PEMBAHASAN
A. Pengertian Mandi
Mandi (al-ghusl) secara bahasa adalah suatu tindakan yang
dilakukan seseorang dengan menuangkan air pada badannya, dan
menggosoknya. Sedangkan pengertian mandi menurut syara
adalah mengenakan air yang thahur (mensucikan) ke seluruh
badan dengan cara yang khusus. Yang dimaksud dengan
pernyataan seluruh badan disini tidak seperti wudhu karena
wudhu itu hanyalah menggunakan air pada sebagian anggota
badan.1
Mandi junub adalah mandi dengan menggunakan air suci dan
bersih (air mutlak) yang mensucikan dengan mengalirkan air
tersebut ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki. Tujuan mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadas besar
yang harus dihilangkan sebelum melakukan ibadah sholat.
B. Hadis Hukum
()
Artinya : 'Aisyah ra. berkata : Biasanya Rasulullah SAW jika
mandi karena jinabat akan mulai dengan membersihkan kedua
tangannya kemudian menumpahkan air dari tangan kanan ke
tangan kiri lalu mencuci kemaluannya kemudian berwudlu lalu
1 Syekh Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh Ala Al-Mazahib Al-Arbaah (Cairo: Mathbaah AlIstiqamah, 1996), 223
mengambil air kemudian memasukkan jari-jarinya ke pangkalpangkal rambut lalu menyiram kepalanya tiga genggam air
kemudian mengguyur seluruh tubuhnya dan mencuci kedua
kakinya. (HR. Muttafaq Alaihi dan lafadznya dari Muslim.)
Hadis penunjang
1. Hadis dari maimunah
Dari ibnu abbas dia berkata : Bibi saya, maimunah telah
menceritakan kepadaku, dia berkata,aku pernah membawa air
mandi kepada Rasulullah saw. Karena junub, lalu beliau membasuh
dua tapak tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian beliau
memasukkan tangan kedalam wadah berisi air, lalu menyiramkan
air tersebut keatas kemaluan serta membasuhnya dengan tangan
kiri. Setelah itu, beliah menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan
pijatan yang kuat lalu berwdhu sebagai mana wudhu untuk shalat.
Kemudian beliau menuangkan air ke kepala sebanyak tiga kali. Lalu
beliau membasuh seluruh tubuh, lalu membasuh kedua kaki.
(Muslim: Juz 1, h.174 hadis no. 748)
2. Hadis dari Aisyah
Dari aisyah istri Nabi saw., jika nabi mandi wajib karena janabat,
beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya,
kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian
memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokkannya ke
kulit kepalanya kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya
dengan memulai kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali,
kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.(Bukhari juz
I,h. 72).
Firman Allah Q.S. al-Maidah: 6
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
C. Nalar Bayani
Dalam hadits di atas terdapat kata kana (), yang dalam
bahasa Arab bisa saja memiliki dua arti atau dua maksud :
a.
b.
dalam hadits
Kana yang berarti perbuatan yang berulangulang/berkesinambungan, maksudnya adalah
Rasulullah senantiasa mandi junub (setelah jima
dengan istrinya) seperti yang dijelaskan dalam hadits.
5.
6.
7.
Allah berfirman: (
) dan jika kamu junub: Para
jumhur dari umat telah sepakat bahwa junub itu adalah tidak suci
sebab keluar air (mani) atau bertemu kedua khitan. Dan
diriwayatkan dari sebagian sahabat bahwa tidak ada mandi kecuali
sebab keluar air, dengan sabda rasulullah SAW: Bahwasanya air itu
hanya sebab air (HR: Muslim), sedangkan hadits Bukhari dari Ubay
bin Kaab bahwa sanya ia bertanya: Ya rasulullah, apabila
seseorang bercinta dengan isterinya tapi tidak keluar? Bersabda:
Harus mandi karena telah menyentuhkan perempuan dari padanya
kemudian berwudhu lalu shalat.
Kata al-Qurthubi: Seperti inilah kesepakatan para ulama dari
sahabat dan tabiin serta ahli fiqhi dari berbagai penjuru, bahwa
mandi junub wajib dengan bertemunya dua khitan. Dan memang
5
2 Mohamed bin Ahmed al-Anshari al-Qurthubi, al-Jami li Ahkamil Quran, Darul Fikr. (menafsirkan ayat ke-43
surah an-Nisaa)
3 HR: Bukhari.
6
a. junub
b. haid
c. nifas
d. wiladah
e. orang islam yang meninggal dunia
E. Sebab Atau Alasan Seseorang Mandi Junub
Adapun sebab-sebab atau alasan seseorang mandi junub yaitu:
1. Keluar mani. Baik dalam keadaan tidur maupun bangun.
Menurut Imamiyah dan Syafii: kalau mani itu keluar, maka ia
wajib mandi, tak ada bedanya, baik keluar karena syahwat maupun
tidak. Sedangkan menurut Hanafi, Maliki dan Hambali: tidak
diwajibkan mandi kecuali kalau pada waktu keluarnya itu
merasakan nikmat. Kalau mani itu keluar karena dipukul, dingin,
atau karena sakit bukan karena syahwat, maka ia tidak diwajibkan
mandi.
2. Bertemunya dua kemaluan (bersetubuh).
Yaitu memasukkan kepala dzakar atau sebagian dari hasyafah
(kepala dzakar) ke dalam faraj (kemaluan) atau anus, maka semua
ulama madzhab sepakat dengan mewajibkan mandi, sekalipun
belum keluar mani.
Hanafi: wajibnya mandi itu dengan beberapa syarat; yaitu:
pertama, baligh. Kalau yang baligh itu hanya yang disetubuhi,
sedangkan yang menyetubuhi tidak, atau sebaliknya, maka yang
wajib mandi itu hanya yang baligh saja, dan kalau kedua-duanya
sama-sama kecil, maka keduanya tidak diwajibkan mandi. Kedua,
harus tidak ada batas (aling-aling) yang dapat mencegah timbulnya
kehangatan. Ketiga, orang yang disetubuhi adalah orang yang
masih hidup. Maka kalau memasukkan dzakarnya kepada binatang
7
5 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Bandar Lampung : PT. Sinar Baru Algensindo, 1986,
hal.36
6 Ibid. 37
8
:
. .
.
{
}
Artinya: dari abu hurairah r.a. dari nabi saw, beliau bersabda,
sesungguhnya
7 Ibnu Masud, Drs.H.Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafii (Bandung: CV Pustaka Setia,
2007), 91
Lipatan-lipatan badan
Lubang telinga
allah tidak berkenan menerima shalat orang yang punya hadats
sebelum berwudhu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
2. Haram thawaf di kabah. Haram hukumnya thawaf bagi orang
yang junub, berdasarkan sabda Rasulullah SAW , thawaf di
9 Abdul Rosyad Shiddiq, Fikih Ibadah (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2004), 96
10
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mandi (al-ghusl) secara bahasa adalah suatu tindakan yang
dilakukan seseorang dengan menuangkan air pada badannya, dan
menggosoknya. Sedangkan pengertian mandi menurut syara
adalah mengenakan air yang thahur (mensucikan) ke seluruh
badan dengan cara yang khusus. Mandi junub adalah mandi
dengan menggunakan air suci dan bersih (air mutlak) yang
mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh
mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Hal-hal yang dapat membatalkan mandi wajib sama dengan hal-hal
yang mewajibkan mandi tersebut seperti:
1. Junub
2. Nifas
3. Haid
4. Wiladah
5. Orang islam yang mati
Adapun sebab-sebab atau alasan seseorang mandi junub yaitu:
1. Keluar mani. Baik dalam keadaan tidur maupun bangun.
2. Bertemunya dua kemaluan (bersetubuh).
3. Selesai haid atau menstruasi.
4. Melahirkan (wiladah) dan pasca melahirkan (nifas).
5. Meninggal dunia yang bukan mati syahid.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
14