akan mengisi Neraka Jahanam selama tujuh kali umur dunia. Mereka itu adalah: a. Orang
yang gemuk tetapi kurus. b. Orang yang berpakaian tetapi bertelanjang. c. Orang yang
alim tetapi jahil. Adapun yang gemuk tetapi kurus itu ialah wanita yang gemuk (sehat)
tubuh badannya, tetapi kurang ibadahnya. Orang yang berpakaian tetapi telanjang ialah
wanita yang cukup pakaiannya tetapi tidak taat agama (yaitu berpakaian tipis atau terlalu
ketat hingga terbayang bentuk tubuh badannya). Orang yang alim tetapi jahil ialah ulama
yang menghalalkan yang haram karena kepentingan pribadi. “
40 Wasiat Nabi
صلَّى ِ ْ صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم فِي َأ ِ ُ ال َخرج رس ٍ أَبِي س ِع
َ ض َحى َْأو فطْ ٍر ِإلَى ال ُْم َ ول اللَّه ُ َ َ َ َ َي ق ِّ يد الْ ُخ ْد ِر َ
َ ْن َوبِ َم يَا َر ُس ِ ال يا مع َشر الن ِ فَم َّر علَى الن
ول َ ص َّدقْنَ فَِإ نِّي ُأ ِريتُ ُك َّن َأ ْك َث َر َْأه ِل النَّا ِر َف ُقل
َ َِّساء ت
َ َ ْ َ َ َ ِّساء َف َق َ َ َ
.… ال تُ ْكثِ ْر َن اللَّ ْع َن َوتَ ْك ُف ْر َن ال َْع ِش َير
َ َاللَّ ِه ق
Hadits lain:
“Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk ke masuk ke dalamnya ialah
golongan miskin, manakala orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga karena dihisab.
Selain dari itu ahli Neraka diperintahkan masuk ke dalam Neraka dan aku telah berdiri di
atas pintu Neraka, aku lihat kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita.”
(Riwayat Imam Bukhari dan Usamah bin Lad r.a)
50. Rasulullah SAW juga bersabda: “Aku lihat api Neraka, tidak pemah aku melihatnya
seperti hari ini, karena ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan
kebanyakan ahli Neraka ialah wanita.” Baginda ditanya, “Mengapa begitu, ya
Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Wanita mengkufurkan suarninya dan mengkufurkan
ihsannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih belum
merasa puas hati dan cukup.”
(Riwayat Imam Bukhari)
Sabda Nabi SAW: “Kebanyakan ahli Neraka adalah terdiri dari kaum wanita.” Maka
menangislah mereka dan bertanya salah
seorang daripada mereka,
Tambahan:
22. Thabit Al Bananiy berkata: “Seorang wanita dari Bani Israil yang buta sebelah
matanya, sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila dia menghidangkan
makanan di hadapan suaminya, dipegang pelita sampai suaminya selesai makan. Pada
suatu malam, pelitanya kehabisan sumbu, maka diambil rambutnya dijadikan sumbu
pelita. Pada esok harinya matanya yang buta telah sembuh Allah karuniakan karamah
(kemuliaan) pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya.”
Penyebabnya;
5. Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallohu anhu, bahwa Nabi shalallohu alaihi wa
sallam bersabda:
قَا َل،َّت َعلَى ْالقَ ْو ِم لِيَ ِج ُدوا ِري َحهَا فَ ِه َي َك َذا َو َك َذا
ْ ت ْال َمرْ َأةُ فَ َمر
ْ (( ِإ َذا ا ْستَ ْعطَ َر .6
)) ٌ (( فَ ِه َي َزانِيَة: َوفِي لَ ْف ٍظ.)) قَ ْوالً َش ِديدًا
7. “Jika seorang wanita mengenakan parfum, lalu ia melewati sekelompok orang
agar mereka mencium bau wanginya, maka ia adalah begini dan begitu. Be-liau
telah berkata dengan perkataan yang sangat ke-ras.” Dan dalam sebagian lafadz
disebutkan “Maka wanita itu adalah pelacur.” (HR. Abu Daud, at-Tirmi-dzi
dan Nasa’i; hasan shahih)
Faedah Hadits: larangan menggunakan parfum bagi wa-nita ketika keluar rumah,
baik ke masjid atau tempat lainnya.
Sebaik-baik bagi wanita ialah tinggal di rumah, tidak keluar kecuali untuk urusan yang
mustahak. Wanita yang keluar rumah akan dipesonakan oleh iblis. Sabda Dari ‘Abdullah
bin Mas’ud radhiallohu anhu, dari Nabi shalallohu alaihi wa sallam; bahwa beliau
bersabda:
َوَأ ْق َربُ َما تَ ُك ْو ُن ِم ْن َوجْ ِه َربِّهَا،ان ْ فَِإ َذا َخ َر َج،ٌ(( ِإ َّن ْال َمرْ َأةَ َع ْو َرة
ُ َت اِ ْستَ ْش َرفَهَا ال َّش ْيط
ِ َو ِه َي فِ ْي قَع
)) ْر بَ ْيتِهَا
“Sesungguhnya wanita adalah aurat. Apabila keluar rumah, ia akan diikuti oleh setan
(yang berusaha menggelincirkannya). Karenanya, tempat yang lebih mendekatkan
dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu
Khuzaimah; shahih)
Faedah Hadits: adanya bahaya yang muncul manakala wanita keluar rumah, yaitu
ambisi setan untuk menggoda dan menjerumuskannya dalam kehancuran.
8. Dari ‘Aisyah radhiallohu anha dari Nabi shalallohu alaihi wa sallam, bahwa
beliau bersabda:
)) (( قَ ْد ُأ ِذ َن َأ ْن تَ ْخرُجْ َن فِي َحا َجتِ ُك َّن .9
“Telah diizinkan bagi kalian (para wanita) untuk ke-luar (rumah) memenuhi
kebutuhan kalian.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Faedah Hadits: kebolehan bagi wanita untuk keluar ru-mah demi memenuhi
kebutuhannya.
16. Hendaklah isteri berpuas hati (redha) dengan suaminya yang telah dijodohkan oleh
Allah, baik itu miskin atau kaya
17. Ibnu Umar berkata bahwa telah datang seorang wanita kepada Rasulullah saw lalu
bertanya,”Apakah hak suami atas isteri?” Jawab baginda,”Tunaikanlah hajatnya
sekalipun engkau berada di alas belakang unta. Jangan berpuasa sunat melainkan seijin
suami, kalau engkau berpuasa juga maka pahalanya untuk suami dan dosa untuk isteri.
Jangan keluar melainkan dengan ijinnya, jika keluar juga akan dilaknat oleh malaikat
Rahmat dan malaikat azab sehinggalah ia kembali ke rumahnya.”
Dari Ibnu ‘Abbas radhiallohu anhuma, bahwa Nabi shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
فَقَا َل.)) َوالَ يَ ْد ُخ ُل َعلَ ْيهَا َر ُج ٌل ِإالَ َو َم َعهَا َمحْ َر ٌم،(( الَ تُ َسافِرْ ْال َمرْ َأةُ ِإالَ َم َع ِذي َمحْ َر ٍم
: فَقَا َل.َّْش َك َذا َو َك َذا َوا ْم َرَأتِي تُ ِري ُد ْال َحج ُأ
ِ يَا َرسُو َل هَّللا ِ ِإنِّي ِري ُد َأ ْن َأ ْخ ُر َج فِي َجي:ٌَر ُجل
)) اخرُجْ َم َعهَا ْ ((
“Janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya, dan jangan sampai
ada laki-laki yang masuk menemuinya kecuali ia bersama mahramnya.” Kemudian salah
seorang sahabat berkata: ‘Wahai Rosululloh, sesungguhnya saya hendak pergi bersama
pasukan ini dan itu, sedangkan istriku ingin pergi haji. Maka Nabi bersabda: “Pergilah
bersamanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
43. Imam Ghazali rh.m berkata: “Wajib bagi wanita mengikuti perintah suaminya selagi
tidak membawa maksiat.”
Washiyat-Washiyat Rosulululloh
Telah bersabda Rasulullah SAW maksudnya: “Kebanyakan wanita itu adalah isi Neraka
dan kayu apinya.” Sayidatina Aisyah bertanya, “Mengapa, wahai Rasulullah?” Jawab
Rasulullah SAW: Komentar 2
Bidadari surge:
Al-Sābūnī menjelaskan penciptaan bidadari ini ketika memberikan tafsīr atas Qs. Al-
Wāqi’ah:35-38.[2] Al-S{ābūnī menyatakan bahwa maksud firman “innā ansya’nāhunna
insyā’” adalah bahwa “Aku jadikan wanita-wanita surga itu sosok yang baru, yang
pembuatannya sangat mengherankan.”[3] Sifat menta’ajubkan ini terjadi karena –
sebagaimana telah dipaparkan di atas- proses penciptaan maupun jenis makhluk yang
diciptakan bersifat “baru”, sehingga masih asing bagi makhluk yang berasal dari dunia.
Terkait dengan ayat tersebut, al-Sābūnī juga mengutip hadīs terkenal yang berasal dari
Ummu Salāmah, bahwa ketika Nabi ditanya mengenai bidadari surga, Nabi menjawab,
“mereka adalah wanita-wanita dunia yang di saat kematiannya mereka dalam keadaan
lanjut usia, kempot, ompong dan bungkuk, yang dijadikan Allāh kembali dalam usia yang
sama.”[7]
إن الرجل ليفضي في اليوم إلى مائة عذراء: يا رسول هللا هل نفضي إلى نسائنا في الجنة ؟ قال: قيل
“Wahai Rasulullah, apakah kami akan berjima’ dengan istri-istri kami di surga kelak?
Sungguh seorang lelaki dalam sehari akan berjima’ dengan 100 bidadari“
Derajat Hadits
Al Hafidz Ibnu Katsir men-shahih-kan hadits ini (Tafsir Ibni Katsir, 3/292). Al Maqdisi
berkata: “Menurutku, semua perawinya tsiqah sesuai dengan syarat hadits shahih”.
Andai 100 wanita digauli dalam sehari maka tentu lelaki penghuni surga tersebut sangat
sibuk. Demikianlah salah satu kesibukan penduduk surga. Sebagaimana dalam firman
Allah Ta’ala:
“Sungguh para penduduk surga itu dalam kesibukan yang menyenangkan” (QS. Yasin:
55)
Para ulama mengatakan, hadits ini bukan menunjukkan bahwa jumlah istri penduduk
surga adalah 100. Melainkan hanya menunjukkan kemampuan jima’ para lelaki
penduduk surga, yaitu sebagaimana kekuatan 100 orang lelaki. Mengenai jumlah istri,
kebanyakan penduduk surga memiliki dua istri:
فيها وال ال يبصقون، أول زمرة تلج الجنة صورتهم على صورة القمر ليلة البدر
NYIDUH