Anda di halaman 1dari 6

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

Proses asuhan keperawatan pada klien dengan hidrosefalus di awali dengan pengkajian, diagnosis, dan
intervensi keperawatan.

I. PENGKAJIAN

1.1Anamnesa

1) Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.

2) Kaji Riwayat penyakit / keluhan utama :

Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi
penglihatan perifer.

3) Kaji Riwayat Perkembangan Kelahiran : Prematur. Pada waktu lahir menangis keras atau tidak.
Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur. Keluhan sakit perut.

1.2 Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi : - Anak dapat melihat keatas atau tidak. - Adanya Pembesaran kepala. - Dahi menonjol dan
mengkilat. Serta pembuluh darah terlihat jelas.

2) Palpasi : - Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar. - Fontanela : fontanela tegang keras dan
sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

3) Pemeriksaan Mata : - Akomodasi. - Gerakan bola mata. - Luas lapang pandang - Konvergensi.
Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat keatas. Stabismus, nystaqmus,
atropi optic.

1.3Observasi Tanda –tanda vital

Didapatkan data – data sebagai berikut : - Peningkatan sistole tekanan darah. - Penurunan nadi /
Bradicardia. - Peningkatan frekwensi pernapasan.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pada pasien anak dengan Hydrocephalus diagnosa yang dapat muncul, yaitu :

1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.

2. Potensial terhadap perubahan integritas kulit kepala berhubungan dengan ketidak mampuan bayi
dalam mengerakan kepala akibat peningkatan ukuran dan berat kepala

3. Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial berhubungan akumulasi cairan serebrospinal.


4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tua tentang penyakit anaknya.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

no diagnosa tujuan Interverensi Rasional


1 Perfusi jaringan Perfusi jaringan Mandiri : Mandiri :
serebral tidak efektif serebral adequat,
berhubungan dengan dengan kriteria : 1. Kaji data dasar 1. Pengkajian
peningkatan tekanan tekanan systole dan neurologis. yang dilakukan
intracranial diastole dalam 2. Observasi TTV. sesering mungkin
rentang yang 3. Tentukan posisi akan memberikan
diharapkan, tidak ada anak : tinggikan kepala. data guna
tanda-tanda 4. Anjurkan anak dan menentukan
peningkatan orang tua untuk perubahan
intrakranial (tidak mengurangi aktivitas keadaan
lebih dari 15mmHg) yang dapat menaikkan neurologis anak
dan tingkat kesadaran tekanan intrakranial yang
membaik. atau ntra abdominal, berhubungan
misal: mengejan saat dengan ICP Bila
BAB, menarik nafas, hal itu terjadi
membalikkan badan, akan
batuk. menunjukkan
bahwa anak
Kolaborasi : sudah
menunjukkan
1. Kolaborasi dengan gangguan ICP
dokter untuk yang bermakna.
pemberian analgetik.
2. Pengkajian
Edukasi tanda-tanda vital
yang sesering
1. Instruksikan keluarga mungkin akan
untuk mengobservasi membantu
kulit jika ada isi atau mendeteksi
laserasi tanda-tanda dini
dari ICP (seperti
takikardia,
fluktuasi tekanan
darah, dan
pernafasan
cheyne-stokes)

3. Peninggian
kepala di tempat
tidur
memungkinkan
terjadinya
gravitasi untuk
peningkatan
aliran darak
serebral, akan
membantu
penurunan ICP.

4. Dengan
aktivitas yang
berlebih anak
akan berisiko
mengalami
peningktan TIK.

Kolaborasi :

1. Pemberian
analgetik untuk
mengurasi nyeri
akibat TIK

Edukasi :

1. Keluarga dapat
berpatisipasi
dalam perawatan
anak dengan
hidrosefalus
2 Potensial terhadap Tidak terjadi gangguan Mandiri Mandiri
perubahan integritas integritas kulit dengan
kulit kepala kriteria : Kulit utuh, 1. Kaji kulit kepala 1. untuk
berhubungan dengan bersih dan kering. setiap memantau
ketidak mampuan bayi 2 jam dan monitor keadaan
dalam mengerakan terhadap area yang integumen kulit
kepala akibat tertekan secara dini.
peningkatan ukuran 3. Hindari tidak adanya 2. Linen dapat
dan berat kepala linen pada tempat tidur menyerap
4. Baringkan kepala keringat sehingga
pada bantal karet busa kulit tetap kering
atau menggunakan 3. Untuk
tempat tidur air jika mengurangi
mungkin. tekanan yang
menyebabkan
Kolaborasi stess mekanik.

1. Kolaborasi dengan
ahli gizi dengan berikan
nutrisi sesuai
kebutuhan. Kolaborasi :

Edukasi : 1. Jaringan akan


mudah nekrosis
1. Instruksikan pada bila kalori dan
keluarga pasien agar protein kurang
mengubah posisi tidur
setiap 2 jam sekali
Edukasi :

1. Untuk
meningkatkan
sirkulasi kulit
3 Potensial komplikasi Tidak terjadi Mandiri Mandiri
peningkatan tekanan peningkatan TIK
intrakranial b/d dengan kriteria :Tanda 1. Observasi ketat 1. Untuk
akumulasi cairan vital normal, pola tanda- tanda mengetahui
serebrospinal nafas efektif, reflek peningkatan TIK secara dini
cahaya positif,tidak peningkatan TIK
tejadi gangguan 2. Tentukan skala coma
kesadaran, tidak 2. Penurunan
muntah dan tidak 3. Hindari pemasangan keasadaran
kejang. infus dikepala menandakakan
adanya
4. Hindari sedasi peningkatan TIK

5. Jangan sekali-kali 3. Mencegah


memijat atau terjadi infeksi
memompa untuk sistemik
memeriksa fungsinya
4. Karena tingkat
Kolaborasi : kesadaran
merupakan
1. Berkolaborasi dengan indikator
dokter untuk peningkatan TIK
melakukan
pembedahan, untuk 5. Dapat
mengurangi mengakibatan
peningkatan. sumbatan
sehingga
Edukasi : terjdi nyeri kepala
karena
1. Ajari keluarga peningkatan CSS
mengenai tanda-tanda atau obtruksi
peningkatan TIK. pada ujung
kateter
diperitonial
Kolaborasi :

1. Dengan
dilakukan
pembedahan,
diharapkan cairan
cerebrospinal
berkurang,
sehingga TIK
menurun, tidak
terjadi penekanan
pada lobus
oksipitalis dan
tidak terjadi
pembesaran pada
kepala.

Edukasi :

1. Keluarga dapat
berpatisipasi
dalam perawatan
anak dengan
hidrosefalus.
4 Ansietas berhubungan Keluarga menerima Mandiri : Mandiri :
dengan kurang keadaan anaknya,
pengetahuan orang mampu menjelaskan 1. Jelaskan secara rinci 1. Pengetahuan
tua (situasi krisis) keadaan penderita tentang kondisi dapat
tentang penyakit dengan kriteria : penderita, prosedur, mempersiapkan
anaknya Keluarga berpartisipasi terapi dan keluarga dalam
dalam merawat prognosanya. merawat
anaknya dan secra penderita.
verbal keluarga dapat 2. Ulangi penjelasan
mengerti tentang tersebut bila perlu 2. Keluarga dapat
penyakit anaknya. dengan contoh bila menerima seluruh
keluarga belum informasi agar
mengerti tidak
menimbulkan
3. Klarifikasi kesalahan salah persepsi
asumsi dan
misskonsepsi 3. Untuk
menghindari salah
4. Berikan kesempatan persepsi
keluarga untuk
bertanya. 4. Keluarga dapat
mengemukakan
perasaannya.
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.

Hidrocephalus adalah: suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
cerebrospinal (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intra kranial yang meninggi sehingga terdapat
pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS. Merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi
yang progresif pada sistem ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan – jaringan serebral
selama produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat
berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan terjadinya
peleburan ruang – ruang tempat mengalirnya liquor. Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada
bayi dan anak ini juga terbagi dalam dua bagian yaitu :

 Hidrochepalus komunikan

 Hidrochepalus non-komunikan Dan berdasarkan waktu pembentukan hidrosefalus pada


bayi dan anak juga terbagi dalam dua bagian, yaitu :

 Kongenital

 Di dapat Insidens hidrosefalus pada anak-anak belum dapat ditentukan secara pasti dan
kemungkinan hai ini terpengaruh situasi penanganan kesehatan pada masing-masing rumah sakit.

4.2Saran

Tindakan alternatif selain operasi diterapkan khususnya bagi kasus-kasus yang yang mengalami
sumbatan didalam sistem ventrikel. Dalam hal ini maka tindakan terapeutik semacan ini perlu.

Anda mungkin juga menyukai