Anda di halaman 1dari 13

MENYUSUN PARAGRAF SESUAI KAIDAH BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :Ali Asfuri,M.Pd.

Disusun Oleh:

Irma Ikhdatun Mawadah 1120123

Ismawarni 1120124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI

TAHUN 2020

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................4

A. Pengertian Paragraf..........................................................................................................4
B. Unsur Unsur Paragraf......................................................................................................5
C. Syarat Syarat Paragraf.....................................................................................................6
D. Jenis Jenis Paragraf..........................................................................................................7
E. Pengembangan Paragraf................................................................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan dari
banyak kata yang disebut kalimat. Kalimat kalimat tersebut harus dihubungkan lagi
sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti menyampaikan suatu
gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan atau bukti tertentu.
Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek
aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas,
semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama sama mendukung satu
ide, terdapat kekompakan hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lainyaang
membentuk alenia dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan
menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat).
Oleh karena itu,untuk lebih memahami bagaimana cara menyusun paragraf yang benar
dan mengetahui berbagai jenis macam paragraf, maka makalah ini disusun agar bisa
menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Unsur unsur paragraf
3. Syarat Syarat Paragraf
4. Jenis jenis paragraf
5. Pengembangan paragraf
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakaang dan rumusan masalah maka tujuan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui paragraf secara umum yang sering digunakan dalam
kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal hal yang berkaitan dengan paragraf itu sendiri mulai
dari struktur paragraf,jenis jenis paragraf dan pengembangan paragraf.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf disebut juga sebagai alenia.”Paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti
“sebelum” dan grafein yang berarti “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alenia berasal
dari bahasa belanda dengan ejaanyang sama berarti “mulai dari baris baru”
(AdjadSakri,1992). MenurutLamuddinFinoza, Paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang
biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat,sedangkan dalam bahasa Yunani, sebuah
paragraf (paragraphos), “ menulis disamping” atau “ tertulis disamping”) adalah suatu jenis
.tulisan yang memiliki tujuan atau ide

Paragraf juga merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar
berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu
.rangkaian yang membentuk suatu kalimat
Jadi, Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang
satu dengan yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat,karena dalam
bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikiranya sehingga membentuk suatu topik
atau tema pembicaraan. Dalam suatu paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat,
kalimat kalimat itu ialah kalimat pengenal , kalimat utama(kalimat topik) kalimat
penjelas dan kalimat penutup. Kalimat kalimat ini terangkai jadi satu kesatuan yang
dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat jadi
.penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan
Terdapat beberapa pengertian Paragraf yang dikemukakan para ahli bahasa atau pakar
bahasa. Menurut Gorys Keraf (2004) alenia atau paragraf adalah suatu kesatuan
pikiran , suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Ia merupakan
himpunan himpunan dari kalimat kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk suatu gagasan. Dalm alenia itu gagasan tadi menjadi jelas oleh uraian
uraian tambahan, yang maksudnya tidak lain untuk menampilkan pokok pikiran tadi
secara lebih jelas. Menurut Tarigan(2008) Paragraf adalah seperangkat kalimat
tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan
.dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan
Paragraf atau alenia lazimnya terdiri dari sekelompok kalimat yang mengungkapkan
satu gagasan. Gagasan itu merupakan satu gagasan bawahan dari sebuah karangan

4
atau wacana(soewandi,2000:49). Menurut Nuristo (1999:16) Paragraf adalah kalimat
yang berkaitan erat antara satu dengan yang lainya. Kalimat kalimat itu disusun
menurut aturan tertentu dengan makna yang didukungnya, dapat dibatasi,
dikembangkan, dan diperjelas . Menurut Wiyanto (2004: 15) Paragraf adalah
sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama sama menjelaskan satu
unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh
.tulisan
B. Unsur Unsur Paragraf

Sebuah bacaan yang menarik harus dibuat dengan memperhatikan unsur unsur
paragraf seperti gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas transisi dan penegas.

Semua unsur bacaan paragraf tersebut harus saling berkesinambungan agar


menghasilkan bacaan yang mudah dimengerti dan menarik untuk dibaca.

Unsur unsur paragraf meliputi

1. Gagasan utama/ Ide Pokok


Gagasan utama adalah tema yang akan digagas dalam sebuah bacaan. Gagasan utama
dalam sebuah bacaan tidak tersirat secara langsung atau bisa disebut implisit/abstrak.
Jadi untuk menemukan gagasan utama dalam sebuah bacaan kita harus membaca
terlebih dahulu dengan saksama, cermat dan teliti agar dapat menyimpulkan apa
sebenarnya yang sedang dibahas atau menjadi tema bacaan tersebut.
2. Kalimat Utama
Kalimat utama yaitu realisasi dari ide pokok yang berupa pernyataan atau kalimat
yang biasanya diletakkan diawal, akhir dan campuran dalam sebuah paragraf.
Kalimat utama dibutuhkan untuk menjabarkan gagasan utama. Kalimat utama bersifat
tersurat dalam suatu pargraf. Letaknya bisa didepan paragraf yang disebut
deduktif,diakhir paragraf disebut induktif dan diawal dan diakhir disebut campuran.
3. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang bersifat sebagai pendukung atau penguat kalimat
utama. Dalam sebuah paragraph kalimat penjelas biasanya merupakan data, contoh
fakta maupun opini yang fungsinya tentu untuk mendukung kalimat utama.
4. Transisi

5
Transisi atau yang sering disebut dengan konjungsi adala kata yang digunakan untuk
menyambungkan dua kalimat, baik sama atau berbeda. Konjungsi sendiri dipakai agar
sebuah kalimat atau paragraph terlihat menjadi berkesinambungan atau padu.
Ada dua macam konjungsi yang sering dipakai diantaranya:
a. Konjungsi Intra Kalimat
Konjungsi Intra Kalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antara induk
kalimat dan anak kalimat pada suatu paragraph. Contohnya
ialah,dan,tetapi,karena,agar,padahal,kemudian,sedangkan,dan sebagainya.
b. Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi Antar Kalimat adalah kata penghubung yang menghubungkan antar
kalimat. Konjungsi ini digunakan pada kalimat pertama yang diakhiri titik
kemudian disambung dengan kalimat selanjutnya. Contoh kata hubung antar
kalimat antara lain biarpun, sekalipun, demikian, begitu, sungguh, walaupun.
5. Penegas
Penegas dalam sebuah paragraph sama halnya dengan kalimat penjelas , bedanya
penegas dipakai untuk menambah daya tarik bacaan agar mencuri perhatian pembaca.
Penegas bagaikan bumbu dalm sebuah masakan, jika digunakan terasa lebih sedap
dan nikmat.
Unsur Unsur sebuah Paragraf bisa diterapkan bisa juga tidak. Jika diterapkan maka
sebuah paragraf akan menarik untuk dibaca.jika tidak, sebuah bacaan akan
membingungkan para pembaca.
C. Syarat Syarat Sebuah Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf adalah keharusan paragraf tersebut memperlihatkan dengan
jelas suatu maksud tertentu.Kesatuandisini tidak boleh diartikan bahwa ia hanya
memuat satu hal saja.Sebuah paragraf yang memiliki kesatuan biasa saja
mengandung beberapa hal atau rincian.
2. Koherensi
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf itu harus
mengandung koherensi atau kepaduan yang baik.Kepaduan yang baik terjadi bila
hubungan timbal balik antara kalimat yang membina suatu paragraf atau alinea
adalah baik,wajar dan mudah dipahami.

3. Masalah Kebahasaan

6
a. Repetisi
Repetisi adalah pengulangan kata kata kunci ,kata-kata yang
dianggap penting dalam sebuah paragraf.Kata-kata kunci tersebut mula-
mula muncul dalam kalimat pertama,lalu diulang dalam kalimat
berikutnya
Contoh penggunaan repetisi :
Di dalam hidupnya, manusia membutuhkan kasih sayang. Kasih sayang
itu dibutuhkan untuk menjagaharmoni hidup. Tanpa kasih sayang
diantara sesama manusia, hidup manusia akan seperti binatang belaka
b. Kata Ganti
Kata ganti dapat berfungsi untuk menjadi paduan yang baik dan
teratur antara klimat yang membina sebuah paragraf.
Contoh penggunaan kata ganti :
Lukman dan Rumi adalah dua kakakberadik. Mereka tinggal di sebuah
komplekperumahan di BandungTimur. Keduanya hidup rukun,
Merekapergi ke sekolahselalu bersama-sama.Orang tua mereka sangat
bahagiamelihat keduanya.
c. Kata Transisi
Fungsi sebuah kata transisi terletak antara kata ganti dan repetisi. Bila
repetisi mengendaki pengulangan kata-kata kunci, serta kata ganti tidak
menghendaki pengulangan sebuah kata benda, maka dalam masalah
kata transisi ditempuh jalan tengah.
Misalnya : Jam 5 pagi saya bangun. Sesudah itu saya ke kamar mandi,
lalu saya mandi. Sesudah itu saya berpakaian, sesudah berpakaian saya
makan pagi. Kemudian saya makan lagi.
D. Jenis Jenis Paragraf
Paragraf dalam sebuah karangan biasanya terbagi dalam tiga jenis, yakni paragraf
pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup. Sebuah paragraf akan dikatakan baik
bila memiliki kualifikasi yang baik pada tiga jenis paragraf yang disebutkan di depan itu.
Berikut ini adalah jenis-jenis paragraf tersebut.

1. Berdasarkan Fungsinya Dalam Karangan


a. Paragraf Pembuka

7
Dapat dikatakan sebagai pembuka karena tugas pokoknya adalah untuk
membuka dan mengantarkan pembaca agar dapat memasuki paragraf-paragraf
pengembang selanjutnya. Sebagai pembuka atau pengantar, paragraf pembuka
harus dibuat menarik atau memikat pembaca agar mau meneruskan kedalam
paragraf-paragraf selanjutnya.

Paragraf pembuka yang pendek akan jauh lebih baik karena paragraf yang
panjang hanya akan menimbulkan kebosanan pembaca

b. Paragraf Pengembang

Paragraf ini mengembangkan ide pokok pembicaraanyang sudah dirancang.


Paragraf ini mengemukakan inti persoalan yang hendak dikemukakan di
dalam sebuah karangan. Jumlah paragraf pengembang ini tidak ada batasan,
yang menjadi ukuran atau pembatas adalah ketuntasan pengungkapan
pikiran/gagasan karangan secara keseluruhan.

- Menguraikan, mendeskripsikan, membandingkan, mengontraskan,


menjelaskan, memaparkan, menjelaskan ide pokok karangan.
- Mendukung konsep tertentu untuk menopang ide pokok karangan: alasan,
argumentasi, contoh, rincian, dukungan.
c. Paragraf Penutup

Paragraf penutup ini merupakan kesimpulan pembicaraan yang telah


dipaparkan pada bagian-bagian selanjutnya. Paragraf penutup mungkin hanya
merupakan sebuah rangkuman, atau mungkin sebuah penegasan ulang dari
hal-hal pokok yang dipaparkan pada paragraf-paragraf sebelumnya. Kalimat-
kalimat reflektif, pertanyaan-pertanyaan retoris sering kali dipakai untuk
mengakhiri paragraf penutup untuk meningkalkan bekas-bekas akhir yang
tidak mudah dilupakan dan menuntut pemikiran lanjutan. Berikut ini beberapa
tips untuk membuat kesan kuat untuk paragraf penutup.

- Menegaskan kembali ide pokok karangan dengan menggunakan kata-kata


yang berbeda.
- Meringkas atau merangkum hal-hal penting yang telah disampaikan dalam
karangan.
- Memberikan kesimpulan, saran atau proyeksi kedepan.

8
- Memberikan pertanyaan reflektif dan pertanyaan retoris yang tidak
menuntut jawaban sekarang.

Paragraf penutup dari sebuah tulisan terdiri dari satu paragraf saja. Akan
tetapi, sesungguhnya tidak selalu harus demikian. Dalam sebuah karya
ilmiah yang panjang, misalnya saja, bagian kesimpulan dan saran itu
merupakan penutup.

2. Berdasarkan Kalimat Pokok Paragraf


a. Paragraf Deduktif(umum)
Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada awal
paragraf. Ciri paragraf deduktif dikenali dari gagasan utamanya yang diletakkan di
awal tersebut.. Paragraf deduktif disebut juga dengan paragraf umum-khusus.
Paragraf deduktif yaitu paragraf yang diawali dengan menyebutkan masalah-
masalah umum atau lebih luas, untuk memperoleh suatu kesimpulan yang bersifat
khusus atau lebih spesifik.
Atau agar lebih mudah diingat, paragraf deduktif adalah paragraf yang mempunyai 
kalimat utama di awal paragraf.
b. Paragraf Induktif(khusus)
Paragraf induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada akhir
paragraf. Ciri paragraf induktif dikenali dari gagasan utama yang diletakkan pada
akhir bagian.Paragraf induktif disebut juga paragraf khusus-umum. Yaitu paragraf
yang diawali dengan menyebutkan masalah-masalah khusus untuk memperoleh
suatu kesimpulan umum yang mencakup seluruh peristiwa khusus sebelumnya.
Dengan demikian paragraf induktif ini ide pokok atau kalimat utamanya terletak
di akhir paragraf.
c. Paragraf Campuran
Paragraf Deduktif –induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di
awal dan akhir paragraf. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulang gagasan utama 
pada awal yang ditegaskan kembali di bagian akhir.
3. Berdasarkan Isinya
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan menjadi lima macam
a) Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi merupakan paragraf mempromosikan sesuatu dengan
cara mempengaruhi pembaca.

9
b) Paragraf Argumentasi
Adalah paragraf yang isinya paragraf membahas satu masalah dengan
bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
c) Paragraf Narasi
Paragraf yang isinya menuturkan peristiwa atau keadaandalam bentuk
cerita
d) Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi  adalah merupakan paragraf yang bertujuan menggambarkan
sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di
gambarkan itu.
e) Paragraf Eksposisi
Paragraf yang isinya memaparkan sesuatu fakta atau kejadian
tertentu.Paragraf ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembacanya.
E. Pengembangan Paragraf
Paragraf harus diuraikan dan dikembangkanoleh para penulis atau pengarang dengan
variatif. Sebuah karangan ilmiah bisa mengambil salah satu model pengembang atau bisa
pula mengombinasikan beberapa model sekaligus. Berikut adalah jenis-jenis
pengembangan paragraf.
a. Pengembangan Alamiah
Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta dan kronologi.
Jadi, pengembangan itu harus setia pada urutan tempat, yakni dari titik tertentu
menuju titik yang tertentu pula dalam dimensi deskripsi. Adapun yang dimaksud
dengan setia pada urutan waktu adalah bahwa pengembangan itu garus bermula dari
titik waktu tertentu dan berkembang terus sampai pada titik waktu yang selanjutnya.
Deskripsi objek tertentu, deskripsi data, dongeng, atau narasi yang lainnya,
mengadopsi model pengembangan alamiah yang demikian ini.
b. Paragraf Deduksi-Induksi
Pengembangan paragraf dengan model deduksi dimulai dari sesuatu gagasan yang
sifatnya umum dan diikuti dengan perincian-perincian yang sifatnya khusus dan
terperinci. Sebaliknya yang dimaksud dengan pengembangan paragraf dalam model
induksi adalah pengembangan yang dimulai dari hal-hal yang sifatnya khusus,
mendetail, terperinci, menuju ke hal-hal sifatnya umum. Jadi, model-model
pengembangan paragraf yang disebutkan terakhir ini sejalan dengan alur berpikir

10
yang pernah disampaikan pada bab-bab terdahulu, yakni berpikir dalam kerangka
deduktif, induktif, maupun abduktif.
c. Pengembangan Analogi
Pengembangan paragraf secara analogis lazimnya dimulai dari sesuatu yang sifatnya
umum, sesuatu yang banyak dienal oleh publik, sesuatu yang belum banyak dipahami
kebenarannya oleh orang dengan sesuatu yang masih baru, sesuatu yang belum
banyak dipahami publik. Dengan cara analogi yang demikian itu diharapkan orang
akan menjadi lebih, mudah dalam memahami dan menangkap maksud dari sesuatu
yang hendak disampaikan dalam paragraf itu. Jadi, tujuan dari analogi itu
sesungguhnya adalah untuk memudahkan pemahaman pembaca, sehingga sesuatu
yang masih kabur, masih samar-samar, bahkan mungkin sesuatu yang sangat sulit,
bisa menjadi lebih mudah ditangkap dan gampang dipahami.
d. Pengembangan Klasifikasi
Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat
memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka
tipe-tipe yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat ditemukan.
e. Pengembangan sebab-akibat

Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan model sebab-akibat atau sebaliknya


akibat-sebab. Pengembangan paragraf dengan cara demikian ini juga lazim disebut
sebagai pengembangan yang sifatnya rasional.

f. Pengembangan Komparatif dan Konstratif


Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat dikembangkan dengan cara
diperbandingkan dimensi-dimensi kesamaanya. Kesamaanya itu bisa cirinya,
karakternya, tujuannya, bentuknya dan seterusnya.
g. Pengembangan Klimaks-Antiklimaks
Paragraf dapat dikembangkan pula dari puncak-puncak peristiwa yang sifatnya kecil-
kecil dan beranjak terus maju ke dalam puncak peristiwa yang paling besar atau
paling optimal, kemudian berhenti di puncak yang paling optimal tersebut.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dalam Membuat Sebuah Paragraf yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
kita harus memperhatikan unsure unsur paragraph dan juga syarat syarat dalam
menyusun paragraph.
Adapun unsur unsur paragraph seperti yang sudah dibahas diatas yaitu
sebuah paragraaf harus ada gagasan utama atau ide pokok, kalimat utama,kalimat
penjelas dan transisi.
Sedangkan syarat syarat dalam sebuah paragraph yaitu kesatuan, koherensi, dan
masalah kebahasaan.
Apabila dalam sebuah paragraph sudah mengandung unsure unsure dan syarat suatu
paragraph maka paragraph tersebut bisa dikatakan sudah sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
Pengembangan paragraph tidak boleh dilakukan secara sembarangan, unsure
unsure dalam paragraph harus berhubungan dengan topic dan mendukung topic yang
dikembangkan.

12
Daftar Pustaka

Rahardi,R.Kunjana. Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang


Mengarang.Jakarta:Erlangga,2009
Tarigan,Djago.Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan Pengembanganya.
Bandung:Angkasa Bandung.1981
Nurdjan Sukirman.Firman dan Mirnawati.2016.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
Makassar: Aksara Timur

13

Anda mungkin juga menyukai