Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PGM RAWAN GIZI

(GAKY)

Dosen Pembimbing : Dr. Tonny Cortis Maigoda, SKM., MKM.

Disusun Oleh

Kelas : 3B D3 GIZI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLTEKKES


KEMENKES BENGKULU JURUSAN DIII GIZI
TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga laporan ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Terimaksih pula penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah ikut andil dengan
memberikan ide ide sehingga laporan ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Penulis berharap semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Terlepas dari itu, kami mohon maaf apabila laporan ini jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis sangat mengharpkan kritik dan saran yang membangun agar
terciptalah laporan yang lebih baik untuk selanjutnya.

Bengkulu, 1 Oktober 2021

Kelas 3B

PEMBAHASAN

1. Pengertian GAKY ( Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu


penyakit dari kekurangan gizi yang diakibatkan kurangnya pengkonsumsian yodium
yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas manusia, karena dapat
menurunkan Intelligence Quotient (IQ) pada anak usia sekolah dasar. Hal ini
didukung dari penelitian Mutalazimah (2000:57) yang menunjukkan bahwa di daerah
endemis GAKY di Desa Kriyan Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman tidak
ditemukan siswa yang mempunyai IQ di atas rata-rata dan superior. Kekurangan
yodium juga berakibat pada tinggi badan anak usia sekolah dasar.

Penduduk Indonesia sekitar 11% mengalami kekurangan yodium yang parah.


Hasil pemetaan GAKY pada tahun 2003 menunjukkan terjadinya peningkatan GAKY
dari 9,8% menjadi 11,7%. Masalah GAKY di Jawa Timur menurut survei GAKY
nasional tahun 2003 terjadi peningkatan TGR dari 16,3 % menjadi 24,8% pada tahun
2003 (Bachtiar, 2009:63). Kabupaten Ngawi khususnya Kecamatan Kendal
merupakan daerah gondok endemik berat, hasil survei prevalensi gondok endemik
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi tahun 2000 menunjukkan bahwa Total Goitre
Rate (TGR) anak sekolah sebesar 57,26 % (Julianti, 2002:2). Upaya untuk
menurunkan jumlah masyarakat yang terkena GAKY di Kecamatan Kendal
Kabupaten Ngawi telah dilakukan sejak tahun 2000 dengan pemberian kapsul yodium
pada anak usia sekolah dasar (1 kapsul/tahun), pemberian suntikan lipiodol, serta
penyuluhan-penyuluhan tentang GAKY di posyanduposyandu di Sidorejo.

Pemberian kapsul beryodium ini diberhentikan pada tahun 2010 karena


dikhawatirkan masyarakat akan mengalami hyperthyroid. Observasi awal yang
dilakukan peneliti di desa Sidorejo kecamatan Kendal kabupaten Ngawi,
menunjukkan bahwa tahun 2003 tercatat 40 anak teridentifikasi gondok (tingkat IA).
Tahun 2007 terjadi peningkatan sebesar 40,3% dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan 14%.

Kegiatan palpasi ini hanya dilakukan di SDN Sidorejo 2, karena terdapat


banyak siswa yang mengalami penyakit gondok tingkat IA. Banyaknya anak usia
sekolah dasar yang terkena GAKY ini, diduga disebabkan oleh faktor dari dalam
individu tersebut (faktor internal individu). Keturunan yang merupakan faktor
internal individu diduga dapat menyebabkan GAKY. Pendidikan orang tua dan
pendapatan keluarga yang rendah (faktor eksternal individu dalam kaitannya
keluarga) sehingga tidak mampu untuk menyediakan makanan yang bergizi juga
diduga dapat mengakibatkan adanya GAKY.

GAKY menurut Widagdo (2000) dalam Rusnelly (2006), adalah sekumpulan


gejala yang timbul karena tubuh seseorang kurang unsur yodium secara terus menerus
dalam jangka waktu lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Yodium merupakan mineral yang penting dalam pembentukan
hormon tiroid, pada keadaan normal kebutuhan yodium menurut Siswono (2001)
adalah 90 mg untuk anak usia 0 bulan hingga 3 tahun, 120 mg untuk anak usia
sekolah umur 4 hingga 12 tahun, 150 mg untuk usia dewasa di atas 12 tahun, 200 mg
untuk ibu hamil dan menyusui..

Menurut Djokomoeldjanto (2002), GAKY memiliki dampak pada pembesaran


kelenjar tiroid (gondok) dan kretin. Menurut Hartono (2000), GAKY memiliki
dampak yaitu menurunnya kesehatan ibu hamil, menghambat intelegensi pada anak
usia Sekolah Dasar. Menurut Arisman (2004) dalam Suparyanto (2011) GAKY
memiliki dampak yaitu mengganggu pertumbuhan social dan rendahnya produktivitas
kerja. GAKY dapat dicegah dengan cara mengkonsumsi bahan makanan yang berasal
dari laut, mengkonsumsi garam beryodium, membeikan suntikan minyak beryodium
(lipiodol) terutama untuk daerah gondok endemik sedang dan berat dan memberikan
kapsul minyak beryodium

2.Dampak GAKY

Defisiensi yodium mempunyai banyak dampak utama pada pertumbuhan dan


perkembangan manusia. Dampak-dampak tersebut secara bersama disebut Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Salah satu tanda klasik seseorang yang
mengalami defisiensi yodium adalah goiter atau pembesaran kelenjar gondok dan
dapat terjadi pada semua usia, bahkan pada bayi baru lahir.1 Ketika asupan yodium
kurang memenuhi, terjadi peningkatan sekresi thyroid-stimulating hormone (TSH)
sebagai upaya untuk memaksimalkan penyerapan yodium yang tersedia, dan TSH
merangsang hipertrofi dan hiperplasia tiroid. Hal ini merupakan bentuk adaptasi
fisiologis terhadap defisiensi yodium kronik.1,26 Goiter ditandai dengan pembesaran
difus dan homogen, kemudian berkembang membentuk nodul. Defisiensi yodium
berkaitan dengan tingginya kejadian gondok beracun multinodular, terutama pada
wanita usia lebih dari 50 tahun.

Dampak yang paling serius dari GAKY adalah gangguan pada perkembangan janin.
Selama trimester pertama kehamilan, untuk menyediakan hormon tiroid, fetus
bergantung pada hormon tiroid ibu melalui plasenta sekitar 20-40%. Pada minggu ke-
10-12, kelenjar tiroid fetus mulai berfungsi namun tetap membutuhkan yodium dari
ibu untuk menghasilkan hormon tiroid. Yodium yang tidak memadai dapat
menyebabkan kerusakan otak (brain damage) yang bersifat irreversibel.

3.Penyebab GAKY

Penyebab dari GAKY sendiri selain dari kurangnya asupan yodium baik dari
makanan dan minuman juga dapat disebabkan oleh kurangnya asupan protein,
tingginya zat goitrogenik (zat yang menghambat penyerapan yodium) yang
dikonsumsi,adanya blocking agent, polutan, staus gizi kurang atau buruk serta
penyakit infeksi yang .

Untuk memenuhi asupan yodium setiap hari, dapat mengonsumsi beberapa jenis
makanan di bawah ini:

Rumput laut.

Makanan laut (seafood), seperti udang, kerang, dan ikan tuna.

Garam beryodium.

Telur.

Produk olahan susu, seperti yoghurt, keju, dan es krim.


Susu kedelai.

Kecap.

Plum kering.

Faktor Risiko Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

1.Faktor Konsumsi Makanan Zat GoitrogenikGoitrogen adalah bahan kimia yang


bersifat toksik terhadap tiroid atau dipecah untuk menghasilkan bahan kimia
toksik. Goitrogenik yaitu zat yang dapat menghambat produksi ataupun penggunaan
hormone tiroid. 6Zat goitrogenik tiosianat dapat menyebabkan kejadian GAKY
menjadi lebih parah. Tiosianat terdapat di berbagai makanan, seperti singkong,
kubis/kol, lobak cina, rebung. Thaha dkk (2000) menyatakan bahwa Tiosianat
atau senyawa mirip tiosianat terutama bekerja dengan menghambat
mekanisme transpor aktif yodium ke dalam kelenjar tiroid. Konsumsi tiosianat
lebih tinggi secara bermakna pada daerah endemik dan konsumsi tiosianat lebih
tinggi pada kelompok kasus dibanding kelompok kontrol, rata-rata konsumsi zat
goitrogen pada daerahendemik tiga kali sehari, hal ini menunjukan bahwa ada
faktor risiko konsumsi makanan yang mengandung tiosianat dengan kejadian
GAKY.(Kartono dan Dahro dalam Ritanto, 2003)P

.2.Kurangnya Konsumsi Makanan Kaya YodiumRata-rata konsumsi bahan makanan


kaya yodium pada penduduk di desa-desa lereng gunung daerah endemis GAKY
di Pati dan Jepara 1-2 kali dalam seminggu, sedangkan pada daerah dataran
rendah konsumsi ikan laut 2-4 kali dalam seminggu. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor kesediaan pangan, sosial ekonomi, dan kebiasaan penduduk serta tingkat
pengetahuan tentang GAKY yang rendah.(Fatimahdalam Ritanto, 2003)

3.Pengetahuan Orang TuaAda 13 -19 % dari responden ibu (di Pati dan Jepara)
di daerah endemik GAKY yang belum pernah mendengar tentang yodium.
Sedangkan responden yang tidak mengetahui tentang garam beryodium ada 11-
14 %. Kapsul yodiol di Pati hanya dikenal 36,7 % responden, terutama di
daerah endemic gondok. Berdasarkan hasil temuan Suharyo, dkk (1996) di Jawa
Tengah ditemukan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap
suntikan lipiodol dan garam beryodium sangat rendah.

4.Defisiensi Zat Gizi LainDalam berbagai kajian mutakhir ditemukan bahwa selain
goitrogen juga didapati adanyaberbagai zat gizi yang berpengaruh terhadap
metabolisme yodium, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap kejadian kegawatan
dan prognosis GAKY. Menurut Golden (1992) yodium termasuk dalam
klasifikasi Nutrien Type l bersama-sama dengan zat gizi lain seperti besi,
selenium, kalsium, tiamin mempunyai ciri yang apabila kekurangan maka
gangguan pertumbuhan bukan merupakan tanda yang pertama melainkan timbul
setelah tahap akhir dari kekurangan zat gizi tersebut. Tanda yang spesifiklah
yang pertama akan timbul, dalam hal ini apabila kekurangan yodium dapat
menyebabkan gangguan yang sering disebut Iodine Deficiency Disorde

5. Kandungan Yodium dalam Garam dapur

yodisasi garam adalah salah satu upaya yang ditempuh oleh Pemerintah untuk
menanggulangi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Sejak awal
dicetuskannya, program iodisasi garam dititikberatkan pada pengadaan garam
konsumsi beriodium, sehingga seluruh garam konsumsi yang beredar di
masyarakat mengandung yodium dengan kadar KIO3 40 ppm (Departemen
Perindustrian RI dalam Ritanto, 2003)6.Kandungan Yodium dalam AirKandungan
yodium dalam tanah pertanian pada daerah endemik gondok berpengaruh
secara bermakna terhadap kejadian gondok, ditunjukan dengan hasil
pengukuran kadar yodium dalam tanah di daerah endemik (rata-rata 0,13 μg/L)
lebih rendah dari pada kandungan yodium tanah daerah non endemik (ratarata 0,21
μg/L). Penyebab GAKY di daerah endemik adalah rendahnya asupan sehari-hari
yang disebabkan oleh rendahnya kadar yodium di dalam bahan makanan dan
air minum.(Thaha dan Djokomoeljanto dalam Ritanto, 2003)

Penyebab

Penyebab utama munculnya kekurangan iodium ialah faktor lingkungan. Karena


kondisi alam, tanah serta air di suatu daerah bisa miskin iodium. Dampaknya
tanaman yang tumbuh diatasnya juga akan miskin unsur iodium. Hal tersebut dapat
membuat penduduk yang bertempat tinggal di daerah itu berisiko mengalami
kekurangan iodium.2

Faktor penyebab lainnya adalah kekurangan asupan iodium dalam angka waktu lama
dan konsumsi bahan pangan goitrogenik yang akan membuat proses tumbuh
kembang manusia terganggu. Hal ini terjadi karena iodium dibutuhkan dalam proses
tumbuh kembang manusia sepanjang proses kehidupannya.

4.Cara mencegah GAKY

Penanganan yang efektif dan efisien terhadap masalah GAKI adalah melalui
peningkatan konsumsi garam beryodium keluarga sesuai Standar Nasional Indonesia
(SNI) 30-80 ppm dan pengendalian peredaran garam beryodium.

5.Gejala Kekurangan Yodium (GAKY)

Kekurangan asupan yodium menyebabkan penurunan produksi hormon tiroid di


dalam tubuh hingga menyebabkan penyakit hipotiroid dan penyakit gondok. Hormon
tiroid berperan besar dalam mengatur berbagai fungsi anggota tubuh. Jika seseorang
menderita kekurangan hormon tiroid, maka akan terjadi gejala di bawah ini:

Benjolan di leher.
Rambut rontok.

Peningkatan berat badan tanpa penyebab yang jelas.

Tubuh terasa lelah dan lemah.

Merasa kedinginan.

Kulit menjadi kering dan pecah-pecah.

Gangguan menstruasi.

Gangguan irama jantung.

Penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir.

6.yang terjadi jika tubuh kelebihan yodium (GAKY)

Kelebihan yodium yang berlangsung dalam waktu lama mempunyai efek toksik
terhadap tirosit yaitu menyebabkan hipertiroidisme. Hipertiroidisme adalah gangguan
auto imun yang biasanya ditandai dengan produksi autoantibodi pada kelenjar tiroid.
Autoantibodi ini disebut dengan Thyroid Stimulating Immunoglobulin.

Pengaggualngan

Dalam menyelesaikan masalah GAKI, selama ini pemerintah telah melaksanakan berbagai
program penanggulangan baik jangka pendek maupunjangka panjang. Pemerintah telah
mendistribusikan kapsul Iodium bagi wanita usia subur dan anak sekolah di daerah endemik
GAKI sebagai wujud implementasi program jangka pendek. Program jangka panjang yang
dilakukan adalah yodisasi garam, di mana setiap rumah tangga dalam skala nasional untuk
memanfaatkan garam beriodium. Penambahan Iodium pada semua garam konsumsi telah
disepakati sebagai cara yang aman, efektif dan berkesinambungan untuk mencapai
konsumsi iodium yang optimal bagi semua rumah tangga dan masyarakat sebagai wujud
penanggualangan GAKY
Contoh Gambar Penderita GAKY

Anda mungkin juga menyukai