Beberapa kali konsultasisyariah.com mendapatkan pertanyaan tentang tata cara mandi wajib.
Banyaknya pertanyaan semacam ini menunjukkan semangat kaum muslimin dalam
memperhatikan aturan agamanya. Kita ucapkan alhamdulillah, dan semoga antusias semacam ini
juga diberikan pada praktik ibadah yang lainnya.
Bagian dari kesempurnaan syariat Islam, Allah mengutus nabi-Nya dari kalangan manusia. Beliau
menikah, berkeluarga, dan melakukan aktivitas sebagaimana layaknya manusia. Sehingga setiap
orang bisa meneladani beliau dalam setiap aktivitas hidup yang dia lakukan.
Berkat rahmat Allah kemudian jasa besar para istri beliau, kita bisa mengetahui bagaimana tata
cara mandi junub beliau, yang itu tidak mungkin bisa diketahui oleh orang lain. Karena itu, kita
patut berterima kasih kepada para istri beliau, ibunda kaum mukminin, yang telah mengabarkan
kepada umat tentang aktivitas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di rumah. Bukan
sebaliknya, justru mencela dan menghina para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sebagaimana yang dilakukan orang Syiah. Bukti tentang ini sangat banyak dan bisa Anda dapatkan
di literatur syiah dan rekaman video ceramah mereka.
Berkaitan dengan mandi junub, terdapat dua hadis pokok yang bisa kita jadikan sebagai acuan.
Dua hadis ini berasal dari dua istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah dan
Maimunah radhiallahu ‘anhuma.
َ ج النَّ ِب ِّى – صلى هللا عليه وسلم – َأنَّ النَّ ِب َّى – صلى هللا عليه وسلم – َكانَ ِإ َذا ا ْغتَ َس َل ِمنَ ْال َجنَابَ ِة بَ َدَأ فَغ
ثُ َّم، ِهN َل يَ َد ْيN َس ِ ْع َْن عَاِئ َشةَ زَ و
ْ ُ
ث َّم يُفِيضُ ال َما َء، ف بِيَ َد ْي ِه ٍ ث ُغ َر ْأ ُ
َ َُول َش َع ِر ِه ث َّم يَصُبُّ َعلَى َر ِس ِه ثَال ُأ ِّ ْ
َ فَيُخَ ل ُل بِهَا ص، صابِ َعهُ فِى ال َما ِء َأ ُ
َ ث َّم يُ ْد ِخ ُل، صالَ ِة ُأ
َّ ض ِلل َّ ضُأ َك َما يَت ََو
َّ يَت ََو
َِّعلَى ِج ْل ِد ِه ُكل ِه
Dari Aisyah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian
beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam
air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya
dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengguyurkan air
ke seluruh badannya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Hadis Kedua:
َّرتَي ِْنNلَهُ َما َمNَس َ فَغ، ِهNَأ ْف َر َغ َعلَى يَ َد ْيNَ ف، ِهNِ ُل بNا ًء يَ ْغت َِسNNلم – َمNNُول هَّللا ِ – صلى هللا عليه وس ِ ْت لِ َرس ُ ضعَ ت َم ْي ُمونَةُ َو ْ َال قَال
َ َس ق
ٍ ع َِن اب ِْن َعبَّا
ُ ِه ث َّمNهُ َويَ َد ْيNَ َل َوجْ هNَس ُ
َ ث َّم غ، ق ْ
َ Nض َوا ْستَن َش َ َمNض ُ
ْ ث َّم َم، ض َأل َ ُ َ ف َغ َس َل َمذا ِك، ث َّم ف َرغ بِيَ ِمينِ ِه َعلى ِش َمالِ ِه، َم َّرتَي ِْن َأوْ ثَالَثًا
ِ ْا رNNِ ث َّم َدلكَ يَ َدهُ ب، ُيره َ َ َ َ ْ َأ ُ
ثُ َّم تَنَحَّى ِم ْن َمقَا ِم ِه فَ َغ َس َل قَ َد َم ْي ِه، ثُ َّم َأ ْف َر َغ َعلَى َج َس ِد ِه، َغ َس َل َرْأ َسهُ ثَالَثًا
Dari Ibnu Abbas, bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan
mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu beliau menuangkan air dengan tangan
kanannya ke tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau
menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke
dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh
kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Selanjutnya, beliau bergeser dari posisi
semula lalu mencuci kedua kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan
Muslim no. 317)
Dengan menggabungkan hadis di atas, bisa kita simpulkan urutan tata cara mandi sebagai berikut:
2. Mengambil air dengan tangan kanan untuk mencuci kemaluan dengan tangan kiri. Kita juga
bisa gunakan gayung untuk kegiatan ini.
3. Menggosokkan tangan kiri ke tanah. Tujuannya adalah untuk membersihkan kotoran kemaluan
yang menempel di tangan. Ini bisa kita ganti dengan sabun.
4. Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian dilanjutkan dengan berwudhu, namun
tidak sampai mencuci kaki. Karena bagian ini diakhirkan.
5. ketika mulai membasahi rambut, sela-selai pangkal rambut dan basahi dengan air. Sampai
seluruh kepala dan rambut basah.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal,
ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 168
dan Muslim no. 268)
Jangan lupa untuk digosok, terutama di bagian badan yang tersembunyi. Pastikan semua badan
Anda basah.
8. berpindah tempat, dan cuci kedua kaki. Jangan lupa, sela-selai jari kaki, sampai Anda yakin
seluruh kaki Anda basah.
Allahu a’lam
[Sumber: https://konsultasisyariah.com/13751-cara-mandi-wajib.html ]
Share yuk semoga saudara anda mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi
pembuka amal kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. َآ ِمين.