- Aya kterangn imam bukhori meriwayatkan secara ta’lik (perlu waktu panjang)
Bolehkah orang yang tidak punya wudhu melakukan adzan? Krn sdh masuk waktu, jika wudhu
dulu, takutnya telat. Trim’s
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Derajat Hadis
Hadis ini diriwayatkan Turmudzi no. 200 secara marfu, dari al-Walid bin Muslim, dari
Muawiyah as-Shadafi, dari az-Zuhri, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Walid bin Muslim termasuk perawi mudallis dengan tadlis taswiyah. Sementara sanad
hadis ini mu’an’an.
Muawiyah bin Yahya as-Shadafi adalah perawi yang dhaif. Dinilai dhaif oleh Ibnu
Ma’in, dan Abu Zur’ah.
Az-Zuhri dari Abu Hurairah terputus. Karena az-Zuhri tidak pernah mendengar dari Abu
Hurairah. Sehingga statusnya munqati’.
Dalam riwayat Baihaqi, terdapat keterangan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau
mengatakan,
Hadis ini juga dari jalur az-Zuhri dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dan jalur ini munqathi’
(terputus).
Kesimpulan, hadis di atas adalah hadis dhaif yang tidak bisa dijadikan dalil.
Kedua, Mengingat hadis ini statusnya dhaif, maka tidak bisa dijadikan dalil larangan
mengumandangkan adzan bagi orang yang tidak memiliki wudhu. Karena itulah, ulama sepakat,
bahwa bukan termasuk syarat sahnya adzan, orang yang mengumandangkan adzan harus suci
dari hadats kecil. Sehingga orang yang tidak memiliki wudhu karena hadats kecil, status
adzannya sah. Sebagaimana keterangan al-Wazir Ibnu Hubairoh (al-Ifshoh ‘an Ma’ani as-Shihah,
1/68).
Selain keterangan ijma’ di atas, diantara dalil lain yang menjelaskan bolehnya adzan tanpa
memiliki wudhu adalah hadis bolehnya berdzikir dalam keadaan berhadats.
Dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan,
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْذ ُك ُر هللاَ َعلَى ُكلِّ َأحْ يَانِ ِه
َ َكانَ النَّبِ ُّي
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa berdzikir mengingat Allah dalam setiap keadaan
beliau. (HR. Muslim 373).
Dan adzan isinya adalah zikir kepada Allah sebagai tanda panggilan shalat.
Ketiga, ulama sepakat bahwa dianjurkan agar ketika mengumandangkan adzan, seseorang dalam
keadaan suci dari hadats besar maupun kecil. Meskipun ini bukan syarat sah adzan. Karena
adzan termasuk dzikir, dan kita dianjurkan untuk mengagungkan Allah dalam keadaan sudah
bersuci.
ِ َوَأنَا لِِإل قَا َم ِة ُمحْ ِدثًا َأ ْك َرهُ ِمنِّي لَِأْل َذ،َوَأنَا لَِأْل َذا ِن ُجنُبًا َأ ْك َرهُ ِمنِّي لَِأْل َذا ِن ُمحْ ِدثًا
ان ُمحْ ِدثًا
Bagi saya, orang yang adzan dalam kondisi junub, lebih aku benci dibandingkan orang yang
adzan dalam kondisi berhadats kecil. Bagi saya, orang yang iqamah dalam kondisi berhadats
kecil, lebih aku benci dibandingkan orang yang adzan dalam kondisi berhadats kecil. (Syarh as-
Sunah, al-Baghawi, 2/266)