Anda di halaman 1dari 8

َ ‫ِين آ َم ُنوا ارْ َكعُوا َواسْ ُج ُدوا َواعْ ُب ُدوا َر َّب ُك ْم َوا ْف َعلُوا ْال َخي َْر َل َعلَّ

ُك ْم ُت ْفلِح‬
﴾٧٧﴿ ‫ُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
‫{س} َو َجا ِه ُدوا فِي هَّللا ِ َح َّق ِج َها ِد ِه‬
Ibdah terdiri tina cangkang jg eusin, tina eusi ngandung vitamin tina cangkang ngandung
paleuleuwih
TARGET IBADAH SHOLAT DAN YANG LAINNYA

GERAKAN SOLAT DALAM KONSEP SAINS DAN ISLAM


 
Berdiri tegak menghadap kiblatMenghadapkan jiwa raga kepada satu Dzat Yang Maha Esa
dan MahaSegalanya.
a. Mengangkat tangan saat takbirLambang penyerahan diri secara total kepada Allah
SWT.
b. RukuLambang hormat dan mengagungkan Dzat Yang Maha Kuasa
sertamengingatkan kelemahan dan ketidakberdayaan diri kita.
c. SujudLambang ketundukan dan kepasrahan secara total kepada AllahSWT.Karenanya
diharamkan sujud kecuali kepada-Nya.
d. Pengulangan sujud dua kaliSujud pertama mengingatkan asal-usul manusia yang
diciptakan daritanah, dan sujud kedua mengingatkan akhir perjalanan hidup
manusia(cepat atau lambat) pasti kembali ke dalam tanah.
٥٥﴿ ‫﴾ ِم ْنهَا خَ لَ ْقنَا ُك ْم َوفِيهَا نُ ِعي ُد ُك ْم َو ِم ْنهَا نُ ْخ ِر ُج ُك ْم تَا َرةً ُأ ْخ َرى‬
“Dari tanah kamu sekalian Kami ciptakan, ke dalam tanah Kami kembalikan, dan dari
dalam tanah pula Kami keluarkan lagi kamusekalian.” (Q.S. 20:55).
e. Berulang-ulang sujudMelambangkan penampilan 100% berbeda dengan syetan yang
menolak sujud meskipun hanya 1 kali.“Sesungguhnya seorang hamba itu sujud
dihadapan Tuhannya syetan akan segera menyingkir sambil menangis.” (al-Hadits)
f. Menoleh ke kanan dan ke kiri dengan ucapan salam.Lambang ikrar di hadapan Allah setelah
beraudiensi dengan-Nya, bahwakemanapun pergi harus senantiasa menebar salam
(kedamaian), rahmat(kasih sayang), dan barakah (tambahan kebaikan) untuk siapapun
danbahkan untuk apapun, sesuai dengan misi Rasulullah saw.“Dan Kami utus engkau
hanya semata-mata untuk menebar rahmat untuk alamsemesta.” (Q.S. 921:107).

Manfaat Gerakan Sholat Dalam Kesehatan.(Riyadhoh Ruhani)


1.Berdiri lurus Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awaldari sebuah
latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.
2.TakbirTakbir merupakan latihan awal pernapasan, Paru-paru adalah alatpernapasan, Paru
kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun daritulang iga yang melengkung dan tulang
belakang yang mencembung.Susunan
3.Ruku
Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening keleher oleh karena sejajarnya
letak bahu dengan leher.
Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’
berartimencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan
kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang akan
mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanankandung kemih oleh tulang belakang dan tulang
kemaluan akanmelancarkan kemih.
4.SujudSujud Mencegah Wasir, mengalirkan getah bening dari tungkai perut dan dada ke
leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangansejajar dengan bahu ataupun telinga,
memompa getah bening ketiak keleher. Selain itu, Tak heran kalau ada di sebagian sahabat
Rasul menceritakan bahwaRasulullah sering lama dalam bersujud.
5. Duduk antara dua sujud Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar
keringatkarena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegahterjadinya
pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan
memenuhi seluruh telapak kaki mulaidari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal
kaki mengembang.
 
6.SalamGerakan salam yang merupakan penutup sholat, denganmemalingkan wajah ke kanan dan ke
kiri bermanfaat untuk menjagakelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat
aliran getahbening di leher ke jantung.
terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang di antarakamu dan dia mandi di
dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih
terdapat kotoran pada badannya?”. Para sahabat menjawab : “Sudah pasti tidak terdapat
sedikit pun kotoran pada badannya”. Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaan sholat
lima waktu. Allah menghapus segala kesalahan mereka”. (H.R Abu Hurairah r.a).
‫واعبدو ربكم‬
Ibadah ghoer mah doh ngalengkapan
Sholat: 5x5=25 menit
Zakat 2,shaum 30 tina 360

﴾٧٧﴿ ‫ُون‬ َ ‫َوا ْف َعلُوا ْال َخي َْر َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬


‫{س} َو َجا ِه ُدوا فِي هَّللا ِ َح َّق ِج َها ِد ِه‬
Jihad secara khusus + jeung Umum
Jihad khusus keur lalaki +jihad keur awewe
:Jihad umum

Perbedaan ibadah kaum laki-laki dan wanita:

a. ibadah

1. Juma’ahan
2. Haid
3. Memberitahukan imam nu poho
4. Barisan shalat
5. Masjid alus keur lalaki

b. Mu’amalah

1. Jilbab
2. Lalki boleh beristri lebih dari 1
3. Jihadna
Bagimanakah kedudukan wanita dalam jihad?

Jihad Umum

Jihad Khusus

Suatu hari, saat Rasulullah sedang bersantai, Ali bin Abi Thalib, Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah,
‘Utsman bin Affan, Abu Bakar, dan Abdurrahman bin ‘Auf datang menghampiri beliau.
Ketika melihat mereka berkumpul di depannya, beliau tersenyum seraya bersabda, “Apakah
kalian datang menghadapku untuk menanyakan sesuatu? Aku akan memberi tahu kalian
sesuatu jika kalian mau. Tapi, jika kalian ingin bertanya, silakan bertanya.”

A. Jika kalian bertanya tentang jihad yang kecil, sesungguhnya itu adalah haji dan
umrah.

-. Dalam Shahih al-Bukhari, bab “Jihadnya Perempuan”, disebutkan sebuah riwayat


dari Aisyah seraya berkata,

ِ ‫ْجه‬
ِ َ ‫اد َف َق‬ ِ ِ
‫ْحج‬
َ ‫ال ج َها ُد ُك َّن ال‬ َ ِ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم في ال‬
َ ‫ت النَّبِ َّي‬
ُ ْ‫استَْأذَن‬
ْ
“Aku meminta izin kepada Nabi SAW untuk berjihad.” Beliau lalu bersabda, “Jihad
kalian adalah pergi haji.” Dalam kitab yang sama disebutkan sebuah riwayat dari
Aisyah, “Rasulullah pernah ditanya oleh para istrinya tentang jihad.” Beliau lalu
bersabda, “Jihad itu adalah pergi haji.”

-‫عليهن جهاد ال قتال فيه الحج والعمرة‬


Diriwayatkan dari Aisyah ra., Ummu Al Mu’minin : aku berkata, “ ya Rasulullah ! menurut
pertimbangan kami , jihad adalah perbuatan yang utama. Haruskah kami ikut berjihad?”. Nabi
Muhammad Saw bersabda :“jangan ! Jihad terbaik (untuk kaum perempuan) adalah haji mabrur”.
(HR. Bukhari)

B. TAAT KA SALAKI

Jika kalian bertanya tentang jihadnya perempuan, sesungguhnya itu adalah melayani
suami dengan baik. /

Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Ath-Thabrani, pada suatu hari seorang wanita bernama
Zainab yang bergelar Khatibatin-nisa’ (wanita yang pintar berpidato) datang menemui
Rasulullah SAW lalu berkata: “Aku telah diutus oleh kaum wanita kepada engkau. Jihad
yang diwajibkan oleh Allah ke atas kaum lelaki itu, jika mereka luka parah, mereka mendapat
pahala. Dan jika mereka gugur pula, mereka hidup disisi Tuhan mereka dengan mendapat
rezeki. Manakala kami kaum wanita, sering membantu mereka. Maka apakah pula balasan
kami untuk semua itu?”

Bersabda Rasulullah SAW:


"Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui daripada kaum wanita, bahawasanya taat
kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada
jalan Allah, tetapi adalah sangat sedikit sekali daripada golongan kamu yang dapat
melakukan demikian."

Pada ketika yang lain, Rasulullah SAW pernah ditanya: “Wahai Rasulullah, perempuan
manakah yang baik?”

Baginda menjawab: “Perempuan yang menggembirakan suaminya apabila sisuami


memandangnya, mentaati suami apabila diperintah dan tidak menyalahi suaminya baik
mengenai diri peribadinya, harta kekayaannya atau dengan apa yang dibenci oleh suaminya.”

C. NGAJAG KAHORMATAN SUAMI


Khathib al Syarbaini dalam tafsirnya al Siraj al Munir menambahkan amalan lain yang bisa
dilakukan. ''Laki-laki mendapat pahala karena jihad (perang) dan perempuan memperoleh
pahala dari usahanya berupa menjaga kehormatannya,'' ungkapnya.

.Bukhari, Muslim, dan Malik


Salah satu penjelasannya tercantum dalam hadits riwayat Bukhari

ُ ‫ُأ ِري‬
َ ƒ‫العش‬ ‫قيل َأيَ ْكفُرْ َن باهللِ قال يَ ْكفُرْ َن‬ ‫ْت النا َر فإذا أكث ُر أهلِها النسا ُء يَ ْكفُرْ َن‬
‫ير‬ƒ
ْ
‫الت ما‬ƒ‫ق‬ ‫يًئا‬ƒƒ‫رأت منك ش‬ْ ‫دهر ثم‬ƒ
َ ƒ‫داهن ال‬ƒƒ‫نت إلى إح‬ƒƒ‫إن أحس‬ ْ ‫اإلحسان‬
َ ‫ويكفرن‬
ُّ ‫منك خيرًا‬
‫قط‬ َ ‫رأيت‬ ُ

Aku diperlihatkan tentang neraka, saat itu kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita yang “
kufur." Sahabat bertanya : "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Rasulullah menjawab : "Mereka
kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Jika engkau berbuat
baik kepada salah seorang diantara mereka selama kurun waktu yang panjang kemudian dia melihat
sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : Aku tidak pernah melihat
sedikit pun kebaikan pada dirimu."” (HR. Bukhari)

Pada suatu saat , Sayyidina Ali KW datang kepada Nabi SAW bersama Fatimah.Tiba-tiba mereka
:, menjumpai Beliau sedang menangis tersedu-sedu.Ali pun bertanya kepada Beliau
".Ayah dan Ibuku menjadi tebusanmu , wahai Rasulullah "
Maksudnya , kesusahan dan tangisanmu akan saya tebus dengan Bapak dan Ibu saya , karena saya {
.}sangat mencintaimu
"?Apa yang menjadikan engkau menangis "

: Rasulullah SAW kemudian menjawab


Wahai Ali , ketika diriku diisra'kan { diperjalankan } ke langit , aku melihat para wanita dari umatku "
disiksa di neraka jahanam dengan berbagai macam siksaan.Maka saya menangis karena melihat
".beratnya siksaan mereka

: Lalu Beliau menjelaskan detail-detail siksaan itu sebagai berikut


Aku melihat seorang wanita yang digantung dengan rambutnya dan otaknya mendidih .1
Aku melihat seorang wanita yang digantung dengan lidahnya , lalu air mendidih yang sangat panas .2
dituangkan ditenggorokannya
Aku melihat wanita yang kedua kakinya hingga puting susunya dan kedua tangannya diikatkan .3
pada ubun-ubunnya , lalu Alloh SWT menguasakan padanya ular-ular dan kalajengking unuk
menyiksanya
Aku melihat wanita yang digantung dengan puting susunya .4
Aku melihat wanita dimana kepalanya seperti kepala babi dan tubuhnya seperti keledai , dan ia .5
dihadapkan pada beribu-ribu siksaan
Aku melihat seorang wanita dengan bentuk rupa anjing , sedangkan api masuk dari mulutnya dan .6
.keluar dari duburnya , lalu para malaikat memukuli kepalanya dengan palu dari api

: Lalu Fatimah RA.ha berdiri seraya berkata


Wahai Ayah tercinta , apakah yang pernah diperbuat wanita-wanita itu hingga mereka mengalami "
"? siksaan seperti itu

: Dan Rasulullah SAW pun bersabda

‫يا بين اما املعلقة بشعرها فإهّن ا ال تغطّى شعرها من الرجال‬


‫فراش زوجها‬
َ ‫وأما املعلقة بلساهنا كانت تؤذي‬ ّ
‫وأما الىت ُش َّد رجاهلا إىل ثديها و يداها غلى ناشيتها و سلّط الله عليها احليات‬ّ
‫ فإهنا كانت ال تغتسلوا من اجلنابة واحليض وتستهزء بالصالة‬.‫واألقاريب‬
‫واما الىت رأسها رأس حنزير وبدهنا بدن محار فإهنا كانت منّامةً ك ّذابة‬
‫وأم ا الىت على صورة الكلب والنار تدخل من فيها وخترج من دبرها فإهنا كانت‬ ّ
‫حسدة‬ ّ ً‫منّانة‬
‫ويابين الويل إمرأة تعصى زوجها‬
: Artinya
Wahai putriku , adapun wanita yang digantung dengan rambutnya , karena ia tidak mau menutupi "
rambutnya dari lelaki lain. Sedangkan wanita yang digantung dengan lidahnya adalah wanita yang
menggunakan lisan untuk menyakiti hati suaminya.Maka pembalasan itu setimpal dengan
perbuatannya.Adapun wanita yang digantung dengan puting susunya adalah wanita yang mengajak
tidur lelaki lain di tempat tidur suaminya.Lalu wanita yang kedua kakinya diikat hingga puting
susunya dan tangannya sampai ubun-ubunnya lalu digerogoti ular-ular dan kalajengking adalah
wanita yang tidak janabat , tidak mau mandi haid , dan mengabaikan sholat.Sedangkan wanita yang
berkepala babi dan bertubuh keledai adalah wanita yang suka mengadu domba dan tukang dusta.
Sedangkan wanita yang rupanya berbentuk seperti anjing dimana api masuk dari mulutnya dan
.keluar dari duburnya adalah wanita yang mengungkit-ungkit pemberian dan pendengki
".Wahai putriku , kecelakaan besarlah bagi wanita yang durhaka terhadap suaminya
} Terjemah 'Uqudulijain , Hal 73-75 {

MENGENAL PENGERTIAN NUSUZ

‫ معصية الزوج فيما فرض هللا عليها من طاعته‬:‫النشوز‬


========
Nusuz ialah perbuatan durhaka yang dilakukan istri kepada suami pada sesuatu yang diwajibkan oleh
Allah kepaa si istri untuk taat dan patuh suami.

Pustaka : Ihya Ulumuddin Al-Imam Ghozali

Nusyuz secara kebahasaan diartikan “tempat yang tinggi”, yaitu sikap ketidakpatuhan yang muncul
dari isteri ataupun suami. Dalam kitab Lisanul Arab – Ibnu Manzur (630 H) mendefenisikan nusyuz
adalah “rasa kebencian salah satu pihak (suami atau isteri) terhadap pasangannya”. Sedangkan Fikih
Islam Waadillatuhu – Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaily – guru besar Fikih dan Usul Fikih Universitas
Damaskus – Siria, mengartikan nusyuz adalah “ketidakpatuhan salah satu pasangan terhadap apa
yang seharusnya dipatuhi dan/atau rasa benci terhadap pasangannya”. Dengan kata lain, nusyuz
berarti tidak taatnya suami/isteri kepada aturan-aturan yang telah diikat oleh perjanjian yang telah
terjalin dengan sebab ikatan perkawinan, tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara’

Nusyuz bisa terjadi dari pihak isteri, sebagai dasar hukumnya adalah firman Allah Swt:

َ‫ضا ِج ِع َواضْ ِربُوهُ َّن فَِإ ْن َأطَ ْعنَ ُك ْم فَال‬


َ ‫َوالالَّتِي تَ َخافُونَ نُ ُشوزَ هُ َّن فَ ِعظُوهُ َّن َوا ْه ُجرُوهُ َّن فِي ْال َم‬
ْ ‫تَ ْب ُغ‬
34:‫وا َعلَ ْي ِه َّن َسبِيالً ِإ َّن هّللا َ َكانَ َعلِيّا ً َكبِيراً (النساء‬

Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah
mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka dan jika mereka mentaatimu maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya, sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar
(QS. an-Nisa’: 34

Nusyuz dapat terjadi dalam bentuk perkataan dan tindakan. Nusyuz perkataan dapat terjadi
jika seorang isteri tidak berbicara sopan kepada suaminya, seperti memaki-maki suaminya,
atau menjawab secara tidak sopan terhadap pembicaraan suaminya yang bersikap santun
kepadanya. Sedangkan nusyuz dalam perkataan bagi pihak suami kepada isterinya adalah
menghina isterinya, atau membentak-bentak isterinya yang telah menjalankan tugasnya
sebagai isteri.
            Adapun nusyuz dalam bentuk perbuatan, dari pihak isteri misalnya tidak mau pindah
ke rumah yang telah disediakan oleh suaminya, tidak mau melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh suaminya dalam batas-batas tertentu sebagai tugas seorang isteri, keluar
rumah tanpa izin suami, tidak mau melayani suaminya sedangkan dia tidak dalam keadaan
uzur atau sakit. Sedangkan nusyuz dari pihak suami adalah mengabaikan hak-hak isterinya
atas dirinya, seperti, tidak memberikan nafkah lahir batin pada isteri atau berfoya-foya
dengan perempuan lain, atau menganggap sepi atau rendah terhadap isterinya.

            Jika seorang isteri mengalami perlakuan nusyuz dari suaminya, maka isteri dapat
melakukan dua hal, yakni: Pertama, bersabar terhadap perlakuan suaminya, karena dengan
sikap sabar akan dapat menimbulkan kesadaran pada suaminya, jika membalas dengan
perlakuan yang sama, maka kedua-duanya akan terjebak kepada nusyuz, dan pada gilirannya
akan membawa kepada syiqaq dan syiqaq akan membawa kepada perseteruan yang
berkepanjangan. Kedua, isteri dapat melakukan khulu’, yaitu kesediaan untuk membayar
uang iwad (uang pengganti) agar suami bersedia untuk menceraikannya.

َ‫ضا ِج ِع َواضْ ِربُوهُ َّن فَِإ ْن َأطَ ْعنَ ُك ْم فَال‬


َ ‫َوالالَّتِي تَ َخافُونَ نُ ُشوزَ هُ َّن فَ ِعظُوهُ َّن َوا ْه ُجرُوهُ َّن فِي ْال َم‬
ْ ‫تَ ْب ُغ‬
34:‫وا َعلَ ْي ِه َّن َسبِيالً ِإ َّن هّللا َ َكانَ َعلِيّا ً َكبِيراً (النساء‬

Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah
mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka dan jika mereka mentaatimu maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya, sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar
(QS. an-Nisa’: 34

Sebaliknya, jika suami mengalami perlakuan nusyuz dari pihak isterinya, maka suami dapat
melakukan empat hal, yakni: Pertama, memberikan nasehat kepada isteri agar bertaqwa
kepada Allah Swt, dan nasehat diawali mengintrospeksi dirinya sendiri karena boleh jadi
sikap nusyuz isteri timbul akibat sikap suami sendiri. Kedua, berpisah ranjang dan tidak
saling tegur sapa (sebagai lanjutan dari tahapan pertama jika tidak berhasil di nasehati) dan
tidak lebih dari tiga hari, berdasarkan Sabda Nabi Saw: Tidak halal bagi seorang muslim
untuk tidka bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari tiga malam ((HR. Abu
Daud dan Nasai).

            Ketiga, memukulnya dengan tidak sampai mencederai, tidak boleh memukul wajah
dan perut, dan dengan alat yang tidak membahayakan. Nabi Saw bersabda: Tidak dibenarkan
salah seorang kamu memukul dengan pemukul yang lebih dari sepuluh helai lidi, terkecuali
untuk melakukan hal-hal yang ditetapkan (hudud) Allah (HR. al-Bukhari Muslim). Keempat,
adalah tahap yang diberikan untuk menyelesaikan syiqaq, yaitu mencari juru damai, hingga
sampai ke pengadilan untuk melakukan perceraian.

Kriteria Nusyuz
Saleh bin Ganim al-Saldani (2004 : 27-28), menjelaskan secara rinci mengenai kriteria tindakan istri
yang termasuk ke dalam perbuatan nusyuzmenurut para ulama mazhab, yaitu sebagai berikut:
1.Menurut ulama Hanafi: Apabila seorang istri (perempuan) keluar dari rumah
suami tanpa izin suaminya dan dia tidak mau melayani suaminya tanpa alasan
yang benar.
2.Menurut ulama Maliki: seorang istri dikatakan nusyuzapabila ia tidak taat
terhadap suaminya dan ia menolak untuk digauli, serta mendatangi suatu tempat
yang dia tahu hal itu tidak diizinkan oleh suaminya, dan ia mengabaikan kewajibannya terhadap Allah
SWT, seperti tidak mandi janabah,dan tidakmelaksanakan puasa di bulan Ramadhan.
3.Menurut ulama Syafi’i, seorang stri dikatakan nusyuz apabila istri tersebut tidak mematuhi suaminya
dan tidak menjalankan ketentuan-ketentuan agama yang berkaitan dengan hak- hak suaminya serta
tidak menunaikan kewajiban agama lainnya.
4.Sedangkan menurut ulama Hanbali, seorang istri dikatakan
nusyuzapabila istri melakukan tindakan yang tidak memberikan hak-hak suami yang wajib
diterimanya karena pernikahan

            akibat nusyuz isteri terhadap suaminya adalah gugur kewajiban suami memberi
nafkah kepada isteri nusyuz selama dalam nusyuznya, dan apabila suaminya meninggal dunia,
isteri tidak mendapat warisan, terkecuali harta pembawaan sebelum terjadi akad nikah.

2)      TANDA-TANDA ISTERI NUSYUZ


Di bawah ini dinyatakan beberapa gambaran yang menandakan seorang isteri itu nusyuz :
1. Suami telah menyediakan rumah kediaman yang sesuai dengan keadaan suami, tiba-
tiba isteri tidak mahu berpindah ke rumah itu, atau isteri meninggalkan rumah tanpa
izin si suami.
2. Apabila kedua suami tinggal di rumah kepunyaan isteri dengan izin isteri kemudian
suatu masa isteri mengusir atau melarang suami memasuki rumah tersebut.
3. Apabila isteri musafir tidak bersama suami ataupun bukan bersama muhramnya
(orang yang haram berkahwin dengannya) walaupun perjalanan yang wajib seperti
pergi menunaikan ibadat haji, kerana perempuan yang musafir tanpa diiringi suami
atau muhrimnya dianggap sudah melakukan satu perkara  yang salah (maksiat).
4. Apabila isteri bermuka masam atau pun ia memalingkan muka, bercakap kasar dan
sebagainya sedangkan suami berkeadaan lemah lembut,  bermanis muka dan 
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai