BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah gizi yang masih merupakan masalah utama di Indonesia adalah Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah serius, karena diperkirakan pada saat ini terdapat sekitar
42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang lingkungannya miskin yodium.
GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul, karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara
terus menerus dalam jangka waktu cukup lama. GAKY dapat menyerang siapa saja baik perempuan, pria, anak-
anak, dewasa maupun orangtua yang tinggal di daerah kekurangan yodium.
GAKY mempunyai dampak serius terhadap kesehatan manusia. Di antaranya keguguran pada ibu hamil,
lahir mati dan cacat bawaan pada janin, gondok, kretin (cebol), keterbelakangan mental pada anak dan remaja.
Bahan makanan yang kaya yodium di antaranya terdapat pada ikan laut, kerang dan kepiting. Selain itu,
kebutuhan yodium dapat diperoleh dari garam yang telah disuplementasi dengan yodium.
Garam beryodium yang digunakan sebagai konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia
(SNI), yakni mengandung yodium sebesar 30 - 80 ppm. Kebutuhan tubuh terhadap yodium adalah 100 150/g
tiap orang per hari. Dianjurkan, setiap orang mengonsumsi garam beryodium sekitar enam gram atau satu
sendok teh setiap hari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari yang diolah dengan
menggunakan garam sebagai penambah rasa dalam hidangan. Defisiensi yodium, terdapat di banyak daerah di
seluruh Indonesia secara endemik, terutama di kepulauan besar dan di daerah pegunungan. Ini karena air dan
tanah di daerah tersebut miskin kandungan zat yodium, sedangkan bahan makanan berasal dari laut yang kaya
yodium tidak terdapat di daerah tersebut.
Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko mengandung yodium atau tidak, dengan
membaca label kemasannya. Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan 'Garam Beryodium'. Selain
itu dapat diketahui dengan melakukan pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan uji iodina tes.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menjelaskan tentang apa itu GAKY?
2. Bagaimana menjelaskan Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Masalah GAKY?
3. Bagaimana menjelaskan tentang Pemecahan Masalah Tentang GAKY?
C. Tujuan Penulisan
Untuk memberikan sumber informasi mengenai bagaimana cara melakukan pencegahan, penanggulangan dan
pengobatan terhadap penyakit GAKY
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian GAKY
Gangguan Akibat Kekurang Yodium (GAKY) adalah gejala yang timbul karena tubuh seseorang
kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. GAKY merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup
dan kualitas sumber daya manusia.
Pada ibu hamil penderita GAKY berat untuk kurun waktu lama (kronik), dampak buruk GAKY mulai
terjadi pada kehamilan trimester kedua tetapi masih dapat diperbaiki apabila segera mendapat suplemen zat
yodium. Apabila GAKY terjadi pada kehamilan tua (lebih dari trimester kedua), dampak buruknya tidak dapat
diperbaiki, artinya kelainan fisik dan mental yang terjadi pada janin akan menjadi permanen sampai dewasa.
Dampak buruk pada janin dan bayi dapat berupa keguguran, lahir mati, lahir cacat, kretin/cebol, kelainan
psikomotor dan kematian bayi. Pada anak usia sekolah dan orang dewasa GAKY dapat berakibat pembesaran
kelenjar gondok, cacat mental dan fisik.
Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat, dan tingkat sedang, baru sekitar
sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa yang terjadi pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya
jauh lebih besar. Dampak buruk GAKY tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada tingkat ringan sudah
terjadi kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi kemampuan belajar anak yang ditunjukkan
dengan rendahnya IQ anak penderita GAKY. Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada janin dan anak
sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKY tingkat ringan dapat memberikan dampak buruk
pada perkembangan syaraf motorik dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak.
Untuk mengetahui masalah kurang yodium, pemantauan besaran masalah dilakukan survei nasional.
Pada tahun 1980 prevalensi GAKY pada anak usia sekolah adalah 27,7%,prevalensi ini menurun menjadi 9,8%
pada tahun 1988. Walaupun terjadi perubahan yang berarti, GAKY masih dianggap masalah kesehatan
masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5%. Tahun 2003 dilakukan lagi survei nasional, yang
dibiayai melalui Proyek Intensifikasi Penanggulangan GAKY (IP-GAKY), untuk mengetahui dampak dari
intervensi program penanggulangan GAKY.
Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKY, dapat dilakukan dengan menggunakan garam
beryodium dalam hidangan sehari-hari. Agar yodium yang terkandung di dalam garam tidak hilang saat
pemasakan, dianjurkan penambahan dilakukan saat masakan sudah matang dan dalam keadaan dingin.
Upaya pencegahan dan penanggulangan dilakukan dengan: Monitoring garam setiap Februari dan
Agustus di tingkat masyarakat; Penyuluhan kesehatan terutama mengenai GAKY, garam beryodium, bahan
makanan yang banyak mengandung zat yodium yang diperoleh dari makanan berasal dari laut dan bahan
makanan goitrogenik (penghambat penyerapan yodium) seperti kol, singkong, jagung, rebung dan ubi jalar;
Pemberian kapsul minyak yodium untuk setiap kasus yng ditemukan, ibu hamil dan Wanita Usia Subur;
Pemetaan GAKY sebagai upaya pelacakan kasus GAKY di tingkat masyarakat.
Sebagai upaya dari kegiatan tindak lanjut penanggulangan dan pencegahan GAKY adalah dengan
meningkatkan kerja sama dari berbagai sektor terkait, dalam melakukan pemantauan mutu garam beryodium.
Setiap upaya yahg ditujukan untuk kepentingan masyarakat, akan lebih berhasil jika masyarakat secara aktif
turut berperan serta.
Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan terutama dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.
Dari hasil survei ini diketahui secara umum bahwa Total Goitre Rate (TGR) angka prevalensi gondok
yang dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba maupun yang terlihat
pada anak sekolah berkisar 11,1%.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah salah satu masalah gizi utama lain di Indonesia.
Penyebabnya adalah rendahnya konsumsi iodium dalam makanan sehari-hari. Untuk mengatasiunya maka
pemerintah mewajibkan garam untuk difortifikasi dengan iodium. Akibat kekurangan iodium adalah rendahnya
IQ, membesarnya kelenjar gondik dan timbulnya kretinisme.
Yang paling sering digunakan untuk melawan GAKY adalah program garam beryodium dan
suplementasi minyak beryodium. Penyuluhan kesehatan secara berkala pada masyarakat perlu dilakukan,
demikian juga perlu diberikan penjelasan pada pembuat keputusan, dan tentunya juga diberikan tambahan
pengetahuan kepada tenaga kesehatan.
Selanjutnya yang penting juga adalah penelitian tentang GAKY dengan pendekatan multidisiplin, baik
klinis, eksperimental maupun epidemiologi, untuk menemukan cara yang terjamin dan mudah penerapannya.
B. Saran
Dengan memberikan sumber informasi mengenai masalah GAKY kepada masyarakat itu sudah bisa
membantu melakukan pencegahan, penanggulangan dan pengobatan terhadap penyakit GAKY.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2001. GAKY, Penyakit Penyebab Retardasi Mental, mailto:siswono@gizi.net, 21-01-2009.
Anonym, 2002. IODIUM DAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM
(GAKI),intje_picauly@yahoo.com, 21-01-2009.
Anonym, 2007. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), http://dinkeskabkulonprogo.org/, 21-01-2009.
(http://arymulan.blogspot.co.id/2014/06/makalah-gaky.html)