Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FIQIH SHALAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih


Dosen Pengampu: Drs. H. Khusaeri, M.Ag

Disusun Oleh:
1. Rizqi Aziz (231111006)
2. Dwi Setiawan (231111012)
3. Teo Meinesa Hetira (231111028)
4. Adella Nisa Nafisah (231111038)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2
Waktu-waktu Shalat ................................................................... 2
Kaifiyah Shalat ............................................................................ 4
Hikmah Shalat ............................................................................ 7
Filosofi Shalat ............................................................................ 8
BAB III KESIMPULAN ....................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Mengerjakan shalat adalah
kewajiban bagi setiap muslim. Shalat adalah tiangnya agama karena barangsiapa yang
mendirikan shalat maka berarti dia mendirikan agamanya dan sebaliknya barangsiapa yang
meninggalkan shalat maka dia telah meruntuhkan agamanya.

Shalat merupakan sarna komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhan-nya sebagai
suatu bentuk ibadah yang di dalamnya terdapat sebuah amalan yang tersusun dari beberapa
ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikram dan diakhiri dengan salam, dan
dilakukan sesuai dengan syarat ataupun rukun shalat yang telah ditentukan. Shalat terdiri
atas shalat fardhu (wajib) dan shalat sunah. Shalat fardhu (wajib) sendiri terdiri atas lima
waktu antara lain subuh,dhuhur,ashar,maghrib dan isya.

Mempelajari shalat merupakan perkara penting bagi setiap muslim karena shalat adalah
bentuk pengabdian manusia kepada Allah Swt yang wajib dilaksanakan agar setiap
kegiatannya senantiasa diberikan keberkahan,kebaikan,kemudahan,dan jalan keluar dari
kesulitan yang menimpa.

1
‫‪BAB II‬‬
‫‪PEMBAHASAN‬‬

‫‪Waktu-Waktu Sholat‬‬
‫‪Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa sholat itu telah ditentukan waktunya,‬‬
‫‪yakni di Q.S An-Nisa : 103 :‬‬

‫اط َمأْنَ ْنت ُ ْم فَاَقِ ْي ُموا‬


‫ع ٰلى ُجنُ ْو ِبكُ ْم ۚ فَ ِاذَا ْ‬ ‫ص ٰلوة َ فَاذْكُ ُروا ه َ‬
‫ّٰللا قِ َيا ًما َّوقُعُ ْودًا َّو َ‬ ‫فَ ِاذَا قَ َ‬
‫ض ْيت ُ ُم ال َّ‬
‫علَى ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ ِك ٰتبًا َّم ْوقُ ْوتًا‬ ‫ص ٰلوة َ َكان ْ‬
‫َت َ‬ ‫ص ٰلوة َ ۚ ا َِّن ال َّ‬
‫ال َّ‬
‫‪Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah‬‬
‫‪(mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk,‬‬
‫‪maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah‬‬
‫‪salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan‬‬
‫‪kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.‬‬

‫‪Nabi juga menjelaskan hal tersebut di dalam Hadits berikut :‬‬

‫ب ْبنُ َك ْي َ‬
‫سانَ‬ ‫سي ِْن ب ِْن َع ِلي ٍّ قَا َل َحدَّثَنِي َو ْه ُ‬
‫ار ِك َع ْن ُح َ‬ ‫َحدَّثَنَا يَ ْحيَى ْبنُ آدَ َم َحدَّثَنَا ا ْبنُ ْال ُمبَ َ‬
‫سلَّ َم َجا َءهُ ِجب ِْري ُل فَقَا َل‬ ‫صلَّى َّ‬
‫ّٰللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫ي َ‬ ‫ي أَ َّن النَّبِ َّ‬
‫ار ُّ‬
‫ص ِ‬‫ّٰللا َوه َُو ْاْل َ ْن َ‬
‫َع ْن َجابِ ِر ب ِْن َع ْب ِد َّ ِ‬
‫صلَّى ْالعَ ْ‬
‫ص َر‬ ‫ص ِل ْه فَ َ‬‫ص َر فَقَا َل قُ ْم فَ َ‬ ‫س ث ُ َّم َجا َءهُ ْالعَ ْ‬ ‫ت ال َّ‬
‫ش ْم ُ‬ ‫صلَّى ُّ‬
‫الظ ْه َر ِحينَ زَ الَ ْ‬ ‫قُ ْم فَ َ‬
‫ص ِل ْه فَ َ‬
‫ص ِل ْه‬ ‫ار ِظلُّهُ ِمثْلَهُ ث ُ َّم َجا َءهُ ْال َم ْغ ِر َ‬
‫ب فَقَا َل قُ ْم فَ َ‬ ‫ص َ‬‫َيءٍّ ِمثْلَهُ أ َ ْو قَا َل َ‬
‫ار ِظ ُّل ُك ِل ش ْ‬
‫ص َ‬ ‫ِحينَ َ‬
‫شفَ ُق ث ُ َّم‬ ‫صلَّى ِحينَ غ َ‬
‫َاب ال َّ‬ ‫س ث ُ َّم َجا َءهُ ْال ِعشَا َء فَقَا َل قُ ْم فَ َ‬
‫ص ِل ْه فَ َ‬ ‫ت ال َّ‬
‫ش ْم ُ‬ ‫ص َّلى ِحينَ َو َج َب ْ‬ ‫فَ َ‬
‫ط َع ْالفَ ْج ُر ث ُ َّم َجا َءهُ ِم ْن‬ ‫صلَّى ِحينَ َب َرقَ ْالفَ ْج ُر أَ ْو قَا َل ِحينَ َ‬
‫س َ‬ ‫ص ِل ْه فَ َ‬‫َجا َءهُ ْالفَ ْج َر فَقَا َل قُ ْم فَ َ‬
‫ص ِر‬‫َيءٍّ ِمثْلَهُ ث ُ َّم َجا َءهُ ِل ْل َع ْ‬
‫ار ِظ ُّل ُك ِل ش ْ‬ ‫ص َ‬
‫الظ ْه َر ِحينَ َ‬‫صلَّى ُّ‬
‫ص ِل ْه فَ َ‬ ‫ْالغَ ِد ِل ُّ‬
‫لظ ْه ِر فَقَا َل قُ ْم فَ َ‬
‫ب‬ ‫ب ْال َم ْغ ِر َ‬ ‫ار ِظ ُّل ُك ِل ش َْيءٍّ ِمثْلَ ْي ِه ث ُ َّم َجا َءهُ ِل ْل َم ْغ ِر ِ‬
‫ص َ‬ ‫صلَّى ْال َع ْ‬
‫ص َر ِحينَ َ‬ ‫فَقَا َل قُ ْم فَ َ‬
‫ص ِل ْه فَ َ‬
‫ث اللَّ ْي ِل‬
‫ف اللَّ ْي ِل أ َ ْو قَا َل ثُلُ ُ‬
‫ص ُ‬ ‫َاء ْال ِعشَا َء ِحينَ ذَه َ‬
‫َب نِ ْ‬ ‫احدًا لَ ْم يَ ُز ْل َع ْنهُ ث ُ َّم َجا َء ِل ْل ِعش ِ‬
‫َو ْقتًا َو ِ‬

‫‪2‬‬
َ‫صلَّى ْالفَ ْج َر ث ُ َّم قَا َل َما َبيْن‬ َ َ‫صلَّى ْال ِعشَا َء ث ُ َّم َجا َءهُ ِل ْلفَ ْج ِر ِحينَ أَ ْسفَ َر ِجدًّا فَقَا َل قُ ْم ف‬
َ َ‫ص ِل ْه ف‬ َ َ‫ف‬
‫َهذَي ِْن َو ْقت‬
Telah bercerita kepada kami Yahya bin 'Adam, telah bercerita kepada kami Ibnu
Mubarak dari Husain bin 'Ali berkata, telah bercerita kepadaku Wahb bin Kaisan dari
Jabir bin Abdullah Al Anshori Jibril telah datang kepada Nabi ‫ ﷺ‬dan berkata, "Berdiri
dan salatlah", maka ia salat Zuhur ketika matahari telah tergelincir. Lalu (Jibril) datang
pada (Nabi ‫ )ﷺ‬waktu Asar dan berkata, "Berdiri dan salatlah", maka beliau salat ketika
bayang-bayang setiap benda sepertinya (sepanjangnya), atau (Jabir bin Abdullah
radhiallahu'anhuma) berkata, hingga bayangannya sepanjang dirinya. Lalu (Jibril)
datang padanya waktu Magrib, dan berkata, "Berdiri dan salatlah", maka beliau salat
ketika matahari telah terbenam. Lalu (Jibril) datang waktu Isya', dan berkata, "Berdiri
dan salatlah", maka beliau salat ketika benang merah langit telah hilang. Lalu (Jibril)
datang waktu fajar, dan berkata, "Berdiri dan salatlah", maka beliau salat fajar ketika
fajar telah mengkilat, atau (Jabir bin Abdullah radhiallahu'anhuma) berkata, ketika
muncul fajar. Lalu besok harinya (Jibril) datang lagi untuk waktu Zuhur, dan berkata,
"Berdiri dan salatlah", maka beliau salat Zuhur ketika bayang-bayang setiap sesuatu
sepanjang ukurannya, kemudian datang waktu Asar dan berkata, "Berdiri dan salatlah",
maka beliau salat Asar ketika bayang-bayang setiap sesuatu menjadi sepanjang dua kali
ukurannya. Lalu (Jibril) mendatanginya waktu Magrib dalam waktu yang sama, yang
tidak jauh darinya. Lalu (Jibril) datang untuk salat di waktu Isya', ketika separu malam
telah pergi, atau (Jabir bin Abdullah radhiallahu'anhuma) berkata, sepertiga malam,
lalu beliau salat Isya kemudian (Jibril) datang kepadanya untuk fajar ketika Subuh telah
terang sekali, dan berkata, "Berdiri dan salatlah", lalu beliau salat fajar kemudian
(Jibril) berkata, "Di antara dua waktu itulah waktu salat"(H.R Ahmad : 14011)

3
Berikut adalah rincian waktu sholat :

1. Waktu Sholat Subuh


Waktu sholat subuh dimulai sejak terbitnya fajar shadiq, yaitu cahaya putih yang
memancar di ufuk timur di waktu subuh dan berlanjut sampai terbitnya matahari.
Disunnahkan untuk mengerjakan sholat subuh di awal waktunya.
2. Waktu Sholat Zuhur
Waktu zuhur dimulai saat matahari mulai bergeser dari titik tengahnya (dari posisi
tepat di atas kepala kita) sampai saat bayangan benda sama panjang dengan benda
aslinya. Bila suhu udara sangat panas, dianjurkan untuk mengakhirkan sholat zuhur
dari waktunya agar tidak mengurangi kekhusyu’an sholat.
3. Waktu Sholat Ashar
Waktu Ashar dimulai sejak bayangan benda sama panjang dengan benda aslinya
(setelah matahari bergerak ke barat) sampai saat matahari terbenam. Adapun waktu
utama untuk melakukan sholat ashar adalah adalah sampai matahari kekuning-
kuningan. Mengakhirkan waktu sholat ashar sampai matahari menguning tanpa alasan
yang dibenarkan hukumnya adalah makruh.
4. Waktu Sholat Maghrib
Waktu Maghrib dimulai saat matahari terbenam di cakrawala dan berlangsung
sampai hilangnya mega merah (cahaya merah) di langit.
5. Waktu Sholat Isya
Waktu Sholat Isya adalah sejak hilangnya mega merah di langit (setelah habisnya
waktu maghrib) sampai sebelum terbitnya fajar shadiq.

Kaifiyah Sholat
Kaifiyah berasal dari kata bahasa arab yang artinya tata cara. Jadi, kaifiah
sholat yaitu tata cara menjalankan shalat yang mencakup didalamnya gerakan,
bacaan, dan sunnah shalat. Adapun tata cara melakukan shalat sebagai berikut:

4
1. Wudhu
Wudhu merupakan syarat sah shalat. Fungsi wudhu yaitu membersihkan
najis yang menempel di badan.
Dalam hadist dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda:
َ ‫ث َحتَّى يَت ََوضَّأ‬
َ َ‫ص ََلة ُ أَ َح ِد ُك ْم إِذَا أَحْ د‬
َ ‫ََل ت ُ ْقبَ ُل‬
Tidak diterima shalat orang yang berhadas sehingga dia berwudhu (H.R Muslim
:330)
Rukun wudhu yaitu niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan
sampai siku, membasuh sebagian rambut kepala, membasuh kedua kaki, dan
tertib. Adapun sunnah wudhu yaitu berkumur, membasuh kedua telapak tangan,
istinsyaq(menghirup air ke hidung) dan istinsar (mengeluarkan air dari hidung),
dan membasuh kedua telinga.
2. Menghadap kiblat
Kiblat shalat yaitu ka'bah yang ada di kota Makkah.
3. Niat
Niat cukup didalam hati tanpa harus melafalkannya. Niat itu amalan hati
dan hanya Allah saja yang tahu. Setiap orang yang melakukan suatu amalan pasti
telah memiliki niat terlebih dahulu.
4. Takbiratul Ikhram
Takbir ini dinamakan dengan takbir al-ihram karena setelah
mengucapkanya diharamkan bagi orang yang shalat perbuatan perbuatan yang
biasa boleh dilakukan diluar shalat, seperti makan dan minum. Mengucapkan
takbirat al-ihram mesti dengan bahasa arab, tidak boleh dengan bahasa lain.
Saat takbiratul ikhram membaca ‫ هللا أكبر‬. Bersamaan dengan itu kedua tangan
diangkat setentang telinga. Kemudian tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri
pada atas dada bisa juga bawah dada.
5. Berdiri pada shalat fardhu bagi yang sanggup. Tidak wajib berdiri bagi orang
yang lemah pada shalat sunat.

5
6. Membaca doa iftitah
Do'a iftitah hukumnya sunnah. Ada banyak versi doa iftitah, salah satunya yaitu:
ً ‫ِيرا َو ْال َح ْمد ُ ِ ّلِلِ َكث‬
َ‫ِيرا َوسُ ْب َحان‬ ً ‫ِيرا َو ْال َح ْمد ُ ِ ّلِلِ َكث‬
ً ‫يرا َو ْال َح ْمد ُ ِ ّلِلِ َكث‬
ً ِ‫يرا َللاّ ُ أ َ ْكبَ ُر َكب‬
ً ِ‫يرا َللاّ ُ أ َ ْكبَ ُر َكب‬
ً ِ‫أ َ ْكبَ ُر َكب‬
‫ان م ِْن نَ ْفخِ ِه‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬ ِ ّ ِ‫صيلً أَعُوذ ُ ب‬
ّ ‫الِل مِنَ ال‬ ِ َ ‫صيلً َوسُ ْب َحانَ َللاّ ِ بُ ْك َرة ً َوأ‬
ِ َ ‫صيلً َوسُ ْب َحانَ َللاّ ِ بُ ْك َرة ً َوأ‬
ِ َ ‫َللا بُ ْك َرة ً َوأ‬
ِّ
‫َونَ ْفثِ ِه َوه َْم ِزه‬
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah
dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak,
segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi
dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi
dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan."
7. Membaca Al-Fatihah
Al-Fatihah termasuk rukun shalat, maka harus dibaca. Kalau tidak,
shalatnya tidak sah.
Rasulullah saw bersabda:
ِ ‫ص َلة َ ِل َم ْن لَ ْم يَ ْق َرأْ بِفَاتِ َح ِة ْال ِكتَا‬
‫ب‬ َ ‫َل‬
"Tidak sah shalatnya orang yang tak membaca Surah Al-Fatihah." (H.R Muslim)
8. Membaca ayat Al-Qur’an atau surah-surah pendek bagi orang yang sanggup.
9. Ruku’
Yaitu membungkukkan punggung dan kepala secara bersamaan sehingga
kedua tangan sampai ke lutut. Antara punggung dan kepala saling sejajar. Bacaan
ruku' yaitu ‫ى ْال َعظِ ِيم‬
َ ِ‫ سُ ْب َحانَ َرب‬dianjurkan dibaca 3 kali.
10. I’tidal
Yaitu gerakan baangkit dari ruku' dengan cara mengangkat kedua tangan.
Ketika bangkit sambil mengucapkan 'sami'allahu liman hamidah', lalu membaca
'robbana wa lakal hamdu' atau dengan versi lain.
11. Sujud dua kali pada setiap rakaat.
Yaitu meletakkan kedua tangan,lutut,telapak kaki dan kening beserta
hidung ke tempat shalat. Bacaannya yaitu ‫ى األ َ ْع َلى‬
َ ‫ سُ ْب َحانَ َر ِب‬atau dengan versi lain.

6
12. Duduk iftirasy
Yaitu duduk di antara dua sujud dan duduk tasyahud awal. Caranya, posisi
duduk diatas telapak kaki kiri sedangkan telapak kaki kanan ditegakkan. Bacaan
duduk antara dua sujud yaitu:
‫ َوا ْه ِدنِي‬، ‫ار ُز ْقنِي‬
ْ ‫ َو‬، ‫ارفَ ْعنِي‬ ْ ‫ َو‬، ‫ب ا ْغف ِْر لِي‬
ْ ‫ َو‬، ‫ َوا ْجب ُْرنِي‬، ‫ار َح ْمنِي‬ ِ ‫ َر‬atau dengan verai lain.
13. Duduk tawwaruk
Yaitu duduk tasyahud akhir. Caranya ialah duduk dengan telapak kaki
kanan dalam posisi berdiri terbalik sedangkan telapak kaki kiri dimasukkan ke
bawah kaki kanan. Bacaannya yaitu sama dengan tasyahud awal.
14. Salam
Yaitu dengan cara memalingkan wajah ke kanan sampai orang di belakang
melihat pipi, begitu pula salam ke kiri sampai orang di belakang melihat pipi.
Kemudian mengucapkan:

ّ ُ‫علَ ْيكُ ْم َو َرحْ َمة‬


ِ‫َللا‬ َ ‫سلَ ُم‬ ّ ُ‫علَ ْيكُ ْم َو َر ْح َمة‬
ّ ‫َللاِ ال‬ َ ‫سلَ ُم‬
ّ ‫ال‬

Memalingkan wajah saat salam dihukumi sunnah. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam kadang salam dengan sekali salam dan memalingkan wajah. Yang
termasuk rukun saat salam adalah ucapan salam dan menoleh sekadar tambahan
dari ucapan salam tadi..
15. Tertib atau berurutan.

Hikmah Shalat
Shalat adalah kewajiban setiap muslim. Dari sudut religius shalat menjadi
hubungan langsung antara hamba dan khaliq-nya yang didalamnya terkandung
kenikmatan munajat, pernyataan ubudiyah, penyerahan segala urusan kepada
Allah. Allah berfirman tentang cara untuk memperoleh kemenangan serta
menahan seseorang dari berbuat kejahatan dan kesalahan:

7
‫ص ٰلوةَ تَ ْنهٰ ى َع ِن‬َّ ‫ص ٰلو َۗةَ ا َِّن ال‬
َّ ‫ب َواَقِ ِم ال‬ ِ ‫ي اِلَي َْك ِمنَ ْال ِك ٰت‬ َ ‫اُتْ ُل َما ٓ ا ُ ْو ِح‬
َ‫صنَعُ ْون‬ ْ َ‫ّٰللاُ يَ ْعلَ ُم َما ت‬ ‫ْالفَحْ ش َۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر ََۗولَ ِذ ْك ُر ه‬
‫ّٰللاِ اَ ْكبَ ُر ََۗو ه‬
Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu
dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji
dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya
daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-
Ankabut : 45)
Secara individual shalat merupakan metode mendekatkan diri(taqarub) kepada
Allah. Menguatkan jiwa jiwa dan keinginan untuk mengagungkan Allah Swt.
disamping itu shalat merupakan peristirahatan diri dan ketenangan jiwa sesudah
melakukan kesibukan di dunia. Allah berfirman:

ْ َ ‫ّٰللاِ ت‬
‫ط َم ِٕى ُّن‬ ْ َ ‫الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َوت‬
‫ط َم ِٕى ُّن قُلُ ْوبُ ُه ْم ِب ِذ ْك ِر ه‬
‫ّٰللاِ َۗ ا َ ََل ِب ِذ ْك ِر ه‬
ُ ‫ْالقُلُ ْو‬
‫ب‬
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan
selalu tenteram (Q.S Ar-Ra’d : 28)
Shalat mengajarkan seseorang untuk berdisiplin dan mentaati berbagai
peraturan dalam kehidupan dunia. Hal ini terlihat dari penetapan waktu shalat
yang dimiliki oleh setiap muslim. Dengan demikian orang yang melakukan shalat
akan memahami peraturan,nilai nilai sopan santun,ketentraman. Karena shalat
penuh dengan pengertian ayat Al-Qur’an yang mengandung nilai tersebut.

Filosofi Shalat

Filosofi shalat adalah cabang ilmu yang sering disebut filsafat,yang berarti filosofi
shalat adalah makna dari gerakan-gerakan shalat. Diantara ini adalah filosofi shalat:

8
A. Takbiratul ihram
Sebagai pengakuan akan kebesaran Allah Swt. ketika mengangkat tangan
saat takbiratul ihram merupakan simbol atau isyarat untuk memohon ampun
kepada Allah Swt yang Maha Besar. Tangan kiri dipegang oleh tangan
kanan,merupakan simbol bahwa posisi kanan adalah simbol dari kebaikan
B. Ruku’
Gerakan yang menggambarkan bahwa ego dan nurani berada dalam posisi
yang sama dan sejajar. Fase ini menggambarkan fase kehidupan manusia sebagai
seorang remaja, dimana terkadang antara ego dan nuraninya bertentangan.
C. I’tidal
Gerakan ini menandakan betapa seringkali pertentangan batin ini
dimenangkan oleh ego.
D. Sujud
Gerakan ini menggambarkan bahwa kini ego berada di bawah nurani.
Gerakan ini merupakan penggambaran fase kehidupan manusia berada di fase
pencerahan,yaitu fase kedewasaan.
E. Gerakan duduk
Adalah penggambaran dari kepasrahan. Pasrah dan tawakkal atas semua
keputusan Allah atas dirinya.
F. Ucapan salam ke kanan dan ke kiri
Adalah penggambaran betapa kita kelak akan meninggalkan dunia dengan
berpamitan kepada orang orang terdekat kita,baik yang dikanan maupun yang
dikiri. Dan memberikan do’a semoga diberi keselamatan. Ucapan salam juga
menjadi simbol dibukanya hubungn manusia dengan sesama manusia.

9
BAB III
KESIMPULAN

Dalam Al-Qur’an dan Hadits , dijelaskan bahwa waktu shalat terbagi menjadi 5
yaitu waktu shalat subuh,zuhur,ashar,maghrib dan isya
Kafiyah shalat adalah sebagai berikut:
1. Wudhu
2. Menghadap kiblat
3. Takbiratul ihram
4. Berdiri jika mampu
5. Membaca doa iftitah
6. Membaca Al-fatihah
7. Membaca surat pendek bagi yang mampu
8. Ruku’ dengan tuma’ninah
9. I’tidal dengan tuma’ninah
10. Sujud dengan tuma’ninah
11. Duduk diantara 2 sujud
12. Duduk tasyahud
13. Salam

Hikmah shalat adalah:

1. Mendekatkan diri kepada Allah Swt


2. Menenangkan jiwa
3. Mencegah dari perbuatan keji dan munkar

10
DAFTAR PUSTAKA

Ash Shiddieqy, Hasbi. 1991. Kuliah Ibadah. Jakarta: PT Bulan


Bintang
Sabiq, Sayid. 2002. Fiqih Ibadah. Jakarta: Gaya Media Pratama
Hamzah.2013. Filosofi Gerakan Shalat.
http://pabengkulukota.go.id/foto/Filosofi%20Gerakan%20Sholat.pd
f. Diakses pada tanggal 14 September 2023.

11

Anda mungkin juga menyukai