Anda di halaman 1dari 16

GAKY dan Aspek Soasial Budaya

yang Ditimbulkan
dr. Ida Sisurani Wiji Astuti, M.Kes
3 slide pendahuluan beda
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
merupakan defisiensi yodium yang
berlangsung lama akibat dari pola konsumsi
pangan yang kurang mengkonsumsi yodium
sehingga akan mengganggu fungsi kelenjar
tiroid, yang secara perlahan menyebabkan
kelenjar membesar sehingga menyebabkan
gondok
Yodium sendiri adalah sejenis mineral yang
terdapat di alam, baik di tanah maupun di air,
merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Dalam tubuh manusia Yodium diperlukan untuk
membentuk Hormon Tiroksin yang berfungsi
untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan termasuk kecerdasan mulai dari
janin sampai dewasa.
Defisiensi Yodium akan menguras cadangan
Yodium serta mengurangi produksi
tetraiodotironin/T4.
Penurunan kadar T4 dalam darah memicu sekresi
Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang
selanjutnya menyebabkan kelenjar tiroid bekerja
lebih giat sehingga fisiknya kemudian membesar
(hiperplasi). Pada saat ini efisiensi pemompaan
yodium bertambah yang dibarengi dengan
percepatan pemecahan yodium dalam kelenjar.
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
adalah rangkaian efek kekurangan yodium
pada tumbuh kembang manusia. Spektrum
seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai
stadium, kretin endemik yang ditandai
terutama oleh gangguan mental, gangguan
pendengaran, gangguan pertumbuhan pada
anak dan orang dewasa. (Supariasa, 2002)
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
adalah sekumpulan gejala yang dapat
ditimbulkan karena tubuh kekurangan yodium
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
cukup lama.
Kekurangan yodium pada masa kehamilan dan
awal kehidupan manyebabkan perkembangan
otak terhambat. Titik paling kritis GAKY adalah
trimester ke-2 kehamilan sampai dengan 3 tahun
setelah lahir. GAKY merupakan salah satu
penyebab kerusakan otak yang dapat dicegah.
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.
GAKY diketahui mempunyai kaitan erat dengan
gangguan perkembangan mental dan kecerdasan. Oleh
karena itu, semakin besar angka prevalensi masalah
GAKY, akan semakin menurunkan potensi sumber daya
manusia.
Oleh karena banyaknya prevalensi GAKY dalam suatu
wilayah, maka disepakati suatu istilah yakni Endemic
Goiter, yang didefinisikan pembesaran kelenjar tiroid
yang terdapat dalam satu populasi/daerah.
Angka prevalensi gondok atau Total Goiter Rate (TGR)
di Maluku tertinggi nomor dua di Indonesia setalah
Nusa Tenggara Timur. Prevalensi TGR di Maluku dari
tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2008 sebesar
33,9% dan tahun 2009 sebesar 37,3% (DinKes Kab
Maluku Tengah, 2009)
Di daerah Jember survei tahun 1998
menunjukkan bahwa dari 31 kecamatan terdapat
3 kecamatan non endemik gondok, dan 17
kecamatan endemik ringan, 5 kecamatan
endemik sedang, dan 6 kecamatan merupakan
endemik gondok berat.
Kecamatan puger adalah salah satu daerah
endemik gondok berat. Survei yang telah
dilakukan pada tahun 2002, diketahui bahwa
siswa SD di kecamatan Puger prevalensi GAKY
sebesar 47,50 %, dengan distribusinya 15,83%
terjadi di daerah pegunungan kapur, 20,83% di
daerah pantai, dan 10,83% di daerah pertanian
Klasifikasi Gangguan akibat kekurangn yodium (GAKY)
1. Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal,
dan dengan palpasi tidak teraba.
2. Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah
maksimal, dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari
penderita
3. Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat
dengan tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari
Grade IA
4. Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan
dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IB
5. Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau
lebih
Daerah Endemik Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
Istilah gondok endemik/endemik gondok digunakan jika suatu
daerah/wilayah ditemukan banyak penduduk dengan mengalami
pembesaran kelenjar gondok. Bila >10% penduduk di suatu daerah
menderita pembesaran kelenjar gondok, maka daerah tersebut
merupakan daerah endemik gondok
1. Daerah endemik gondok adalah suatu daerah/wilayah yang
berdasarkan data Nasional dikategorikan sebagai gondok endemik
berat.
2. Daerah non endemik gondok adalah suatu daerah/wilayah yang
berdasarkan data Nasional tidak dikategorikan sebagai gondok
endemik berat. Klasifikasi daerah endemik gondok adalah sebagai
berikut :
a. Endemik Gondok Ringan : 10 -19% penduduknya mengalami
pembesaran kelenjar gondok
b. Endemik Gondok Sedang : 20 -29% penduduknya mengalami
pembesaran kelenjar gondok
c. Endemik Gondok Berat : >30% penduduknya mengalami
pembesaran kelenjar gondok
Daerah yang banyak dijumpai penderita
gondok adalah daerah-daerah yang terpencil,
di gunung, dan jauh dari laut. Secara geografis
diderita oleh penduduk yang mendiami 3
macam daerah antara lain :
1). Daerah pegunungan
2). Daerah yang belum lama berselang ditutupi es
3). Daerah dimana air minum penduduk
bersumber dari batu kapur (Joko Moelyanto,
1990)
Penyebab Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
Defisiensi Iodium dan Iodium Excets
Lokasi (Geografis dan non geografis)
Asupan Energi dan Protein
Pangan goitrogenik
Zat goitrogenik adalah senyawa yang dapat mengganggu struktur dan fungsi
hormon tiroid seccara langsung dan tidak langsung. Secra langsung zat goitrogenik
menghambat uptake yodida anorganik oleh kelenjar tiroid. Seperti tiosianat dan
isotiosianat menghambat proses tersebut karena berkompetisi dengan yodium.
Ada du jenis zat goitrogenik yang beradal dari bahan pangan yaitu:
a. Tiosianat terdapat dalam sayuran kobis, kembang kol, sawi, rebung, ketela
rambat dan jewawut, singkong
b. Isotiosianat terdapat pada kobis
Berdasarkan mekanisme kerjanya, zat goitrogenik dipengaruhi oleh proses sintesis
hormon dan kelenjar tiroid terhadap bahan bahan goitrogenik. Bahan tersebut
adalah:
a. Kelompok tiosianat, dimana mekanisme kerjanya mempengaruhi transportasi
yodium. Misalnya : rebung, ubi jalar
b. Kelompok tiroglikosid, dimana mekanisme kerjanya mempengaruhi oksidasi,
organofikasi, dan coupling. Misal: bawang merah, bawang putih, bassica dan
yellow turnips
c. Kelompok akses iodita, dimana mekanisme keranya mempengaruhi protealisis,
pelepasan, dan halogenasi misalnya gangguan asupan yodium lebih dari 2 gram
sehari, akan menghambat sintesis dan pelepasan hormon
Gejala Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang
ditimbulkan, seperti:
1. Reterdasi mental
2. Gangguan pendengaran
3. Gangguan bicara cyin
4. Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar Tiroid/Gondok)
5. Kretinisme biasanya pada anak-anak
GAKY merupakan salah satu masalah kesmas yg serius,
karena dampaknya mempengaruhi kelangsungan hidup
dan kualitas SDM, yang meliputi 3 aspek:
1. aspek perkembangan kecerdasan
2. aspek perkembangan sosial
3. aspek perkembangan ekonomi
Tujuan utama program penanggulangan GAKY :
1. Menurunkan angka gondok total/TGR
2. Mencegah munculnya kasus kretin pd bayi
baru lahir di daerah endemik sedang dan berat
Dengan cara :
a. Peningkatan konsumsi garam beryodium
b. Distribusi kapsul yodium pada kelompok
sasaran yang berisiko
c. Peningkatan pengadaran garam beryodium
d. Pemantauan status yodium di masyarakat
e. Pemantapan koordinasi lintas sektor dan
penguatan kelembagaan penanggulangan GAKY
Program Penanggulangan Gangguan akibat kekurangan
yodium (GAKY) berdasarkan waktu
1.8.2.1 Jangka pendek:
Program distribusi kapsul yodium (200 mg/kapsul) bagi
masyarakt di daerah endemik sedang dan berat. (dulu
diberikan dlm bentuk suntikan)
1.8.2.2 Jangka Panjang:
a. Yodiasi garam utk seluruh masyarakat (Universal Salt
Iodization)
b. Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan
yg bersumber dari laut
c. Penurunan konsumsi pangan goitrogenik
d. Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)
e. Fotifikasi

Anda mungkin juga menyukai