Anda di halaman 1dari 14

RUMAH SAKIT ISLAM AISYIYAH MALANG

PANDUAN BUDAYA KERJA ORGANISASI

TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Budaya artinya budi dan akal. Budaya adalah suatu dampak dari proses yang
berkesinambungan. Proses terjadinya suatu budaya dimulai dari tindakan misalnya
bekerja hati-hati yang terjadi berulang-ulang menjadi kebiasaan, yang apabila terus
berlangsung lama menjadi tabiat berhati-hati individu. Bangsa yang berbudaya dapat
dilihat dari tingginya tingkat budi dan akal serta keanekaragaman hasil budayanya.
Contohnya didalam hal organisasi, misalnya rumah sakit. Tinggi rendahnya budaya
organisasi dapat dilihat dari tingkat komitmen anggota rumah sakit terhadap nilai-nilai
dan keyakinan dari pimpinan hingga ke semua lapisan karyawannya.
Faktor nilai-nilai dan keyakinan dasar tersebut sangat berperan dalam membentuk
etika, sikap, perilaku anggota organisasi dan membentuk cara pandang mereka terhadap
masalah, baik internal maupun eksternal yang dihadapi dalam kehidupan berorganisasi.
Di beberapa rumah sakit, suatu rencana yang telah berhasil disusun oleh suatu tim
khusus dan disahkan oleh pimpinan tidak berjalan mulus dalam penerapannya. Sebab hal
itu terjadi karena tidak didukung oleh komitmen karyawan terhadap nilai-nilai dan
keyakinan dasar. Untuk membangun komitmen tinggi itulah diperlukan dukungan suatu
kultur atau budaya organisasi rumah sakit yang positif.
Budaya kerja organisasi adalah bentuk etika, sikap, perilaku dan cara pandang
bersama dari kelompok yang tergabung dalam organisasi tersebut terhadap setiap
masalah atau perubahan lingkungan yang bervariasi.
Ada empat macam fungsi budaya kerja yang sangat penting dalam membawa
organisasi menuju sukses. Pertama, identitas organisasi (simbol dan harapan), sehingga
anggota organisasi merasa bangga terhadap organisasinya dan pihak eksternal menaruh
respek. Kedua, kestabilan organisasi sehingga secara internal seluruh karyawan merasa
tenang dan yakin, demikian pula pihak eksternal yang berkepentingan. Ketiga alat
pendorong organisasi, sehingga mampu menjadi dasar dan pendorong untuk mencapai
tujuan organisasi. Keempat, komitmen organisasi sehingga mampu sebagai katalisator
dalam membentuk komitmen untuk pelaksanaan berbagai ide atau suatu rencana
strategis.
Budaya melayani di sebuah rumah sakit harus dikembangkan budaya kerja yang
positif, maksudnya budaya kerja yang mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan.
Sementara budaya organisasi timbul dari budaya kelompok individu yang tergabung
dalam organisasi tersebut. Adanya perubahan positif, baik etika, sikap, perilaku maupun
cara pandang individu, yang berkembang menjadi tabiat kelompok individu (dari atasan
hingga bawahan), maka akan membentuk perubahan budaya kerja baru yang positif pula.
Sesuai dengan perkembangan baru dalam paradigma pelayanan, budaya kerja rumah
sakit yang positif adalah budaya kerja melayani. Caranya adalah dengan contoh
membiasakan arah orientasi tindakan dan sikap serta perilaku kepada kepentingan orang
lain yang dilayani, bukan kepentingan diri sendiri. Apabila tindakan yang positif dari
setiap individu dapat dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus akan
menghasilkan tabiat positif. Pada akhirnya secara kelompok akan menghasilkan budaya
kerja positif. Jadi budaya kerja positif apapun yang akan kita kembangkan, yang penting
pelaksanaannya harus secara konsisten, mulai dari pimpinan dan terus menerus. Juga
bisa ditempuh pola pengembangan budaya kerja sama. Meningkatkan citra positif rumah
sakit dan partisipasi masyarakat dengan cara mengembangkan budaya melayani, serta
meningkatkan mutu pelayanan bagi semua karyawan.
Untuk itu perlu disusun suatu panduan budaya organisasi di Rumah Sakit Islam
Aisyiyah Malang

1.2 TUJUAN
Sebagai panduan untuk karyawan untuk berperilaku, berpenampilan dan berpola pikir
sesuai dengan budaya kerja organisasi Rumah Sakit Islam Aisyiyah.
BAB II
DEFINISI / PENGERTIAN

1. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan pelaksanaan gagasan,


perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. (= Action Plan)
2. Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan
3. Misi adalah suatu pernyataan yang berisikan mengenai apa yang harus dilaksanakan
sebagai bentuk usaha nyata dan penting untuk mewujudkan visi organisasi, perusahaan
atau lembaga
4. Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan
tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang
terwujud sebagai kerja.
5. Nilai adalah memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu
mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.
6. Perilaku adalah tindakan atau aktifitas manusia.
7. Indikator adalah sesuatu yang dapat menjadi petunjuk / penilaian.
8. Disiplin adalah taat pada aturan karyawan , bekerja sesuai prosedur, efisiensi dalam proses
pelayanan.
9. Terampil dan kompeten adalah cekatan dengan penuh kehati-hatian & cakap sesuai
kewenangan , bekerja sesuai dengan uraian tugas.
10. Penampilan adalah gestur dan seragam / baju kerja sesuai dengan standar.
11. Rasional adalah menggunakan data dan ilmu untuk mengambil keputusan
12. Pro aktif adalah memiliki inisiatif untuk melakukan aksi dalam perubahan dalam hal
menciptakan
13. Kreatif adalah cerdas , terbuka pada perubahan dan focus pada solusi
14. Produktif adalah kegiatan yang penuh dengan nilai dan manfaat.
15. Ramah adalah komunikasi yang menyejukkan , bersikap santun dengan 3 S (senyum salam sapa).
16. Tanggap adalah tidak menunda pelayanan dan memberikan pelayanan secara cepat.
17. Perbaikan berkesinambungan adalah terus menerus berupaya meningkatkan diri melalui
standarisasi, evaluasi dan redesain kerja.
18. Peduli adalah memiliki empati pada pasien , saling menghargai rekan kerja, hemat energy dan
merawat lingkungan.
19. Meyakinkan adalah melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh
BAB III
STRATEGI PELAYANAN

Strategi pelayanan Rumah Sakit Islam Aisyiyah malang mengalami pergeseran dari pola pikir
lama yang didominasi oleh konsep fee for service menjadi konsep asuransi nasional (JKN).
Pola pelayanan yang baru ini dilandasi oleh nilai – nilai dan filosofi baru.

MENJADI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN


DENGAN HATI DAN PROFESIONAL YANG
STANDART LAYANAN SECARA UMUM
MENGUTAMAKAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN TAHUN 2018
MEMBANGUN PUSAT PELAYANAN KESEHATAN
:
PENINGKATAN
PRIMA DAN MUTU &
MEMUASKAN KESELAMATAN
DAKWAH
PASIEN

RINGKAS AMAN MELAYANI 3 BUDAYA

PROFESIONAL INOVATIF DAN INTEGRITAS ISLAMI


KOMUNIKATIF 5 NILAI

1. DISIPLIN 1. PERBAIKAN
1. KREATIF 1. ISTIQOMAH
BERKESINAMBU
2. TERAMPIL
2. PRODUKTIF NGAN 2. JUJUR
DAN KOMPETEN
3. RAMAH 2. PEDULI 3. AMANAH 15
3. PENAMPILAN
PERILAKU
4. TANGGAP 3. MEYAKINKAN
4. BELAJAR-
MENGAJAR
(RASIONAL)
BAB IV
5. PROAKTIF
TATA LAKSANA
BAB IV

TATA LAKSANA

1. BUDAYA RINGKAS

Budaya ringkas dapat diimplementasikan sebagai berikut :

1.1 STANDAR PENAMPILAN

1. GESTUR
a. Bertemu customer Internal ( Antar Karyawan, bertemu dengan dokter)
: Senyum, Salam, Sapa dan anggukan kepala.
b. Bertemu customer Ekternal ( Pasien, Keluarga Pasien, Pengunjung,
Tamu dll) : Senyum, Salam, Sapa dan angkat tangan sikap didepan
dada.
c. Posisi Duduk Saat Bekerja : punggung tegak oleh bersandar di
punggung kursi, kepala tidak boleh diletakkan dimeja dan atau
dipunggung kursi.
d. Posisi Berdiri saat bicara dengan customer : berdiri tegak
menunjukkkan sikap santun.
e. Hal – hal yang perlu dihindari :
- Makan /minum di area public
- Penggunaan Handphone Pribadi saat bekerja , diperbolehkan hanya
untuk kepentingan kerja dan tidak di pakai di area publik. (Semua
Counter, di Jalan, di Lorong jalan )
- Berbicara dengan karyawan lain yang tidak berhubungan dengan
pelanggan yang sedang dilayani.

2. SERAGAM / BAJU KERJA


PAKAIAN WANITA
1. Seragam sesuai ketentuan
2. Bagi yang belum memiliki seragam, memakai seragam :
a. Perawat : atasan dan bawahan warna putih
b. Non Perawat : atasan putih, bawahan hitam
c. Dokter : baju bebas memakai jas dokter warna putih
3. ID Card dijepit pada posisi jilbab sebelah kiri atas dan terbaca
RIAS WAJAH
1. Menggunakan rias wajah sederhana, minimal menggunakan :
2. Bedak tidak tebal dan merata
3. Lipstik / lipglos warna terang
4. Tidak diperkenankan menggunakan lipstik warna gelap atau terlalu
pucat
SEPATU
PPA (Para Pemberi Asuhan)

1. Sepatu model bebas berbahan selain bludru tertutup warna hitam.


2. Sol datar 1 cm, bahan ringan, tidak berbunyi
3. Tidak diperkenankan menggunakan sepatu model terbuka dan
memakai sandal .
4. Kaos kaki panjang warna krem

Administrasi

1. Sepatu model pantopel berbahan kulit/imitasi tertutup warna hitam


2. Tinggi tumit 3-5 cm, bahan ringan, tidak berbunyi
3. Tidak diperkenankan menggunakan sepatu bertali atau terbuka dan
tidak memakai sandal
4. Kaos kaki panjang warna krem

AKSESORIS
Aksesoris sederhana, tidak mencolok, maksimal meliputi :
1. Pergelangan tangan : jam tangan
2. Wajah/mata : kacamata, kontak lensa warna bening
3. Jari : cincin 1 titik
4. Jilbab : pin atau bros logam
KEBERSIHAN PRIBADI
1. Menjaga bau badan agar tetap segar
2. Kuku tangan dipotong pendek dan bersih
3. Menjaga kebersihan mulut dan gigi
4. Menjaga kebersihan tangan terutama sekitar tangan
KERAPIHAN BUSANA
1. Baju tidak ketat, baju atasan 5 cm diatas lutut
2. Jilbab menutup dada dan tidak transparan
3. Rambut dikuncir sehingga tidak melebihi panjang jilbab
4. Rapi (baju dan jilbab tidak kusut)
5. Warna kain seragam tidak kusam

PAKAIAN PRIA
1. Memakai kaos dalam putih polos berlengan (v-neck)
2. Memakai ikat pinggang kulit warna hitam polos tanpa aksesori
3. ID card dijepit pada kantung kemeja kiri dan terbaca
4. Selama jam kerja tidak diperkenankan menggulung lengan kemeja
5. Bagi yang belum memiliki seragam, menggunakan pakaian yang
disesuaikan dengan warna dan model seragam pegawai, yaitu :
a. perawat : putih-putih,
b. non perawat : Atasan putih, bawahan hitam
6. Hari senin sd kamis baju dimasukkan ke dalam celana rapi, kecuali
cleaning service
7. Celana panjang

RAMBUT
1. Rambut disisir rapi, telinga dan tengkuk terlihat jelas
2. Jika menggunakan minyak rambut, terkesan basah, tidak boleh
berkesan berminyak
3. Jika berkumis atau berjenggot, harus dicukur rapi
SEPATU
1. Sepatu tertutup dan berwarna hitam dan tidak kotor
2. Untuk Cleaning service memakai sepatu boot karet
3. Security untuk dinas pagi dan sore memakai pantofel di atas mata
kaki (sepatu PDH)
4. Security untuk dinas malam memakai sepatu PDL
5. Menggunakan kaos kaki di atas mata kaki dan berwarna gelap
AKSESORIS
1. Jari tidak diperkenankan menggunakan cincin
2. Pergelangan tangan : tidak diperkenankan menggunakan jam
(kecuali administrasi)
3. Wajah/mata : kacamata
KEBERSIHAN DAN KERAPIHAN
1. Menjaga bau badan agar tetap segar
2. Kuku tangan dipotong pendek dan bersih
3. Menjaga kebersihan mulut dan gigi
4. Menjaga kebersihan kulit tangan terutama sekitar tangan

1.2 PELAKSANAAN 5 R

1.3 ELIMINASI DOWNTIME


DOWNTIME adalah pemborosan yang harus dieliminasi agar pelayanan menjadi
efisien dan efektif. Penjelasan dari DOWNTIME adalah :
1. Defek : Mengulang pekerjaan akibat terjadi kesalahan
terkait masalah kualitas atau peralatan
Contoh : salah prosedur, salah pemberian obat
2. Over Memproduksi lebih awal atau lebih cepat dari
production : yang diperlukan proses berikutnya
Contoh : Permintaan pemeriksaan laboratorium
berlebihan / tidak sesuai indikasi klinis
3. Waiting : Penundaan waktu, saat tidak terjadi aktivitas
apapun
Contoh : menunggu administrasi pemulangan
pasien
4. Non Utilized Pemanfaatan pegawai yang tidak sesuai dengan
Talent : kompetensi atau ketrampilannya yang beresiko
pada keselamatan pasien, organisasi dan dirinya
sendiri
Contoh : perawat mengantarkan sampel
laboratorium
5. Transport : Pergerakan produk atau pasien yang tidak perlu
Contoh : pasien diantar ke ruangan selanjutnya
diantarkan ke radiologi untuk foto
6. Inventory : Memproduksi, menyimpan atau membeli barang
yang tidak perlu. Kehabisan barang akibat salah
perencanaan
Contoh : menumpuk formulir di ruangan
keperawatan , menyimpan obat slow moving di
gudang
7. Motion : Pergerakan yang berlebihan dari staf, posisi
kerja yang tidak ergonomic
Contoh pergerakan satpam yang tidak diatur
zona
8. Extra Melakukan proses yang tidak perlu,
processing : memberikan kualitas lebih tinggi daripada yang
dibutuhkan proses selanjutnya
Contohnya tahapan untuk pengesahan perjanjian
dengan pihak ketiga (proyek kecil) terlalu
panjang.
1.4 KAIZEN
Kaizen dapat diartikan upaya perbaikan yang sangat focus pada proses yang
spesifik, untuk menghasilkan perubahan dengan cepat dan berdampak positif.
Langkah-langkah melaksanakan kaizen :
1. Identifikasi masalah
2. Pengukuran kondisi saat ini
3. Analisa akar masalah
4. Kumpulkan ide
5. Pilih 1 ide solusi yang akan diimplementasikan
6. Implementasikan pada masa uji coba
7. Evaluasi
8. Stabilisasi & standarisasi

2. BUDAYA AMAN

Budaya aman dapat diimplementasikan dengan melaksanakan 15 Bab akreditasi , yaitu :

1. Tata Kelola dan Kepemimpinan


2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Mutu
3. Kualifikasi Pendidikan Staf
4. Manajemen Pengelolaan Obat
5. Sasaran Keselamatan Pasien
6. Manajemen Komunikasi dan Informasi
7. Asesmen Pasien
8. Pelayanan Pasien
9. Hak Pasien dan Keluarga
10. Akses Pelayanan dan Kontinuitas
11. Milineum Development Goal
12. Manajemen Fasilitas Kesehatan
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
14. Pelayanan Anestesi dan Bedah
15. Pendidikan Pasien dan Keluarga

3. BUDAYA MELAYANI DENGAN HATI

Budaya melayani dapat diimplementasikan sebagai berikut :

3.1 Pelaksanaan SQS dan SIS

a. SQS, yaitu
- Sholat wajib berjamaah dan tepat waktu, sholat sunnah dhuha dan tahajud
- Tilawah Qur’an
- Shodaqoh
b. SIS, yaitu
- Sabar
- Ikhlas
- Syukur

3.2 Komunikasi yang menyejukkan

Penunjang Medis
Farmasi Pada saat edukasi / konseling farmasi klinik pasien rawat inap
1. “Assalamu’alaikum, saya Melani Apoteker RS, akan
memberikan penjelasan obat bpk / ibu……. Saat ini dokter
memberikan terapi obat sebagai berikut (jelaskan nama obat,
jadwal pemberian, indikasi pengobatan dan cara penggunaan
obat khusus)”
2. Laboratorium Pada saat sampling pasien
“Assalamu’alaikum, saya Nuzul petugas laborat, bisa
menyebutkan nama lengkap bpk / ibu (sambil mengecek
gelang pasien untuk nomor RM/tanggal lahir) saya akan
mengambil darah bpk/ibu untuk pemeriksaan laborat
…..(sebutkan jenis pemeriksaan) sesuai permintaan
dr………Jelaskan prosedur sampling, .
Bismilahirrohmanirrohim”
3. Radiologi Pada saat
4. Gizi Pada saat edukasi / konseling gizi klinik pasien rawat inap
BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

1. Indikator pencapaian implementasi budaya adalah sebagai berikut :

NO BUDAYA DIMENSI MUTU PENCAPAIAN /


INDIKATOR
1. AMAN SAFETY SKP, ISKP
QUALITY IAK, IAM, INDIKATOR
AREA PRIORITAS
2. RINGKAS COST PENGHEMATAN BIAYA
DELIVERY PENGHEMATAN WAKTU
PRODUCTIVITY JUMLAH IDE PERBAIKAN
3. MELAYANI MORAL KEPUASAN PASIEN
KEPUASAN KARYAWAN
KEPUASAN DPJP
DAKWAH PENGAJIAN KARYAWAN,
PHBI, DANA DAKWAH,
BINROH PASIEN

2. Penanggung jawab pelaksanaan dan pelaporan adalah kepala unit / KUPP

3. Monitoring :

a. Internal RS : dilakukan oleh Tim Budaya

b. Eksternal RS : dilakukan oleh RS Aisyiyah / Muhammadiyah yang telah ditunjuk


BAB VI
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan Budaya Kerja Rumah Sakit di RSI Aisyiyah Malang, maka
diharapkan seluruh karyawan bisa melaksanakan dengan sebaik – baiknya.

Direktur RSI Aisyiyah Malang

H. Hartojo, dr., Sp.PK(K)


NIK.00421

Anda mungkin juga menyukai