Anda di halaman 1dari 2

Wajibnya Shalat Berjamaah

Dari Abu Hurairah  dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫صاَل ِة‬ َّ ‫صاَل ةُ ا ْلفَ ْج ِر َولَ ْو يَ ْعلَ ُمونَ َما فِي ِه َما َأَلت َْو ُه َما َولَ ْو َح ْب ًوا َولَقَ ْد َه َم ْمتُ َأنْ آ ُم َر بِال‬ َ ‫صاَل ةُ ا ْل ِعشَا ِء َو‬ َ َ‫صاَل ٍة َعلَى ا ْل ُمنَافِقِين‬ َ ‫ِإنَّ َأ ْثقَ َل‬
‫ق َعلَ ْي ِه ْم‬ َ ‫صاَل ةَ فَُأ َح ِّر‬
َّ ‫ش َهدُونَ ال‬ ْ َ‫ب ِإلَى قَ ْو ٍم اَل ي‬ ٍ َ‫ق َم ِعي ِب ِر َجا ٍل َم َع ُه ْم ُح َز ٌم ِمنْ َحط‬ َ ِ‫س ثُ َّم َأ ْنطَل‬
ِ ‫صلِّ َي ِبالنَّا‬ َ ُ‫فَتُقَا َم ثُ َّم آ ُم َر َر ُجاًل فَي‬
‫بُيُوتَ ُه ْم بِالنَّا ِر‬
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat
subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya
sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga
shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa
orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku
bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata:
ُ ‫صلَّى هَّللا‬ َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ ُ ‫سَأ َل َر‬ َ َ‫س ِج ِد ف‬ ْ ‫س لِي قَاِئ ٌد يَقُو ُدنِي ِإلَى ا ْل َم‬ َ ‫سو َل هَّللا ِ ِإنَّهُ لَ ْي‬ ُ ‫سلَّ َم َر ُج ٌل َأ ْع َمى فَقَا َل يَا َر‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫َأتَى النَّبِ َّي‬
‫ََأ‬ َ
‫صاَل ِة قا َل نَ َع ْم قا َل ف ِج ْب‬ َ َّ ‫س َم ُع النِّدَا َء بِال‬ َ
ْ َ‫ص لَهُ فلَ َّما َولَّى َدعَاهُ فقَا َل َه ْل ت‬ َ َ
َ ‫صلِّ َي فِي بَ ْيتِ ِه ف َر َّخ‬ َ
َ ُ‫ص لَهُ في‬ ‫َأ‬
َ ‫سلَّ َم نْ يُ َر ِّخ‬ َ ‫َعلَ ْي ِه َو‬
“Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai
Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta
keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah, maka
beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali
bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.”
Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).” (HR. Muslim no. 653)
Dari Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu anhu- dia berkata:
َ‫سنَن‬ ُ ‫سلَّ َم‬َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ش َر َع لِنَبِيِّ ُك ْم‬ َ َ ‫ث يُنَادَى بِ ِهنَّ فَِإنَّ هَّللا‬ ُ ‫ت َح ْي‬ ِ ‫صلَ َوا‬ َّ ‫سلِ ًما فَ ْليُ َحافِ ْظ َعلَى َهُؤاَل ِء ال‬ ْ ‫س َّرهُ َأنْ َي ْلقَى هَّللا َ َغدًا ُم‬ َ ْ‫َمن‬
َ‫سنَّة‬ َ
ُ ‫سنَّة نَبِيِّ ُك ْم َولَ ْو ت ََر ْكتُ ْم‬ َ
ُ ‫صلِّي َهذا ا ْل ُمت ََخلِّفُ فِي بَ ْيتِ ِه لَت ََر ْكتُ ْم‬ َ ُ‫صلَّ ْيتُ ْم فِي بُيُوتِ ُك ْم َك َما ي‬ ‫َأ‬
َ ‫سنَ ِن ا ْل ُهدَى َولَ ْو نَّ ُك ْم‬ ُ ْ‫ا ْل ُهدَى َوِإنَّ ُهنَّ ِمن‬
‫سا ِج ِد ِإاَّل َكت ََب هَّللا ُ لَهُ بِ ُك ِّل َخ ْط َو ٍة يَ ْخطُوهَا‬ ‫م‬
َ َ ِِْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫ذ‬‫ه‬َ ْ‫ن‬‫م‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬
ِ ٍ ِ ْ َ ‫ُ َ َّ َ ْ ِ ِإ‬‫د‬ُ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫م‬ُ ‫ث‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ط‬ُّ ‫ال‬ ُ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ي‬ َ ‫ف‬ ‫ر‬ ‫ه‬َ
ِ ْ ُ ُ َّ َ ٍ ُ َ ِ ‫ضلَ ْلتُ ْم َو َما‬
‫ط‬َ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ْ‫ن‬‫م‬ َ َ‫نَبِيِّ ُك ْم ل‬
‫اق َولَقَ ْد َكانَ ال َّر ُج ُل يُْؤ تَى بِ ِه‬ َ
ِ ‫ق َم ْعلو ُم النِّف‬ُ َّ ‫َأ‬
ٌ ِ‫سيَِّئة َولَقَ ْد َر ْيتُنَا َو َما يَت ََخلفُ َع ْن َها ِإاَّل ُمنَاف‬ ً َ ‫سنَةً َويَ ْرف ُعهُ بِ َها َد َر َجة َويَ ُحط َع ْنهُ بِ َها‬
ُّ ً َ َ ‫َح‬
ِّ‫صف‬ َّ ‫يُ َهادَى بَيْنَ ال َّر ُجلَ ْي ِن َحتَّى يُقَا َم ِفي ال‬
“Siapa yang berkehendak menjumpai Allah besok (hari kiamat) sebagai seorang muslim,
hendaklah dia menjaga shalat wajib yang lima ini, dimanapun dia mendengar panggilan shalat
itu. Karena sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabi kalian sunnah-sunnah
petunjuk, dan sesungguhnya semua shalat di antara sunnah-sunnah petunjuk itu. Kalau
seandainya kalian shalat di rumah-rumah kalian sebagaimana shalatnya orang yang tidak hadir
(shalat jamaah) karena dia berada di rumahnya, berarti kalian telah meninggalkan sunnah Nabi
kalian. Dan sekiranya kalian meninggalkan sunnah-sunnah nabi kalian, niscaya kalian akan
tersesat. Tidaklah seseorang bersuci dengan baik, kemudian dia menuju salah satu masjid yang
ada, melainkan Allah akan menulis kebaikan baginya dari setiap langkah kakinya, dan
dengannya Allah mengangkat derajatnya, dan menghapus kesalahan karenanya. Menurut
pendapat kami (para sahabat), tidaklah seseorang itu tidak hadir shalat jamaah, melainkan dia
seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya. Sungguh dahulu seseorang dari kami harus
dipapah di antara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada.” (HR.
Muslim no. 654)

Penjelasan ringkas:
Shalat berjamaah termasuk dari syiar-syiar Islam yang paling nampak, yang Allah Ta’ala telah
wajibkan kepada segenap lelaki balig dari kalangan kaum muslimin, karena padanya terkandung
manfaat yang sangat besar. Dalil-dalil yang menunjukkan wajibnya mengerjakan shalat secara
berjamaah sangatlah banyak, karenanya yang wajib atas seorang muslim adalah menaruh
perhatian besar mengenai urusan shalat berjamaah dan hendaknya dia bersegera dalam
menunaikannya, sebagai realisasi dari perintah Allah dan Rasul-Nya dan agar dia terhindar dari
penyerupaan kepada orang-orang munafik.
Di antara dalil-dalil yang menunjukkan wajibnya shalat berjamaah adalah:
1.    Perintah Allah Ta’ala dalam surah Al-Baqarah, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat,
dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Imam Al-Kasani berkata dalam Al-Badai’ Ash-Shana’i (1/155), “Allah Ta’ala memerintahkan
ruku’ bersama-sama orang-orang yang ruku’, dan yang demikian itu dengan cara bergabung
dalam ruku’. Maka ini merupakan perintah menegakkan shalat berjama’ah.”

2.    Adapun perintah Nabi -alaihishshalatu wassalam-, maka disebutkan dalam hadits Malik bin
Al-Huwairits dimana beliau bersabda, “Apabila telah datang waktu shalat hendaklah salah
seorang di antara kalian adzan dan hendaklah orang yang paling tua di antara kalian
mengimami kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 628 dan Muslim no. 674)
Maka di sini beliau memerintahkan mereka untuk berjamaah dimana salah seorang di antara
mereka menjadi imam.

3.    Juga perintah beliau kepada orang buta yang terdapat dalam hadits Abu Hurairah di atas.
Dimana dia kesulitan untuk tidak hadir berjamaah, akan tetapi berhubung dia mendengar azan
maka Nabi -alaihishshalatu wassalam- tetap memerintahkannya. Maka bagaimana lagi yang bisa
dengan mudah mendatangi shalat berjamaah???

4.    Dan cukuplah yang menunjukkan wajibnya shalat berjamaah adalah tatkala Allah Ta’ala
menurunkan satu syariat khusus yaitu shalat berjamaah dalam keadaan khauf (takut/perang).
Allah Ta’ala berfirman, “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (shahabatmu) lalu
kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari
mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata”. (QS. An-Nisa`:102)
Al-Imam Ibnul Mundzir -rahimahullah- berkata dalam Al-Ausath (4/135), “Tatkala Allah
memerintahkan shalat berjamaah dalam keadaan takut, maka ini menunjukkan shalat berjamaah
dalam keadaan aman lebih wajib lagi.”
Sekali lagi hukum wajib ini berlaku bagi setiap lelaki yang sudah balig.

Adapun bagi kaum wanita, maka disunnahkan baginya untuk shalat di rumahnya berdasarkan
beberapa hadits yang ada. Hanya saja dibolehkan -bukan disunnahkan- baginya untuk keluar
shalat di masjid dengan beberapa persyaratan yang tersebut dalam hadits-hadits yang shahih.
Insya Allah hukum shalat di masjid bagi wanita akan kami jelaskan pada tempatnya, wallahul
musta’an.

Anda mungkin juga menyukai