Oleh karena itu modul yang terdiri dari dua bab ini (bab
wudhu dan shalat) disusun seringkas mungkin dari penjelasan yang
ada dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah dengan
susunan yang jauh lebih terang dan gamblang. Hal ini
dimaksudkan agar peserta DAD P K I M M A z - Z a h r a w i
mudah dalam menghafalkannya sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan oleh instruktur. Harapan selanjutnya setetah
DAD peserta dapat mendalami secara langsung tuntunan-
tuntunan yang terdapat dalam Himpunan Putusan Tarjih
Muhammadiyah.
1
BAB I
WUDHU
A. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut bahasa adalah bersih, bagus, dan elok. Sedang menurut
istilah wudlu adalah menghilangkan hadas kecil dengan cara menggunakan air
yang bersih pada anggota wudlu, yaitu wajah, kedua tangan, kedua kaki, dan
kepala (rambut) dengan cara yang telah ditentukan sesuai kaidah syariat.
Gambar 1
Membasuh Telapak Tangan
4. M e n g h i s ap ai r d ar i t e l ap ak t an g an s e b e l ah , berkumur kumur dan
menyemburkan tiga kali (3x). D an me n ye mp u r n ak an d al am b e r k u mu r d
an menghisap air jika tidak dalam keadaan puasa dan sakit.
Gambar 2
Berkumur Kumur
2
5. M e mb as u h Hi d u n g d e n g an ai r s e ci d u k yan g dimasukkan dengan
cara dihisap/istinsyaq (kalau memungkinkan) dan dibersihkan dengan
tangan kiri. Dilakukan sebanyak tiga kali (3x).
Gambar 3
Membasuh Hidung
Gambar 4
Membasuh Muka
Gambar 5
Membasuh kedua tangan
9. Mengusap kepala satu kali, dengan cara menjalankan kedua telapak tangan
dari ujung kepala hingga tengkuk dan mengembalikannya pada posisi
semula,
3
serta mengusap kedua telinga bagian dalam dengan telunjuk dan telinga
bagian luar dengan ibu jari.
Gambar 6
Membasuh kepala dan telinga
10. Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki sebanyak tiga kali (3x)
dengan mendahulukan kaki kanan, menggosok-gosoknya
dan menyela-nyelai jari kaki s e r t a me l e b i h k an
d al am membasuhnya.
Gambar 7
Membasuh kedua kaki
5
BAB II
SHALAT
A. Bagian-Bagian Shalat
1) Niat Shalat
Tatacara niat :
Niat cukup dilakukan di dalam hati.
Para ulama sepakat bahwa niat adalah aktivitas hati.
Karena niat adalah kehendak atau keinginan untuk
melakukan sesuatu, sehingga niat tempatnya adalah di
hati.
Ulama dari madzhab Syafii, Asy-Syirazi menyatakan :
‚Tempat niat itu di dalam hati. Jika seseorang berniat
dengan hatinya tanpa diucapkan dengan lidah itu sudah
cukup. Di antara pengikut madzhab kami ada yang
mengatakan, ‘Niat itu dengan hati dan dilafalkan dengan
lidah.’ Ini tidak benar, karena niat itu adalah maksud di
dalam hati.‛
2) Mengarahkan Pandangan ke Tempat Sujud Saat
Berdiri.
3) Takbiratul Ihram dengan Mengucapkan “Allahu Akbar”.
Tatacara takbiratul ihram :
6
a. Takbir ‚Allahu Akbar‛ dilakukan bersamaan dengan
mengangkat kedua tangan.
b. Kedua tangan diangkat sejajar dengan bahu
(ukurannya jempol disejajarkan dengan daun telinga
bagian bawah).
c. Ketika tangan diangkat jari-jari sedikit
direnggangkan.
4) Bersedekap dengan Meletakkan Tangan di Dada.
Tatacara :
Tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri
yang diletakkan di dada.
5) Membaca Doa Iftitah Secara Sir (Lirih).
Ada 3 pilihan doa iftitah yang dapat diucapkan
dalam shalat :
7
Wajjahtu wajhiya lil lazi fatarassamawati wal arda hanifan
muslima wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa
mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin, la syarikalahu wa bi
dzalika ana umirtu wa ana minal muslimin. Allahumma antal
malku, la ilahailla anta, anta rabbi wa anak abduk zalamtu nafsi
wa’taraftu bi zambi, faghfir li zunubi jamian, innahu la
yaghfiruzzunuba illa anta, wahdini li ahsanil akhlak, la yahdi li
ahsaniha illa anta wasrif ani sayyiaha la yasrifu anni sayyiaha
illa anta, labbaika wa sa’daika, wal-khairu kulluhu fi yadaika
wasy-syarru laisa ilaika. Ana bika wa ilaika, tabarakta wa
ta’alaita, astaghfiruka wa atubu ilaik.
c
Allahuakbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi
bukrotan wa asiila
8
a) Taawudz : “a’udzubillahi minas syaithanirrajiim”.
Artinya : Aku berlindung kepada Allah dari setan
yang terkutuk.
b) Kemudian membaca basmalah sebelum membaca
Al-Fatihah : “Bismillahirahmanirrahim”.
7) Membaca Al-Fatihah.
Tatacara : dibaca ayat demi ayat dan tidak disambung,
dengan memperhatikan tanda baca dan bacaan
tajwidnya. Seperti tanda waqaf pada akhir ayat yang
menunjukkan berhenti, tidak disambung.
9) Ruku’
Pilihan doa ruku’ ada 3 :
9
Subbuhun quddus Rabbul malaikati war ruh
10) Iktidal
atau
‚Rabbana lakal hamdu‛ atau ‚Rabbana wa lakal hamdu‛
11) Sujud
Pilihan doa sujud ada 3 :
Subhana rabbial’a’la 4x
10
Tatacara : melakukan duduk iftirasy sejenak (seperti
duduk antara dua sujud) sebelum berdiri ke rakaat
kedua atau keempat.
Atau
11
Attakhiyyatul mubarakatus shalawatuttayyibatu lillah,
assalamu alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi
wabarakatuh, assalamualaina wa ‘ala ‘ibadillahis sholihin
a. Tasyahud awal :
b. Tasyahud akhir :
12
Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannam wa
min ‘adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati
wa min syarri fitnatil masihid dajjal.
15) Salam
Lafal salam ada dua dan boleh dipilih salah satu :
a) ‚Assalamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuh‛
b) ‚Assalamu’alaikum wa rahmatullah ‚
B. Dasar Hukum
1) Niat Shalat
13
4) Bersedekap dengan Meletakkan Tangan di Dada.
14
6) Membaca Taawuz dan Basmalah Sebelum Membaca
Al-Fatihah.
7) Membaca Al-Fatihah
15
9) Ruku’
10) Iktidal
11) Sujud
16
13) Bangun dari Sujud untuk Berdiri ke Rakaat Kedua
atau Rakaat ke Empat
17
15) Salam
18