Anda di halaman 1dari 7

Membaca Basmalah 11ribu kali?

Naudzubillah, Mereka sudah tidak malu lagi menyiarkan Bid'ah di jalan-jalan.

Banyak kaum muslimin yang masih meremehkan masalah bid’ah. Hal itu bisa jadi karena minimnya
pengetahuan mereka tentang dalil-dalil syar’i. Padahal andaikan mereka mengetahui betapa banyak
hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang membicarakan dan mencela bid’ah, mereka akan
menyadari betapa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sangat sering membahasnya dan sangat mewanti-
wanti umat beliau agar tidak terjerumus pada bid’ah. Jadi, lisan yang mencela bid’ah dan mewanti-wanti
umat dari bid’ah adalah lisan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sendiri.

Hadits 1

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ٌّ‫ث ِفى َأ ْم ِرنَا َهذَا َما ل َي ْ َس ِمن ْ ُه ف َُه َو َرد‬


َ ‫َم ْن َأ ْح َد‬

Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada “
asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)

Hadits 2

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ٌّ‫عل َيْ ِه َأ ْم ُرنَا ف َُه َو َرد‬ َ ‫ع ِم َل‬


َ ‫ع َمال ً ل َي ْ َس‬ َ ‫َم ْن‬

Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” “
(HR. Muslim no. 1718)

Hadits 3

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
َ ‫ح َدث َاتُ َها َوك ُُّل ب ِْد‬
‫عةٍ َضالَل َ ٌة‬ ِ ‫ح َّم ٍد َو َش ُّر اُأل ُم‬
ْ ‫ور ُم‬ َ ‫اب الل َّ ِه َو َخي ْ ُر ال ُْه َدى ُه َدى ُم‬ ِ ‫َأ َّما بَ ْع ُد َفِإنَّ َخي ْ َر ال َْح ِد‬
ُ َ‫يث ِكت‬

Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah “
petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang
diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah
kesesatan” (HR. Muslim no. 867)

Dalam riwayat An Nasa’i,

ِ ‫ َو َش َّر اُأل ُم‬، ‫عل َي ْ ِه َو َسل َّ َم‬


‫ور‬ َ ‫ َوَأ ْح َس َن ال َْه ْد ِي َه ْد ُي ُم‬، ‫اب الل َّ ِه‬
َ ‫ح َّم ٍد َصلَّى الل َّ ُه‬ ِ ‫ ِإ نَّ َأ َص َد َق ال َْح ِد‬، ‫ َو َم ْن ي ُ ْضلِ ْل فَال َها ِد َي ل َُه‬، ‫َم ْن ي َ ْه ِد الل َّ ُه فَال ُم ِض َّل ل َُه‬
ُ َ‫يث ِكت‬
‫ َوك َُّل َضالل َةٍ ِفي الن َِّار‬، ‫عةٍ َضالل َ ٌة‬ َ ‫ َوك َُّل ب ِْد‬، ‫ع ٌة‬ ْ ‫ َوك َُّل ُم‬، ‫ح َدثَاتُ َها‬
َ ‫ح َدثَةٍ ب ِْد‬ ْ ‫ُم‬

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang “
disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar
perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang
diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di
neraka” (HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)

Hadits 4

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ِّ‫يرا ف ََعل َيْك ُْم ب ُِسن َّ ِتى َو ُسن َِّة ال ُْخلَفَا ِء ال َْم ْه ِدي‬
‫ين‬ ً ‫اخ ِتالَفًا ك َ ِث‬
ْ ‫عبْ ًدا َحبَ ِشيًّا َفِإن َُّه َم ْن ي َ ِع ْش ِمنْك ُْم بَ ْع ِدى ف ََسي َ َرى‬ َ ‫اع ِة َوِإ ْن‬َ ‫الط‬ َّ ‫الس ْم ِع َو‬ ِ ‫ُأ‬
َّ ‫وصيك ُْم ِبتَقْ َوى الل َّ ِه َو‬
‫عةٍ َضالَل َ ٌة‬َ ‫ع ٌة َوك َُّل ب ِْد‬
َ ‫ح َدث َةٍ ب ِْد‬ ِ ‫َات اُأل ُم‬
ْ ‫ور َفِإنَّ ك َُّل ُم‬ ِ ‫ح َدث‬ ْ ‫عل َي ْ َها بِالن ََّواجِ ِذ َوِإ يَّاك ُْم َو ُم‬ َ ‫ع ُّضوا‬ َ ‫اش ِد‬
َ ‫ين تَ َم َّسك ُوا ب َِها َو‬ ِ ‫الر‬
َّ

Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada “
pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di
antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib
bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah
diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah
dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah
bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan
shahih”)

Hadits 5

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫عتَ ُه‬
َ ‫عةٍ َحتَّى ي َ َد ْع ب ِْد‬ ِ ‫ع ْن ك ُِّل َص‬
َ ‫اح ِب ب ِْد‬ َ ‫ب الت َّْوبَ َة‬
َ ‫ج‬
َ ‫الله َح‬
َ ‫ِإ َن‬

Sungguh Allah menghalangi taubat dari setiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya” (HR. “
Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib
no. 54)

Hadits 6

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ول ال َ تَ ْد ِرى َما َأ ْح َدثُوا بَ ْع َد َك‬ َ ‫ب َأ ْص‬


ُ ُ‫ يَق‬. ‫حابِى‬ ‫جوا ُدو ِنى َفَأق ُ َأ‬
ِّ ‫ُول ْى َر‬ ْ ‫ت ُألنَا ِول َُه ُم‬
ُ ِ‫اختُل‬ ُ ْ ‫ال ِمنْك ُْم َحتَّى ِإ ذَا َأ ْه َوي‬ َ ‫َأنَا ف ََر ُطك ُْم‬
ٌ ‫ ل َي ُ ْرف ََعنَّ ِإ ل ََّى ِر َج‬، ‫عل َى ال َْح ْو ِض‬

Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di “
antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan
dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu
.(bid’ah) yang mereka ada-adakan sepeninggalmu’ “ (HR. Bukhari no. 6576, 7049)

Dalam riwayat lain dikatakan,

‫حقًا لِ َم ْن بَ َّد َل بَ ْع ِدى‬


ْ ‫حقًا ُس‬ ُ ‫ال ِإ ن ََّك ال َ تَ ْد ِرى َما بَ َّدل ُوا بَ ْع َد َك َفَأق‬
ْ ‫ُول ُس‬ ُ َ‫ فَيُق‬. ‫ِإ ن َُّه ْم ِمنِّى‬

sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sungguh engkau tidak ,)Wahai Rabb(“
tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku”(HR.
.Bukhari no. 7050)

Al’Aini ketika menjelaskan hadits ini beliau berkata: “Hadits-hadits yang menjelaskan orang-orang yang
demikian yaitu yang dikenal oleh Nabi sebagai umatnya namun ada penghalang antara mereka dan
Nabi, dikarenakan yang mereka ada-adakan setelah Nabi wafat. Ini menunjukkan setiap orang mengada-
adakan suatu perkara dalam agama yang tidak diridhai Allah itu tidak termasuk jama’ah kaum muslimin.
Seluruh ahlul bid’ah itu adalah orang-orang yang gemar mengganti (ajaran agama) dan mengada-ada,
juga orang-orang zhalim dan ahli maksiat, mereka bertentangan dengan al haq. Orang-orang yang
melakukan itu semua yaitu mengganti (ajaran agama) dan mengada-ada apa yang tidak ada ajarannya
dalam Islam termasuk dalam bahasan hadits ini” (Umdatul Qari, 6/10)

Hadits 7

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ ك َيْ َف بِي ِإ ذَا‬، ‫ول الل َّ ِه‬ َ ‫ ق‬، ” ‫ع ْن َم َوا ِقي ِت َها‬
َ ‫ يَا َر ُس‬: ‫َال ابْ ُن َم ْس ُعو ٍد‬ َ ‫الصل َا َة‬
َّ ‫ون‬ َ ‫ َويَُؤ ِّخ ُر‬، ‫ع ًة‬ َ ‫ح ِدث‬
َ ‫ُون ب ِْد‬ ْ ُ ‫ َوي‬، ‫السن َّ َة‬
ُّ ‫ُئون‬ ٌ ‫ان َُّه َسيَلِي َأ ْم َرك ُْم ِم ْن بَ ْع ِدي ِر َج‬
َ ‫ال ي ُ ْط ِف‬
‫ات‬ َ ‫ قَال ََها ثَل‬، ” ‫ع َصى الل َّ َه‬
ٍ ‫َاث َم َّر‬ َ ‫اع ٌة لِ َم ْن‬ َ ‫ ” ل َي ْ َس يَا ابْ َن ُأ ِّم‬: ‫َال‬
َ ‫عبْ ٍد َط‬ َ ‫َأ ْد َركْتُ ُه ْم ؟ ق‬

Sungguh diantara perkara yang akan datang pada kalian sepeninggalku nanti, yaitu akan ada orang “
(pemimpin) yang mematikan sunnah dan membuat bid’ah. Mereka juga mengakhirkan shalat dari waktu
sebenarnya’. Ibnu Mas’ud lalu bertanya: ‘apa yang mesti kami perbuat jika kami menemui mereka?’.
Nabi bersabda: ‘Wahai anak Adam, tidak ada ketaatan pada orang yang bermaksiat pada Allah'”. Beliau
mengatakannya 3 kali. (HR. Ahmad no.3659, Ibnu Majah no.2860. Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah
Ahadits Shahihah, 2864)

Hadits 8

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫ع ِم َل ب َِها ِم ْن غَي ْ ِر َأ ْن يَن ْ ُق َص ِم ْن ُأ ُج‬


َ ‫ َو َم ِن ابْتَ َد َع ب ِْد‬، ‫ور ِه ْم َشيًْئا‬
‫ع َة َضل َال َةٍ ل َا‬ َ ‫ت بَ ْع ِدي َفِإنَّ ل َُه ِم َن الَْأ ْج ِر ِمث َْل َم ْن‬ْ َ‫ِإ ن َُّه َم ْن َأ ْحيَا ُسن َّ ًة ِم ْن ُسن َّ ِتي ق َْد ُأ ِميت‬
‫َأ‬
‫ع ِم َل ب َِها ل َا يَنْقُ ُص َذلِ َك ِم ْن ْو َز ِار الن َِّاس َشيًْئا‬ َ ‫عل َي ْ ِه ِمث ُْل آث َا ِم َم ْن‬ َ ‫اها الل َّ َه َو َر ُسول َُه ك‬
َ ‫َان‬ َ ‫يَ ْر َض‬
Barangsiapa yang sepeninggalku menghidupkan sebuah sunnah yang aku ajarkan, maka ia akan “
mendapatkan pahala semisal dengan pahala orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala
mereka sedikitpun. Barangsiapa yang membuat sebuah bid’ah dhalalah yang tidak diridhai oleh Allah
dan Rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan dosa semisal dengan dosa orang-orang yang melakukannya
tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” (HR. Tirmidzi no.2677, ia berkata: “Hadits ini hasan”)

Hadits 9

Hadits dari Hudzaifah Ibnul Yaman, ia berkata:

‫خير ؟ قال‬
ٌ ‫الشر‬
ِّ ‫ هل من ورا ِء ذلك‬: ‫قلت‬ ُ ) ‫الخير ش ٌّر ؟ قال ( نعم‬
ِ ‫ فهل من ورا ِء هذا‬. ‫ فنحن فيه‬. ‫بخير‬
ٍ ‫الله‬
ُ ‫ فجاء‬. ‫بشر‬ ِ ‫رسول‬
ٌ ‫الله ! إنا كنا‬ َ ‫يا‬
‫ وسيقوم‬. ‫بسن َّتي‬ُ ‫ وال يستن ُّون‬، ‫بهداي‬
َ ‫ كيف ؟ قال ( يكون بعدي أئم ٌة ال يهتدون‬: ‫قلت‬ ُ ) ‫الخير شرٌّ ؟ قال ( نعم‬
ِ ‫ فهل من ورا ِء ذلك‬: ‫قلت‬ ُ ) ‫( نعم‬
‫ وإن‬. ‫لألمير‬
ِ ‫تسمع وتطيع‬
ُ ( ‫قال‬ ‫؟‬ ‫ُذلك‬ ‫أدركت‬ ‫إن‬ ! ِ
‫الله‬ ‫رسول‬
َ ‫يا‬ ‫؟‬ ‫أصنع‬
ُ ‫كيف‬ : ‫قلت‬
ُ ‫قال‬ ) ‫إنس‬
ٍ ‫ثمان‬
ِ ‫ج‬ُ ‫في‬ ‫الشياطين‬
ِ ‫قلوب‬
ُ ‫هم‬ُ ‫رجال‬
‫قلوب‬ ٌ ‫فيهم‬
) ‫وأطع‬
ْ ‫فاسمع‬
ْ . ‫ وأخذ مال َك‬. ‫ظهرك‬
َ ‫َض َرب‬

Wahai Rasulullah, dulu kami orang biasa. Lalu Allah mendatangkan kami kebaikan (berupa Islam), dan “
kami sekarang berada dalam keislaman. Apakah setelah semua ini akan datang kejelekan? Nabi
bersabda: ‘Ya’. Apakah setelah itu akan datang kebaikan? Nabi bersabda: ‘Ya’. Apakah setelah itu akan
datang kejelekan? Nabi bersabda: ‘Ya’. Aku bertanya: ‘Apa itu?’. Nabi bersabda: ‘akan datang para
pemimpin yang tidak berpegang pada petunjukku dan tidak berpegang pada sunnahku. Akan hidup
diantara mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan namun berjasad manusia’. Aku bertanya:
‘Apa yang mesti kami perbuat wahai Rasulullah jika mendapati mereka?’. Nabi bersabda: ‘Tetaplah
mendengar dan taat kepada penguasa, walau mereka memukul punggungmu atau mengambil hartamu,
tetaplah mendengar dan taat’” (HR. Muslim no.1847)

Tidak berpegang pada sunnah Nabi dalam beragama artinya ia berpegang pada sunnah-sunnah yang
berasal dari selain Allah dan Rasul-Nya, yang merupakan kebid’ahan.

Hadits 10

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َأ َّو ُل َم ْن ي ُ َغيِّ ُر ُسن َّ ِتي َر ُج ٌل ِم ْن بَ ِني ُأ َمي َّ َة‬


Orang yang akan pertama kali mengubah-ubah sunnahku berasal dari Bani Umayyah” (HR. Ibnu Abi “
Ashim dalam Al Awa’il, no.61, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 1749)

Dalam hadits ini Nabi mengabarkan bahwa akan ada orang yang mengubah-ubah sunnah beliau. Sunnah
Nabi yang diubah-ubah ini adalah kebid’ahan.

Hadits 11

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ُّ ‫ َفل َ َّما ُأ ْخب ُِروا كََأن َُّه ْم تَ َقال‬، ‫عل َي ْ ِه َو َسل َّ َم‬
: ‫ َف َقال ُوا‬، ‫وها‬ َ ‫اد ِة النَّب ِِّي َصلَّى الل َّ ُه‬َ َ‫ع ْن ِعب‬ َ ‫عل َي ْ ِه َو َسل َّ َم ي َ ْسَأل‬
َ ‫ُون‬ َ ‫اج النَّب ِِّي َصلَّى الل َّ ُه‬ ِ ‫وت َأ ْز َو‬ ِ ُ ‫اء ثَل َاث َ ُة َر ْه ٍط ِإ ل َى بُي‬
َ ‫َج‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ نَا ُصو ُم‬: ‫آخ ُر‬ َ ‫َال‬ ‫َأ‬ َّ ‫ُأ‬ ‫َأ‬
َ ‫ َوق‬، ‫ َفِإنِّي َصلِّي اللي ْ َل بَ ًدا‬، ‫ َّما نَا‬: ‫َال َح ُد ُه ْم‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ‫غ ِف َر ل َُه َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذنْب ِِه َو َما تَ خ ََّر ؟ ق‬ َّ
ُ ‫عل َي ْ ِه َو َسل َم ق َْد‬ َّ َّ
َ ‫ح ُن ِم َن النَّب ِِّي َصلى الل ُه‬ ْ َ ‫َوَأيْ َن ن‬
‫ َأ َما‬، ‫ين ُقلْتُ ْم كَذَا َوكَذَا‬ َ ‫ ” َأنْتُ ُم ال َّ ِذ‬: ‫ َف َق َال‬، ‫عل َي ْ ِه َو َسل َّ َم ِإ ل َي ْ ِه ْم‬
َ ‫ول الل َّ ِه َصلَّى الل َّ ُه‬ ُ ‫اء َر ُس‬
َ ‫َج‬ َ ‫ ف‬، ‫اء َفل َا َأتَ َز َّو ُج َأبَ ًدا‬
َ ‫عتَ ِز ُل النِّ َس‬ْ ‫ َأنَا َأ‬: ‫آخ ُر‬ َ ‫َال‬ َ ‫ َوق‬، ‫ال َّد ْه َر َول َا ُأف ِْط ُر‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ُأ‬ ‫ُأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ع ْن ُسن َّ ِتي َفل َي ْ َس ِمنِّي‬ َ ‫ب‬ َ ‫ ف ََم ْن َر ِغ‬، ‫اء‬ َ ‫ َو تَ َز َّو ُج النِّ َس‬، ‫ َو َصلِّي َو ْرق ُُد‬، ‫َوالل َّ ِه ِإ نِّي ل َ ْخ َشاك ُْم ِلل ِه َو تْقَاك ُْم ل َُه ل َ ِكنِّي ُصو ُم َو ف ِْط ُر‬
َّ

Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan bertanya tentang “
ibadah Nabi shallallahu’alaihi wasallam. ٍSetelah diberitakan kepada mereka, sepertinya mereka merasa
hal itu masih sedikit bagi mereka. Mereka berkata, “Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang
akan datang?” Salah seorang dari mereka berkata, “Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya”
(tanpa tidur). Kemudian yang lain berkata, “Kalau aku, sungguh aku akan berpuasa Dahr (setahun
penuh) dan aku tidak akan berbuka”. Dan yang lain lagi berkata, “Aku akan menjauhi wanita dan tidak
akan menikah selama-lamanya”. Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam kepada
mereka seraya bertanya: “Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang
paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka,
aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari
golonganku” (HR. Bukhari no.5063)

Dalam hadits di atas, ketiga orang tersebut berniat melakukan kebid’ahan, karena ketiganya tidak
pernah diajarkan oleh Nabi. Yaitu puasa setahun penuh, shalat semalam suntuk setiap hari, kedua hal ini
adalah bentuk ibadah yang bid’ah. Dan berkeyakinan bahwa dengan tidak menikah selamanya itu bisa
mendatangkan pahala dan keutamaan adalah keyakinan yang bid’ah. Oleh karena itu Nabi bersabda
“Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku“.
Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang membicarakan dan mencela bid’ah, namun apa yang kami
nukilkan di atas sudah cukup mewakili betapa bahaya dan betapa pentingnya kita untuk waspada dari
bid’ah.

Wallahu’alam.

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslim.Or.Id

Anda mungkin juga menyukai