Anda di halaman 1dari 12

Ta

ata-C
Cara Berw
wudh
hu Menu
M
rut Al
A
Q an dan Sunn
Qura
S
ah Nabi
N

O
Oleh:
Abu
u Abd
dirro
ohma
an Alb
bayaty

Pus
staka
a al Bayat
B
ty

ww
ww.wahonoot.worrdpresss.com
m
1

J
Judul:

Ta
ata-C
Cara Berw
wudh
hu Menu
M
rut Al
A
Q an dan Sunn
Qura
S
ah Nabi
N
O
Oleh:

Ab
bu Abdirrohman
n Albayaty
y

P
Pustaka
a al BA
Ayaty

Silakan
S
meemperbannyak isi ebook ini dengan
d
syarrat bukan
n untuk tuujuan kom
mersil, serrta menyeertakan suumbernyaa

Kunju
ungi: htttp://www
w.wahonnot.worddpress.coom
http
p://www.pustakaaalbayatyy.wordprress.com
m
Emaail: wahoonot@yaahoo.com
m
HP: 088121517653
088889594463
0885659217364
SERIAL
L e-book # 6
0
060608

Tata-C
Cara Berwu
udhu Menurrut Al Qura
an dan Sun
nnah Nabi
Ole
eh : Abu Ab
bdirrohman
n Albayaty
Wudhu adalah men
nggunakan air
a yang succi dan mensucikan deng
gan cara yan
ng khusus di
d empat
a
anggota
bad
dan yaitu, wajah,
w
kedua
a tangan, kepala, dan ke
edua kaki. Adapun
A
sebab yang mew
wajibkan
w
wudhu
adallah hadats, yaitu apa saja
s
yang mewajibkan
m
wudhu atau
u mandi [te
erbagi menjadi dua
macam, (ha
adats besar)) yaitu segala yang mew
wajibkan mandi dan (h
hadats kecil)) yaitu semu
ua yang
mewajibkan

wudhu].

Adapun
n

dalil_wajibnya
a_wudhu_ad
dalah_firman
n_Allah:

Hai orang-o
orang yang beriman, ap
pabila kamu
u hendak meengerjakan shalat,
s
makaa basuhlah mukamu
m
d tanganm
dan
mu sampai dengan
d
siku,, dan sapulaah kepalamu
u dan (basuh
h) kakimu saampai dengaan kedua
mata kaki, (Q.S. Al-Mai
aidah:6)
A
Adapun
dalil tata cara wudhu seccara sempurrna adalah hadist riwayyat Abdullah
h bin Zaid tentang
t
tata_cara_w
wudhu_(terda
apat_lafal):

Kemudian Rasulullah memasukkan


m
n tangannyaa, kemudian
n berkumur dan
d memasu
sukkan air ke dalam
hidung deng
gan satu tan
ngan sebanya
yak tiga kali. (Mutafaq aalaih).
-Dan dari Humran
H
bahw
wa Utsman pernah
p
mem
minta dibawaakan air wud
dhu, maka ia membasuh
h kedua
t
telapak
tang
ngannya tiga
a kali, kem
emudian mem
embasuh tan
ngan kanan
nnya sampaii ke siku tiga
tig kali,
kemudian taangan kirinyya seperti itu
u pula, kemu
udian mengu
usap kepalaanya, kemud
dian membassuh kaki
kanannya saampai mata
a kaki tiga kaali, kemudian
n kaki kirinyya seperti itu
u pula, kemu
udian berkat
ata, Aku
melihat Rasu
sulullah berw
wudhu sepert
rti wudhuku ini.
i (Mutafaq
q alaih).
Dan dari Abd
dullah bin Za
aid bin Ashim
m dalam tata
acara wudhu
u, ia berkata
a,

Dan Rasulu
ullah mengussap kepalany
nya, menyapu
pukannya ke belakang daan ke depan.
n. (Mutafaq alaih).
Dan lafal yang lain,

(Beliau) meemulai dari bagian depaan kepalanyya sampai ke tengkuk,


k, kemudian menariknyaa lagi ke
bagian depaan tempat se
emula memu
ulai.
Dan dalam riwayat Ibn
nu Amr tenttang tata cara berw
wudhu, katan
anya, Kemu
udian

(Rassulullah)

mengusap kepalanya,
k
dan memassukkan duaa jari telunju
juknya ke masing-masin
m
ing telingany
nya, dan
mengusapka
kan kedua ja
ari jempolnyaa ke permukkaan daun telinganya.
te
(
(H.R
. Abu Dawud, Nassa`i dan
d
disahihkan
o
oleh
Ibnu Kh
huzaimah).
Takara
an air dalam
m berwudh
hu adalah satu mud (Sa
atu mud sam
ma dengan 1 1/3 liter menurut
m
ukuran oran
ng Hijaz dan 2 liter menu
urut ukuran orang Irak. (lihat Lisanu
ul Arab Jilid 3 hal 400). Adapun
untuk mand
di sebanyak satu
s
sha sampai lima mud.
m
Sebagaimana haditts yang diriw
wayatkan ole
eh Anas,
katanya, A
Adalah Rasullullah ketikaa berwudhu dengan (taakaran air seebanyak) saatu mud dan
n mandi

(
(dengan
takkaran sebanyyak) satu sha
ha sampai lim
ma mud. ) (H.R.
(
Muttaffaq alaih)
3

A. Tata
T
cara wudhu
w
yan
ng diajarkan
n Rosulullo
oh adalah sebagai
s
berrikut:
1. Apabila
A
seorrang muslim
m mau berwu
udhu atau mandi
m
(wajib
b / junub), maka
m
henda
aknya ia berrniat di

d
dalam
hattinya. Niat yang dima
aksud dalam
m berwudhu
u dan man
ndi (wajib) adalah niatt untuk
menghilangkkan hadats atau untuk menjadikan boleh suatu
u perbuatan
n yang diwajjibkan bersu
uci, oleh
karenanya amalan-amal
a
lan yang dila
akukan tanp
pa niat tida
ak diterima
a.
Dalilnya_ada
alah_firman_
_Allah:

Dan merekka tidaklah diperintahka


kan melainkaan agar beri
ribadah kepaada Allah dengan
de
mem
murnikan
ketaatan

k
kepada-Nya

dalam

(m
(menjalankan
n)

agama

dengan

l
lurus.

(Q.S
S.

Al-Bayyyinah:5).

Dan_hadits_
_dari_Umar_
_bin_al-Khaththab,_bahw
wa_Rasululla
ah_bersabda
a,

Sesungguh
hnya segala amalan
a
itu tidak
t
lain terrgantung paada niat; dan
n sesungguh
hnya tiap-tiaap orang
t
tidak
lain (akan
(a
memp
peroleh balas
asan dari) ap
pa yang din
niatkannya. Barangsiapaa hijrahnya menuju
(
(keridhaan)
) Allah dan rasul-Nya, maka hijraahnya itu ke arah (keeridhaan) Alllah dan ras
asul-Nya.
Barangsiapaa hijrahnya karena
k
(harta
ta atau kemeegahan) dun
nia yang dia harapkan, atau
a
karena seorang
s
w
wanita
yang
g ingin dinika
kahinya, maka
ka hijrahnya itu ke arah yang
y
ditujun
nya..
Kemudian membaca
m
Basmalah
B
:


( Bismillaa
a h)
s
sebab
Rasulullah

be
ersabda:

"Tidak sah wudhu oran


ng yang tidaak menyebu
ut nama Allaah" (Diriwayyatkan oleh Imam Ahm
mad, dan
d
dinilai
hasan
n oleh Al-Alb
bani di dalam
m kitab Al-Irw
wa' (81).
Dan apabila
a ia lupa, maka
m
dia bissa membaca
anya tatkala dia ingat ketika
k
masih berwudhu, namun
a
apabila
dia ingat tatkalla selesai be
erwudhu ma
aka tidaklah
h mengapa dia tidak membaca
m
basmalah.
A
Adapun
dalil gugurnya kewajiban mengucapka
m
n basmalah kalau lupa atau tidak tahu
t
adalah_
_hadits:

Dimaafkan untuk umattku, kesalaha


han dan kelup
paan.
2. Kemudian mencuci
m
kedu
ua telapak ta
angannya se
ebanyak tiga
a kali . (Lihatt Gambar. 1)).

angan kanan
nnya sambil sebagian dimasukkan
n kedalam mulut (
3. Mengambil air dengan telapak ta

madhmadho
oh ) dan se
ebagian dim
masukkan / di hirup ke
e dalam hid
dung ( istin
nsyaq )

ke
emudian

membuangn
nya dengan bantuan tan
ngan kirinya ( istintsar ). Tatkala airr masih di da
alam mulut maka di
usahakan aiir tersebut dikumur-kum
d
mur ( Bhs ja
awa : kemu ), begitu ju
uga dengan yang ada di
d dalam
hidung sehin
ngga kotorannya dapat keluar. (Liha
at Gambar.2
2).
4

2a.. istintsar

2b. istin
nsyaq

4. Disunnahkan
n ketika me
enghirup airr di lakukan
n dengan ku
uat, kecuali jika dalam keadaan berpuasa

maka ia tida
ak mengeraskannya, ka
arena dikhaw
watirkan air masuk ke dalam tengg
gorokan. Ra
asulullah
bersabd
da:

"Keraskanlaah di dalam menghirup air dengan hidung, keccuali jika kam


mu sedang berpuasa".(Riwayat
A Daud dan
Abu
da dishahihk
hkan oleh Alb
bani dalam shahih
sh
Abu Dawud
D
(629)))
5.

Lalu mencu
uci muka se
ebanyak tiga
a kali. Batass muka ada
alah dari batas tumbuhnya rambutt kepala
bagian atass sampai da
agu (Gamba
ar 3b), dan mulai dari batas telin
nga kanan hingga telin
nga kiri.
(Gambar. 3a
a).

(3b.)

(3a.)

6. Dan jika ram


mbut yang ada pada mu
uka tipis, ma
aka wajib diccuci hingga pada
p
kulit da
asarnya. Tettapi jika

t
tebal
maka wajib menccuci bagian atasnya sajja, namun disunnahkan
d
mencelah-ccelahi rambut yang
t
tebal
terseb
but. Karena Rasulullah

selalu me
encelah-cela
ahi jenggotnyya di saat berwudhu.
b
(Riwayat

A Daud dan
Abu
da dishahihk
hkan oleh Al-A
Albani dalam
m Al Irwa (92
92)) (Lihat Gaambar. 4)

7. Kemudian mencuci
m
kedu
ua tangan sa
ampai siku sebanyak
s
tiga
a kali, karen
na Allah berffirman :

"dan kedua tanganmu hingga


h
siku"". (Surah Al-M
Ma'idah : 6)..

Cara mencuci tangan adalah dimulai dengan mencuci tangan kanan sampai siku sebanyak tiga kali
baru mencuci tangan kiri sampai siku sebanyak tiga kali. ( Lihat Gambar 5).

8. Kemudian mengusap kepala ( bedakan dengan mencuci / membasuh ) beserta kedua telinga

satu kali,

dimulai

dari

bagian

depan

kepala

lalu

diusapkan

ke

belakang

kepala

lalu

mengembalikannya ke depan kepala. (Lihat Gambar. 6).

9. Setelah itu langsung mengusap kedua telinga dengan air yang tersisa pada tangannya. Cara

mengusap telinga adalah dengan memasukkan jari telunjuk pada lubang telinga sedang ibu jari
mengusap bagian luar daun telinga. Perbuatan ini dilakukan sebanyak satu kali saja. (Lihat
Gambar. 7).

10. Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki sebanyak tiga kali, karena Allah berfirman:

"dan kedua kakimu hingga dua mata kaki". (Surah Al-Ma'idah : 6).
Yang dimaksud mata kaki adalah benjolan yang ada di sebelah bawah betis. Kedua mata kaki
tersebut wajib dicuci berbarengan dengan kaki. Cara mencuci kaki adalah dimulai dari kaki kanan
dulu sebanyak tiga kali baru kaki kiri sebanyak tiga kali. (Lihat Gambar. 8).

Mata kaki
11. Orang yang tangan atau kakinya terpotong, maka ia mencuci bagian yang tersisa yang wajib dicuci.

(Lihat Gambar. 9). Dan apabila tangan atau kakinya itu terpotong semua maka cukup mencuci bagian
ujungnya saja.

12. Setelah selesai berwudhu mengucapkan doa sebagaimana yang diajarkan Nabi berdasarkan hadist

yang diriwayatkan oleh Umar, katanya, Berkata Rasulullah, Tidaklah salah seorang diantara kalian

berwudhu dan meyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan:

Asyhadu allaa ilaaha illallooh wahdahulaa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa
rosuuluh
"Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali
hanya Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
Melainkan dibukakan untuknya delapan pintu syurga, ia dapat masuk dari mana saja yang ia
kehendaki(H.R. Muslim).
Boleh ditambah dengan :

.









Allohummaj alnii minattawwaabiina wajalnii minal mutathohhiriin
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku sebagai bagian dari
orang-orang yang bersuci".( dalam riwayat At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa
(96) )
13. Ketika berwudhu wajib mencuci anggota-anggota wudhunya secara berurutan, tidak menunda

pencucian salah satunya hingga yang sebelumnya kering.


14. Boleh mengelap anggota-anggota wudhu seusai berwudhu.

B. Syarat-Syarat Sahnya Wudhu diantaranya adalah :


1. Islam,
2. Berakal,
3. Tamyiz ( mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk ),
4. Niat,
5. Meneruskan niat dengan tidak berniat untuk menghentikannya sampai selesai wudhunya,
6. Tidak adanya yang mewajibkan wudhu,
7. Istinja (bersuci dengan air) atau istijmar (bersuci dengan batu) sebelum wudhu (bila setelah buang
hajat),
8. Air yang dipakai untuk berwudhu adalah air yang thohur ( suci lagi mensucikan ), atau yang mubah
(bukan hasil curian -misalnya-),
9. Menghilangkan sesuatu yang menghalangi sampainya air ke kulit,
10. Tiba waktu sholat bagi orang yang hadastnya terus menerus (karena sakit).
C. Hal hal yang wajib dalam wudhu ada 6 (enam), Yaitu:
1.

Membasuh muka termasuk berkumur dan menghirup air ke dalam hidung lalu dikeluarkan,

2.

Membasuh kedua tangan sampai kedua siku,

3.

Mengusap (menyapu) seluruh kepala (termasuk mengusap kedua daun telinga),

4.

Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki,

5.

Tertib (berurutan).
Yang dimaksud dengan tertib (urut) adalah sebagaimana yang tertera dalam ayat yang mulia. Yaitu
membasuh wajah, kemudian kedua tangan (sampai siku), kemudian mengusap kepala, kemudian
membasuh kedua kaki. Adapun dalilnya :

a
seba
agaimana te
ersebut dala
am ayat di atas (surat al-Maidah :6). Di dala
am ayat
Pertama, adalah
t
tersebut
te
elah dimasukkan kata mengusap diantara dua
d
kata membasuh.
m
Orang Arab tidak
melakukan hal
h ini melain
nkan untuk suatu faedah tertentu yang tidak lain adalah terrtib (urut).
Kedua, sab
bda Rasululla
ah:

Mulailah deengan apa yang


ya Allah teelah memulai
ai dengannyaa.
Ketiga, had
dits yang dirriwayatkan dari
d
Amr bin
n Abasah. Dia
D berkata, Wahai Rassulullah berit
itahukan

kepadaku tentang
te
wud
dhu? Rasulu
ullah berkata
ta, Tidaklah
h salah seor
orang dari kalian
ka
mendeekati air
w
wudhunya,
kemudian berkumur-kkumur, mem
masukkan air
a ke hidu
ungnya lalu
u mengeluaarkannya
kembali, melainkan
me
gu
ugurlah dosa
sa-dosa di (rongga)
(
mu
mulut
dan ro
ongga hidun
ngnya bersaama air
w
wudhunya,
kemudian (tidaklah) ia
i membasu
suh mukanyya sebagaim
mana yang Allah perin
ntahkan,
melainkan gugurlah
g
dossa-dosa wajaahnya melalu
lui ujung-uju
ung janggutn
nya bersamaa tetesan airr wudhu,
kemudian (tidaklah)
(t
ia membasuh kedua tang
gannya samp
pai ke siku, melainkan gugurlah
g
daasa-dosa
bersama air
t
tangannya
a wudhu melalui
m
jarii-jari tangan
nnya, kemu
udian (tidakklah) ia meengusap
kepalanya, melainkan gugur dosaa-dasa kepaalanya bersa
sama air meelalui ujung
g-ujung ram
mbutnya,
kemudian (tidaklah)
(t
ia membasuh kedua kakin
inya, melain
nkan gugur dosa-dasa
d
k
kakinya
berssama air
melalui ujun
ng-ujung ja
ari kakinya. (H.R Musllim). Dan dalam riwayaat Ahmad terdapat
t
ung
gkapan,
Kemudian mengusap kepalanya (sebagaiman
(
na yang Alla
lah perintah
hkan),.. keemudian meembasuh
kedua kakiny
nya sampai mata
m
kaki seebagaimana yang
y
Allah perintahkan.
p

Dan di dala
am riwayat Abdullah
A
bin
n Shanaji te
erdapat apa yang menu
unjukkan aka
an hal itu. Wallahu
W

A
Alam.
6.

Muwalah ( langsung antara


a
mem
mbasuh an
nggota wud
dhu yang satu denga
an yang

lainnya,

d
dengan
tida
ak diselingi dengan
d
perkkara-perkara
a yang lain). Maksudnya
a adalah jan
ngan menga
akhirkan
membasuh anggota wudhu sampai mengering anggota se
ebelumnya setelah bebe
erapa saat. Dalilnya,
D
hadits yang diriwayatkan Ahmad da
an Abu Dawud dari Nabi, bahwa be
eliau melihat seorang lakki-laki di
kakinya ada
a bagian sebesar
s
matta uang lo
ogam yang tidak terke
ena air wu
udhu, maka
a beliau
memerintahkan untuk mengulangi
m
wudhunya. Imam Ahma
ad meriwaya
atkan dari Umar
U
bin al-K
Khathab
ang laki-lakii berwudhu,, tetapi men
ninggalkan satu
s
bagian sebesar kukku di kakinyya (tidak
bahwa seora
membasahin
nya

den
ngan

aiir

wudh
hu).

Rasulullah_me
elihatnya_ma
aka_beliau_b
berkata:

Berwudhula
lah_kembali,_
_kemudian_
_shalatlah.
S
Sedangkan
d
dalam
riway
yat Muslim tidak menyeb
butkan lafal, Berwudhullah kembali.
D. Sunnah-su
S
unnah wudh
hu diantara
anya adala
ah:
1.

Disunnatkan
n

bagi

karena Rasu
ulullah

setiap
s

musslim mengg
gosok gigi ( bersiwak ) sebelum memulai
m
wud
dhunya,

be
ersabda :

"Sekiranya aku

tidakk

memberaatkan

(
(menggosok
k gigi) setia
ap

kali

akkan

umaatku,

niscaaya

aku

perintah

mereka

b
bersiwak

berwud
dhu".(Riwaya
yat Ahmad dan
d
dishahih
hkan oleh Al-Albani
A

d
dalam
Al Irw
wa' (70))
2.

Disunnatkan
n pula men
ncuci kedua
a telapak tangan tiga
a kali sebelum berwudhu,

berdasarkan

hadist yang diriwayatka


an oleh Ahm
mad dan Na
asai dari Au
us bin Aus ats-Tsaqafi
a
i berkata,
ia

Aku

melihat Nab
bi berwudhu
u, maka beliliau mencucii dua telapaak tangannya
ya sebanyakk tiga kali. Mencuci
M
kedua telap
pak tangan sebanyak tig
ga kali sete
elah bangun
n tidur, ma
aka
boleh jadi kedua tang
gannya
nya. Rasululla
ah
merasakann

telah

menyen
ntuh

hukum
mnya wajib. Sebab,

koto
oran di wakttu tidurnya sedangkan ia tidak

bersabda:

"Apabila seo
orang di antara
a
kam
mu bangun tidur, maaka hendakknya tidak mencelupkan
m
n kedua
t
tangannya
di dalam bejana airr sebelum

mencucinya
ya

terlebih
h

dahulu

tiga

kali, karena

s
sesungguhn
nya ia tidakk me-ngetahu
ui di mana tangannyaa berada ( ketika ia tidur ). (Riwayat
Muslim )
3.

Disunnatkan
n menyemp
purnakan wu
udhu, menye
ela-nyela antara
a
jari je
emari tangan
n maupun kaki
k
dan
menghirup air ke dala
am hidung dilakukan dengan ku
uat kecuali bagi
b
yang be
erpuasa.
Hal ini berdasarkan

berkata,

Wahai

hadits yan
ng

Rasulullaah,

diriwayyatkan oleh
h

kabarka
kan

kepadaaku

Laqith

bin

tentan
ng

Shabrah, katanyya, Aku

wudhu??

Nabi

b
berkata:

Sempurnakkan wudhu-m
mu, dan selaa-selailah an
ntara jari-jem
marimu, dan
n bersungguh
h sungguhlah
ah dalam
memasukkaan air ke da
alam hidung kecuali jikaa kamu dalaam keadaan berpuasa. (Diriwayatkkan oleh
lima imam, di
d shahihkan
n oleh Tirmid
dzi). (Lihat Gambar.
G
10)

4.

Disunnatkan
n bagi ora
ang muslim
m mencelah
h-celahi jen
nggot jika tebal ketika
a membasuh
h muka.
S
Sebagaiman
na penjelasan di mukka.(Lihat ga
ambar 4).C
Cara menye
ela-nyela je
enggot ini dengan
mengambil seraup
s
air dan
d meletakkkannya dari bawahnya dengan
d
jari-jjemarinya attau dari dua
a sisinya
d menggo
dan
osokkan ked
duanya. Dan dalam riwayat Abu Daw
wud dari Ana
as, Bahwa Nabi jika be
erwudhu

mengambil seraup air, kemudian meletakkanny


m
nya dibawah
h dagunya dan
da berkata, Demikianla
lah yang
d
diperintahka
an oleh Tuha
an kepadaku
u.

10

5.

ggota wudh
hu yang kan
nan terlebih dahulu seb
belum menccuci anggota
a wudhu ya
ang kiri.
Mencuci ang
Mencuci ta
angan kana
an terlebih dahulu ke
emudian tangan kiri, dan
d
begitu pula menccuci kaki
kanan sebelum mencucii kaki kiri. Ha
al ini berdassarkan hadistt sebagai be
erikut :

Dan dari A
Aisyah, ia be
erkata, Nab
bi suka men
ngawali sesu
uatu dengan
n yang kanaan, dalam memakai
m
t
terompah,
b
bersisir,
berssuci dan dalaam segala seesuatu. (Mu
utafaq alaih)).
6.

Mencuci ang
ggota-anggo
ota wudhu dua
d
atau tig
ga kali dan tidak boleh
h lebih dari itu. Namun
n kepala
c
cukup
diusa
ap satu kali saja. Men
ncuci anggo
ota wudhu yang wajib adalah sekkali, sedang
g_kedua
kali_dan_kettiga_kalinya_adalah_sun
nnah.

7.

T
Tidak
berleb
bih-lebihan

dalam

p
pemakaian

air,

ulullah
Rasu

karena

berwudhu dengan

mencuci tig
ga kali, lalu bersabda :

"Barangsiap
pa

mencuci
ci

lebih

( dari tiga

kali )

makka

ia

tela
lah

berbuat
at

kesalahaan

dan

kezhaliman"".( Riwayat Abu


A Daud daan dishahihkkan oleh Al-A
Albani dalam
m Al Irwa' (11
17))
E.

Hal-hal Yang Membatalkan Wud


dhu dianta
aranya adallah :

1.

Keluarnya se
esuatu dari qubul
q
(kema
aluan) atau dubur,
d
baik berupa air kecil
k
ataupun
n air besar.

2.

Keluar angin
n dari dubur (kentut).

3.

Hilang akaln
nya, baik karena
k
gila, pingsan, mabuk
m
atau karena tidu
ur yang nye
enyak hingg
ga tidak
menyadari apa
a yang ke
eluar darinya
a. Adapun tidur ringan yang
y
tidak menghilangk
m
kan perasaan
n, maka
t
tidak
membatalkan wud
dhu.

4.

Menyentuh kemaluan dengan tan


ngan tanpa pembatas dengan sya
ahwat, apakkah yang disentuh
d
t
tersebut

k
kemaluannya
a

sendiri

atau

milikk

orang

lain,

karena

Rasulullah

be
ersabda:

"Barangsiap
pa yang me
enyentuh keemaluannya hendaklah ia berwudh
dhu".(Riwayaat Ibnu Majjah dan
d
dishahihkan
n oleh Al-Alba
bani)
5.

Memakan daging
d
untta, karena ketika Rasulullah

karena

m
makan

daging
d

un
nta?

Nab
bi

ditanya: "Ap
Apakah kam
mi harus beerwudhu

menjaw
awab

Ya."

(Riwayat
R

Muslim)

Begitu pula memakan usus,


u
hati, babat
b
atau sumsumnya
s
adalah mem
mbatalkan wudhu,
w
karrena hal
t
tersebut
sa
ama dengan
n dagingnya
a. Adapun air susu unta
u
tidak membatalka
an wudhu, karena
Rasulullah

pernah menyuruh suatu kaum


m minum airr susu unta
a dan tidak menyuruh mereka

berwudlu se
esudahnya. (Muttafaq 'alaih) . Unttuk lebih be
erhati-hati,

maka

seb
baiknya

be
erwudhu

s
sesudah
min
num atau ma
akan kuah daging
d
unta.
6.

Riddah / Murtad ( Kelu


uar dari aga
ama islam ),
) semoga Alloh
A
menjag
ga kita dari dan seluruh kaum
muslimin da
ari hal terseb
but.

11

F.

ng haram dilakukan
d
o
oleh
yang tidak
t
berwu
udhu:
Hal-hal yan
A
Apabila
seorrang muslim berhadats kecil
k
(tidak berwudhu),
b
m melakukan
n hal-hal berikut ini:
maka haram

1.

Menyentuh mushaf Al-Qur'an,


A

karena Rassulullah

mengata
akan di da
alam suratnyya yang

beliau kirimkkan kepada penduduk negeri Yaman


n:

"Tidak boleeh menyent


ntuh Al-Qurr'an

selain

orang yaang suci". ( Riwayat Ad-Daruquttni dan

d
dishahihkan
n oleh Al-Alba
bani dalam Al Irwa' (122)))
A
Adapun
mem
mbaca Al-Qur'an denga
an tidak me
enyentuhnya
a, maka hal itu boleh dilakukan ole
eh orang
y
yang
berhad
dats kecil.
2.

Mengerjakan
n shalat. Orrang

yang
g

berhadatts tidak

berwudhu te
erlebih dahu
ulu, karena Rasulullah
R
3.

"Allah

tida
dak

menerrima

shalaat

yang

b
boleh

mellakukan sha
alat kecuali setelah

bersabda::

dilakukan

tanpa

w
wudhu".(

Riwayat

Muslim)

Boleh bag
gi orang yang
y
tidak berwudhu melakukan
n sujud tilaw
wah atau su
ujud syukur, karena
keduanya bukan
b
merrupakan shalat, sekaliipun

lebih
h afdhalnya
a adalah berwudhu
b
s
sebelum

melakukan sujud.
s
4.

Melakukan thawaf.
t
Ora
ang yang berhadats kecil
s
sebelum
berrwudhu, kare
ena Rasulullah

tidak boleh melakukan


m
t
thawaf
di Ka`bah

h bersabda :
telah

"Thawaf di Baitullah itu


u adalah sha
halat". (Riway
ayat Turmu
udzi dan dinilai
d
shahi
hih oleh

A
Al-Albani

d
dalam
Al- Irw
rwa' (121) )
Dan juga karena Na
abi

berrwudhu terlebih dahulu sebelum


m melakukan
n thawaf. (Muttafaq
M

'alaih)
W
Wallahu
a`la
lam, wa shalllallahu `alaaa nabiyyinaaa Muhammad
d wa `alaa aalihi
a
washaahbihii wa saallam.
Maro
oji
1.

S
Sifat
wudhu Nabi

, Syaikh
S
Abdullah bin Abdu
urrahman Al-Jibrin.

2.

Beberapa pe
elajaran penting untuk segenap
s
umm
mat, syaikh Abdul Aziz bin
b Abdulloh Bin Baz.

3.

Dan beberap
pa sumber yang
y
lain.
Diambil darii Kurikulum TPQ Abu Ba
akar Masjid Baitul Jann
nah Pilang Sari karangan
n Abu Abdirrrohman
A
Albayaty
.

ww
ww.wahonoot.worrdpresss.com
m
12

Anda mungkin juga menyukai