Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan ancaman utama bagi


kesehatan dan perkembangan populasi di seluruh dunia, terutama pada anak-anak pra sekolah
dan ibu hamil. Masalah GAKY membutuhkan perhatian yang serius karena merupakan penyebab
paling sering kelainan mental dan kerusakan otak yang sebenarnya dapat dicegah, dimana hal ini
dapat berpengaruh pada rendahnya kualitas sumber daya manusia.

GAKY terjadi ketika kebutuhan yodium tidak terpenuhi sehingga menyebabkan sintesis
hormon tiroid terganggu. mengakibatkan terjadinya serangkaian kelainan fungsional dan
perkembangan. Yodium merupakan unsur vital pada sintesis hormon tiroid. Yodium yang
terdapat dalam makanan diubah menjadi iodide dan kemudian diabsorbsi. Tiroid adalah organ
utama yang mengambil yodium. Sekitar 120µg masuk kedalam tiroid pada tingkat sintesis dan
sekresi hormone tiroid yang normal. Setelah mengalami metabolisme, tiroid menyekresi dalam
bentuk hormon tiroid T3 dan T4. Hormon tiroid memiliki efek fisiologis pada beberapa organ
diantaranya ke jantung, otot, tulang, saluran cerna, system saraf dan lemak. Pada sistem saraf,
hormon tiroid mendorong perkembangan otak normal. WHO, UNICEF dan International Council
for Control of Iodine Deficiency Disorders (ICCIDD) merekomendasikan kebutuhan yodium
perhari 90 µg pada anak usia 0-59 bulan, 120 µg pada usia 6-12 tahun dan 150 µg pada usia
diatas 12 tahun serta kebutuhan tertinggi pada wanita hamil dan menyusui sebesar 250 µg. Bila
asupan yodium tidak terpenuhi sesuai yang direkomendasikan, kelenjar tiroid tidak akan mampu
mensintesis hormon tiroid dalam jumlah yang cukup, sehingga menyebabkan kadarnya dalam
darah menjadi rendah (hipotiroid). Hal ini menjadi faktor yang berpengaruh pada gangguan
perkembangan otak dan efek berbahaya lainnya.

2.2 Dampak

Dampak Gaky pada kekurangan yodium, konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon
perangsang tiroid / TSH (Thyroid Stimulating Hormone) meningkat agar kelenjar tiroid mampu
menyerap lebih banyak yodium bila kekurangan berlanjut sehingga sel kelenjar tiroid membesar
dalam usaha meningkatkan pengambilan yodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini
menampak dinamakan gondok sederhana, bila terdapat secara meluas di suatu daerah dinamakan
gondok endemik. Gondok dapat menampakkan dari dalam bentuk gejala yang sangat luas, yaitu
dalam bentuk kretinisme (cebol) di satu sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain. Gejala
kekurangan yodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam
keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai
kretinisme. Seorang anak yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal dan IQ
sekitar 20. Kekurangan yodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah
(Almatsier, 2002).

2.3 Usaha Penanggulangan GAKY


Mengingat masalah Gaky terutama disebabkan karena lingkungan yang miskin sumber yodium,
maka upaya penanggulangan ditekankan pada suplementasi yodium baik secara oral, melalui garam
beryodium maupun secara parentral melalui preparat yodium dosis tinggi (Kresnawan, 1993).

Kegiatan Gaky yang dilaksanakan antara lain meliputi :

a. Upaya Jangka Pendek


Pemberian kapsul minyak beryodium kepada penduduk wanita umur 0 – 35 tahun, pria
0 – 20 tahun sesuai dengan dosis yang telah ditentukan, pemberian ini terutama kepada
penduduk di daerah endemik berat dan sedang.
b. Upaya Jangka Panjang
Iodisasi garam merupakan kegiatan penanggulangan Gaky jangka panjang. Program
untuk meyodisasi garam konsumsi dimulai tahun 1975, dan pelaksanaan program mulai
tahun 1980 dikelola oleh perindustrian. Tujuan dari program ini adalah semua garam yang
dikonsumsi oleh masyarakat baik yang menderita maupun yang tidak dan garam beryodium
tersedia diseluruh wilayah Indonesia. (Departemen Perindustrian, 1983).

Anda mungkin juga menyukai