Anda di halaman 1dari 8

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NN D UMUR 15 TAHUN DENGAN


AMENORHEA SEKUNDER DI PUSKESMAS KARANGDOWO
KABUPATEN KLATEN

Tanggal Pengkajian : 10 Desember 2020 jam : 10.00 WIB

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien Identitas Wali Pasien
Nama : Nn. D Nama : Tn. S
Umur : 15 tahun Umur : 45 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
SukuBangsa : Jawa SukuBangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar Pekerjaan : Swasta
Alamat : Munggung 3/ 4 Karangdowo
2. Keluhan Utama
Nn. D mengatakan belum menstruasi sudah 3 bulan ini
3. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 13 tahun
2) Siklus : ± 40 hari.
3) Keteraturan : sebelum ini haidnya pernah sebulan 2 kali pada
awal menstruasi pertama kali.
4) Lama : 7 hari
5) Banyaknya : ganti pembalut 3x/hari
6) Bau : bau anyir
7) Flour Albus : sebelum menstruasi kadang mengalami keputihan,
tetapi tidak berbau dan tidak gatal
8) Dismenorhoe : nyeri perut bawah.
9) Amenorhoe : tidak pernah mengalami jeda haid yang begitu
lama atau tidak mengalami haid sama sekali
4. Data Kesehatan
a. Riwayat penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
1) Jantung : Nn. D mengatakan tidak merasa berdebar-debar
saat melakukan aktifitas ringan dan tidak
berkeringat dingin ditelapak tangan.
2) Ginjal : Nn. D mengatakan tidak pernah merasa
sakit pinggang dan saat buang air kecil tidak sakit.
3) Asma : Nn. D mengatakan tidak pernah sesak nafas.
4) TBC : Nn. D mengatakan tidak pernah batuk
berkepanjangan selama 3 bulan.
5) Hepatitis : Nn. D mengatakan pada mata, kuku, dan kulit
tidak pernah berwarna kuning.
6) Hipertensi : Nn. D mengatakan tidah pernah merasakan
sakit kepala hebat, pandangan kabur, dan tekanan
darah > 140/90 mmHg.
b. Riwayat penyakit ginekologi
Nn. D mengatakan tidak pernah merasakan gejala rasa sakit,
benjolan, luka, serta keluarnya cairan nanah di kemaluan, Nn.
Dmengatakan hanya merasakan nyeri pada perut bawah saat
menstruasi.
5. Data kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Nn. D mengatakan makan 3 x/hari porsi sedang, jenis makanan
nasi, lauk, dan lebih suka makanan instan serta minum 6-7
gelas/hari jenis air putih dan teh.
b. Pola eliminasi
Nn. D mengatakan BAB 1 kali/hari konsistensi lembek serta BAK
3-5 kali/hari, warna urine kuning jernih, bau khas urine.
c. Aktifitas
Nn. D mengatakan sehari-hari tinggal di dirumah
d. Istirahat / Tidur
Nn. D mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam 6 - 7 jam per
hari.
e. Personal Hygiene
Nn. D mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti
pakaian 2x sehari dan keramas 3x dalam seminggu.
6. Data psikososial
a. Pengetahuan tentang gangguan/penyakit yang diderita
Nn. D mengatakan belum mengetahui penyebab dari
menstruasinya yang lama dan banyak.
b. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
Nn. D hanya mengatahui bahwa harus menjaga kebersihan area
kewanitaannya, tetapi tidak mengetahui tentang alat reproduksi dan
gangguan reproduksi yang mungkin terjadi.
c. Dukungan keluarga
Keluarga dan kerabat selalu mendukung Nn. D untuk cepat
sembuh dan kembali pulih seperti semula, dimana Nn. D selalu
ditemani oleh keluarga dan kerabat saat memerlukan bantuan dan
memenuhi kebutuhannya.
d. Keadaan psikologi
Nn. D mengatakan cemas pada kondisinya, apakah menstruasinya
ada pengaruh terhadap penyakit yang ganas seperti tumor dan
penyakit pada kesehatan reproduksi lainnya karena pernah
mendengar dari tetangga dan teman jika perdarahan menandakan
adanya tumor.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TB : 155 cm
d. BB : 68kg
e. TTV :
TD : 120/70 mmHg S : 36,8˚C
N : 86 x/menit R : 22 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, tidak berketombe, dan tidak muda
rontok.
2) Muka : Bersih, tidak oedema
3) Mata : Conjungtiva sedikit pucat, sclera putih
4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak ada benjolan.
5) Telinga : Simetris, bersih, dan tidak ada serumen.
6) Mulut / gigi / gusi : Bibir kering, bersih, tidak Stomatitis,
tidak caries, tidak bengkak dan tidak berdarah.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada
pembesaran vena, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
c. Dada dan Axilla
1) Dada : Normal, simetris.
2) Mammae
a) Membesar : Normal, tidak teraba benjolan abnormal.
b) Simetris : Simetris kanan dan kiri.
3) Axilla
a) Benjolan : Tidak ada benjolan.
b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.
4) Abdomen
a) Benjolan : Tidak ada benjolan atau pembesaran
abnormal
b) Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan.
c) Bekas luka operasi : Tidak ada bekas operasi.
5) Genitalia
a) Vulva Vagina
(1) Varices : Tidak ada varices.
(2) Luka : Tidak ada luka.
(3) Kemerahan : Tidak ada kemerahan.
(4) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.
(5) Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembesaran.
(6) PPV : Terdapat pengeluaran pervaginam
dari pembalut ±5 cc berupa darah merah
kecoklatan.
b) Anus : Tidak ada Haemoroid.
6) Ektremitas : atas : tidak oedema
Bawah : tidak oedema, tidak ada varies
3. Pemeriksaan Penunjang

C. Analisa Data
Diagnosa : Nn. D umur 15 tahun dengan Amenorea Sekunder

D. Penatalaksanaan
Tanggal : 10 Desember 2020 jam : 10.10 WIB

1. Memberitahu Nn. D dan keluarga tentang kondisinya dan hasil


pemeriksaan
Rasionalisasi : Hak –hak pasien untuk memperoleh informasi
untuk kondisi dan keadaan apa yang dia alami (Sarwono, 2008)
Evaluasi : pasien dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada pasien penyebab tidak haid karena faktor
hormon, stress dan gaya hidup
Rasionalisasi : Amenorrhea adalah tidak terjadinya menstruasi
seorang wanita pada usia reproduktif. Menstruasi yang teratur
membutuhkan beberapa kondisi seperti axis endokrin
hipotalamuspituitary-ovarium, endometrium yang kompeten dalam
merespon stimulasi hormon steroid, serta saluran genitalia internal dan
eksternal yang intak. Amenorrhea bukan suatu penyakit tetapi gejala
dari suatu penyakit yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab seperti
anomali differensiasi gonad, gangguan endokrin dan kelainan genetik
yang spesifik (Nathan L dkk, 2006).
Evaluasi : Klien telah mengetahui kondisinya dan mulai terbangun
komunikasi yang baik.
3. Menganjurkan pasien diet rendah karbohidrat dan rendah lemak
Rasionalisasi : Penyebab amenorrhe berdasarkan penelitian tersebut
adalah penyebabnya seperti kegemukan atau obesitas 38%, faktor
hormon 33%, berat badan kurang 15%, stres 12 %, dan lain – lain 2 %
(Jones, 2002). Berat badan dan perubahan berat badan mempengaruhi
fungsi menstruasi. Penurunan berat badan menyebabkan gangguan
pada fungsi ovarium, tergantung derajat tekanan pada ovarium dan
lamanya penurunan berat badan. Kondisi patologisseperti berat badan
yang kurang/kurus dan anorexia nervosa yang menyebabkan
penurunan berat badan yang berat dapat menimbulkan amenorrhea
(Tina Dusek 2001). Terlalu kurus (lemak tubuh kurang dari 15 – 17%)
keadaan ini mempengaruhi proses pembentukan hormon. Dimana
seorang wanita memerlukan 22% lemak tubuh untuk proses
pembuahan dan keperluan reproduksi. Jika seorang perempuan
mengalami kelainan makan, seperti anoreksia atau bulimia, perubahan
hormonal yang disebabkan dapat berujung pada berhentinya
menstruasi (Rahayu N 2006).
Evaluasi : pasien memahami dan akan melakukan diet
4. Menganjurkan untuk makan seimbang dengan banyak mengkonsumsi
makanan tinggi protein, baik hewani maupun nabati seperti daging
merah, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan menganjurkan
untuk mengurangi makanan instan atau bahkan menghentikan makan
makanan instan serta mengkonsumsi makanan/minuman yang
mengandung vitamin C dan zat besi seperti buah jeruk, buah naga,
buah biit.
Rasionalisasi :mengkonsumsi makanan seimbang dan menghindari
makanan instan akan mencegah terjadinya gangguan haid berulang
dan mengatasi anemia pada remaja.
Evaluasi : klien mengerti dan bersedia mengikuti saran yang
diberikan
5. Menganjurkan pasien banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung fitoestrogen seperti kedelai, tahu, tempe , kacang hijau
dan jenis kacang-kacangan
Rasionalisasi: Fitoestrogen adalah kelompok kimia yang ditemukan
dalam tanaman yang dapat bekerja sebagai hormon estrogen.
Fitoestrogen bekerja sebagai estrogen yang dapat memengaruhi
produksi dan pemecahan hormon estrogen oleh tubuh, dan juga kadar
estrogen dibawa dalam aliran darah. Fitoestrogen berperan dalam
menstabilkan fungsi hormonal yakni dengan cara menghambat
aktivitas estrogen yang berlebihan dan juga dapat mensubstitusi
estrogen ketika kadarnya dalam tubuh rendah.
Evaluasi : Pasien memahami dan akan melakukannya
6. Menganjurkan untuk olahraga rutin 3 kali/minggu dengan lama 30
menit
Rasionalisasi : dengan memperbaiki pola gaya hidup dapat
memperbaiki siklus menruasi. Manfaat penting olahraga tersebar
cukup cepat di kalangan masyarakat. Olahraga telah terbukti sangat
jitu dalam menjaga kebugaran fisik, upaya menghindari berbagai jenis
penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, dan bahkan dijadikan
sebagai salah satu alternatif dalam memperoleh atau mempertahankan
berat badan ideal. Olahraga yang teratur dan aktif sangatlah besar
perannya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Evaluasi : klien bersedia mengikuti saran yang diberikan.
Menganjurkan pasien untuk minum
7. Menganjurkan kunjungan ulang 1 bulan lagi jika masih belum haid
Rasionalisasi : agar apabila ada keluhan serius segera ditangani dan
mengetahui mengetahun kondisi pesaien setelah diberikan terapi
Evaluasi : Pasien memahami

Anda mungkin juga menyukai