Anda di halaman 1dari 37

GAKY (gangguan akibat kekurangan

yodium) pada Anak-Anak.

Nama : Hesti Malasari


NPM : 1026010205
kelas : V D Keperawatan
Latar Belakang
• Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah
sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena
tubuh menderita kekurangan iodium secara terus –
menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia
dan hewan) (DepKes RI, 1996).
• Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap
masalah dampak defisiensi iodium adalah wanita usia
subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah.
• Oleh karena itu kami melakukan penyuluhan pada
daerah endemic GAKI agar masyarakat lebih memahami
dan mengerti mengenai GAKI ini serta bagaimana cara
penanggulangannya.
Tujuan
• Diharapkan peserta penyuluhan dapat :
• 1. Mengetahui mengenai GAKY
• 2. Mengetahui apa saja dampak yang
ditimbulkan GAKY?
• 3. Mengetahui apa saja sumber bahan
makanan yang banyak mengandung yodium?
• 4. Mengetahui bagaimana cara penggunaan yodium
pada proses pengolahan?
• 5. Mengetahui bagaimana cara mengetahui mutu
garam beryodium?
Konsep teori
• A. Gambaran Umum Mengenai Masalah GAKY
• Gangguan akibat kekurangan iodium (iodine deficiency
disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh
kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat
menghasilkan hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid
mengakibatkan timbul gondok, hipotiroid, kretin, gangguan
reproduksi, kematian bayi dan keterbelakangan mental.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah
sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena
tubuh menderita kekurangan iodium secara terus –
menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia
dan hewan) (DepKes RI, 1996).
• Adapun komplikasi atau kelainan yang
ditimbulkannya, meliputi pembesaran kelenjar
tiroid dan berbagai stadium sampai timbul bisu-
tuli dan gangguan mental akibat kretinisme.
Masalah Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium (GAKI) merupakan masalah yang serius
mengingat dampaknya secara
langsung mempengaruhi kelangsungan hidup
dan kulitas manusia. Kelompok masyarakat yang
sangat rawan terhadap masalah dampak
defisiensi iodium adalah wanita usia subur (WUS)
; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah.
• Data tahun 1998 menunjukkan 87 juta
penduduk Indonesia tinggal di daerah endemic
GAKI. Akibatnya tak kurang dari 20 juta penduduk
menderita gondok. GAKI pada ibu hamil berisiko
menimbulkan keguguran, sedangkan pada janin
menyebabkan lahir mati. Kalaupun lahir, beresiko
mengalami cacat bawaan, kematian dini, kretin,
keterbelakangan mental, tuli juling dan lumpuh.
Diperkirakan tiap tahun ada 9 ( sembilan ) bayi
kretin lahir di Indonesia. Sejauh ini Indonesia
telah kehilangan 140 juta point ( Kompas, 2002 ).
B. Penyebab Masalah GAKY

• Yodium dalam tubuh berada dalam bentuk Iodida (I2). Menyusun


tubuh kurang lebih 15-20 mg, sangat bervariasi antar
individu, tergantung wilayah tempat tinggal (kandungan yodium
dalam tanah, air, tanaman, dan pangan sumber yodium
yang dikonsumsi. Fungsi yodium dalam tubuh, bersama hormon-
hormon tiroid, adalah : berperan dalam mengatur suhu tubuh, laju
pelepasan energi selama metabolisme basal (BMR), laju
penggunaan oksigen oleh sel, pertumbuhan, perkembangan sistem
syaraf, pertumbuhan linier, dan pembentukan panas
tubuh. Penyerapan yodium sangatcepat dan mudah. Yodium
terutama terkonsentrasi pd kelenjar tiroid (70-80%)yang berperan
dalam pembentukan hormon T3-triiodothyronin dan T4–tetra
Iodothyronine/tyroxin. Pelepasan hormon tiroid ke dlm darah
dipacu oleh TSH (Thyroid Stimulating Hormon).
• Faktor – Faktor penyebab masalah GAKI antara lain :
• Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess
• Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah
GAKI. Hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan
proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium
dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Iodium
Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar
secara terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di
Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam
jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi
akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi
tirosin dan proses coupling.
• Faktor Geografis dan Non Geografis
• GAKI sangat erat hubungannya dengan letak
geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini
sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan
Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering
dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera
dan pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang biasanya
mendapat suplai makanannya dari daerah lain
sebagai penghasil pangan, seperti daerah pegunungan
yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar
iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang
lama namun pasti daerah tersebut akan mengalami
defisiensi iodium atau daerah endemik iodium.

• Faktor Bahan Pangan Goiterogenik
• Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya
gondok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain
juga ikut berperan. Salah satunya adalah bahan pangan
yang bersifat goiterogenik. Zat goiterogenik dalam bahan
makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat
iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik
tersebut merintangi absorbsi dan metabolisme mineral
iodium yang telah masuk ke dalam tubuh. Giterogenik
adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat
iodium oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium
dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik
dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk
anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan
hormon tiroksin terhambat.
• Beberapa jenis Goitrogen yaitu:
a. Kelompok Tiosianat atau senyawa mirip tiosianat. contoh:
ubi kayu, jagung, rebung, ubi jalar, buncis besar.
b. Kelompok tiourea, tionamide, tioglikoside, vioflavanoid
dan disulfida alifatik. contoh : berbagai makanan pokok di
daerah tropis seperti sorgum, kacang-kacangan, bawang
merah dan bawang putih
c. Kelompok Sianida. Contoh: daun + umbi singkong , gaplek,
gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung
d. Kelompok Mimosin. contoh: pete cina dan lamtoro
e. Kelompok Isothiosianat. contoh: daun pepaya
f. Kelompok Asam. contoh: jeruk nipis, belimbing wuluh dan
cuka
g. Kelompok yang bekerja pada proses proteolisis dan rilis
hormon tiroid
• Faktor Zat Gizi Lain
• Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap
berbagai tahap pembentukan hormon dari
kelenjar thyroid terutama tahap transportasi
hormon. Baik T3maupun T4 terikat oleh protein
dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3dalam
keadaan bebas. Sehingga defisiensi protein akan
menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas, dengan
adanya mekanisme umpan balik pada TSH maka
hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.
C. Akibat GAKY pada Anak-Anak

• GAKY mengancam kualitas sumber daya manusia


(SDM), karena mempunyai potensi menurunkan
tingkat kecerdasan atau sering disebut
Intelligence Quotient (IQ)

• POTENSI PENURUNAN IQ KARENA GAKY:


• Kretin: 50 IQ Point
• Gondok:10 IQ Point
• Tinggal di daerah GAKY: 5 IQ Point
• Karena dampaknya pada kelangsungan hidup dan
kualitas sumber daya manusia, yang mencakup 3
aspek: aspek perkembangan kecerdasan, aspek
perkembangan sosial dan aspek perkembangan
ekonomi.
• Kandungan yodium di alam yang telah terkikis habis,
tidak akan dapat tergantikan lagi. Akibatnya bila
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dan hanya
bergantung pada sumber air dan hasil bahan makanan
setempat akan mengalami KEKURANGAN YODIUM
• Suatu daerah berisiko mengalami GAKY,
jika Kandungan yodium dalam tanah dan air sudah
banyak yang terkikis karena erosi, banjir atau hujan
lebat Sumber air, hewan dan tumbuhan di daerah
tersebut mengandung kadar yodium yang rendah
D. Pencegahan dan
penanggulangan GAKY
• Kegiatan pencegahandan penaggulangan GAKI
yang telah dilakukan oleh pemerintah meliputi
komunikasi , informasi dan edukasi (KIE )
terhadap penaggulangan GAKI yang tertuju
pada 3 ( tiga ) kelompok sasaran yaitu :
• a. Para perencana, pengelola dan pelaksana
program.
• b. Masyasarakat didaerah gondok endemik.
• c. Masyarakat di luar daerah gondok endemik.
• Intervensi GAKI terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia.
Program intensifikasi penanggulangan GAKI yang berlangsung tahun 1997
– 2003 bertujuan menurunkan prevalensi GAKI lewat pemantauan status
GAKI pada penduduk, meningkatkan persediaan garam beriodium serta
meningkatkan kerja sama lintas sektoral. Upaya penanggulangan GAKI
sudah dimulai sejak pemerintahan Belanda melalui distribusi garam
beryodim ke daerah endemik berat.Penanggulangan GAKI dilakukan dalam
dua jangka waktu, yaitu :
• a. Jangka Panjang: suplementasi tidak langsung melalui fortifikasi
garam konsumsi dengan iodium dimana program ini disebut garam
iodium.
• b. Jangka pendek: suplementasi langsung dengan ,minyak iodium baik
secara oral maupun suntikan lipiodol. Upaya ini hanya ditunjukkan pada
daerah endemik berat dan telah dilaksanakan sejak tahun 1974
• Menurut ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI 1986, kandungan
KIO3 yang dianjurkan adalah 40 ppm. Iodium diperlukan semata – mata
untuk biosintesis hormon thyuroid yang mengandung iodium. Kebutuhan
iodium meningkat pada kaum remaja dan kehamilan. Banyaknya metoda
suplementasi Iodium tergantung pada beratnya GAKI pada populasi, grade
iodium urine dan prevalensi goiter dan kretinism.
• a. GAKI ringan:
• Prevalensi goiter : 5 – 19,9% (anak sekolah)
• Iodium urine : 50 – 99mg/l
• Dieliminasi dengan garam berjodium.
• b. GAKI sedang :
• Prevalensi goiter : 20 – 29,9% dan beberapa hypothyroidism.
• Iodium urine : 20 – 49 mg/hr
• Dapat dikontrol dengan garam berjodium (biasanya 20 – 40 mg/kg
pada tingkat rumahtangga) Disamping itu minyak beriodium diberi
secara oral atau suntik yang dikoordinasi melalui puskesmas.
• c. GAKI berat :
• Prevalensi goiter : ³ 30%, endemic cretinism
• Iodium urine : < 20 mg/l
• Penanganannya : minyak beriodium diberikan sampai sistim garam
berjodium efektif, jika sistim saraf pusat dicegah dengan sempurna.
E. Kebutuhan Yodium
• Kebutuhan yodium per hari orang berkisar
antara 100mg – 300 mg , sedangkan konsumsi
garam bervariasi antara 5-10 gram per orang
per hari. Sehingga tidak ada suatu standar
yang baku untuk jumlah yodium yang harus
ditambahkan ke dalam garam (NN, 2003).
Persyaratan Garam Sehat
• a. Garam sehat adalah garam konsumsi yang telah
dikonfirmasikan dengan yodium yang cukup untuk untuk
kebutuhan tubuh, yaitu mengandung kadar yodium 30 – 40
ppm, dan kandungan air < 52.
• b. Garam yodium diharuskan dikonsumsi seluruh
penduduk baik di daerah endemic maupun di daerah bukan
endemic
• c. Konsumsi garam yodium rata-rata per orang per hari 10
gr dan kebutuhan ion yodium sebesar 150-200 mikrogram
per orang per hari bila konsmsi rata-rata
d. Batas maxsimal konsumsi ion yodium yang dapat di
toleler oleh tubuh adalah 2.000 mikrogram per orang per
hari.
• d. Bila konsumsi rata-rata 25-60 ug seseorang sehari, akan
terdapat kasus goiter, tetapi tidak banyak terlihat kasus
cretinism.
• Adapun kecukupan yodium yang dianjurkan
untuk orang Indonesia adalah:
– Umur 0 sampai 9 tahun kebutuhannya sebesar 50-
120 mg
– Umur 10-59 dan >60 tahun sebesar 150 mg (pria)
– Umur 10-59 da>60 tahun sebesar 150 (wanita)
• Wanita hamil mendapat tambahan +25 mg:
wanita laktasi 0-12 bnulan sebesar
+50 mg (muhilal, dkk. 1998)
F. Sumber makanan yang banyak
mengandung yodium
• Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis
pangan dan kandungannya yang berbeda-
beda tergantung asal jenis pangan tersebut
dihasilkan. Pangan asal laut merupakan
sumber yodium alamiah. Sumber iodium lain
adalah garam dan air yang difortifikasi
(Muchtadi. dkk, 1992). Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Sauberlich, (1999) bahwa
makanan laut dan ganggang laut adalah
sumber iodium paling baik.
G. Cara penggunaan garam beryodium
dengan benar pada saat proses pengolahan.
• Cara penggunaan garam yodium:
• 1) Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi
dimasukkan setelah sayuran diangkat dari tungku, kadar
KIO3 dalam makanan akan terjadi penurunan setelah
dididihkan 10 menit.
• 2) Kadar yodium juga akan menurun pada makanan
yang asam, makin asam makanan makin mudah
menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.
Proses perusak terhadap kandungan yodium
• a) Merebus (terbuka) kadar yodium hilang ± 50 %
• b) Menggoreng kadar yodium hilang± 35 %
• c) Memanggang kadar yodium hilang ± 25 %
• d) Brengkesan atau pepesan kadar yodium hilang ± 10 %
H. Cara mengetahui mutu garam
beryodium.
• kadar yodium dalam garam dapat diketahui
dengan cara:
• Dengan Yodida / Test Kit
• Dengan parutan singkong.
Intervensi

1. Penyuluhan mengenai GAKY kepada siswa-


siswi SMP Negeri 12.
2. Mendemontrasikan penggunaan, pemilihan
serta penyimpanan yodium yang baik dan
benar. Memberikan contoh bahan makanan
yang banyak mengandung yodium dan
makanan yang menghambat penyerapan
yodium serta cara mengolah yodium itu
sendiri .
A. Analisis situasi
a. waktu dan tempat
Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari
sabtu tanggal 1 Desember 2012 di SMP
Negeri 12 Kota Bengkulu. Dengan
menggunakan metode ceramah dan karton.
b. Cara pengambilan data
-Dengan menganalisis daerah sekitar target
dan dengan menggunakan berbagai sumber
referensi yang berkaitan denga GAKY.
- Observasi, mengamati pasien GAKY yang
berada didaerah sekitar SMP Negeri 12 Kota
Bengkulu.
c. Analisa Data
- Editting
- Coding
- Entry Data
B. Tujuan Yang Ingin dicapai.
a. Tujuan Umum
Dapat meminimalisir jumlah penderita GAKY.

b. Tujuan Khusus
Siswa- siswi SMP Negeri 12 Kota Bengkulu dapat, :
 Mengetahui mengenai GAKY
 Mengetahui apa saja dampak yang
ditimbulkan GAKY?
 Mengetahui apa saja sumber bahan
makanan yang banyak mengandung
yodium?
 Mengetahui bagaimana cara penggunaan yodium
pada proses pengolahan?
 Mengetahui bagaimana cara mengetahui mutu
garam beryodium?
C. Sasaran Penyuluhan
1. Siswa-siswi SMP Negeri 12 Kota
Bengkulu
D. POA (Plan of Action)
1. Nama Intervensi : penyuluhan gizi,
gangguan akibat kekurangan yodium
pada anak-anak.

2. Tujuan : dapat meminimalisir jumlah


penderita GAKY dan mengajarkan
audiens mengenai cara pengolahan serta
penyimpanan garam beryodium pada
saat memasak.

3. Target : SMP Negeri 12 Kota Bengkulu


4. Sasaran : siswa-siswi Smp 12 Kota
Bengkulu
5. Sumber Biaya : Biaya Pribadi dan
bantuan dinas kesehatan Kota
Bengkulu.
6. Waktu : hari Sabtu tanggal 1 Desember
2012 di daerah lempuing, Kota Bengkulu.
E. Jadwal Penyuluhan
Penyuluhan akan dilaksanakan pada hari
sabtu tanggal 1 Desember 2012 di daerah
lempuing Kota Bengkulu. Dengan menggunakan
metode ceramah dan karton.

F. Media Penyuluhan
- karton dan ceramah
G. Evaluasi
a. Evaluasi proses
Keterbatasan media yang digunakan
serta cara penyampaian yang memang
harus menarik dengan menggunakan
kata-kata yang tidak terlalu sulit walau
ada beberapa murid yang masih asing
dengan kata-kata kesehatan dan
membutuhkan kesabaran dan ketelatenan
dalam mencegah dan mengurangi
terjadinya kejenuhan pada audiens
menjadi hal yang benar-benar harus
diperhatikan .
b. Evaluasi Hasil
 Program penyuluhan telah dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan target.
 Audiens menjadi menegetahui mengenai
GAKY, dampak yang ditimbulkan
GAKY,sumber bahan makanan yang banyak
mengandung yodium, cara penggunaan
yodium pada proses pengolahan serta cara
mengetahui mutu garam beryodium
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yodium merupakan salah satu unsur mineral
mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
walaupun dalam jumlah yang relative kecil.
Namun apabila diabaikan dapat menimbulkan
efek atau ampak yang cukup berpengaruh dalam
kehidupan. Dan korban penderita GAKY akan
menjadi beban bagi semua orang yang ada
disekitar kehidupannya.
B. Saran
 Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan
kepada siswa-siawi SMP negeri 4 dapat
memahami dan mengetahui pentingnya
menggunakan garam beryodium dalam
kehidupan sehari-hari.
 Dan mengetahui serta dapat menerapkan
dan membagi pada masyarakat mengenai
segala sesuatu yang dapat mencegah dan
menanggulangi Gaky agar berkuranglah
penderita Gaky tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
• Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan.
EGC, Jakarta.
• Hastono, S. P. 2001. Analisis Data. FKM UI,
Jakarta.
• Aritonang, I. 2000. Krisis Ekonomi : Akar
Masalah Gizi. Media Pressindo. Yogyakarta.
• Gibney, M.J., dkk. 2008. Gizi Kesehatan
Masyarakat. EGC, Jakarta.
Wassalamu’alaikum, wr.wb…. 

Anda mungkin juga menyukai