّ َ َّ َ َ َ
ن ال َجن َاب ِْة َبدْأ
ْ ل ِمْ ان ِإذا اغتسْ هللا عليه وسل ْم – ك ْ ب – صىل َّْ ِ ن الن
ْ ب – صىل هللا عليه وسل ْم – أ ْن َع ِائش ْة زوجْ الن ِ ىْ َع
َ ُ َ َ ُ َ ُ ِّ َ ُ َ ْ ُ َ ُ َ َّ َّ َ َ َّ َ ُ َ َ َ ََ
ْ ول ش َعرِْه ث َّْم َي ُصبْ َع
ىل ْ ل ِبها أص ْ فيخل، اءِْ ف ال َمْ ِ ل أ َص ِاب َع ْه ُْ ث َّْم ُيد ِخ، لصال ِْة ث َّْم َيت َوضأْ ك َما َيت َوضأْ ِل، ل َيدي ِْه
ْ فغس
ِّ ْ ََ َ َْ ُ ُ َّ ُ ََ َ ُ َ َ َ ْ َ
ىل ِجْل ِد ِْه كل ِْه
ْ اء ع ْ يض الم
ْ ث ْم ي ِف، ث غرفْ ِبيدي ِْه ْ رأ ِس ِْه ثال
"Dari 'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya.
Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat. Lalu beliau memasukkan jari-
jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air
ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian
beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR Al-Bukhari No 248 dan Muslim No 316).
6. Ambil air yang bersih dan siramkan kembali ke kepala hingga rata ke seluruh bagian
kepala.
7. Setelah bagian kepala, baru meratakan air ke lengan bagian kanan. Setelah itu ke lengan
bagian kiri.
8. Setelah itu membersihkan bagian kaki. Dianjurkan pindah posisi agar tidak mengenai air
bekas cucian kemaluan yang dilakukan pada awal mandi tadi.
9. Selesai melakukan mandi wajib dengan sempurna tidak perlu wudhu lagi karena mandi
besar sudah menghilangkan najis besar dan najis kecil. Cukup menyiramkan air ke bagian
kaki. Namun, kalau ingin kembali berwudhu hukumnya dibolehkan.