Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang Telp/Fax (024) 7601291 Kode Pos
50185

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Ahmad Badawi Hari/Tanggal : Selasa, 14 Juni 2022


NIM : 2105036013 Dosen : Septiana Na’afi S.H.I., M.S.I
Kelas : PBAS A2 Mata Kuliah : Etika Bisnis Perbankan Syariah

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.


Jawaban atas UAS dikumpulkan maksimal tanggal Sabtu 18 Juni pukul 23.59 WIB

1. Jelaskan peran Etika dalam Perbankan Syariah?

Jawaban:
Etika berasal dari bahasa latin yaitu ethica. Sedangkan secara etimologi kata Etika berasal
dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti norma, nilai, kaidah, ukuran bagi tingkah laku
yang baik dan watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa
etika merupakan dasar moral termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat tentang hak.
Dengan kata lain, etika berisi tuntunan tentang perilaku, sikap dan tindakan yang diakui
sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia. Etika menjadi penting apabila terjadi
perbedaan tata nilai tentang baik-buruk, boleh-tidak boleh dan patut-tidak patut.  Etika
biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin,
yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores” yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-
hal tindakan yang buruk. Tujuan pokok mengenal etika adalah mempengaruhi dan
mendorong kehendak kita supaya mengarah kepada yang bermanfaat dan berguna bagi
manusia. Dengan etika, orang akan mampu untuk bersikap kritis dan rasional dalam
membentuk pendapatnya sendiri dan bertindak sesuai dengan apa yang dapat
dipertanggungjawabkan sendiri. Etika juga dapat membantu manusia membedakan antara
tingkah laku atau tindakan yang baik dan yang buruk. Dalam hal inilah terletak kebebasan
manusia untuk mengakui norma-norma yang diyakini sendiri sebagai kewajibannya.
Berbicara mengenai etika dalam bisnis dapat disebabkan oleh pertama, adanya pihak-pihak
yang dirugikan oleh karena pihak lain. Kedua, para pengamat melihat bahwa perkembangan
bisnis atau di perbankan yang ada sekarang ini cenderung akan berakibat buruk dan menjadi
hal yang tidak diinginkan. Etika dalam bisnis dan perbankan ini terkait dengan moralitas,
perbuatan moral yang diartikan sebagai perbuatan baik dan perbuatan buruk dalam kegiatan
bisnis/perbankan. Dalam hubungan itu etika menyentuh aspek individu dan peraturan sosial,
dimana hubungan antar manusia ini sangat peka karena sering dipengaruhi oleh emosi yang
kadangkala kurang rasional. Dalam hubungan itulah timbul peraturan-peraturan yang kita
sebut dengan norma atau kaidah yang dapat menumbuhkan adanya suatu jaringan peraturan-
peraturan, norma atau kaidah yang sangat erat bahkan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Dengan etika, orang akan mampu untuk bersikap kritis dan rasional dalam
membentuk pendapatnya sendiri dan bertindak sesuai dengan apa yang dapat
dipertanggungjawabkan sendiri. Etika juga dapat membantu manusia membedakan antara
tingkah laku atau tindakan yang baik dan yagng buruk. Tujuan pokok mengenai etika adalah
mempengaruhi dan mendorong kehendak kita supaya mengarah kepada yang berfaedah dan
berguna bagi sesama manusia.
Dalam dunia perbankan etika bisnis menjadi dasar utama yang sangat berperan penting dan
tidak boleh diabaikan. Mengapa?  Karena bank merupakan badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Masyarakat sinilah yang disebut dengan nasabah, nasabah menjadi orang atau badan yang
memiliki simpanan atau pinjaman pada bank. Sehingga dalam perbankan dibutuhkan Etika
layanan nasabah yang berupa rangkaian tindakan baik fisik maupun administrasi yang
ditunjukkan untuk memenuhi keinginan nasabah akan suatu produk dan jasa yang dbutuhkan.
Dalam hal ini, etika menjadi ketentuan yang mengatur tindak dan gerak karyawan bank
dalam melayani nasabah dengan tujuan untuk menciptakan keakraban, keramahtamahan,
untuk dapat menyenangkan dan memuaskan nasabah, menjaga sopan santun pelayanan pada
saat berbicara dengan nasabah , untuk membina dan menjaga hubungan baik dengan nasabah,
tidak menyinggung perasaan nasabah serta dapat menjadi daya tarik termasuk
mempertahankan nasabah lama dan menarik nasabah baru. Adapun etika pelayanan yang
perlu diperhatikan oleh karyawan perbankan di frontliner (Customer service dan Teller)
terhadap nasabah pada umumnya adalah memiliki sikap/perilaku yang baik, memiliki
ekspresi wajah yang baik seperti murah senyum kepada nasabah, berpenampilan baik dan
sopan dari segi berpakaian, berbicara, bertanya dan mendengar. Selain itu, ada beberapa kata
kunci yang perlu diketahui dan dilaksanakan dalam praktek pelayanan nasabah antara lain
atensi, senyum, tolong, maaf dan terima kasih. Setiap berbicara dengan nasabah hendaknya
kalimat atau pertanyaan yang dilontarkan harus diawali dengan maaf sebelum bertanya, dan
diakhiri dengan kata terima kasih setelah selesai melayani. Inilah nilai-nilai etika layanan
perbankan yang tidak boleh lepas dan harus terus melekat pada pribadi karyawan perbankan,
walaupun dihadapkan pada kondisi-kondisi yang menjengkelkan sekalipun, baik dari cara
berbicara nasabah yang tidak menyenangkan, ataupun adanya case-case (kejadian) tertentu
yang membuat karyawan menjadi sulit berkonsentrasi dan lain sebagainya, sehingga perasaan
dan hati menjadi tidak nyaman dan emosi. Hal ini tidak boleh menjadi salah satu alasan
karyawan (banker) untuk bersikap tidak baik kepada nasabah walaupun dalam kondisi hati
yang tidak baik, inilah yang disebut dengan profesional dalam bekerja, dengan tetap
mengutamakan etika layanan perbankan dalam hal dan kondisi apapun. Seorang karyawan
(banker) perbankan harus memiliki dasar pemikiran bahwa melayani nasabah adalah hal
utama, sehingga bagaimanapun keadaan suasana hati karyawan, nasabah tetap harus dilayani
dengan hati, dengan baik, senyum dan memuaskan nasabah dari segi produk dan jasa
perbankan yang di pertanyakan atau diinginkan.
Karyawan (banker) yang profesional adalah karyawan yang memiliki integritas pribadi,
keahlian dan tanggungjawab sosial yang tinggi serta wawasan yang luas agar mampu
melaksanakan rencana manajemen bank yang profesional pula. Banker yang profesional
memang dituntut melaksanakan dua hal penting yaitu dapat meciptakan laba dan
menciptakan iklim bisnis perbankan yang sehat, dengan tetap terkendali (prudent).
Menjadi banker yang profesional memerlukan beberapa persyaratan , diantaranya
adalah :Memiliki keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang baik

 Mampu menerima tekanan dari pihak manapun tanpa mengurangi kinerja kerja
 Memiliki inisiatif dan aktif dalam pencapaian tujuan serta tidak bersikap menunggu
 Memiliki job motivation yang tinggi
 Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership ability)
 Mempunyai  sales ability
 Memiliki kemampuan untuk menyusun rencana, mengorganisasikan, menguasai
prosedur kerja yang telah ditetapkan dan mengendalikan tugas  pekerjaan agar menuju
kearah pencapaian tujuan bank.

Sedangkan Implementasi atau penerapan terhadap prinsip etika bisnis Islam dalam praktik
perbankan syariah merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi menurut tuntunan
syariat agama Islam dan sebagai identitas pembeda antara bank syariah dengan bank
konvensional sehingga apabila perbankan syariah tidak menerapkan prinsip etika bisnis Islam
secara memadai maka akan kehilangan nilai lebih yang dimilikinya bila dibandingkan dengan
bank konvensional, dan pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan hidup perbankan
syariah di masa depan. Mengingat urgensi penerapan prinsip etika bisnis Islam pada industri
perbankan syariah. Bank syariah merupakan bank modern yang melakukan kegiatan operasi
sepenuhnya sesuai dengan syariah hukum islam berdasarkan pada Al-Qur‟an dan sunnah
Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya implementasi prilaku etis dalam segala aspek
kehidupan manusia, termasuk bisnis.

2. Jelaskan etika yang harus dimiliki oleh seorang :


a. Teller perbankan syariah
Jawaban: Etika yang harus dimiliki seorang teller bank syariah:
1.Penampilan,
Berpenampilan menarik, dan rapi, menggunakan seragam yang merupakan ciri khas
dari bank yang bersangkutan.
2. Kepribadian,
Kepribadian yang Islami, ramah, menarik, hormat dan bersahabat terhadap nasabah
merupakan keharusan bagi teller, dengan tetap mengingat martabat pribadi maupun
martabat bank.
3.Pelayanan
Pelayanan yang cepat dan tepat, menghindarkan nasabah menunggu terlalu lama dan
bosan, tidak memaksakan kehendak,
4.Kerahasiaan
Menjaga kerahasiaan bank dan kerahasiaan data nasabah.
5.Kebutuhan Pribadi
Menjaga kebutuhan pribadi secara tepat, seperti waktu istirahat, waktu makan dan
minum, tidak diperkenankan menaruh makanan dan minuman di dekat meja teller.

b. Marketing Bank Syariah


Jawaban: seorang Marketer Perbankan Syariah harus memiliki etika etika antara lain:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap.
2. Rajin, tepat waktu dan tidak pemalas.
3. Selalu murah senyum.
4. Lemah lembut dan ramah tamah.
5. Sopan santun.
6. Simpatik.
7. Bertanggung jawab.
8. Rasa memiliki perusahaan.
9. Suka menolong nasabah.
10. Selalu ceria dan pandai bergaul.
11. Dapat menjaga dan memenuhi kepercayaan.
12. Konsisten, memegang teguh komitmen.

c. Customer Service Bank Syariah


Jawaban: Etika dasar Customer Service dalam melayani nasabah :
a.) Mengenal Nasabah,
Agar customer service dapat memberikan pelayanan prima, maka harus mengenal
karakteristik nasabah dengan baik karena karakteristik nasabah berbeda-beda dan
penanganannya juga dapat berbeda.
b) Mengetahui Kemauan Nasabah
Sebagai Customer Service bank harus memahami sebenarnya apa saja kemauan
nasabah. Customer Service harus yakin dan berprinsip bahwa calon nasabah yang
akan loyal, tunjukkan pada nasabah bahwa bank tersebut adalah bank yang dapat
memenuhi keinginannya sehingga nasabah tidak mudah berpindah ke bank lain.
c.)Menginformasikan Produk- Produk Bank
Menjadi kewajiban bank untuk selalu memperkenalkan produk-produk yang dimiliki
kepada nasabahnya. Setiap bank biasanya gencar mempromosikan dirinya apalagi
produk terbaru. Promosi dapat dilakukan dimana saja, baik di media masa (cetak dan
elektronik) maupun spanduk atau baliho.
d) Tidak Memaksakan kehendak
Dalam melayani nasabah seorang Customer Service harus menghindari kesan
memaksakan kehendak, karena Customer Service bukan merupakan pedagang kaki
lima yang suka menarik-menarik tangan nasabah atau membujuk dengan setengah
memaksa orang untuk membeli dagangannya.
e) Melayani Sampai Tuntas
Customer Service harus mempunyai prinsip bahwa kepuasan nasabah nomor satu.
Untuk memuaskan nasabah banyak cara yang Customer Service lakukan. Tetapi ada
beberapa persoalan yang kerap Customer Service abaikan padahal amat penting.
f) Menjamin Rahasia Nasabah
Menjadi kewajiban pihak perbankan yang menjaga kerahasiaan nasabahnya.
Kerahasiaan ini akan menjamin rasa aman nasabah menyimpan uangnya dan
dipergunakan tanpa merasa takut mendapat ancaman dari orang lain.
g) Melayani Dengan Ceria dan Senyum
Apapun yang terjadi Customer Service harus tetap mampu menampilkan wajah ceria
dan tersenyum manis kepada nasabah. Senyum yang menghiasi wajah yang ceria akan
memberikan dampak positif bagi nasabah sehingga mereka merasa lebih akrab dan
santai dalam melaksanakan urusannya.
h). Tidak Berprasangka Negatif
Customer Service selalu berpikir positif karena merupakan dasar-dasar bagi
Customer Service dalam melayani nasabahnya. Berpikir positif akan meningkatkan
kualitas kemitraan dengan nasabah. Maka Nasabah akan merasa nyaman karena tidak
merasa selalu dicurigai kehendaknya.
i). Mendengarkan Keluhan Nasabah
Seorang Customer Service dituntut memberikan pelayanan yang baik dengan
bersikap sabar menghadapi setiap keluhan nasabah. Customer Service harus berusaha
semaksimal mungkin agar dapat memberikan kepuasan.
j) Mengucapkan Terima Kasih
Ucapan terima kasih yang disampaikan dengan wajah ceria dan senyum manis
merupakan jurus pemikat yang ampuh bagi kita untuk menaklukkan hati nasabah
sehingga nasabah akan merasa dihargai.

d. Manajer Bank Syariah


Jawaban: .
1.Kejujuran (Honesty, Ash-Shidiq)
Kejujuran merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap manusia dalam berbagai
segi kehidupan termasuk dalam bermuamalah, kejujuran menjadi bukti adanya
komitmen akan pentingnya perkataan yang benar sehingga dapat dijadikan pegangan,
hal ini akan memberikan manfaat bagi para pihak yang melakukan akad (perikatan)
dan juga bagi masyarakat dan lingkungannya.
2. Kesetaraan, Faithful (Al-Musawah)
Adanya kesamaan untuk saling mempercayai yang dituangkan dalam suatu akad
menjadi faktor penentuan bagi kesuksesan masing-masing pihak.
3. Keadilan dan Kebenaran (Justice and
Equity, Al-Adialah)Setiap akad (Transaksi) harus benar-benar memperhatikan rasa
keadilan dan sedapat mungkin menghindari perasaan tidak adil (Dzalim), oleh
karenanya harus ada saling ridha dari masing-masing pihak.
4. Kompetensi
Setiap anggota harus mempertahankan kompetensi serta keahlian profesional dengan
cara terus berusaha mengembangkan kemampuan.
5. Kerahasiaan
6. Kredibilitas

Anda mungkin juga menyukai