Anda di halaman 1dari 19

M o d ul

SESUAI HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

TIM IMAM OF TRANING


DAD PK IMM AZ-ZAHRAWI 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang
telah memberikan kemuliaan kepada siapapun yang mengikuti
jalan-Nya.

Modul ini adalah pegangan bagi peserta DAD PK IMM


Az-Zahrawi untuk keperluan hafalan wudhu dan sholat sesuai
dengan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. DAD IMM
sangatlah cocok digunakan sebagai salah satu momentum
pengenalan sekaligus penguatan mengenai pandangan dan
prinsip beragama Muhammadiyah, terlebih dalam persoalan
ibadah. Sangatlah naif jika kader IMM yang digadang-gadang
sebagai pilar peradaban umat di masa mendatang tetapi lemah
dalam hal yang paling fundamental, yaitu ibadah.

Oleh karena itu modul yang terdiri dari dua bab ini (bab
wudhu dan shalat) disusun seringkas mungkin dari penjelasan yang
ada dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah dengan
susunan yang jauh lebih terang dan gamblang. Hal ini
dimaksudkan agar peserta DAD P K I M M A z - Z a h r a w i
mudah dalam menghafalkannya sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan oleh instruktur. Harapan selanjutnya setetah
DAD peserta dapat mendalami secara langsung tuntunan-
tuntunan yang terdapat dalam Himpunan Putusan Tarjih
Muhammadiyah.

Demikian, semoga berkat dan rahmat ilahi melimpahi


perjuangan kita semua. IMM Jaya!. Billahi fii sabiililhaq,
Fastabiqul Khairat!.

Tim Imam Of Training


DAD PK IMM Az-Zahrawi 2021

1
BAB I
WUDHU

A. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut bahasa adalah bersih, bagus, dan elok. Sedang menurut
istilah wudlu adalah menghilangkan hadas kecil dengan cara menggunakan air
yang bersih pada anggota wudlu, yaitu wajah, kedua tangan, kedua kaki, dan
kepala (rambut) dengan cara yang telah ditentukan sesuai kaidah syariat.

B. Tata Cara Wudlu


Adapun tata cara berwudlu adalah sebagai berikut:
1. Membaca “ Bismillahirrahmanir-rahim”
2. Mengikhlaskan diri dengan Niat
3. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
(3x)

Gambar 1
Membasuh Telapak Tangan
4. M e n g h i s ap ai r d ar i t e l ap ak t an g an s e b e l ah , berkumur kumur dan
menyemburkan tiga kali (3x). D an me n ye mp u r n ak an d al am b e r k u mu r d
an menghisap air jika tidak dalam keadaan puasa dan sakit.

Gambar 2
Berkumur Kumur

2
5. M e mb as u h Hi d u n g d e n g an ai r s e ci d u k yan g dimasukkan dengan
cara dihisap/istinsyaq (kalau memungkinkan) dan dibersihkan dengan
tangan kiri. Dilakukan sebanyak tiga kali (3x).

Gambar 3
Membasuh Hidung

6. M e mbas u h mu k a ( 3 x) D e n g an me n g g os ok- gosokannya, mengusap


kedua sudut mata dan melebihkan dalam membasuhnya.

Gambar 4
Membasuh Muka

7. Menyela-nyela jenggot (kalau ada).


8. Membasuh kedua tangan beserta kedua sikut (3x)
Dengan mendahulukan tangan kanan, menggosok- gosoknya dan
menyela-nyelai jari tangan serta melebihkan dalam membasuhnya.

Gambar 5
Membasuh kedua tangan

9. Mengusap kepala satu kali, dengan cara menjalankan kedua telapak tangan
dari ujung kepala hingga tengkuk dan mengembalikannya pada posisi
semula,

3
serta mengusap kedua telinga bagian dalam dengan telunjuk dan telinga
bagian luar dengan ibu jari.

Gambar 6
Membasuh kepala dan telinga

10. Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki sebanyak tiga kali (3x)
dengan mendahulukan kaki kanan, menggosok-gosoknya
dan menyela-nyelai jari kaki s e r t a me l e b i h k an
d al am membasuhnya.

Gambar 7
Membasuh kedua kaki

11. M e mbaca D o’a s e s u d ah w u d l u . A d ap u n D o’a sesudah ber


wudlu adalah:

Ayshadu an laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu wa


asyhadu anna Muhammadan
‘abduhu wa rasuuluhu
4
Artinya : ”Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain All ah Yang Esa,
tiad a se kutu bagi nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan Rasul-Nya”

C. Hal-Hal Yang Membatalkan Wudlu.


Hal -Hal yan g dap at memb at al k an Wu dl u adalah sebagai berikut:
1. Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan (kemaluan)
2. Melakukan hubungan seksual
3. Menyentuh kemaluan
4. Tidur yang nyenyak dengan berbaring

5
BAB II
SHALAT

Peserta dicukupkan menghafal 15 bagian sholat saja


beserta tatacaranya (dasar hukum tidak perlu dihafalkan).
Namun karena setiap gerakan sholat wajib berdasarkan
kepada tuntunan Nabi SAW, maka kami tetap melampirkan
dasar hukumnya pada bagian paling bawah untuk peserta
ketahui. Pada bagian sholat yang terdapat ‚pilihan doa‛,
silakan untuk dapat memilih yang dianggap paling mudah.
Berikut adalah bagian-bagiannya :

A. Bagian-Bagian Shalat
1) Niat Shalat
Tatacara niat :
Niat cukup dilakukan di dalam hati.
Para ulama sepakat bahwa niat adalah aktivitas hati.
Karena niat adalah kehendak atau keinginan untuk
melakukan sesuatu, sehingga niat tempatnya adalah di
hati.
Ulama dari madzhab Syafii, Asy-Syirazi menyatakan :
‚Tempat niat itu di dalam hati. Jika seseorang berniat
dengan hatinya tanpa diucapkan dengan lidah itu sudah
cukup. Di antara pengikut madzhab kami ada yang
mengatakan, ‘Niat itu dengan hati dan dilafalkan dengan
lidah.’ Ini tidak benar, karena niat itu adalah maksud di
dalam hati.‛
2) Mengarahkan Pandangan ke Tempat Sujud Saat
Berdiri.
3) Takbiratul Ihram dengan Mengucapkan “Allahu Akbar”.
Tatacara takbiratul ihram :

6
a. Takbir ‚Allahu Akbar‛ dilakukan bersamaan dengan
mengangkat kedua tangan.
b. Kedua tangan diangkat sejajar dengan bahu
(ukurannya jempol disejajarkan dengan daun telinga
bagian bawah).
c. Ketika tangan diangkat jari-jari sedikit
direnggangkan.
4) Bersedekap dengan Meletakkan Tangan di Dada.
Tatacara :
Tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri
yang diletakkan di dada.
5) Membaca Doa Iftitah Secara Sir (Lirih).
Ada 3 pilihan doa iftitah yang dapat diucapkan
dalam shalat :

Allahumma ba’id baini wa baina khatayaya kama ba’adta bainal


masyriqi wal magrib. Allahumma naqqini minal khataya kama
yunaqqas saubul abyadu minad danas. Allahummagsil
khatayaya bil-mai was salji wal barad.

7
Wajjahtu wajhiya lil lazi fatarassamawati wal arda hanifan
muslima wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa
mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin, la syarikalahu wa bi
dzalika ana umirtu wa ana minal muslimin. Allahumma antal
malku, la ilahailla anta, anta rabbi wa anak abduk zalamtu nafsi
wa’taraftu bi zambi, faghfir li zunubi jamian, innahu la
yaghfiruzzunuba illa anta, wahdini li ahsanil akhlak, la yahdi li
ahsaniha illa anta wasrif ani sayyiaha la yasrifu anni sayyiaha
illa anta, labbaika wa sa’daika, wal-khairu kulluhu fi yadaika
wasy-syarru laisa ilaika. Ana bika wa ilaika, tabarakta wa
ta’alaita, astaghfiruka wa atubu ilaik.

c
Allahuakbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi
bukrotan wa asiila

6) Membaca Taawuz dan Basmalah Sebelum Membaca


Al-Fatihah.
Tatacara taawudz dan basmalah :

8
a) Taawudz : “a’udzubillahi minas syaithanirrajiim”.
Artinya : Aku berlindung kepada Allah dari setan
yang terkutuk.
b) Kemudian membaca basmalah sebelum membaca
Al-Fatihah : “Bismillahirahmanirrahim”.

Bacaan basmalah dapat dibaca secara jahar (terucap


jelas) atau secara sir (dipelankan) dalam shalat jahar,
yaitu shalat yang bacaan suratnya dibaca dengan suara
jelas dan terdengar oleh makmum (maghrib, isya,
shubuh, sunnah ied, dll).

Adapun untuk shalat sir (shalat yang bacaan suratnya


tidak dibaca oleh imam) seperti shalat dhuhur atau
ashar, maka tetap dibaca sir.

7) Membaca Al-Fatihah.
Tatacara : dibaca ayat demi ayat dan tidak disambung,
dengan memperhatikan tanda baca dan bacaan
tajwidnya. Seperti tanda waqaf pada akhir ayat yang
menunjukkan berhenti, tidak disambung.

8) Membaca Surat atau Ayat Al-Quran.


Tatacara : membaca surat atau ayat yang mudah.

9) Ruku’
Pilihan doa ruku’ ada 3 :

Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika Allahummaghfirli

Subhana Rabbial ‘adhim 4x

9
Subbuhun quddus Rabbul malaikati war ruh
10) Iktidal

Tatacara iktidal : berdiri tegak ketika bangun dari ruku’


dengan kedua tangan diluruskan ke bawah, bukan
bersedekap.
Doa ketika iktidal :

atau
‚Rabbana lakal hamdu‛ atau ‚Rabbana wa lakal hamdu‛

11) Sujud
Pilihan doa sujud ada 3 :

Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika Allahummaghfirli

Subhana rabbial’a’la 4x

Subbuhun quddus Rabbul malaikati war ruh

12) Duduk Antara Dua Sujud


Bacaan doa duduk antara dua sujud :

Allahummaghfirli warkhamni wajburni wahdini warzuqni

13) Bangun dari Sujud untuk Berdiri ke Rakaat Kedua atau


Rakaat ke Empat

10
Tatacara : melakukan duduk iftirasy sejenak (seperti
duduk antara dua sujud) sebelum berdiri ke rakaat
kedua atau keempat.

14) Duduk Tasyahud Awal dan Tasyahud Akhir


Tatacara dan doa tasyahud awal dan akhir :
a) Posisi duduk tasyahud awal : duduk tasyahud awal
adalah duduk iftirasy (seperti duduk antara dua
sujud). Posisi kedua tangan digenggam dan
diletakkan di atas lutut, kecuali telunjuk tangan
kanan diacungkan sejak awal membaca doa
tasyahud hingga akhir, dan jempol menyentuh jari
tengah.
b) Posisi duduk tasyahud akhir : duduk tawaruk, yaitu
duduk dengan memasukkan (mengajukan) kaki kiri
di bawah kaki kanan, sementara telapak kaki kanan
ditegakkan dengan jari-jari ditekuk dan ujungnya
mengarah ke kiblat dan duduk dengan
bertumpukkan pantat di atas lantai. Posisi tangan
seperti saat tasyahud awal.

Doa tasyahud awal dan akhir :

Attakhiyyatulillah, was shalawatu wat thayyibatu lillah,


assalamu alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi
wabarakatuh, assalamualaina wa ‘ala ‘ibadillahis sholihin

Atau

11
Attakhiyyatul mubarakatus shalawatuttayyibatu lillah,
assalamu alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi
wabarakatuh, assalamualaina wa ‘ala ‘ibadillahis sholihin

Lalu membaca shalawat :

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad,


kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aai Ibrahim, wa baarik ‘ala
Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kama baarakta ‘ala
Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaka Khamiidum Majiid.

Setelah bershalawat kepada Nabi, dianjurkan


membaca doa berikut :

a. Tasyahud awal :

Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa khusni


ibadatik

b. Tasyahud akhir :

12
Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannam wa
min ‘adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati
wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

15) Salam
Lafal salam ada dua dan boleh dipilih salah satu :
a) ‚Assalamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuh‛
b) ‚Assalamu’alaikum wa rahmatullah ‚

B. Dasar Hukum
1) Niat Shalat

2) Mengarahkan Pandangan ke Tempat Sujud Saat


Berdiri.

3) Takbiratul Ihram dengan Mengucapkan “Allahu


Akbar”

13
4) Bersedekap dengan Meletakkan Tangan di Dada.

5) Membaca Doa Iftitah Secara Sir

14
6) Membaca Taawuz dan Basmalah Sebelum Membaca
Al-Fatihah.

7) Membaca Al-Fatihah

Dari Ubadah bin Shamit, bahwa Rasululllah saw.


bersabda: "Tidak sah shalatnya orang yang tidak
membaca permulaan Kitab (al-Fatihah)".
(Driwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).

Dari Ummu Salamah (salah satu isteri abi SAW)


bahwa ia menyebutkan atau dengan kata lainnya
mengatakan ‚Bacaan (Al Fatihah) Rasulullah SAW
Bismillaahirrahmaanirrahiim (Alhamdulillaahi rabbil
‘aalamiin Arrahmaanirrahiim, maliki yaumiddiin) beliau
memutus bacaannya ayat demi ayat (HR Abu Dawud
dan Ahmad)

8) Membaca Surat atau Ayat Al-Quran

15
9) Ruku’

10) Iktidal

11) Sujud

12) Duduk Antara Dua Sujud

Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW membaca di


antara 2 sujud ‚Ya Allah ampunilah aku dan
sayangilah aku, dan cukupilah aku, dan tunjukilah aku
dan berikan aku rizki‛. (HR Tirmidzi, al Albani: shahih)

16
13) Bangun dari Sujud untuk Berdiri ke Rakaat Kedua
atau Rakaat ke Empat

Dari Malik bin Huwairits, bahwa dia melihat Nabi


SAW apabila dalam saat gasal dari shalatnya (sujud
pada rakaat pertama atau ketiga), dia tidak bangkit
berdiri sehingga duduk dengan lurus (duduk sejenak
sebelum berdiri) (HR Bukhari dan Abu Dawud dan
Tirmidzi dengan lafal ‚jaalisan‛)

14) Tasyahud Awal dan Akhir

17
‫‪15) Salam‬‬

‫عّقمة بن وائّ‪ ،‬عن أبيه‪ ،‬قاّ‪ :‬صّيت مع اّنب ص ّ‬


‫فكن يس ّ عن ممينه‪« :‬اّس ّم عّي ك ور حة عن‬
‫هللا عّيه وس ّ‪،‬‬
‫وبركثه»‪ ،‬وعن ِاّ‪« :‬اّس ّم عّي ك ور حة ا ّ وبركثه»‬
‫اّ‬

‫‪18‬‬

Anda mungkin juga menyukai