Anda di halaman 1dari 10

ETIKA PROFESI DI BIDANG PERBANKAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DANDY ARFIENSA (1802050)

KELAS : TI 7 E

UNIVERSITAS NURDIN HAMZAH

JAMBI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika atau etik berasal dari bahasa latin yaitu ethica. Ethos dalam
bahasa Yunani berarti norma, nilai, kaidah, ukuran bagi tingkah laku yang
baik. Secara umum dapat dikatakan bahwa, etika merupakan dasar moral,
termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat tentang hak. Atau dengan
kata lain, etika berisi tuntunan tentang perilaku, sikap dan tindakan yang
diakui, sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia. Etika menjadi
penting apabila terjadi perbedaan tata nilai tentang baik-buruk, boleh-tidak
boleh dan patut-tidak patut.
Tujuan pokok mengenal etika adalah mempengaruhi dan mendorong
kehendak kita supaya mengarah kepada yang bermanfaat dan berguna bagi
manusia. Dengan etika, orang akan mampu untuk bersikap kritis dan
rasional dalam membentuk pendapatnya sendiri dan bertindak sesuai
dengan apa yang dapat dipertanggungjawabkan sendiri. Etika juga dapat
membantu manusia membedakan antara tingkah laku atau tindakan yang
baik dan yang buruk. Dalam hal inilah terletak kebebasan manusia untuk
hanya mengakui norma-norma yang diyakini sendiri sebagai kewaibannya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Pelayanan Dan Etika Dalam Perbankan.

Bank yang terpercaya adalah bank yang mampu memberikan jasa-jasanya


dengan pelayanan yang baik dan memuaskan agar mendapatkan kepercayaan
dari kalangan masyarakat dan nasabah, maka bank harus dapat memberikan
pelayanan (service) yang murah, cepat,adil, dan ramah serta etika yang baik.

Pelayan atau service menurut Malayu S.P Sihabuan adalah kegiatan


pemberian jasa dari suatu pihak kepada pihak lainnya. Pelayanan yang baik
adalah pelayanan yang dilakukan dengan ramah, adil, cepat dan dengan etika
yang baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi penerimanya
dalam hal ini adalah nasabah.

Sedangkan etika berasal dari  bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan
sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai yang
mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.

Jadi,etika perbankan terkait dengan moralitas, perbuatan moral yang


diartikan sebagai perbuatan baik dan perbuatan buruk dalam kegiatan
perbankan
2.2  Indikator-Indikator Dan Pelayanan Kode Etik Bank.

a. Pimpinan dan Kepemimpinan Bank


Sebagai seorang pemimpin suatu bank, ia harus mampu memimpin
lembaga yang dipimpinnya,dapat mengarahkannya,membina dan mengatur
semua karyawan dan bawahan dengan baik. Kebijakan serta kerja
karyawan yang teratur, rapi mencerminkan seorang pimpinan yang baik
dan teratur serta mampu mengelola bank dengan baik.

b. Organisasi Bank
Setiap bank pasti mempunyai divisi atau departemen organisasi terstruktur,
yang mempunyai bidang sesuai job dengan tugas dan keahliannya yang
tercantum dalam GBHO (Garis-Garis Besar Haluan Organisasi) atau Job
Description. Hal ini bertujuan agar tidak ada tumpang tindih tugas antara
karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya, semua sesuai
dengan Job Description yang telah disepakati.

c. Karyawan Bank (SDM)


Karyawan bank harus mempunyai mental yang tinggi, kesabaran dan
profesionalitas dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah dan para
calon nasabah dengan baik dan benar.

berikut ini kriteria dari profesionalisme seorang bankir:

1. Memiliki skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan).


2. Mampu menerima tekanan dari pihak manapun tanpa mengurangi
kinerjanya
3. Memiliki inisiatif dan aktif dalam pencapaian tujuan serta tidak bersikap
menunggu
4. Memilik job motivation yang tinggi
5. Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership ability)
6. Mempunyai sales ability
7. Memiliki kemampuan untuk : menyusun rencana, mengorganisasikan,
menetapkan prosedur kerja dan mengendalikan tugas pekerjaan agar
menuju kea rah pencapaian tujuan bank
d. Desentralisasi Authority
Desentralisasi Authority pada karyawan bank harus dikembangkan agar
pelayanan dapat ditingkatkan secara cepat dan lancar serta mengurangi
Birokratisme yang terlalu panjang dan rumit.

e. Peralatan Bank
Peralatan yang canggih dapat meningkatkan pelayanan bank kepada
masyarakat, misalnya dengan komputer yang On-Line dapat melayani
penarikan melalui ATM Card, Debit Card, Maupun Credit Card.

f. Kantor Cabang
Apabila kantor cabang diperbanyak, maka pelayanan kepada masyarakat
dapat ditingkatkan. Kantor cabangpun harus dapat dibangun ditempat yang
mungkin mudah dikunjungi oleh lapisan masyarakat, hal ini dilakukan agar
memudahkan pelaksanaan transfer dan inkaso dengan cepat.

g. Pengembangan Karyawan Bank


Bank harus memberikan pelatihan untuk seluruh karyawan bank agar
wawasan dan keterampilan karyawan bertambah dan pelayanan kepada
masyarakatpun dapat ditingkatkan lebih jauh lagi untuk meningkatkan citra
perusahaaan di mata masyarakat luas dan dapat meningkatkan laba.
2.3  Kode Etik Bankir Indonesia

Setiap bankir di Indonesia wajib mengelola bank secara sehat dan menghormati
norma-norma perbankan yang berlaku, menaati semua tata nilai sebagai
pedoman dasar dalam menentukan sikap dan tindakannya. Norma-norma
perbankan yang diakui, diterima dan ditaati tersebut tertuang dalam Kode Etik
Bankir di Indonesia yang isinya sebagai berikut:

1. Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan


peraturan yang berlaku.
2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian
dengan kegiatan banknya.
3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi.
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan keputusan dalam hal
terdapat pertentangan kepentingan.
6. Menjaga kerahasian nasabah dan banknya.
7. Dapat memperhitungkan dampak yang merugikandari setiap kebijakan
yang ditetapkan banknya terhadap ekonomi, social dan lingkungannya.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi
maupun keluarga.
Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya

2.4  Prinsip Dasar Etika Perbankan

Dalam kaitannya dengan prinsip pengelolaan bank, pihak bankir harus


mengupayakan terselenggaranya iklim usaha perbankan yang sehat yaitu
dengan menjaga:
a. Likuiditas Bank atau kelancaran operasional bank.
b. Solvabilitas Bank atau terpeliharanya kekayaan bank agar kokoh dan
mampu memenuhi seluruh kewajiban financial.
c. Rentabilitas atau tingkat keuntungan yang dapat dicapai bank .
d. Tingakt kepercayaan masyarakat terhadap bank (bonafiditas).

2.5  Prinsip Etika Perbankan

Prinsip etika perbankan itu sendiri adalah merupakan norma, kaidah dan
kebiasaan yang berlaku dan harus dipatuhi, dihormati dan dijunjung tinggi oleh
para petugas bank/bankir. Prinsip etika perbankan tersebut adalah:

1. Prinsip Kepatuhan, pada prinsip ini bankir diharuskan mematuhi semua


peraturan perbankan, undang-undang, kebijakan pemerintah, peraturan
ketenagakerjaan yang terkait dengan masyarakat, nasabah, pemerintah,
pemilik dan karyawan (Stakeholders).
2. Prinsip Kerahasiaan, para bankir dituntut untuk tetap menjaga
kerahasiaan pekerjaan terutama yang berhubungan dengan keadaan
keuangan nasbah serta kerahasiaan jabatannya.
3. Prinsip Kebenaran Pencatatan, peugas bank wajib memelihara arsip atau
dokumen dan mencatat semua transaksi dengan benar serta menjaga
kerahasiaannya.
4. Prinsip Kesehatan Bersaing, persaingan disini bias bersifat intern, antar
bagian dalam bank itu sendiri dan bersifat eksten, yaitu bpesaingan antar
bank.
5. Prinsip Kejujuran Wewenang, kepercayaan dan wewenang yang telah
diberikan oleh pihak-pihak pemerintah, nasabah, pemilik ataupun
karyawan kepada bank hendaknya tetap diamankan dan tidak
dislahgunakan untuk kepentingan diluar etika yang telah disepakati
bersama atau mengorbankan kepentingan salah satu pihak demi
kepentingan pihak lain.
6. Prinsip Keselarasan Kepentingan, dalam hal ini bankir harus mampu
menyeleraskan antara kepentingan berbagai pihak, yaitu kepentingan:
nasabah dan masyarakat, pemerintah, pemilik dana serta karyawan bank.
7. Prsinsip Keterbatasan Keterangan, meskipun petugas bank dan bankir
diminta untuk bersikap informatif terhadap pihak luar, namun sifatnya
terbatas.
8. Prinsip Kehormatan Profesi, petugas bank dan bankir harus taat
menjaga kehormatan profesi dengan menghindarkan dan segala bentuk
kolusi, pemberian upeti, hadiah dan fasilitas dari pihak-pihak yang
menginginkan kemudahan-kemudahan peraturan dan prosedur perbankan.
9. Prinsip Pertanggung Jawaban Sosial, dalam pelaksanaan operasional
perbankan, bankir diharuskan tetap memiliki rasa pertanggung jawaban
social baik terhadap nasabah, pemilik, masyarakat ataupun pemerintah.
10. Prinsip Persamaan Perlakuan, pada prinsip ini bankir dituntut untuk
tidak melakukan perlakuan yang dislkriminatif baik kepada para nasabah,
masyarakat maupun kepada karyawan.
11. Prinsip Kebersihan Pribadi, disini sikap bankir adalah harus dapat
menjaga kehormatan dirinya.

2.6  Fungsi Kode Etik Bank

Fungsi kode etik perbankan antara lain :

a. Menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya manajemen, strategi


dan kebijakan dalam mengembangkan usaha perbankan.
b. Menciptakan iklim usaha yang sehat.
c. Mewujudkan intregitas bank terhadap lingkungan dan masyarakat luas
dan pemerintah
d. menciptakan ketenangan, keamanan dan kenyamanan para pemilik
dana, pemegang saham dan karyawan dalam mendapatkan hak-haknya.
mengangkat harkat perbankan nasional di mata internasional

2.7  Tujuan Pelayanan Dan Etika Bank

Pelayanan dan etika bank mengharuskan para manager bank berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk

1. Mengembalikan dana pihak ketiga beserta bunganya tepat pada


waktunya sesuai  dengan perjanjian yang telah disepakati.
2.  Menjaga kerahasiaan keuangan nasabah bank menurut undang-undang
perbankan yang  berlaku.
3.  Memberikan informasi yang akurat dan objektif apabila diminta oleh
nasabah yang bersangkutan.
4. Ikut memperlancar LLP Modern dari transaksi komersial dan
finansial.                         
5.  Ikut menjaga dan memelihara koresponden bank di antara sesama bank.
Menyalurkan kredit sesuai dengan undang-undang perbankan
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Dalam materi kode etik perbankan telah dijelaskan bahwa kode etik
perbankan adalah suatu aturan atau kesepakatan yang mengatur seluruh bankir
yang ada di Indonesia agar menjalankan pekerjaannya sesuai dengan norma-
norma yang berlaku. Setiap bank pasti memiliki perbedaan kode etik atau
aturan masing-masing namun jika dipahami kembali makna dari aturan tersebut
sama

Anda mungkin juga menyukai