Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini tetap
aktual terutama di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Kehidupan manusia
tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan konsumsi pangan, sehingga kita sering
menemukan ketidak mampuan masyarakat dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai
dengan standar gizi kesehatan. GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) merupakan
salah satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia. Diperkirakan sekitar 30 juta penduduk
bermukim di daerah endemik gondok, di antaranya terdapat 750 ribu menderita kretin, 10 juta
menderita gondok, dan 3,5 juta menderita lainnya. (Rusnelly, 2006).
Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) telah lama dikenal di
Indonesia. GAKY merupakan salah satu permasahan gizi yang sangat serius, karena dapat
menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara lain ; Gondok,
Kretenisme, Reterdasi Mental dll. Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh
pewayangan yang ditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok.Tidak hanya
dalam pewayangan dalam kehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan mudah dapat di
jumpai penderita Gondok.
GAKY merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius, karena dapat
menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara lain ; Gondok,
Kretenisme, Reterdasi Mental dll.
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu luas, sejak
masih dalam kandungan, setelah lahir sampai dewasa. Yang sangat mengkhawatirkan
akibatnya pada susunan syaraf pusat, karena akan bepengaruh pada kecerdasan dan
perkembangan sosial masyarakat dikemudian hari

1
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas tentang masalah
kekurangan konsumsi pangan yang merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu

1. Apa Pengertian GAKY ?


2. Apa saja sumber pangan yang kaya Yodium ?
3. Apa penyebab GAKY ?
4. Bagaiman perjalanan penyakit GAKY ?
5. Apa tanda dan gejala GAKY ?
6. Apa dampak yang ditimbulkan oleh GAKY ?
7. Siapa saja factor resiko terkena GAKY ?
8. Bagaimana strategi Pengendalian GAKY ?

1.3 Tujuan
1 Mengetahui Pengertian GAKY
2 Mengetahui sumber pangan yang kaya Yodium
3 Mengetahui penyebab GAKY
4 Mengetahui perjalanan penyakit GAKY
5 Mengetahui tanda dan gejala GAKY
6 Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh GAKY
7 Mengetahui faktor resiko terkena GAKY
8 Mengetahui strategi dalam mengendalikan GAKY

1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian garam
beryodium.
2. Menambah pengetahuan tentang berbagai penyakit gangguan akibat kekurangan
yodium.
3. Menambah pengetahuan berbagai penyebab gangguan akibat kekurangan yodium.
4. Sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah epidemiologi penyakit tidak menular.
5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan melakukan
penyusunan makalah dengan topik yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Gangguan akibat kekurangan yodium merupakan defisiensi yodium yang
berlangsung lama akibat dari konsumsi pangan yang kurang mengkonsumsi yodium sehingga
akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid, yang secara perlahan menyebabkan kelenjar
membesar sehingga mengakibatkan gondok.
Yodium sendiri adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di
air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembamgan mahluk
hidup. Dalam tubuh manusia yodium diperlukan untuk membentuk hormon tiroksin yang
berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan termasuk kecerdasan mulai dari
janin sampai dewasa.
Defisiensi yodium akan menguras cadangan yodium serta mengurangi produksi
tetraiodotironin/T4. Penurunan kadar T4 dalam darah memicu sekresi Thyroid Stimulating
Hormon (TSH) yang selanjutnya menyebabkan kelenjar tiroid bekerja lebih giat sehingga
fisiknya kemudian membesar (hiperplasi). Pada saat ini efisiensi pemompaan yodium
bertambahnyang dibarengi dengan percepatan pemecahan yodium dalam kelenjar.
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan suatu gangguan yang
mempunyai pengertian yang lebih luas, karena memberikan gambaran klinik yang lebih luas,
sehingga gangguan tersebut lebih sesuai bila disebut sebagai Iodine Deficiency Disorders.
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) adalah rangkaian efek kekurangan yodium
pada tumbuh kembang manusia. Spektrum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai
stadium, kretin endemik yang ditandai terutama oleh gangguan mental, gangguan pendengaran,
gangguan pertumbuhan pada anak dan orang dewasa. (Supariasa, 2002).
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan terjadinya pembesaran kelenjar gondok (kelenjar tiroid) dan diderita oleh sejumlah
besar penduduk yang tinggal di suatu daerah tertentu. Gangguan akibat kekurangan yodium
(GAKY) adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh kekurangan yodium
secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama.

4
5

Kekurangan yodium pada masa kehamilan adan awal kehidupan menyebabkan


perkembsngna otak terhambat. Titik paling kritis GAKY adalah trimester ke-2
kehamilan sampai dengan 3 tahun setelah lahir. GAKY merupakan salah satu
penyebab kerusakan otak yang dapat dicegah.

2.2 Sumber Pangan Yodium


Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya berbeda-
beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium pada buah
dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta
produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan asal
laut merupakan sumber iodium alamiah. Sumber lain iodium adalah garam dan air
yang difortifikasi (Muchtadi. dkk, 1992). Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Sauberlich, (1999) bahwa makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium yang
paling baik. Penggunaan garam beriodium di Amerika Serikat diberikan sebagai
sumber iodium penting. Di USA konsumsi garam beriodium per hari per orang
mendekati 10 – 12 gram dimana garam tersebut mengandung 76 mg iodium per gram.
Soehardjo (1990) mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya
iodium dapat menekan atau bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok. Berikut
Gibson (1990) menyebutkan rata-rata kandungan iodium dalam bahan makanan antara
lain : Ikan Tawar 30 mg; Ikan Laut 832 mg; Kerang 798 mg; Daging 50 mg; Susu
47 mg; Telur 93 mg; Gandum 47 mg; Buah-buahan 18 mg; Kacang-kacangan 30 mg
dan Sayuran 29 mg.

2.3 Penyebab Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


2.3.1 Penyebab Langsung
1. Asupan
a. Yodium
Kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Pada umumnya
wanita dan anak perempuan mempunyai kecenderungan lebih mudah terkena penyakit
gondok daripada laki-laki. Masa paling peka terhadap kekurangan yodium padawaktu
usia meningkat dewasa.
Bila tubuh kekurangan yodium, kadar tiroksin dalam darah menjadi rendah.
kadar tiroksin yang rendah akan merangsang kelenjar pituitary untuk memproduksi
lebih banyak hormon yang disebut TSH (tyroid stimulating hormone) . hormon TSH
menyebabkan kelenjar tiroid membesar karena ukuran dan jumlah sel-sel epitel
membesar.
b. Ekses Yodium
Asupan dalam sehari harus menjamin kadar plasma inorganik iodine (PII) 0,10
g/dl. Kadar plasma inorganik di bawah 0,08g/dl pasti menimbulkan gondok. Untuk
menjadi kadar ditas 0.10g/dl maka asupan yodium minimal 70 g/hari. Yodium di
anggap berlebihan apabila jumlah melebihi jumlah yang di perlukan untuk sintesis
hormon secara fisiologi. Kelebihan yodium dapat terjadi pada orang-orang yang
sebelumnya tidak menunjukan gejala penyakit gondok ataupun sebelumnya sudah
mempunyai dasar penyakit gondok. Penduduk hokaido yang makn kombo asupan
yodiumnya mencapai 200 mg/hari hingga timbul gondok. Kelebihan yodium juga bisa
terjadi pada penderita asma yang menggunakan obat anti-asma Feisol, pada penderita
cystic fibrosis yang mendapatkan ekspektoran yang mengandung yodium, dan juga
pada ibu yang mengandung sewaktu hamil mendaoat yodium berlebihan, kemudian
masuk janin melalui plasenta sehingga bayi lahir dengan gondok. Yodium berlebihan
dapat lahirut dalam air susu ibu, sehingga dapat menimbulkan gondok pada anak yang
disusuinya. Pada penderita di daerah endemi8s, gondok, setelah pemberian lipiodol ada
sebagian yang mengalami hipertiroid. Dengan demikian, asupan yodium yang
berlebihan dapat terjadi oleh berbagai sebab dan cara, baik pada penderita yang
sebelumnya mempunyai gangguan fungsi tiroid maupun yang tidak.
7

Cara kerja yodium yang sangat tinggi sama seperti bahan goitrogenik, yaitu
menghambat proses hormonogenesis, khususnya iodinisasi tiroksin dan proses
caupling- nya serta mempengaruhi proses pelepasan hormon.

c. Zat Gizi Lain


 Defisiensi protein
Sel tiroid adalah sel kelenjar yang mengekskresi protein dalam bentuk
glikoprotein besar yang dinamakan tiroglubulin. Setiap molekul tiroglubolin
mengandung 140 asam amino tirosin, dan tirosin merupakan substrat penting
yang berkaitan dengan yodium untuk membentuk hormon tiroid. Hormon tiroid
ini terbentuk dalam molekul tiroglobulin yaitu residu asam amino tirosin,
hormon tiroksin (T4), dan triiodotironin (T3) yang merupakan bagian molekul
tiroglubolin.
Tirioglobulin sendiri tidak keluar ke darah, tetapi tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) yang terlepas dari molekul tiroglobulin yang kemudian
berdifusi melalui basis sel tiroid. Waktu di darah tiroksin (T4) dan triiodotironin
(T3) segera berikatan dengan protein plasma yang dapat di ukur dengan Radio
Immuno Assay yang disebut “Protein Binding Iodine (PBI)”, yang dapat
dipakai sebagai indeks untuk menetapkan kadar hormon tiroid dalam darah.
Protein plasma yang mengikat tiroid adalah albumin, prealbumin yang disebut
“Thyroxin Binding Prealbumin (TBPA)” dan globulin yang disebut ‘Thyroxin
Binding Globulin (TBG)’. Kemudian setelah berikatan dengan protein plasma
hormon ini dilepaskan ke sel jaringan, dan waktu masuk sel hormon ini
berkaitan dengan protein intrasel.
 Defisiensi zat Besi
Di negara berkembang, banyak anak usia sekolah berisiko tinggi mengalami
pembesaran kelenjar tiroid dan menderita anemia defisiensi besi. Defisiensi zat besi
akan menurunkan aktivitas enzym tiroid perioksidase (TPO), yang mana tiroid
perioksidase merupakan enzym yang mengandung heme dan berfungsi sebagai
katalisator dalam sintesis hormon tiroid. Di samping itu defisiensi besi juga dapat
mempengaruhi efek suplementasi yodium di daerah endemik GAKY.
d. Bahan Goitrogenik
Adanya zat goitrogenik pada bahan makanan merupakan faktor lain yang ikut
memengaruhi terjadinya GAKY di suatu daerah. Beberapa jenis bahan makanan
mempunyai sifat goitrogenik adalah kubis (species brassica), kedelai mentah, dan
singkong yang belum dimasak. Cara kerja zat goitrogenik ini adalah secara kompetisi
dengan menghambat penangkapan yodium oleh sel kelenjar gondok dan mengganggu
proses iodisasi pada pembentukan hormon tiroksin.
Sayur-sayuran khususnya jenis lobak dan kubis mengandung proguitrin,
dengan bantuan suatu zat proguitrin ini diubah menjadi potrin yang merupakan zat
antitiroid yang aktif. Proguitrin yang terdapat dalam sayuran ini tidak tahan panas, akan
tetapi dalam usus karena adanya aktivor (sejenis bakteri) mengakibatkan goitrin yang
akan tetap terbentuk meskipun telah dimasak.
Dalam diet normal tidak akan membahayakan, tetapi bila yang dikonsumsi
hanya sayuran saja dalam jangka waktu yang lama akan timbul gondok akibat
konsumsi kubis yang berlebihan. Menurut jenis asalnya zat goitrogenik dibagi dalam
dua macam yaitu :
21 Zat goitrogenik alami
22 Zat goitrogenik non- alami
Yang dimaksud dengan Zat goitrogenik alami adalah linamarin pada singkong,
getah pada labu siam, kulit ari kacang tanah, kubis dan belerang dari gunung
berapi. Adapun Zat goitrogenik non alami meliputi goitrogenik dari bahan
pencemar, yaitu kelebihan pupuk urea, pestisida, dan bakteri E. Coli.
Kemudian, disamping itu konsumsi litium dan yodium dalam jumlah yang
berlebihan dapat pula bersifat goitrogenik.
Menurut mekanismenya ada dua tipe zat goitrogenik, yaitu:
9

1. Tipe perchlorate
Cara kerja tipe perchlorate ini adalah dengan mencegah penimbunan hormon
oleh kelenjar tiroid dan memperbesar pelepasan yodium yang telah di ikat
dengan ikatan organik. Yang termasuk tipe perchlorate ini adalah perchlorate,
chlorate nitrat dan sebagainya.
2. Tipe Thioracil
Cara kerja tipe Thioracil ini adalah menghambat iodinasi dengan cara
menghambat peroksidase, sehingga proses perubahan dari monoiodotirosin ke
diiodotirosin juga terhambat. Yang termasuk jenis tipe ini adalah
carbamasolephenazone.
e. Unsur Sekelumit (Trace Element)
Ada beberapa unsur sekelumit seperti timah hitam (Pb), rubidium (Rb), air
raksa (Hg), dan tembaga (Cu) serta unsur sekelumit tertentu lainnya yang berkaitan
dengan kasus GAKY. Seperti rendahnya unsur selenium (Se) dalam tubuh yang
menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap unsur- unsur Pb, Rb, Hg, dan Cu. Asupan
yang berlebihan dari unsur- unsur ini akan membentuk ikatan yang kuat dengan
yodium dalam tubuh, sehingga terbentuk senyawa kompleks yang sulit dipecahkan
yang berakibat yodium didalam tubuh tidak dapat digunakan, yang pada akhirnya
dampak pada kurangnya hormon tiroid yang akan terrefleksi dengan meningkatnya
produksi TSH. Bila proses ini berlangsung terus maka kelenjar tiroid akan membesar
sebagai proses adaptasi akibat dari kekurangana hormon tiroid dalam tubuh.
2. Genetik
Faktor genetik dalam hal ini merupakan variasi individual terhadap kejadian
GAKY, dan memang mempunyai kecenderungan untuk mengalami gangguan kelenjar
tiroid, contohnya ada kecenderungan bahwa penderita gondok lebih banyak wanita
daripada pria, faktor genetik ini banyak disebabkan karena keabnormalan fungsi faali
daripada kelenjar tiroid.
2.3.2 Penyebab Tidak Langsung
1. Faktor Geografis

Gangguan akibat kekurangan yodium ini umumnya banyak dijumpai di daerah-


daerah yang tanahnya mengandung kadar yodium yang rendah sehingga hasil produksi
tanaman setempat juga berkadar yodium yang rendah pula.

Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan rendahnya kandungan


yodium dalam tanah adalah :

1) Adanya erosi yang menyebabkan yodium hilang ke laut


2) Tanah sarang (tanah lahar, kapur) yang tidak dapat menyimpan air, sehingga air
bersama yodium yang larut di dalamnya akan meresap ke lapisan tanah yang lebih
dalam. Hal tersebut menyebabkan akar tanaman pangan dan sayuran tidak dapat
menjangkaunya, sehingga kadar yodium dalam tanaman akan rendah pula.
3) Eksploitasi tanah yang berlebihan dan pencemaran limbah tanah pertanian sehingga
tanah menjadi terlalu asam/basa.

2. Faktor Predisposisi

Pada causal web diatas dijabarkan bahwa yang temasuk dalam faktor
predisposisi penyebab tiidak langsung GAKY adalah Pendidikan, Pekerjaan, dan
Tingkat Pengeluaran. Ketiganya saling berkaitan.

Pendidikan formal berperan penting dalam pembentukan pribadi dengan


wawasan berfikir yang luas. Sehingga semakin luas wawasan berfikirnya maka
semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Sedangkan menurut Wachs,dkk
(2005), pendidikan tinggi pada wanita dapat meningkatkan tingkat intelijen ibu.
Tingkat intelijen ibu yang tinggi memicu terbentuknya suatu strategi dalam berperilaku
untuk meningkatkan kesehatan dan gizi keluarga. Untuk seorang kepala keluarga faktor
pekerjaan mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran dalam rumah tangga. Mata
pencaharian kepala keluarga merupakan tumpuan bagi kelangsungan hidup keluarga.
11

Oleh karena itu, semakin tinggi pekerjaan kepala keluarga, semakin tinggi pula
pengaruhnya terhadap pembelian dan konsumsi makanan. Kepala rumah tangga yang
tidak bekerja atau memiliki penghasilan tidak tetap kemungkinan memiliki pendapatan
yang rendah sehingga pengeluaran untuk membeli bahan pangan juga rendah.

3. Faktor Pendukung

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan diakui oleh masyarakat memang masih


sangat rendah. Contoh pemanfaatan Posyandu. Posyandu merupakan salah satu jenis
UKBM yang paling banyak berdiri di masyarakat saat ini. Kegiatan yang ada di
posyandu meliputi kegiatan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

4. Faktor Penguat

Faktor penguat disini adalah Dukungan Petugas Kesehatan. Dukungan petugas


kesehatan yang dimaksud adalah dengan memberikan sarana atau sosialisasi kepada
masyarakat sekitar mengenai asupan gizi yang baik.

2.4 Perjalanan Penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Gangguan karena kekurangan iodium tidak tergantung usia, seluruh usia dapat
mengalami penyakit ini , mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.
Perjalanan penyakit ini termasuk lambat, karena dalam tubuh terdapat suatu sistem
cadangan yodium yang dapat digunakan selama 2-3 bulan baru iodium itu akan habis
(Guyton, 2008). Setelah cadangan iodium itu habis, barulah timbul manifestasi
gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), misalnya pembesaran kelenjar tiroid.
Awalnya kelenjar tiroid tidak besar dan tidak terlihat, tetapi lama-kelamaan
pembesaran kelenjar tiroid semakin tampak. Pada tingkat ringan atau sedang penyakit
ini dapat diatasi dengan pemberian yodium.Apabila sudah parah dan dengan pemberian
yodium tidak menunjukkan perbaikan, maka perlu dilakukan tindak pembedahan
(Guyton, 2008). Penyakit ini sangat kecil kemungkinan menyebabkan kematian,
dampak yang paling mengganggu dari penyakit ini dapat menurunkan tingkat
kecerdasan dan produktivitas kerja seseorang yaitu meningkatnya kebodohan dan
kemiskinan dalam masyarakat (Wiwanitkit, 2007).

Pada kondisi kekurangan yodium atau iodida, cadanga iodida tubuh akan
digunakan sehingga kondisi kekurangan itu tidak akan berdampak apapun pada tubuh.
Yang menjadi masalah adalah apabila kondisi kekurangan yodida tersebut terjadi
selama kurun waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan tubuh kehabisan
cadangan iodida (Guyton, 2008). Ketika tubuh kehabisan cadangan iodida, maka
hormon tiroksin yang dihasilkan akan berkurang, hal ini akan menimbulkan
manifestasi kekurangan hormon tiroid dalam tubuh. Akibatnya tidak tersedia hormon
yang dapat dipakai untuk menghambat produksi TSH oleh hipofisis anterior, hal ini
menyebabkan kelenjar hipofisis menyekresi banyak sekali TSH (Guyton, 2008).
Selanjutnya TSH merangsang sel-sel tiroid menyekresi koloid tiroglobulin ke dalam
folikel dan kelenjarnya tumbuh semakin besar. Tetapi karena iodida yang kurang,
produksi tiroksin dan triiodotirionin tidak meningkat dalam molekul tiroglobulin
sehingga tidak ada penekanan secara normal pada produksi TSH oleh kelenjar
hipofisis. Ukuran folikelnya menjadi sangat besar dan kelenjar tiroidnya dapat
membesar 10 sampai 20 kali ukuran normalnya (Guyton, 2008).

2.5Tanda dan Gejala Gangguan akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan, seperti:
1. Retardasi mental
2. Gangguan pendengaran
3. Gangguan bicara
4. Hipertiroid (pembesaran kelenjar tiroid)
5. Kreatinisme

2.5.1 Klasifikasi
1. Grade 0 : Normal
13

Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan dengan
palpasi tidak teraba.

2. Grade IA

Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah maksimal, dan
palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.

3. Grade IB

Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan tengadah
maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.

4. Grade II

Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi teraba
lebih besar dari Grade IB.

5. Grade III

Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih.

2.6 Dampak yang ditimbulkan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


GAKY tidak hanya menyebabkan pembesaran kelenjar gondok tetapi juga berbagai
macam gangguan lain. Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan
abortus, lahir mati, kelainan bawaan pada bayi, meningkatkan angka kematian prenatal,
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kekurangan yodium yang diderita
anak-anak menyebabkan pembesaran kelenjar gondok , gangguan fungsi mental dan
perkembangan fisik.
Pada orang dewasa berakibat pada pembesaran kelenjar gondok, hipotiroid,
dangangguanmental. Kekurangan yodium pada tingkat berat dapat mengakibatkan
cacat fisik dan mental, seperti tuli, bisu tuli, pertumbuhan badan terganggu, badan
lemah , kecerdasan dan perkembangan mental terganggu. Akibat yang sangat
merugikan adalah lahirnya anak kretin. Kretin adalah keadaan seseorang yang lahir di
daerah endemik dan memiliki 2 atau lebih kelainan, misalnya bila berjalan langkahnya
khas, mata juling, gangguan bicara sampai bisu dan refleks fisiologi yang meninggi.
GAKY merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
serius,karenadampaknyamempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas SDM yang
meliputi 3 aspek yaitu:
1. Aspek perkembangan kecerdasan
2. Aspek perkembangan sosial
3. Aspek perkembangan ekonomi
Masalah besar lain yang diakibatkan oleh GAKY adalah gangguan pertumbuhan
dan perkembangan intelektualitas. Pada ibu hamil dengan GAKY akan melahirkan bayi
cebol dengan intelektual yang rendah. Dampak sosial lain yang lebih besar yaitu
sulitnya penderita untuk dididik dan dimotivasi karena rendahnya perkembangan
mental sehingga apabila berada dalam lingkungan yang buruk akan lebih cepat
terpengaruh atau terlibat kriminalitas.

2.7 Faktor Resiko Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Penduduk yang beresiko terkena gangguan akibat kekurangan yodium adalah
penduduk yang tinggal di daerah yang terpencil, daerah pegunungan, daerah yang
belum lama berselang ditutupi oleh es, daerah dimana air minum penduduk bersumber
dari batu kapur. (Djokomoelyanto, 1990).
15

2.8 Strategi Pengendalian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium


Tujuan utama dari program penanggulangan GAKY adalah menurunkan angka
gondok total dan mencegah munculnya kasus kretin pada bayi baru lahir di daerah
endemik sedang dan berat, dengan cara :

1. Peningkatan konsumsi garam beryodium


2. Distribusi kapsul yodium pada kelompok sasaran yang beresiko
3. Peningkatan pengadaan garam beryodium
4. Pemantauan status yodium di masyarakat
5. Pemantapan koordinasi lintas sektor dan penguatan kelembagaan
penanggulangan GAKY
Strategi yang digunakan dalam upaya penanggulangan GAKY dapat dibedakan
berdasarkan jangka waktu, yaitu:
1. Jangka Pendek
Program distribusi kapsul yodium (200mg/kapsul) bagi masyarakat
di daerah endemik sedang dan berat.
2. Jangka Panjang
 Yodisasi garam untuk seluruh masyarakat (Universal Salt Iodization)
 Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan yang bersumber
laut
 Penurunan konsumsi pangan goitrogenik
 Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
 Fortifikasi
Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan program penanggulangan
GAKY, salah satunya adalah program yodisasi garam, yang telah dirintis sejak tahun
1977 yang diperkuat dengan adanya:
a. Keputusan Presiden nomor 69 tahun1994 tentang pengadaan garam
beryodium
b. Undang-Undang Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999, yang
bertujuan menjamin status kesehatan warga negara.
c. Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional
Indonesia
d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Perencanaan
Pembangunan Daerah sesuai dengan situasi otonomi daerah.
e. Surat Keputusan Menperindag nomor 29/M/SK/2/1995 tentang
pengesahan SNI dan penggunaan tanda SNI wajib pada 10 produk
industri.
17

WEB OF CAUSATIONS

GAKY
(Gangguan
Akibat
Kekurangan
Yodium)

Penyebab
Penyebab Tidak
Langsung Langsung

Asupan Genetik Geografis Predisposisi Pendukung Penguat

Pemanfaatan Dukungan
Defisiensi Bahan
Ekses Yodium Zat Gizi Lain Trace Element Pelayanan Petugas
Yodium Goitrogenik Pendidikan Kesehatan Kesehatan

Defisiensi Pekerjaan
Protein

Tingkat
Defisiensi Zat
Pengeluaran
Besi
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah salah satu masalah gizi
utama lain di Indonesia. Penyebabnya adalah rendahnya konsumsi iodium dalam
makanan sehari-hari. Untuk mengatasiunya maka pemerintah mewajibkan garam untuk
difortifikasi dengan iodium. Akibat kekurangan iodium adalah rendahnya IQ,
membesarnya kelenjar gondik dan timbulnya kretinisme.
Yang paling sering digunakan untuk melawan GAKY adalah program garam
beryodium dan suplementasi minyak beryodium. Penyuluhan kesehatan secara berkala
pada masyarakat perlu dilakukan, demikian juga perlu diberikan penjelasan pada
pembuat keputusan, dan tentunya juga diberikan tambahan pengetahuan kepada tenaga
kesehatan.
Selanjutnya yang penting juga adalah penelitian tentang GAKY dengan
pendekatan multidisiplin, baik klinis, eksperimental maupun epidemiologi, untuk
menemukan cara yang terjamin dan mudah penerapannya.

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk
lebih mengenal mengenai penyakit gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY).
Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
untuk penyempurnaan makalah kami.

18
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana dan Bambang. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana

Patuti,N., Toto S., Wachid, D.N. (2010). Faktpr-faktor yang berhubungan dengan
kejadian GAKY pada anak sekolah dasar dipinggiran Kota Palu
Provinsi Sulawesi Tengah,(7),17-26

Septia D. 2012. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan


Garam Beriodium Di 15 Kabupaten/Kota Indonesia. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia:
Depok.

19

Anda mungkin juga menyukai