Anda di halaman 1dari 17

PRE PLANNING

SUPERVISI DI RUANG BOUGENVILLE II


RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun untuk memenuhi tugas profesi ners stase Manajemen

Disusun Oleh :
1. Bulan Rahmawati S.Kep
2. Diana S.Kep
3. Erika Nia Ayu H S.Kep
4. Hidayatur Roziqin S.Kep
5. Lu’luil Maknun S.Kep
6. Nazalia Munis Yunifar S.Kep
7. Wahyu Nor Suciani S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya pasien dan
keluarganya. Oleh karena itu, tujuan utama pelayanan rumah sakit adalah
memberikan pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan keluarganya. Pasien dan keluarganya merupakan subjek yang penting
dalam pelayanan rumah sakit.
Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-sumber yang
memadai antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan termasuk
standar praktek keperawatan, dan fasilitas. Sumber-sumber yang tersedia
dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna, sehingga tercapai kualitas
yang tinggi dengan biaya yang seminimal mungkin.
Supervisi merupakan cara ampuh untuk mencapai tujuan pelayanan
rumah sakit, khususnya pelayanan keperawatan. Supervisi keperawatan adalah
proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk
menyelesaikan tugas dalam rangka pencapaian tujuan. Tujuan dari supervisi
adalah pemenuhan dan peningkatan kepuasan pelayanan pada pasien dan
keluarganya. Untuk mencapai tujuan akhir ini ditetapkan tujuan awal supervisi
yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan, dan kemampuan perawat untuk
dapat melakukan tugasnya. Di dalam proses supervisi dilakukan :
 Apa yang dibutuhkan perawat agar ia mengetahui tugasnya dan dapat
melakukan tugasnya.
 Membantu perawat untuk mengembangkan ketrampilan yang diperlukan
dalam melakukan tugasnya.
 Mempunyai kemampuan penuh yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Supervisi adalah salah satu fungsi pokok yang harus dilaksanakan oleh
pengelola (manajer) dari yang terendah, menengah, dan atas. Manajer yang
melakukan fungsi supervisi disebut supervisor.
Di dalam rumah sakit yang termasuk manajer keperawatan yang
melakukan fungsi supervisi adalah kepala ruangan, pengawas, kepala seksi,
kepala bidang, dan wakil direktur keperawatan. Pada situasi nyata, jenjang
manajer keperawatan bervariasi baik macamnya maupun pemegang posisi
manajer keperawatan tersebut. Semua manajer keperawatan perlu mengetahui,
memahami, dan melaksanakan peran dan fungsinya sebagai supervisor.
Supervisi modern berfokus pada keunikan individu. Supervisor
diharapkan dapat menghargai potensi tiap individu dan menerima perbedaan
tiap individu serta mengembangkan potensi tiap individu untuk mencapai
kepuasan individu, kepuasan pasien dan keluarganya. Kepuasan pasien akan
pelayanan keperawatan tergantung pada antusias, kepuasan, dan kemampuan
dari perawat. Supervisor merupakan contoh peran dalam praktek klinik dan
pengembangan profesionalisme keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyegaran tentang supervisi dapat diciptakan kondisi
kerja yang kondusif dan nyaman.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melatih staff dalam melaksanakan asuhan
keperawatan dan pelayanan keperawatan
b. Memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan
diruangan
c. Meningkatkan kesadaran akan peran dan fungsi staff

BAB II
PELAKSANAAN
A. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan penyegaran tentang supervisi di RSUD Kudus:
1. Pre test
2. Penyampaian materi tentang supervisi
3. Diskusi / Tanya jawab
4. Post test

B. Sasaran Dan Target


Sasaran : Perawat Pelaksana Praktik Manajemen di Ruang Bougenville II
RSUD Kudus
Target : Kinerja Perawat Pelaksana dalam melakukan injeksi intravena,
pemeriksaan Vital Sign (SOP terlampir), komunikasi terapeutik
dan keramahan perawat.

C. Strategi Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019
Waktu : 08.00
Tempat : Di Ruang Bougenvill II Ruang RSUD Kudus

D. Setting Tempat

Keterangan:
: Karu (supervisor)
: PP
: Perawat Assosiate

E. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi Struktur
Sebelum memberikan supervisi kelompok telah mempersiapkan proposal
tentang supervise, preplanning tentang supervisi, telah membuat lembar
rekomendasi, instrument, tempat dan waktu.
b. Evaluasi Proses
Kelompok dapat menjalankan tugas menejemen tentang proses supervisi
dengan baik yang dilakukan oleh kepala ruang dan dilimpahkan PP kepada
perawat assosiate di ruang Bougenville II RSUD Kudus.
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan role play tentang supervisi, pengetahuan perawat
tentang supervisi bertambah dan dapat menciptakan kondisi kerja yang
kondusif dan nyaman.

F. Pembagian Tugas
Kepala Ruang : Diana S.Kep
PP 1 : Wahyu Noor Suciani S.Kep
PP 2 : Hidayatur Roziqin S. kep
PA : 1. Erika Nia Ayu H. S.Kep
: 2. Bulan Rahmawati S.Kep
: 3. Nazalia Munis Yunifar S.Kep
: 4. Lu’luil Maknun S.Kep

Pembimbing : 1. Ns. Wahyu Yusianto, SKp. (Akademik)


2. Ns. Maswan yulianto S. Kep. M.Kes (Klinik)

Lampiran
SUPERVISI KEPERAWATAN
A. Pengertian
1. Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton dalam Pier.
AS,1997:hal20).
2. Supervisi dalam praktik keperawatan professional adalah suatu proses
pemberian berbagai sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan
tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi.
B. Tujuan Supervisi Keperawatan
Pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus
pada kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugas.
C. Prinsip Supervisi Keperawatan
1. Supervisi dilakukan sesuai denga struktur organisasi
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip menejemen
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi, dan dinyatakan
melalui petunjuk, kebijakan dan uraian tugas standar
4. Supervisi adalah proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan
staff perawat
5. Supervsisi menggunakan proses manajemen termasuk menerapkan
misi,falsafah, tujuan, dan rencana spesifik untuk mencapai tujuan
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi efektif ,
merangsang kreatifitas dan motifasi
7. Supervisi mempunyai tujuan utama atau akhir yang memberi keamanan,
hasil guna dan daya guna pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan
klein, perawat dan manager.
D. Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan
a. Bertanggung jawab dalam supervsi pelayanan keperawatan untuk klien
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayan
kesehatan di Rumah Sakit.
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melakukan praktek keperawatan di
ruang perawatan sesuai tugas yang didelegasikan
2. Pengawas Keperawatan
Betanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan kepada kepala
ruangan yang berada di instalasinya
3. Kepala Seksi Keperawatan
Kasi mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung
4. Kepala Bidang Perawatan
Kabid bertanggung jawab untuk supervisi pada Kasi Perawatan secara
langsung dan semua perawat secara tidak langsung

Dalam proses supervisi dilakukan :


1. Apa yang dilakukan perawat agar dia dapat mengetahui tugasnya dan dapat
melakukan tugasnya
2. Membantu perawat untuk mengembangkan ketrampilan yang diperlukan
dalam melakukan tugasnya
3. Mempunyai kemampuan penuh yang dapat dikembangkan lebih lanjut

E. Langkah Supervisi
1. Pra-Supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur (instrumen)
yang telah disiapkan
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan
c. Supervisor memanggil Katim dan PP untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara dan memvalidasi data
sekunder.
1) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca Supervisi (3F)
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan feed back dan klarifikasi
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

F. Peran dan Fungsi Supervisi Keperawatan


Peran dan fungsi manajer dalam supervisi terutama adalah mempertahankan
keseimbangan manajer pelayanan keperawatan, sumber daya dan manajemen
anggaran yang tersedia.
1. Manajemen Pelayanan Keperawatan
Supervisor terlibat dalam mendukung pelayanan keperawatan, rencana
sesuasi program keperawatan, implementasi dan evaluasi sistem pelayanan
keperawatan. Hasil pelayanan dicapai melalui kerja sama dengan disiplin
ilmu lain dengan biaya seminimal mungkin.
Tanggung Jawab Supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan
b. Menilai kualitas asuhan dan pelayan yang diberikan dengan
membandingkan dengan standar keperawatan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayann
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait. Hal
ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang ada
d. Memantapkan kemampuan perawat
e. Memastikan praktek perawatan professional dilaksanakan
2. Managemen Sumber Daya
Supervisor membantu seleksi, latihan dan mempertahan staf keperawatan
yang handal. Supervisor membantu staf menggunakan sumber- sumber dan
fasilitas secara ekonomi. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling
banyak terlibat dalam penggunaan dan pemeliharaan alat kesehatan.
3. Manajemen Anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,
pengembangan dean penggunaan anggaran untuk area tanggung jawab.
Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan
yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai
dengan tujuan Rumah Sakit.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalan kan
dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam
pelayanan keperawatan.
G. Teknik Supervisi
1. Proses supervisi praktek keperawatan, meliputi 3 elemen kelompok, yaitu;
a. Standar praktek keperawatan sebagai acuan
b. Fakta pelaksanaan praktek perawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian dan kesenjangan
c. Tindak lanjut baik mempertahankan kualitas asuhan maupun upaya
memperbaiki.
2. Area Supervisi
a. Pengetahuan dan pengertian tentang klien
b. Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati
3. Cara Supervisi
a. Langsung
Supervisi keperawatan dilaksanakan pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam
kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan
sebagai perintah. Umpan balik dan perbaikan dapat dilakukan saat
supervisi
Proses Supervisi Langsung meliputi;
1) PP melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi
supervisor
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement,
dan petunjuk
3) Setelah selesai, supervisor dan PA melakukan diskusi yang bertujuan
untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki apa yang
belum/kurang sesuai. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervisor.
b. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis maupun lisan, Supervisor
tidak meliat langsung apa yang terjadi dilapangan, sehingga
memungkinkan terjadinya kesenjangan fakta atau data. Umpan balik
dapat dilaksanakan secara tertulis.

Lampiran II

INSTRUMEN SUPERVISI INJEKSI INTRAVENA


Hari / Tgl : Supervisor :
Objek Supervisi : Ruangan :

Aspek Parameter Bobot Dilakukan Keterangan


Penilaian Ya Tdk
Persiapan A. Menyiapkan Alat Steril
1. Kapas Steril 1
2. Bak Injeksi 1
3. Spuit Sesuai Kebutuhan 1

B. Menyiapkan Alat Non-Steril


1. Sarung Tangan 1
2. Alkohol 70% 1
3. Pengalas 1
4. Bengkok 1
5. Alat Tulis 1
6. Buku Injeksi 1
7. Jam Tangan dengan detikan
1
C. Menyiapkan Bahan
Obat
3
D. Menyiapkan Pasien
1. Memberi penjelasan
kepada pasien tentang
prosedur yang akan
dilakukan
2. Mengatur posisi pasien 2
yang nyaman
1
Pelaksanaan Pelaksanaan injeksi intravena;
1. Cuci tangan kemudian
menggunakan sarung tangan 3
2. Memasukkan obat dalam spuit 3
3. Pastikan infus dalam keadaan
menetes lancar, tidak ada
tanda phlebitis, kemudian
klem atau pengatur tetesan
dimatikan 2
4. Mendisinfektan dengan kapas
alcohol 70% pada area yang
akan diinjeksi 3
5. Obat dimasukkan 3
6. Lihat ekspresi wajah pasien 2
7. Pengatur tetesan dibuka
kembali, kemudian tetesan
diatur sesuai dengan
kebutuhan yang sudah
ditentukan 2
8. Pasien dirapikan dan alat
dibereskan 1
9. Melepas sarung tangan dan
cuci tangan 1
10.Mencatat dan member tanda
pada format pemberian injeksi
dan buku injeksi 2
Sikap perawat pada waktu injeksi;
1. Komunikasi 1
2. Kerjasama 1
3. Tanggung jawab 3
4. Kewaspadaan 3
Evaluasi
1. Mengevaluasi lokasi
penyuntikan dan kelancaran
tetesan 2
2. Mengevaluasi kenyamanan
posisi 1
3. Mengobservasi kemungkinan
phlebitis 3

Total Nilai 40

Kriteria :
Baik : Nilai 35-40
Cukup : 30-35
Kurang : < 30

Kudus, Mei 2019


Supervisor

(………………………)

INSTRUMEN SUPERVISI
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
Hari / Tgl : Supervisor :
Objek Supervisi : Ruangan :
Aspek Penilaian dan Parameter Bobot Nilai
0 1 2
Persiapan Alat
1. Tensimeter 1
2. Stetoskop 1
3. Alat tulis 1
Pra Interaksi
1. Verifikasi Data 1
2. Mencuci tangan 1
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1
Orientasi
1. Memberikan salam terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada klien / keluarga 2
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
Kerja
1. Mengatur posisi pasien 1
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien 1
3. Membebaskan lengan pasien dari baju 1
4. Memasang manset 2 jari di atas mediana cubiti, selang sejajar 4
arteri brakhialis
5. Meraba denyut arteri brakhialis 3
6. Meletakkab difragma stetoskop di atas arteri tersebut 4
7. Menutup skrup balon, membuka pengunci air raksa 3
8. Memompa manset hingga tak terdengar denyut arteri 3
9. Membuka skrup balon perlahan sambil melihat turunnya air
raksa / jarum dan mendengarkan bunyi denyut pertama (systole)
hingga bunyi akhir (diastole), sampai tekanan nol 8
10. Melakukan validasi dengan mengulang poin 8-9 (bila hasil
pengukuran keduanya berbeda ulangi sekali lagi) 3
11. Mengunci air raksa dan melepas manset 2
12. Mencatat hasil pengukuran pada buku catatan 2
Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan pada pasien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50

Kudus, Mei 2019


Supervisor
(………………………)
INSTRUMEN SUPERVISI
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
Hari / Tgl : Supervisor :
Objek Supervisi : Ruangan :

Aspek Penilaian dan Parameter Bobot Nilai


0 1 2
Persiapan Alat
1. Termometer bersih pada tempatnya 1
2. Tiga botol; larutan sabun, desinfektan, air bersih 1
3. Bengkok 1
4. Potongan kertas tissue pada tempatnya 1
5. Alat tulis 1
Pra Interaksi
1. Verifikasi data 1
2. Mencuci tangan 1
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 2
Orientasi
1. Salam terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dna prosedur tindakan 2
3. Menanyakan kesiapan klien 1
Kerja
1. Mengatur posisi pasien 1
2. Membebaskan aksila pasien pada lengan yang jauh 1
3. Membersihkan aksila dengan tissue 2
4. Memeriksa thermometer, patikan skala di bawah 35 0 C, bila 3
belum turunkan dengan cara mengibaskan thermometer
5. Memasang reservoir thermometer tepat pada tengah aksila 3
6. Menyilangkan tangan di depan dada, memegang bahu 2
7. Mengangkat thermometer setelah 10 menit 7
8. Mengusap thermometer dengan tissue kering kea rah reservoir 2
9. Membaca hasil pengukuran dan mencatat hasil 3
10.Membersihkan thermometer; mencelupkan ke dalam air sabun,
kemudian usap kea rah reservoir, mencelupkan ke dalam larutan
desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih dan usap
dari arah reservoir 6
11.Menurunkan air raksa 1
12.Mengembalikan thermometer pada tempatnya 1
Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan 1
3. Membereskan alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1

Total 50
INSTRUMEN SUPERVISI
PEMERIKSAAN NADI DAN PERNAPASAN
Hari / Tgl : Supervisor :
Objek Supervisi : Ruangan :

Aspek Penilaian dan Parameter Bobot Nilai


0 1 2
Persiapan Alat
1. Pencatat waktu 1
2. Alat tulis 1
Pra Interaksi
1. Verifikasi data 1
2. Mencuci tangan 2
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1
Orientasi
1. Salam terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien 2
3. Menanyakan kesiapan klien 1
Kerja
1. Mengatur posisi klien 4
2. Meraba denyut nadi dengan 2 jari (telunjuk dan tengah) 15
3. Menghitung nadi sekurang-kurangnya ½ menit dan 1 menit untuk 15
pasien aritmia dan anak atau menghitung inspirasi dan ekspirasi
pasien dalam 1 menit
4. Menilai hasil pengukuran 2
Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan 1
3. Membereskan alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1

Total 50

Kudus, Mei 2019


Supervisor

(………………………)
Lampiran Form Supervisi

LEMBAR REKOMENDASI

Hari / Tgl : Supervisor :


Objek Supervisi : Ruangan :

Masalah Tujuan Konsep Solusi Follow Up

Kudus, Mei 2019


Kepala Ruang

(………………………)
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta; Salemba Medika

Sitorus, Ratna dkk. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Di Rumah


Sakit. Jakarta; EGC

Anda mungkin juga menyukai