Anda di halaman 1dari 30

GANGGUAN AKIBAT

KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)
BY : KELOMPOK I
Nurlinda
Nur shadiqah hamid
Rasyidah auliya
Iin indah sari
Pokok Pembahasan
Spektrum Serta Dampak
Definisi GAKY Ekonomi akibat GAKY

Faktor Risiko GAKY Epidemiologi GAKY

Pengukuran GAKY Distribusi GAKY

Pencegahan Dan
Penanggulangan GAKY

2
Definisi GAKY
Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala atau
kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium
secara terus-menerus dalam waktu lama yang berdampak pada pertumbuhan
dan perkembangan mahluk hidup (manusia dan hewan)
(Depkes RI tahun 1997 )

3
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan
defisiensi yodium yang berlangsung lama akibat dari pola
konsumsi pangan yang kurang mengkonsumsi yodium
sehingga akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid, yang
secara perlahan menyebabkan kelenjar membesar sehingga
menyebabkan gondok. Gangguan akibat kekurangan
yodium (GAKY) disebut sebagai Iodine Deficiency Disorders.

4
Faktor Risiko GAKY
Let’s see with the next set of slides
6
Pengukuran GAKY
Let’s see with the next set of slides

7
Pengukuran Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) atau Iodine Deficiency Disorders (IDD)
digunakan apabila :
1. Dalam populasi mengindikasikan tingkat dan
keparahan masalah
2. Hal tersebut juga mengindikasikan kemajuan
dalam berkurangnya penderita GAKY
Pengukuran GAKY dipakai sebagai informasi
penting dalam memutuskan apakah suatu program
pemberantasan GAKY masih diperlukan untuk
menunjukkan keefektifannya dalam mengurangi
jumlah penderita GAKY. (Gatie, 2006)

8
Beberapa metode Cara mengklasifikasi
tingkat dan keparah GAKY
1. Pengukuran Tiroid dengan Palpasi
Pengukuran dengan palpasi telah menjadi standar untuk mengukur
gondok.

Grade Keterangan
0 Tidak teraba/tidak terlihat
1 Teraba dan tidak terlihat pada posisi kepala biasa
2 Terlihat pada posisi kepala biasa
Sumber: Joint WHO/UNICEF/ICCIDD, 1992

9
2. Pengukuran volume tiroid dengan Ultrasonografi
(USG) Tiroid
Batas Normal Volume Tiroid Berdasarkan USG
Laki-laki Perempuan
Umur (tahun) WHO 2001 Indonesia
WHO 2001 (ml) Indonesia (ml)
(ml) (ml)
6 3,8 2,4 3,6 4,0
7 4,0 3,9 4,2 4,1
8 4,3 4,6 4,9 6,1
9 4,8 5,9 5,7 6,7
10 5,5 6,8 6,5 7,5
11 6,4 7,8 7,4 8,0
12 7,4 8,1 8,3 9,9

10
3. Kadar Yodium dalam Urin (UIE/Urinary Iodine Excretion)
Klasifikasi kecukupan Yodium Berdasarkan Median UIE

Kecukupan Yodium Median UIE (µg/L)

Defisiensi Berat <20

Defisiensi Sedang 20-49

Defisiensi Ringan 50-99

Optimal 100-200

Lebih dari Cukup 201-300

Kelebihan (Excess) >300

11
Kriteria Epidemiologi untuk Penentuan Derajat Endemisitas GAKY berdasarkan Median UIE

Derajat Endemisitas Median UIE (µg/L)

Non Endemis ≥100

Endemis Ringan 50-99

Endemis Sedang 20-49

Endemis Berat <20

12
Spektrum serta Dampak Sosial dan
Ekonomi Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)

13
Spektrum GAKY

Fetus

Dewasa Neonatus

Bayi, Anak-
anak
dan Remaja

14
Fetus Abortus
Lahir mati
Peningkatan angka kematian perinatal
Peningkatan angka kematian bayi
Kretin neurologic : defisiensi mental
Bisu-tuli : diplegi spastic, juling
Kretin milksedematosa : defisiensi mental
Cebol
Defek psikomotor

15
Gondok
Neonatus
Hipotoroid neonatal

16
Bayi, Anak-anak Gondok
dan Remaja Hipotiroid juventil
Gangguan fungsi mental
Gangguan pertumbuhan fisik
Peningkatan kerentanan terhadap radiasi
nuklir

17
Dewasa Gondok dan komplikasinya
Hipotiroid
Gangguan fungsi mental
Hipertiroid diinduksi yodium
Peningkatan kerentanan terhadap radiasi
nuklir

18
﹡ Dampak Ekonomi akibat GAKY
Selain itu perkembangan ekonomi juga
dipengaruhi oleh gangguan akibat kekurangan
yodium akan mengalami gangguan
metabolisme sehingga badannya akan merasa
dingin dan lesu sehingga akan berakibatnya
rendahnya produktivitas kerja, yang akan
mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.

19
﹡ Dampak lain yang
ditimbulkan oleh GAKY
berupa terjadinya gangguan
perkembangan mental, lamban
berpikir, kurang bergairah
sehingga orang semacam ini
sulit dididik dan di motivasi.

20
Epidemiologi Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)

Berdasarkan hasil studi epidemiologi GAKY


menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran/pola
daerah endemik yang mulai terlihat di Indonesia,
diantaranya sebagai berikut:

21
1. GAKY di daerah pesisir pantai
Sumberdaya pesisir merupakan sumberdaya yang memiliki
kandungan gizi cukup tinggi terutama kandungan iodin, misalnya
ikan dan rumput laut.

2. GAKY di daerah dataran rendah


Beberapa penelitian telah menemukan kejadian gondok di daerah dataran rendah
yang cukup yodium, di mana kandungan yodium dari air, tanah dan produk-produk
pertanian di daerah tersebut mestinya cukup memadai, Berkaitan dengan hal
tersebut, muncul beberapa teori ; antara lain kemungkinan adanya paparan oleh
kontaminan di lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
tiroid, seperti logam berat (Plumbum=Pb, Hydrargyrum=Hg dan Cadmium=Cd),
polychlorinated biphenyl (PCB), dan pestisida.

22
3. GAKY di daerah dataran tinggi
Penderita GAKY secara umum banyak ditemukan di daerah
perbukitan atau dataran tinggi, karena yodium yang berada
dilapisan tanah paling atas terkikis oleh banjir atau hujan dan
berakibat tumbuh-tumbuhan, hewan dan air di wilayah ini
mengandung yodium rendah bahkan tidak ada.

4. Peran Selenium Terhadap Penyerapan Iodium


Selenium merupakan senyawa penting pada metabolismeiodin.
Penemuan fungsi selenium dalam metabolisme hormon tiroid memiliki
implikasi penting bagi penafsiran efek defesiensi selenium pada gondok.
Suatu kejadian/musibah air bandang yang menimpa, menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan mikromineral dalam tanah, salah satunya adalah
selenium. Hal ini terjadi pada daerah pada bagian timur gunung Muria untuk
10 tahun terakhir

23
Distribusi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY)

24
Proporsi rumah tangga yang mengomsumsi garam berdasarkan kandungan iodium
sesuai hasil tes cepat menurut provinsi, Indonesia 2013

25
kecenderungan rumah tangga yang mengkomsumsi garam dengan
kandungan cukup yodium berdasarkan hasil tes cepat menurut provinsi,
Indonesia tahun 2007 dan 2013
penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY

27
Penanggulangan GAKY di Indonesia secara nasional dimulai
pada tahun 1974 melalui program:

1. Strategi jangka panjang dengan pemberian garam


beryodium (40 ppm).

2. Strategi jangka pendek dengan pemberian


suntikan lipiodol setiap 4 tahun di daerah endemik
berat dan sedang. Pada tahun 1992 sampai sekarang
dilakukan distribusi kapsul minyak beryodium
(kapsul lipiodol) sebagai ganti suntikan lipiodol
(Soeharyo, dkk).

28
Prioritas Wilayah Program Penanggulangan
GAKY

29
Thank You Guys
Semoga ilmu nya bermanfaat
Sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi yang lain

You can find us the 2nd floor of the


old building in FKIK

30

Anda mungkin juga menyukai