KELAS : MKS C
NIM : 1229230111
MATKUL : Ulumul Hadist
1. membaca niat
" يجب أن تنوي إزالة الحداسات أو تنوي الوضوء للصالة أو شيء من هذا "عندما تبدأ في، عند البدء في الوضوء
يجب أن تنوي إزالة الحداس أو تنوي الوضوء للصالة أو شيء من هذا القبيل، الوضوء."
“Ketika memulai berwudhu hendaklah berniat untuk menghilangkan hadats atau berniat
berwudhu untuk salat atau semisal itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
“Nabi menyempurnakan wudhu dan membersihkan sela-sela jari (HR Tirmidzi, An-Nasa'i,
Abu Dawud dan Ibnu Majah, dinilai sahih oleh Ibnu Khuzaimah)
3. Berkumur 3 kali
" ثالث مراتn ثم اشطف فمك وضع الماء في أنفك عن طريق الضغط على يديك.ثم اغسل الراحتين ثالث مرات.
Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah berkata: “Kemudian mencuci kedua
telapak tangan tiga kali. Lalu berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung dengan
tiga kali cidukan tangan.”
4. Membersihkan lubang hidung 3 kali, dengan cara menghirup air ke dalam hidung untuk
kemudian mengeluarkannya lagi
ألن الشيطان يبقى في أنفه، إذا استيقظ أحدكم من النوم فإنه يستنصر (ينفث الماء من األنف بعد االستنسق) ثالث مرات
Jika salah seorang di antara kamu bangun dari tidur, maka hendaklah dia beristintsar
(mengeluarkan air dari hidung setelah istinsyaq (menghirup air ke hidung) tiga kali. Sebab
setan menginap di rongga hidungnya,” (Muttafaq Alaih atau HR. Bukhari Muslim).
5. Membasuh muka dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu
ولnnدود في الطnnا حnnاء لهnnدة أعضnnا عnnتي فيهnnراف الnnاة وهي األطnnأخوذ من كلمة الممكnnة مnn الوجوه في اللغ:وبيnnال القرثnnق
." ى للعرض من األذن إلى األذنnnد األقصnn بينما الح، ذقنnnرف الnnة إلى طnn الحد األقصى للطول من مقدمة الجبه.والعرض
(الجامع ألحكمالقرآن،
'(berhadap-hadapan), yaitu anggota badan yang meliputi beberapa anggota, memiliki batasan
panjang dan lebar; Batasan panjangnya adalah dari ujung kening hingga ujung dagu,
sedangkan batasan lebarnya adalah dari telinga ke telinga." (Al-Jami' Li Ahkaamil-Quran,
6/83)
6. Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali.
Demikian juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
ْأ َّ ه ِإ َذا ا ْفتَتَ َح الnِ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َكانَ يَرْ فَ ُع يَ َد ْي ِه َح ْذ َو َم ْن ِكبَ ْي
َ ِ َأ َّن َرسُو َل هَّللا
ِ وع َوِإ َذا َرفَ َع َر َسهُ ِم ْن الرُّ ُك
وع ِ صاَل ةَ َوِإ َذا َكبَّ َر لِلرُّ ُك
ك فِي ال ُّسجُو ِد َ ِك ال َح ْم ُد َو َكانَ اَل يَ ْف َع ُل َذل ْ َ َك َأ ْيضًا َوقَا َل َس ِم َع هَّللا ُ لِ َم ْن َح ِم َدهُ َربَّنَا َول َ َِرفَ َعهُ َما َك َذل
4. Bersedekap
Orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya di atas lengan kiri dalam
shalat." Abu Hazim berkata, "Aku tidak mengetahui dia Sahl kecuali bahwa dia
menyandarkan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Isma'il berkata, "Hadits
ini dimarfu'kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bukan mengatakan dia
mengambil dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
bila mengawali shalatnya maka beliau mengucapkan (doa), "Maha Suci Allah dan kami
memuji Engkau. Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keluhuran-Mu. Tidak ada Dzat yang
berhak disembah selain Engkau." (H.R An-nasa'i)
6. Membaca ta'awwudz dan basmalah
ولِ ُغ ْس ٍل َوتيمم و َذبْح ـ اهـ فتح المعين ص،خار ِجها َ ولو ِمن أثنا ِء س،سن التسميةُ لتال َو ِة القرآ ِن
ِ ُور ٍة في صال ٍة أو ّ ُـ (فرع) ت
٥١
7. Membaca Al-Fatihah
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Surat al-Fatihah.”(Shahih Bukhari, Hadits
Nomor 714).
Dari Utsman bin Affan RA bahwa Nabi SAW bersabda, ''Sebaik-baik kamu ialah orang yang
mempelajari Alquran dan mengajarkannya (kepada orang lain).'' (HR Bukhari dan Muslim)
9. Rukuk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Seburuk-buruknya pencuri adalah orang yang mencuri shalatnya. Para sahabat bertanya,
“Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri sholat? Rasulullah berkata, Dia tidak sempurnakan
ruku dan sujudnya.
10. I'tidal
Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
Lalu ruku’lah dan sertai thuma’ninah ketika ruku’. Lalu bangkitlah dan beriktidallah sambil
berdiri. Kemudian sujudlah sertai thuma’ninah ketika sujud. Kemudian bangkitlah dan duduk
antara dua sujud sambil thuma’ninah. Kemudian sujud kembali sambil
disertai thuma’ninah ketika sujud. Kemudian lakukanlah seperti itu dalam setiap shalatmu.
11. Sujud
Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai
makmum adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu
makmum turun untuk sujud.
Hal ini sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اف القَ َد َمي ِْن ْ َوَأ،ن َوالرُّ ْكبَتَي ِْنnِ ار بِيَ ِد ِه َعلَى َأ ْنفِ ِه َواليَ َد ْي
ِ ط َر ُ ُْأ ِمر
َ َوَأ َش،ت َأ ْن َأ ْس ُج َد َعلَى َس ْب َع ِة َأ ْعظُ ٍم َعلَى ال َج ْبهَ ِة
“Saya diperintah untuk bersujud di atas tujuh anggota badan, yakni dahi, hidung (sambil
tangan beliau menunjuk pada hidungnya), kedua tangan, kedua kaki, dan ujung-ujung telapak
kaki."(HR.Bukhari)
12. Duduk diantara 2 sujud
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu'anhuma juga, beliau berkata:
اللَّه َّم اغفِر لي وار َحمني واجبُرني واه ِدني وار ُزقني: ي صلَّى هَّللا ُ علَي ِه وسلَّ َم كانَ يقو ُل بينَ السَّج َدتَي ِن
َّ أن النَّب
َّ
Artinya: "Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam ketika duduk di antara dua sujud
beliau membaca: Allohummaghfirli warahmnii, wajburnii, wahdini, warzuqnii (artinya: Ya
Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah
rezeki)." (HR. At Tirmidzi no.284, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
“Jika duduk di rakaat kedua, beliau duduk di kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya
(baca: duduk iftirasy). Jika beliau duduk di rakaat terakhir, beliau mengeluarkan kaki kiri dan
menegakkan kaki kanannya, duduk di lantai saat itu (baca: duduk tawarruk).” (HR. Bukhari,
no. 828).
16. Salam
ُ «السَّال ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمة: فَ َكانَ يُ َسلِّ ُم ع َْن يَ ِمينِ ِه،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُ صلَّي
َ ْت َم َع النَّب ِّي َ :ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ ع َْن َواِئ ِل ْب ِن حُجْ ٍر َر
ْح
ٍ ص ِحي َأ
َ َر َواهُ بُو دَا ُو َد بِ َسنَ ٍد.»ِ «ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللا: َوع َْن ِش َمالِ ِه،»ُهللاِ َوبَ َر َكاتُه.
Dari Wa’il bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah shalat bersama Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau salam ke sebelah kanan dengan ucapan: AS-SALAAMU
‘ALAIKUM WA ROHMATULLAHI WA BAROKAATUH (artinya: Semoga salam
sejahtera atasmu beserta rahmat Allah dan berkah-Nya) dan salam ke sebelah kiri dengan
ucapan: AS-SALAAMU ‘ALAIKUM WA ROHMATULLAH.” (Diriwayatkan oleh Abu
Daud dengan sanad sahih) [HR. Abu Daud, no. 997]
- Contoh hadits bid'ah dalam ibadah shalat
Bid’ah menurut bahasa, diambil dari bida’ yaitu mengadakan sesuatu tanpa ada
contoh. Sebelumnya Allah berfirman.
ِ ْت َواَأْلر
ض ِ بَ ِدي ُع ال َّس َما َوا
ِ ْْض فِ ْي ْالقُر
آن ٍ ض ُك ْم َعلَى بَع
ُ اَل يَجْ هَ ُر بَ ْع.