Anda di halaman 1dari 109

AGENDA 2

NILAI-NILAI DASAR PNS


CORE VALUE BerAKHLAK
Tim Agenda 2

PELATIHAN DASAR
CPNS TAHUN 2023
DESKRIPSI SINGKAT

Agenda pembelajaran ini membekali Peserta dengan


menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai
pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan untuk:
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
(berorientasi pelayanan), bertanggungjawab atas kepercayaan
yang diberikan (akuntabel), terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas (kompeten), saling peduli dan menghargai
perbedaan (harmonis), berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara (loyal), terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan
(adaptif), dan membangun kerja sama yang sinergi (kolaboratif).
TUJUAN PELATIHAN

Mata pelatihan ini bertujuan memfasilitasi pembentukan ASN yang mampu


mengaktualisasikan nilai BerOrientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya.
INDIKATOR KEBERHASILAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta diharapkan mampu


memberikan contoh perilaku ASN yang mengaktualisasikan nilai
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaptif, dan kolaboratif dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya.
BerOrientasi
Pelayanan
2

Memerlukan
Perubahan Perilaku
(Behavior Change)

Bersifat
“Stroke of The Pen”
Efek Domino dari ASN yang Tidak Profesional

ASN tidak profesional

Kesejahteraan ASN
sulit ditingkatkan
Birokrasi menyulitkan

Pendapatan pajak
Sektor ekonomi
tidak optimal
terhambat
Efek Domino dari ASN yang Profesional

ASN Profesional

Kesejahteraan ASN
bisa ditingkatkan
Birokrasi memudahkan

Pendapatan pajak
Sektor ekonomi
bisa optimal
tumbuh dengan cepat
Perlu Akselerasi Transformasi Manajemen ASN
Menuju Birokrasi Berkelas Dunia di 2024

BIROKRASI BERKELAS DUNIA


Transformasi :Struktural,Kulturaldan Digital 2024
perlu adaptasi kebijakan &kompetensi baru,
serta adopsi teknologi dan sistem yangagile

Tantangan Dunia yang Perlu Arsitektur Human Capital, ASNProfesional :


semakin VUCA dengan Triple Strategi dan RencanaEksekusi ▪ Berorientasi Pelayanan
Disruption: yang bisa mengakselerasi ▪ Akuntabel
▪ Technology (Revolusi Industri4.0 ▪ Kompeten
menuju Era Society5.0) ▪ Harmonis
▪ Millennials ▪ Loyal
▪ Pandemic Covid-19 Dukungan Regulasi ▪ Adaptif
▪ Kolaboratif
8
Ekspektasi K/L/D dalam MerekrutTalent

1. Menghasilkan kinerja yang mendukung pencapaian tujuanorganisasi


2. Terus belajar dan mengembangkan kompetensi untukmendukung
pelaksanaan strategi organisasi

3. Menunjukkan perilaku sesuai denganbudaya organisasi


4. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
Ekspektasi Talent Menjadi ASN
1. Terbukanya kesempatan mengembangkan diri(belajar)
2. Terbukanya kesempatan untuk pengembangan karir
3. Kesejahteraan melalui sistem reward &recognition (pengakuan dan
penghargaan) yang adil
4. Adanya rasa bangga untuk berkontribusi dalam melayani bangsa
Employee Value Proposition adalah titik temu dari :

Memberi pengakuan& Meningkatkan kinerja


penghargaan yangadil secara terus menerus

Membukakesempatan Selalu belajar untuk


belajar secara luas meningkatkan Kapasitas

Membukakesempatan
Menyesuaikan perilaku
untukberkarir
dengan corevalue

Ekspektasi ASNdan Ekespektasi K/L/Ddan


KomitmenK/L/D KomitmenASN
Employee Value Proposition ASNadalah Employer BrandingASN:

“Bangga Melayani Bangsa”

13
ASN Sebagai Profesi Berlandaskan Pada Prinsip Sebagai Berikut

Pasal 3 (UU 5/2014)

Nilai dasar

Kode EtikDan Kode Perilaku

Komitmen, Integritas Moral, Dan Tanggung Jawab Pada PelayananPublik

Kompetensi Yang Diperlukan Sesuai Dengan Bidang Tugas

Kualifikasi Akademik

Jaminan Perlindungan Hukum Dalam MelaksanakanTugas

Profesionalitas Jabatan
Harmonis Loyal
Kompeten Kami saling peduli dan menghargai
perbedaan Kami berdedikasi dan
Kami terus belajar dan mengutamakan kepentingan
mengembangkan kapabilitas bangsa dan negara

Akuntabel Adaptif
Kami terus berinovasi dan
Kami bertanggung jawab atas antusias dalam menggerakan
kepercayaan yang diberikan ataupun menghadapi
perubahan

Berorientasi
Pelayanan Kolaboratif
Kami berkomitmen memberikan pelayanan Kami membangun kerja sama yang
prima demi kepuasan masyarakat sinergis
Satu Core Values ASN
Mensarikan dan menyederhanakan nilai-nilai dasar ASNserta panduan-panduan perilaku yang
1 sudah diatur sesuai dengan UUnomor 5 tahun 2014dalam satu kesamaan persepsi yang lebih
mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN(topdown process)

Mensarikan nilai-nilai yang telah disusun oleh instansi pemerintah dalam satu rumusan baku
2 yang dapat berlaku secara umum (banyak kesamaan nilai instansi pemerintah yang bisa
disimpulkan menjadi satu core values) ( bottom- up process)

Satu Core values akan memberikan penguatan budaya kerja yangmendorong


3 pembentukan karakter ASNyang professional dimanapun ASNditugaskan

Memudahkan proses adaptasi bagi ASNketikayang bersangkutanberpindah


4 ke instansi pemerintah lain (talent mobility)

Menjadi unsur untuk memperkuat peran ASNsebagai perekat dan pemersatu


5 bangsa

6 Budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja organisasi dalam jangkapanjang
PANDUANPERILAKU/KODE ETIK

BERORIENTASI
AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS
PELAYANAN
• Memahami dan • Melaksanakan tugas • Meningkatkan • Menghargai
memenuhi dengan jujur, kompetensi setiap orang
kebutuhan bertanggungjawab, diri untuk apapun latar
masyarakat; cermat, disiplin dan menjawab belakangnya
• Ramah, cekatan, berintegritas tinggi tantangan • Suka menolong
solutif, dan dapat yang selalu orang lain
diandalkan; • Menggunakan kekayaan berubah • Membangun
• Melakukan dan barang miliknegara • Membantu lingkungan
perbaikan tiada secara orang lain kerja yang
henti bertanggungjawab, belajar kondusif
efektif, dan efisien • Melaksanakan
tugas dengan
• Tidak menyalahgunakan kualitas
kewenangan jabatan terbaik
PANDUANPERILAKU/KODE ETIK

LOYAL ADAPTIF KOLABORATIF


• Memegang teguh ideologi • Cepat • Memberi kesempatan
Pancasila, Undang-Undang menyesuaikan diri kepada berbagai pihak
Dasar Negara Republik menghadapi untuk berkontribusi
Indonesia Tahun 1945,setia perubahan • Terbuka dalam bekerja
pada NKRIserta • Terus berinovasi sama untuk
dan menghasilkan nilai
pemerintahan yang sah
mengembangkan tambah
• Menjaga nama baik kreativitas • Menggerakkan
sesama ASN,Pimpinan, • Bertindak proaktif pemanfaatan berbagai
Instansi, dan Negara sumberdaya untuk
tujuan bersama
• Menjaga rahasia jabatan
dan negara
“Setiap ASN harus mempunyai orientasi
yang sama, yaitu memberikan pelayanan
terbaik untuk masyarakat. Jiwa melayani
serta membantu masyarakat wajib
tertanam kuat dalam diri setiap ASN.
Bukan zamannya lagi ASN bergaya
seperti pejabat zaman kolonial, yang
justru minta dilayani. Saat ini dunia
menjadi serba hybrid, serba kolaboratif.
Tidak boleh lagi ada ego, baik ego sektor,
ego daerah, dan ego ilmu”

- Pidato Presiden Joko Widodo pada Launching Core


Values dan Employer Branding ASN, 27 Juli 2021-
Citra Pelayanan Publik Dulu
Harapan Masyarakat dalam Pelayanan Publik

Kepuasan dan
Kebahagiaan Publik
23

TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL BERORIENTASI PELAYANAN
1. Memahami dan menjelaskan peran ASN sebagai pelayan publik dan nilai
Berorientasi Pelayanan secara konseptual/teoretis;
2. Memahami dan menjelaskan panduan perilaku (kode etik) nilai Berorientasi
Pelayanan, serta memberikan contoh perilaku spesifik yang kontekstual dengan
jabatan/organisasinya; dan
3. Mengaktualisasikan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya masing-masing
24

BERORIENTASI
PELAYANAN
Berorientasi pelayanan sebagai pedoman perilaku dijabarkan dalam
3 (tiga) kode etikyaitu:
• Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
• Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
• Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Fungsi dan Tugas ASN
Berdasarkan Undang-Undang ASN

1. pelaksana kebijakan publik, 1. melaksanakan kebijakan publik yang


dibuat oleh Pejabat Pembina
2. pelayan publik, Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
3. perekat dan pemersatubangsa. peraturan perundang-undangan;
2. memberikan pelayanan publikyang
profesional dan berkualitas;dan
3. mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
29

Hal Fundamental dalam Pelayanan Publik

1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi.


2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara.
3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagikemajuan bangsa di masa yang akan datang.
4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagiwarga negara (proteksi).
30

Pentingnya Pelayanan Prima


Alasan rasional mengenai pentingnya pelayanan prima antara lain adalah:
• Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi kompetisi di masa yang akan
datang;
• Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik;
• Kepuasan pelanggan merupakanaset terpenting;
• Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembanganorganisasi;
• Pelanggan makin kritis dalam memilih produk atau jasa;
• Pelanggan puas akan kembali (costumer retention);
• Pelanggan yang puas mudah memberikan referensi.
32

Prinsip dalam Pelayanan Publik (1)


1. Partisipatif. Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya;
2. Transparan. Penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan,
prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar- besarnya untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan.
3. Responsif. Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

4. Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain.
5. Mudah dan Murah. Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
33

Prinsip dalam Pelayanan Publik ( 2)

6. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah;
7. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan non fisik.

8. Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan


sumberdaya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar.
9. Berkeadilan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik
buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain.
MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA
Top Management
Commitment
01
Strategic Concept Komitmen pimpinan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
Penyediaan layanan sesuai Manajemen tidak hanya dalam
dengan sasaran dan kebutuhan 02 financial performance namun juga
masyarakat. service performance

03 Services Standards
Satisfying both employees Penerapan dan Penyesuaian
and customers Standar Pelayanan.
Memberikan perlindungan bagi 04
internal pegawai.
Tindaklanjut pengaduan masyarakat.
Managing Productivity
Sumber Daya Manusia: Pengembangan
05 Kompetensi, Penjaminan keamanan dan
keselamatan kerja, fleksibilitas kerja.
Monitoring Systems
Melakukan monitoring dan evaluasi 06 Infrastruktur: Teknologi, Informasi, dan
terhadap kinerja penyelenggara Komunikasi serta Sarana Prasarana
pelayanan publik
35

Strategi Peningkatan Pelayanan Prima

Kepatuhan terhadap UUNomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik:
• Menerapkan Standar Pelayanan &MaklumatPelayanan.
• Melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat, minimal 1tahun sekali.
• Pengelolaan pengaduan masyarakat.
• Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan.
• Pengembangan Inovasi.
• Replikasi Best Practice.
• Perbaikan Berkelanjutan.
Contoh Perilaku Pelayanan Prima
1. Menyapa dan memberi salam
2. Ramah dan senyum
3. Cepat dan tepat waktu
4. Mendengar dengan sabar dan aktif
5. Penampilan yang rapih
6. Mengucapkan terima kasih
7. Mengingat nama pelanggan
8. Perlakukan pelanggan dengan baik
9. Dan lain-lain
37

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM


PENINGKATAN PELAYANAN PRIMA

1. Penyusunan kebijakan.
2. Penyusunan standar pelayanan dan maklumat pelayanan.
3. Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat.
4. Penyampaian & pengelolaan pengaduan pelayanan publik.
39

INOVASI PELAYANAN PUBLIK


• Dimaknai sebagai terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan/ide kreatif
orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, inovasi pelayanan publik tidak
harus berupa suatu penemuan baru (dari tidak ada kemudian muncul gagasan dan praktik
inovasi), tetapi dapat merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat kontekstualberupa
hasil perluasan maupun peningkatan kualitasinovasi yang sudah ada.
• Dalam sector publik memiliki ciri transferabilitas. Semakin banyak penyelenggara pelayanan
publik lain yang terinspirasi dan menerapkan suatu inovasi di wilayah kerja masing-masing,
maka akan semakin tinggi nilai inovasi tersebut karena dampak dan manfaat inovasi dapat
dirasakan oleh lebih banyak pengguna layanan
• Inovasi pelayanan publik yang matang dan berkualitas didorong agar lebih banyak
penyelenggara pelayanan publik lain yang terinspirasi dan menularkan virus baiknya
sehingga dampak dan manfaat inovasi dapat dirasakan oleh lebih banyak pengguna
layanan
400

“inovasi dalam layanan publik mestinya mencerminkan hasilpemikiran


baru yang konstruktif,sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai apartur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugasrutin.”
411

“memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika


kebutuhan customer sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus
ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat
melebihi harapan customer. Layanan hari ini harus lebih baik darihari
kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini
(doing something better and better).”
Nilai Dasar ASN (salah satunya Berorientasi Pelayanan)
bertujuan agar menjadi pedoman perilaku bagi para
ASN dan menciptakan budaya kerja yang mendukung
tercapainya kinerja terbaik. Keberhasilan implementasi
Nilai Dasar ASN apabila telah terinternalisasi dan
teraktualisasi dalam perilaku pegawai ASN, khususnya
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
• Menjelaskan akuntabel secara
konseptual-teoritis yang
bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan;
• Menjelaskan panduan perilaku (kode etik
akuntabel);
• Memberikan contoh perilaku dengan
pelaksanaan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi, penggunaan kekayaan
dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
serta tidak menyalahgunakan
kewenanngan jabatan
• Menganalisis kasus atau menilai contoh
penerapan
AKUNTABILITAS + INTEGRITAS

Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak
menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan
Zonke, 2017). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur
pemerintahan dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Aulich (2011)
bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan
mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan Transparansi.
AKUNTABEL + INTEGRITAS

Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan

1. Potret Pelayanan Publik Kemampuan memahami • Potret Layanan Publik


kebutuhan merubah pola di Indonesia
Negeri Ini pikir menjadi ASN yang baik • Tantangan Layanan
Publik
• Keutamaan Mental
Melayani
AKUNTABEL + INTEGRITAS

• Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda, pilihlah
salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari
kondisi sebelumnya.
• Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya, pilihlah salah satu
layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang
Anda inginkan.
• Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang sudah berubah dari
bentuk selebelumnya:
https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?utm_medium=share_sheet dan tuliskan
pendapat Anda.
AKUNTABEL + INTEGRITAS

Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan

2. Konsep Akuntabilitas Kemampuan memahami • Pengertian akuntabilitas


akuntabilitas dari sisi • Aspek-aspek
konseptual- teoretis sebagai akuntabilitas
llandasan untuk • Pentingnya akuntabilitas
mempraktikkan perilaku • Tingkatan akuntabilitas
akuntabel
AKUNTABEL + INTEGRITAS

Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan

3. Panduan Perilaku • Kemampuan melaksanaan • Akuntabilitas dan


Akuntabel tugas dengan jujur, Integritas
bertanggung jawab, cermat, • Integritas dan Antikorupsi
disiplin dan berintegritas • Mekanisme Akuntabilitas
tinggi • Konflik kepentingan
• Kemampuan menggunakan • Pengelolaan gratifikasi
kekayaan dan barang milik yang akuntabel
negara secara bertanggung • Membangun pola pikir
jawab, efektif, dan efisien antikorupsi
• Kemampuan menggunakan • Apa yang diharapkan
Kewenangan jabatannya dari Seorang ASN
dengan berintegritas tinggi
AKUNTABEL + INTEGRITAS

Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum, Akuntabilitas
Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan. Ada Studi Kasus Seperti
Berikut :
“Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa dengan
mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannya adalah pertama, agar tidak
ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan proyek (Meminimalisir Kasus
KKN). Kedua, agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan cepat dan
teratur “
Pertanyaannya, termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
AKUNTABEL + INTEGRITAS

Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan

4. Akuntabel dalam Pemahaman atas ranah dan • Transparansi dan akses


Konteks Organisasi kasus umum yang terkait dengan informasi
Pemerintahan penerapan akuntabilitas secara • Praktek kecurangan dan
menyeluruh dalam organisasi perilaku korup
• Penggunaan sumber daya
milik negara
• Penyimpanan dan
penggunaan data dan
informasi pemerintah
• Membangun budaya
antikorupsi di Organisasi
Pemerintahan
KOMPETEN
VUCA v s VU CA

IMPLIKASINYA?

Review Skills
Yang Relevan Keterangan
TrendSkils Dalam Konteks
No (Pendekatan)
2025*, dll. Jabatan/Instansi Pengembangan
Sdr?

• Rule based
• Document focus
• Mechanistic
• Inadaptive
*WEF,June 2020
DISRUPSI TEKNOLOGI
DAN IMPLIKASINYA?

Review Skills
Yang Relevan Keterangan
TrendSkils Dalam Konteks
No (Pendekatan)
2025*, dll. Jabatan/Instansi Pengembangan
Sdr?

“In The New World, It Is Not The Big Fish Which Eats
The Small Fish, It’s The Fast FishWhich Eats The Slow
fish” (KlauseSchwab,Founder And Executive Chairman World Economic Forum)
Tindak Lanjut?

ReviewPrioritas
SMART ASN Keterangan
No SMARTASN Dalam Konteks (Pendekatan)
Jabatan/Instansi Pengembangan
Sdr?
Pengel ol aan ASN
Ber b asi s Sistem Mer i t

Non-
Kualifikasi Kompetensi Kinerja diskriminatif

Je

Socio
Teknis Manajerial kultural

07/01/2022 @mnjkarierpns3.0821jalis
1. Memegang teguh ideologi Pancasila;

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
Nilai Dasar ASN* berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier.

* Pasal 4 UUASNNo 5/2014


1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
Kode Etik dan Kode 4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Perilaku ASN* undangan;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10.tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11.memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12.melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
PegawaiASN.
*Pasal 5 UUASN 5/2014
Harmonis
Kompeten Kami saling peduli dan
menghargai perubahan Loyal
Kami terus belajar dan Kami berdedikasi dan mengutamakan
mengembangkan kapasitas: kepentingan bangsa dan negara
✓ Mengembangkan kompetensi diri
✓ Membantu orang lain belajar “Bangga Melayani Bangsa”
✓ Melaksanakan tugas terbaik

Akuntabel ASN Adaptif


Kami memegang teguh
kepercayaan yang diberikan
Ber AKHLAK* Kami terus berinovasi dan antusias
dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan

Berorientasi
Pelayanan Kolaboratif
Kami siap memberikan pelayanan Kami membangun kerja sama yang
terbaik untuk rakyat Indonesia sinergis

*Diluncurkan PresidenJokowi,tgl 27 Juli 2021


TP

Potensi
KompetensiASN

Kompetensi Sosial Kultural


Kompetensi Manajerial • diukur dari pengalaman kerja berkaitan
dengan masyarakat majemuk dalam hal
• yang diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural atau manajemen, dan agama, suku, dan budaya sehingga
Kompetensi Teknis pengalaman kepemimpinan; dan memiliki wawasan kebangsaan.
• yang diukur dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis fungsional
dan pengalaman bekerja secara teknis;
Konsep Kompetensi

Pengetahuan KOMPETENSI
Kompetensi merupakan perpaduan
ss aspek pengetahuan, keterampilan,
ses
dan sikap yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang
sesuai tuntutan pekerjaan.
Keterampilan
Sikap/
Perilaku

24
Prinsip Pengembangan Kompetensi ASN

❑ Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi


maupun individu melalui proses perencanaan, pelaksanaandan
evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi danpegawai

❑ SetiapASN memiliki hak dan kesempatan untuk


mengembangkan kompetensi

❑ Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan


jabatan

❑ Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar


dalam pengangkatan jabatan dan pengembangankarir
Berkinerja YangBerAKHLAK

• Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan


kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
• ASN terikat dengan etika profesi sebagai
pelayan publik (pasal 4 dan 5 UU ASN)
• Perilaku etika profesional secara operasional
tunduk pada perilaku BerAkhlak (SE MenpanRB
22 Tahun 2021)
Meningkatkan Kompetensi Diri
❑ Merubah mindset: aktif meningkatkan kompetensi diri adalah keniscayaan, merespons tantangan
lingkungan yang selalu berubah, dengan paradigma: learn, unlearn dan relearn (Warell, Margie.
Learn, Unlearn and Relearn: How to Stay Current and Get Ahead. Forbes.com,
tautan:https://www.forbes.com/sites/margieewarrell/2014/02/03/learn-unlearn-and-
relearn/?sh=bc7f9e5676fe); “The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and
write, but those cannot learn, unlearn, and relearn” (AlfinToffler, Future Shock. Bantam Books: New
York, 1971).

❑ Mengembangkan mandiri secara heutagogik atau “net-centric”, berbasis sumber pembelajaran


utama dari Internet (jembatan belajar yang lebih personal).
❑ Memanfaatkan sumber keahlian pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja/instansi tempat
bekerja atau tempat lain.

❑ Melakukan jejaring formal/informal (network), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan
pegawai lain dalam dan atau luar organisasi.
Membantu Orang Lain Belajar
❑ Aktif dalam “pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and
Open Forums) (Thomas H.& Laurence, 1998).
❑ Memanfaatkan dokumen kerja seperti laporan kerja, materi presentasi, artikel,
dan memasukannya ke dalam repositori, di mana ia dapat dengan mudah
disimpan dan diambil (Knowledge Repositories).
❑ Aktif mengakses dan mentransfer Pengetahuan (Knowledge Access and
Transfer), dalam bentuk: melibatkan dalam jejaring ahli (experts network);
mendokumentasikan pengalaman/pengetahuan; dan menuliskan
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned) (Thomas
H.& Laurence, 1998).

❑ Sosialisasi informal seperti morning tea/coffee (sering kali menjadi ajang transfer
pengetahuan).
Melaksanakan TugasTerbaik

❑ Pengetahuan menjadi karya: mewujudkan


pengetahuan yang bertumbuh menjadi karya
nyata.
❑ Makna hidup dan bekerja baik: Pentingnya
berkarya terbaik sejalan dengan tujuan hidup
seseorang.
❑ Tipikal individu semangat berkarya: yang
dapat mendorong dan menahan kesuksesan
pekerjaanAnda.
HARMONIS
Keanekaragaman
Bangsa dan
Budaya
Indonesia
Keanekaragaman Bangsa
• Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Nama
alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi mencapai 270.203.917 jiwa pada
tahun 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

• Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan budaya nya.
Kekayaan sumber daya alam berupa mineral dan tambang, kekayaan hutan tropis dan kekayaan
dari lautan diseluruh Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali
diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam kitabnya,
kakawin Sutasoma. Dalam bahasa Jawa Kuno
kakawin artinya syair. Kakawin Sutasoma ditulis pada
tahun 1851 dengan menggunakan aksara Bali,
namun berbahasa Jawa Kuno. Kutipan frasa
'Bhinneka Tunggal Ika' terdapat pada pupuh 139 bait
5. Berikut bunyi petikan pupuh tersebut.

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring


apan kena parwanosen, Mangkang Jinatwa kalawan Siwatatwa
tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang
berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecahbelahlah
itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Potensi dan Tantangan dalam Keanekaragaman
SIKAP ASN DALAM
KEANEKARAGAMAN
MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM
PELAYANAN ASN KEPADA MASYARAKAT

• Arti pentingnya Suasana harmonis dalam Pelayanan


ASN,
• Upaya Mewujudkan Keharmonisan
• Peran ASN dalam Mewujudkan suasana Harmoni
Pengertian Harmonis:
• Kamus Webster: having a pleasing mixture of notes
• KBBI: bersangkut paut dng (mengenai) harmoni; seia sekata
• Wikipwedia: terikat secara serasi/sesuai

Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian


rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan
yang luhur
Pentingnya Suasana Harmonis

• Disharmonis: https://www.youtube.com/watch?v=bJ6T0hT-uTk.
• Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita
secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan
untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas
bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Etika ASN sebagai Individu, dalam
Organisasi, dan Masyarakat

• Perubahan Mindset
• Pertama, berubah dari penguasa menjadi
pelayan;
• Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi
’peranan’;
• Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah
amanah, yang harus dipertanggung jawabkan
bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
• Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
• Toleransi
• Empati
• Keterbukaan terhadap perbedaan.
ASN Harmonis
Secaraumum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014Pasal 11tentang ASN,
tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.

a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan

b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia


Peran ASN Harmonis
• Posisi PNSsebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral
dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang
ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku
diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
• PNSjuga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompokminoritas,
dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi
keberadaan kelompok tersebut.
• PNSjuga harus memiliki sikap toleran atasperbedaan
• Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka
menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolegaPNSlainnya
yang membutuhkan pertolongan
• PNSmenjadi figurdan teladan di lingkungan masyarakatnya.
LOYAL
LOYAL
Berdedikasi dan mengutamakankepentingan bangsa dan negara.

KalimatAfirmasi
Kami berdedikasi danmengutamakan
kepentingan bangsa dan negara

Panduan Perilaku (Kode Etik)


1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-UndangDasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI
serta pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesamaASN,pimpinan instansi dan
negara; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Komitmen
Kata Kunci(Aktualisasi) : Dedikasi
Kontribusi
“KoDeKoNasAb” Nasionalisme
Pengabdian
ADAPTIF
LembagaAdministrasi NegaraRI
❖ Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan
manusia yang berupaya mencapai tujuan-tujuan
atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan
kondisi sosial yang berubah-ubah agar tetap
bertahan (Robbins,2003)
❖ Rumuskan pengertian adaptif menurut
pemahaman dan hasil diskusi anda dalam
kelompok, sampaikan di kelas
Proses mengatasi halangan-
halangan dari lingkungan. Mengubah agar sesuai dengan
kondisi yang diciptakan.

Penyesuaian
Memanfaatkan sumber-
terhadap norma-
sumber yang terbatas untuk
norma untuk
kepentingan lingkungan dan
menyalurkan.
sistem.

Proses perubahan untuk Penyesuaian budaya dan aspek


menyesuaikan dengan situasi lainnya sebagai hasil seleksi alamiah.
yang berubah.
Learning Organization (Peter Senge):
Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga
ke tingkat mahir (personal mastery);

Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi


yang sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-
cita yang akan dicapai bersama (shared vision);

Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang


organisasi ingin wujudkan (mental model);
Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan untuk mewujudkan visinya (team learning);

Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda,


atau bermental silo (systems thinking).
Dapat mengantisipasidan Memanfaatkan peluang-
beradaptasi dengan peluang yangberubah-ubah
perubahan lingkungan

Mendorong jiwa Terkait dengankinerja


kewirausahaan instansi

Memperhatikan kepentingan-kepentingan
yang diperlukan antara instansi mitra,
masyarakat dan sebagainya
• Eksperimen orang yang • Tidak mencari popularitas
beradaptasi
• Memiliki rasa ingin tahu
• M elihat peluang di mana orang
• M emperhatikan system
lain melihat kegagalan
• M embuka pikiran
• Memiliki sumberdaya
• M emamhami apa yang sedang
• Selalu berpikir ke depan
diperjuangkan
• Tidak mudah mengeluh
• Tidak menyalahkan
Panduan Perilaku Adaptif
V VOLATILITY: Rate ofchange

UNCERTAINTY: Unclear about the


U present

COMPLEXITY: Multiple key decision


C factors

AMBIGUITY : Lack of clarity about


A meaning of an event
Perusahaan yang Adaptif Perusahaan yang Tidak Adaptif
Perilaku yang Manajer sangat memperhatikan seluruh konstituen Manajer cenderung berperilaku tertutup,
terlihat mereka, khususnya pelanggan dan mengawali politis dan birokratis. Akibatnya, mereka tidak
perubahan bila diperlukan untuk mendukung mengubah strategi dengan cepat untuk
kepentingan yang terlegitimasi, meskipun harus menyesuaikan diri atau mengambil
menanggungrisiko. keuntungan dari perubahan lingkungan
bisnis.

Nilai yang Manajer sangat memperhatikan pelanggan, Manajer lebih memperhatikan diri sendiri,
diungkapkan pemegang saham dan karyawan. Mereka juga kelompok kerja yang terdekat dengan
sangat menghargai orang dan proses yang dapat beberapa produk (teknologi) yang berkaitan
menghasilkan perubahan yang dapat menghasilkan dengan kelompok kerja. Mereka lebih
perubahan yang bermanfaat (inisiatif menghargai proses manajemen yang teratur
kepemimpinan ke atas dan bawah dalam hirarki dan dengan risiko yang berkurang daripada
manajemen). inisiatif kepemimpinan.
❖Dari contoh yang sudah didiskusikan,
peserta akan diminta untuk berdialog antar
kelompok, dengan pertanyaan “what if”,
untuk menguji dan menstimulasi
kemampuan adaptabilitas.
❖Fasilitator akan berkeliling untuk turut
mendengarkan dan berinteraksi dalam
kelompok- kelompok dialog tersebut.
❖Fasilitator akan menyampaikan garis
besar hasil diskusi di depan kelas.
KOLABORATIF
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
mencakup kemitraan institusi
pemerintah untuk pelayanan
publik
Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian
aktivitas bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya
1) Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;
2) Peserta Dalam Forum Termasuk Aktor Nonstate;
3) Peserta Terlibat Langsung Dalam Pengambilan Keputusan Dan
Bukan Hanya '‘Dikonsultasikan’ Oleh Agensi Publik;

4) Forum Secara Resmi Diatur Dan Bertemu Secara Kolektif;


5) Forum Ini Bertujuan Untuk Membuat Keputusan Dengan Konsensus (Bahkan Jika
Konsensus Tidak Tercapai Dalam Praktik); Dan

6) Fokus Kolaborasi Adalah Kebijakan Publik Atau Manajemen.

Ansel dan Gash (2007:544)


1) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
2) Merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruh i.

3 Tahapan Dalam
Tata Gambar Kerangka Pikir dalam melakukan
Assessment Tata Kelola Kolaborasi
Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai
berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang diperlukan untuk
terus menghormati pekerjaan mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam
menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas) Setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai;

5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;


6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang
diberikan.

Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018),


AKTIVITAS KOLABORASI ANTAR
ORGANISASI
(1) Kerjasama Informal;

(2) Perjanjian Bantuan Bersama;

(3) Memberikan Pelatihan;

(4) Menerima Pelatihan;

(5) Perencanaan Bersama;

(6) Menyediakan Peralatan;

(7) Menerima Peralatan;

(8) Memberikan Bantuan Teknis;

(9) Menerima Bantuan Teknis;

(10) Memberikan Pengelolaan Hibah;dan

(11) Menerima Pengelolaan Hibah.


Esteve et al (2013 p 20 )
1) Trust building :

2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik


dan bersungguh-sungguh;
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling
ketergantungan; sharing ownership dalam proses;
serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;

4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan


kejelasan misi, definisi bersama terkait
PROSES YANG HARUS DILALUI DALAM
MENJALIN KOLABORASI permasalahan, serta mengidentifikasi nilai
bersama; dan
5) Menetapkan outcome antara.

Ansen dan gash (2012 p 550)


KOLABORATIF DALAM
KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBERHASILAN DALAM KOLABORASI
ANTAR LEMBAGA PEMERINTAH

1. Kepercayaan,
2. Pembagian kekuasaan,
3. Gaya kepemimpinan,
4. Strategi manajemen dan
5. Formalisasi pada pencapaian
kolaborasi yang efisien efektif antara
entitas publik

Custumato (2021)
• WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan bersama dalam bidang
pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik.
• WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.
• Siloisasi, prinsip single-purpose organizations,
dengan banyak spesialisasi serta peran dan fungsi
non-overlapping mendorong:
• Fragmentasi
• Kewenangan terpusat di sektor
• Kurangnya kerjasama dan koordinasi, yang menyebabkan
efektivitas dan efisiensi
• Devolusi Struktural, desentralisasi, penyerahan
kewenangan dari pusat ke daerah yang berlebihan
• Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak aman
dan berbahaya. Isu terorisme, radikalisme,
perubahan iklim, dll.
Bentuk
• Integrating Service Delivery (ISD)
Proses penyatuan pemberian layanan kepada publik
• Koordinasi dan Kolaborasi
Pemerintah horizontal yang berkoordinasi atau berkolaborasi dalam
mencapai tujuan bersama
• Integrating and Rebalancing Governance
Kontrol politik dan otonomi administrasi seperti di Inggris
• Culture Change
Konsep-konsep social glue (perekat), budaya organisasi
• PENGUATAN KOORDINASI ANTAR LEMBAGA
Mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk
sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat
dilakukan lebih mudah
• MEMBENTUK LEMBAGA KOORDINASI KHUSUS
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG
• MEMBENTUK GUGUS TUGAS
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar
struktur formal, yang sidatnya tidak permanen
• KOALISI SOSIAL
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor
atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khsus dalam koordinasi ini
Kategori Tipe Keterangan
Koordinasi Penyertaan Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak
Dialog Pertukaran informasi
Joint planning Perencanaan bersama, kerjasama sementara
Integrasi Joint working Kolaborasi sementara
Joint venture Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
Satelit Entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif
Kedekatan Aliansi strategis Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi
dan pelibatan urusan utama salah satu peserta kerjasama
Union Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak
Merger Penggabungan ke dalam struktur baru
TUGAS INDIVIDU & KELOMPOK
AGENDA 2 NILAI-NILAI DASAR PNS
CORE VALUE BerAKHLAK

PELATIHAN DASAR
CPNS TAHUN 2023
Hari ke-4 ( Async 6 JP )
Tugas Individu 1
Berilah contoh penerapan nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas jabatan PNS
NO NILAI BerAKHLAK CONTOH PENERAPAN NILAI BERAKHLAK DALAM KATA KUNCI & PANDUAN
PELAKSANAAN TUGAS JABATAN PNS/TUPOKSI ( setiap PERILAKU YANG
nilai BerAKHLAK contohnya minimal 3 ) TERKANDUNG DIDALAMNYA
(dari masing masing contoh)

1. Berorientasi
Pelayanan

2. Akuntabel
3.. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
Hari ke-5 ( Async 10 JP )
Tugas Individu 2
Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nilai Nilai Dasar PNS ( Core Values ) BerAKHLAK
Nama :
Jabatan :
Unit Kerja :
Tupoksi yg sesuai dengan RA :
Identifikasi Isu ( diambil dari USG ) :
Isu yang diangkat ( core issue ) :
Penyebab Isu ( diambil dari Fishbond ) :
Gagasan pemecahan isu ( konsep judul ) :

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
PELATIHAN DAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Nama Kegiatan ( 5 Kegiatan ) Output/Hasil Kegiatan a. Nilai BerAKHLAK a.Bagi OPD, yang dipakai visi Merupakan kontribusi dari
( Berorientasi Pelayanan, misi Kepala Daerah hasil/output kegiatan
Sumber Kegiatan ( SKP, Tahapan Kegiatan minimal 3 Akuntabel. Kompeten, b. Bagi RSU, Puskesmas dan (kolom 4) terhadap
Penugasan Pimpinan, Inovasi) Harmonis, Loyal, Adaptif, Sekolah yang dipakai visi penguatan nilai
Kolaboratif) misi organisasi organisasi/nilai budaya
a. Nama Tahapan Kegiatan 1 Output/Hasil Tahapan Kegiatan b. Setiap kegiatan minimal memuat c. Merupakan kontribusi dari kerja yang ada di
4 nilai BerAKHLAK dan dalam 5 hasil/output kegiatan organisasi
dst b. Nama Tahapan Kegiatan 2 Output/Hasil Tahapan Kegiatan kegiatan harus memuat 7 nilai (kolom 4) terhadap visi dan
BerAKHLAK misi yang sesuai
d. Pencatuman Nilai BerAKHLAK
c. Nama Tahapan Kegiatan 3 Output/Hasil Tahapan Kegiatan tidak harus urut
e. Nilai BerAKHLAK yang
dst..... dipergunakan boleh
gabungan Kata Kunci + Panduan
Perilaku ( Kode Etik ) atau salah
5. satu saja.
Hari ke-6 ( Async 12 JP )
Tugas Kelompok
Tindaklanjuti penyebab isu pada tugas kelompok agenda I ( Analisis Isu Kontemporer )
dengan membuat rencana aktualisasi menggunakan format tabel dibawah ini !!!
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
PELATIHAN DAN MISI KEPALA DAERAH NILAI DAERAH

1 2 3 4 5 6 7

1. Nama Kegiatan ( 5 Kegiatan Output/Hasil Kegiatan a. Nilai BerAKHLAK a. Yang dipakai visi Merupakan kontribusi
) ( Berorientasi Pelayanan, misi Kepala Daerah dari hasil/output
Akuntabel. Kompeten, b. Merupakan kontribusi dari kegiatan (kolom 4)
Tahapan Kegiatan minimal 3 Harmonis, Loyal, Adaptif, hasil/output kegiatan terhadap penguatan
Kolaboratif) (kolom 4) terhadap visi dan nilai organisasi/nilai
b. Setiap kegiatan minimal 4 misi yang sesuai budaya kerja yang
a. Nama Tahapan Kegiatan 1 Output/Hasil Tahapan Kegiatan nilai BerAKHLAK dan dalam 5 ada di
kegiatan harus memuat 7 nilai daerah/organisasi
BerAKHLAK
c. Pencatuman Nilai BerAKHLAK
dst b. Nama Tahapan Kegiatan 2 Output/Hasil Tahapan Kegiatan tidak harus urut
d.Nilai BerAKHLAK yang
dipergunakan boleh
gabungan Kata Kunci + Panduan
Perilaku ( Kode Etik ) atau salah
c. Nama Tahapan Kegiatan 3 Output/Hasil Tahapan Kegiatan
satu saja.

dst.....

5. TUGAS DI BUAT DALAM BE NTUK POWER P OINT, CANVA DLL ! !

Anda mungkin juga menyukai