PELATIHAN DASAR
CPNS TAHUN 2023
DESKRIPSI SINGKAT
Memerlukan
Perubahan Perilaku
(Behavior Change)
Bersifat
“Stroke of The Pen”
Efek Domino dari ASN yang Tidak Profesional
Kesejahteraan ASN
sulit ditingkatkan
Birokrasi menyulitkan
Pendapatan pajak
Sektor ekonomi
tidak optimal
terhambat
Efek Domino dari ASN yang Profesional
ASN Profesional
Kesejahteraan ASN
bisa ditingkatkan
Birokrasi memudahkan
Pendapatan pajak
Sektor ekonomi
bisa optimal
tumbuh dengan cepat
Perlu Akselerasi Transformasi Manajemen ASN
Menuju Birokrasi Berkelas Dunia di 2024
Membukakesempatan
Menyesuaikan perilaku
untukberkarir
dengan corevalue
13
ASN Sebagai Profesi Berlandaskan Pada Prinsip Sebagai Berikut
Nilai dasar
Kualifikasi Akademik
Profesionalitas Jabatan
Harmonis Loyal
Kompeten Kami saling peduli dan menghargai
perbedaan Kami berdedikasi dan
Kami terus belajar dan mengutamakan kepentingan
mengembangkan kapabilitas bangsa dan negara
Akuntabel Adaptif
Kami terus berinovasi dan
Kami bertanggung jawab atas antusias dalam menggerakan
kepercayaan yang diberikan ataupun menghadapi
perubahan
Berorientasi
Pelayanan Kolaboratif
Kami berkomitmen memberikan pelayanan Kami membangun kerja sama yang
prima demi kepuasan masyarakat sinergis
Satu Core Values ASN
Mensarikan dan menyederhanakan nilai-nilai dasar ASNserta panduan-panduan perilaku yang
1 sudah diatur sesuai dengan UUnomor 5 tahun 2014dalam satu kesamaan persepsi yang lebih
mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN(topdown process)
Mensarikan nilai-nilai yang telah disusun oleh instansi pemerintah dalam satu rumusan baku
2 yang dapat berlaku secara umum (banyak kesamaan nilai instansi pemerintah yang bisa
disimpulkan menjadi satu core values) ( bottom- up process)
6 Budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja organisasi dalam jangkapanjang
PANDUANPERILAKU/KODE ETIK
BERORIENTASI
AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS
PELAYANAN
• Memahami dan • Melaksanakan tugas • Meningkatkan • Menghargai
memenuhi dengan jujur, kompetensi setiap orang
kebutuhan bertanggungjawab, diri untuk apapun latar
masyarakat; cermat, disiplin dan menjawab belakangnya
• Ramah, cekatan, berintegritas tinggi tantangan • Suka menolong
solutif, dan dapat yang selalu orang lain
diandalkan; • Menggunakan kekayaan berubah • Membangun
• Melakukan dan barang miliknegara • Membantu lingkungan
perbaikan tiada secara orang lain kerja yang
henti bertanggungjawab, belajar kondusif
efektif, dan efisien • Melaksanakan
tugas dengan
• Tidak menyalahgunakan kualitas
kewenangan jabatan terbaik
PANDUANPERILAKU/KODE ETIK
Kepuasan dan
Kebahagiaan Publik
23
TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL BERORIENTASI PELAYANAN
1. Memahami dan menjelaskan peran ASN sebagai pelayan publik dan nilai
Berorientasi Pelayanan secara konseptual/teoretis;
2. Memahami dan menjelaskan panduan perilaku (kode etik) nilai Berorientasi
Pelayanan, serta memberikan contoh perilaku spesifik yang kontekstual dengan
jabatan/organisasinya; dan
3. Mengaktualisasikan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya masing-masing
24
BERORIENTASI
PELAYANAN
Berorientasi pelayanan sebagai pedoman perilaku dijabarkan dalam
3 (tiga) kode etikyaitu:
• Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
• Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
• Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Fungsi dan Tugas ASN
Berdasarkan Undang-Undang ASN
4. Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain.
5. Mudah dan Murah. Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
33
6. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah;
7. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan non fisik.
03 Services Standards
Satisfying both employees Penerapan dan Penyesuaian
and customers Standar Pelayanan.
Memberikan perlindungan bagi 04
internal pegawai.
Tindaklanjut pengaduan masyarakat.
Managing Productivity
Sumber Daya Manusia: Pengembangan
05 Kompetensi, Penjaminan keamanan dan
keselamatan kerja, fleksibilitas kerja.
Monitoring Systems
Melakukan monitoring dan evaluasi 06 Infrastruktur: Teknologi, Informasi, dan
terhadap kinerja penyelenggara Komunikasi serta Sarana Prasarana
pelayanan publik
35
1. Penyusunan kebijakan.
2. Penyusunan standar pelayanan dan maklumat pelayanan.
3. Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat.
4. Penyampaian & pengelolaan pengaduan pelayanan publik.
39
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak
menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan
Zonke, 2017). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur
pemerintahan dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Aulich (2011)
bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan
mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan Transparansi.
AKUNTABEL + INTEGRITAS
Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan
• Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda, pilihlah
salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari
kondisi sebelumnya.
• Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya, pilihlah salah satu
layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang
Anda inginkan.
• Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang sudah berubah dari
bentuk selebelumnya:
https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?utm_medium=share_sheet dan tuliskan
pendapat Anda.
AKUNTABEL + INTEGRITAS
Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan
Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum, Akuntabilitas
Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan. Ada Studi Kasus Seperti
Berikut :
“Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa dengan
mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannya adalah pertama, agar tidak
ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan proyek (Meminimalisir Kasus
KKN). Kedua, agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan cepat dan
teratur “
Pertanyaannya, termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
AKUNTABEL + INTEGRITAS
Kompetensi
Kegiatan Belajar yang ingin dicapai Cakupan Bahasan
IMPLIKASINYA?
Review Skills
Yang Relevan Keterangan
TrendSkils Dalam Konteks
No (Pendekatan)
2025*, dll. Jabatan/Instansi Pengembangan
Sdr?
• Rule based
• Document focus
• Mechanistic
• Inadaptive
*WEF,June 2020
DISRUPSI TEKNOLOGI
DAN IMPLIKASINYA?
Review Skills
Yang Relevan Keterangan
TrendSkils Dalam Konteks
No (Pendekatan)
2025*, dll. Jabatan/Instansi Pengembangan
Sdr?
“In The New World, It Is Not The Big Fish Which Eats
The Small Fish, It’s The Fast FishWhich Eats The Slow
fish” (KlauseSchwab,Founder And Executive Chairman World Economic Forum)
Tindak Lanjut?
ReviewPrioritas
SMART ASN Keterangan
No SMARTASN Dalam Konteks (Pendekatan)
Jabatan/Instansi Pengembangan
Sdr?
Pengel ol aan ASN
Ber b asi s Sistem Mer i t
Non-
Kualifikasi Kompetensi Kinerja diskriminatif
Je
Socio
Teknis Manajerial kultural
07/01/2022 @mnjkarierpns3.0821jalis
1. Memegang teguh ideologi Pancasila;
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
Nilai Dasar ASN* berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier.
Berorientasi
Pelayanan Kolaboratif
Kami siap memberikan pelayanan Kami membangun kerja sama yang
terbaik untuk rakyat Indonesia sinergis
Potensi
KompetensiASN
Pengetahuan KOMPETENSI
Kompetensi merupakan perpaduan
ss aspek pengetahuan, keterampilan,
ses
dan sikap yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang
sesuai tuntutan pekerjaan.
Keterampilan
Sikap/
Perilaku
24
Prinsip Pengembangan Kompetensi ASN
❑ Melakukan jejaring formal/informal (network), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan
pegawai lain dalam dan atau luar organisasi.
Membantu Orang Lain Belajar
❑ Aktif dalam “pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and
Open Forums) (Thomas H.& Laurence, 1998).
❑ Memanfaatkan dokumen kerja seperti laporan kerja, materi presentasi, artikel,
dan memasukannya ke dalam repositori, di mana ia dapat dengan mudah
disimpan dan diambil (Knowledge Repositories).
❑ Aktif mengakses dan mentransfer Pengetahuan (Knowledge Access and
Transfer), dalam bentuk: melibatkan dalam jejaring ahli (experts network);
mendokumentasikan pengalaman/pengetahuan; dan menuliskan
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned) (Thomas
H.& Laurence, 1998).
❑ Sosialisasi informal seperti morning tea/coffee (sering kali menjadi ajang transfer
pengetahuan).
Melaksanakan TugasTerbaik
• Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan budaya nya.
Kekayaan sumber daya alam berupa mineral dan tambang, kekayaan hutan tropis dan kekayaan
dari lautan diseluruh Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali
diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam kitabnya,
kakawin Sutasoma. Dalam bahasa Jawa Kuno
kakawin artinya syair. Kakawin Sutasoma ditulis pada
tahun 1851 dengan menggunakan aksara Bali,
namun berbahasa Jawa Kuno. Kutipan frasa
'Bhinneka Tunggal Ika' terdapat pada pupuh 139 bait
5. Berikut bunyi petikan pupuh tersebut.
Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang
berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecahbelahlah
itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Potensi dan Tantangan dalam Keanekaragaman
SIKAP ASN DALAM
KEANEKARAGAMAN
MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM
PELAYANAN ASN KEPADA MASYARAKAT
• Disharmonis: https://www.youtube.com/watch?v=bJ6T0hT-uTk.
• Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita
secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan
untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas
bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Etika ASN sebagai Individu, dalam
Organisasi, dan Masyarakat
• Perubahan Mindset
• Pertama, berubah dari penguasa menjadi
pelayan;
• Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi
’peranan’;
• Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah
amanah, yang harus dipertanggung jawabkan
bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
• Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
• Toleransi
• Empati
• Keterbukaan terhadap perbedaan.
ASN Harmonis
Secaraumum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014Pasal 11tentang ASN,
tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.
KalimatAfirmasi
Kami berdedikasi danmengutamakan
kepentingan bangsa dan negara
Komitmen
Kata Kunci(Aktualisasi) : Dedikasi
Kontribusi
“KoDeKoNasAb” Nasionalisme
Pengabdian
ADAPTIF
LembagaAdministrasi NegaraRI
❖ Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan
manusia yang berupaya mencapai tujuan-tujuan
atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan
kondisi sosial yang berubah-ubah agar tetap
bertahan (Robbins,2003)
❖ Rumuskan pengertian adaptif menurut
pemahaman dan hasil diskusi anda dalam
kelompok, sampaikan di kelas
Proses mengatasi halangan-
halangan dari lingkungan. Mengubah agar sesuai dengan
kondisi yang diciptakan.
Penyesuaian
Memanfaatkan sumber-
terhadap norma-
sumber yang terbatas untuk
norma untuk
kepentingan lingkungan dan
menyalurkan.
sistem.
Memperhatikan kepentingan-kepentingan
yang diperlukan antara instansi mitra,
masyarakat dan sebagainya
• Eksperimen orang yang • Tidak mencari popularitas
beradaptasi
• Memiliki rasa ingin tahu
• M elihat peluang di mana orang
• M emperhatikan system
lain melihat kegagalan
• M embuka pikiran
• Memiliki sumberdaya
• M emamhami apa yang sedang
• Selalu berpikir ke depan
diperjuangkan
• Tidak mudah mengeluh
• Tidak menyalahkan
Panduan Perilaku Adaptif
V VOLATILITY: Rate ofchange
Nilai yang Manajer sangat memperhatikan pelanggan, Manajer lebih memperhatikan diri sendiri,
diungkapkan pemegang saham dan karyawan. Mereka juga kelompok kerja yang terdekat dengan
sangat menghargai orang dan proses yang dapat beberapa produk (teknologi) yang berkaitan
menghasilkan perubahan yang dapat menghasilkan dengan kelompok kerja. Mereka lebih
perubahan yang bermanfaat (inisiatif menghargai proses manajemen yang teratur
kepemimpinan ke atas dan bawah dalam hirarki dan dengan risiko yang berkurang daripada
manajemen). inisiatif kepemimpinan.
❖Dari contoh yang sudah didiskusikan,
peserta akan diminta untuk berdialog antar
kelompok, dengan pertanyaan “what if”,
untuk menguji dan menstimulasi
kemampuan adaptabilitas.
❖Fasilitator akan berkeliling untuk turut
mendengarkan dan berinteraksi dalam
kelompok- kelompok dialog tersebut.
❖Fasilitator akan menyampaikan garis
besar hasil diskusi di depan kelas.
KOLABORATIF
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
mencakup kemitraan institusi
pemerintah untuk pelayanan
publik
Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian
aktivitas bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya
1) Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;
2) Peserta Dalam Forum Termasuk Aktor Nonstate;
3) Peserta Terlibat Langsung Dalam Pengambilan Keputusan Dan
Bukan Hanya '‘Dikonsultasikan’ Oleh Agensi Publik;
3 Tahapan Dalam
Tata Gambar Kerangka Pikir dalam melakukan
Assessment Tata Kelola Kolaborasi
Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai
berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang diperlukan untuk
terus menghormati pekerjaan mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam
menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas) Setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
1. Kepercayaan,
2. Pembagian kekuasaan,
3. Gaya kepemimpinan,
4. Strategi manajemen dan
5. Formalisasi pada pencapaian
kolaborasi yang efisien efektif antara
entitas publik
Custumato (2021)
• WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan bersama dalam bidang
pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik.
• WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.
• Siloisasi, prinsip single-purpose organizations,
dengan banyak spesialisasi serta peran dan fungsi
non-overlapping mendorong:
• Fragmentasi
• Kewenangan terpusat di sektor
• Kurangnya kerjasama dan koordinasi, yang menyebabkan
efektivitas dan efisiensi
• Devolusi Struktural, desentralisasi, penyerahan
kewenangan dari pusat ke daerah yang berlebihan
• Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak aman
dan berbahaya. Isu terorisme, radikalisme,
perubahan iklim, dll.
Bentuk
• Integrating Service Delivery (ISD)
Proses penyatuan pemberian layanan kepada publik
• Koordinasi dan Kolaborasi
Pemerintah horizontal yang berkoordinasi atau berkolaborasi dalam
mencapai tujuan bersama
• Integrating and Rebalancing Governance
Kontrol politik dan otonomi administrasi seperti di Inggris
• Culture Change
Konsep-konsep social glue (perekat), budaya organisasi
• PENGUATAN KOORDINASI ANTAR LEMBAGA
Mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk
sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat
dilakukan lebih mudah
• MEMBENTUK LEMBAGA KOORDINASI KHUSUS
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG
• MEMBENTUK GUGUS TUGAS
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar
struktur formal, yang sidatnya tidak permanen
• KOALISI SOSIAL
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor
atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khsus dalam koordinasi ini
Kategori Tipe Keterangan
Koordinasi Penyertaan Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak
Dialog Pertukaran informasi
Joint planning Perencanaan bersama, kerjasama sementara
Integrasi Joint working Kolaborasi sementara
Joint venture Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
Satelit Entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif
Kedekatan Aliansi strategis Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi
dan pelibatan urusan utama salah satu peserta kerjasama
Union Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak
Merger Penggabungan ke dalam struktur baru
TUGAS INDIVIDU & KELOMPOK
AGENDA 2 NILAI-NILAI DASAR PNS
CORE VALUE BerAKHLAK
PELATIHAN DASAR
CPNS TAHUN 2023
Hari ke-4 ( Async 6 JP )
Tugas Individu 1
Berilah contoh penerapan nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan tugas jabatan PNS
NO NILAI BerAKHLAK CONTOH PENERAPAN NILAI BERAKHLAK DALAM KATA KUNCI & PANDUAN
PELAKSANAAN TUGAS JABATAN PNS/TUPOKSI ( setiap PERILAKU YANG
nilai BerAKHLAK contohnya minimal 3 ) TERKANDUNG DIDALAMNYA
(dari masing masing contoh)
1. Berorientasi
Pelayanan
2. Akuntabel
3.. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
Hari ke-5 ( Async 10 JP )
Tugas Individu 2
Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nilai Nilai Dasar PNS ( Core Values ) BerAKHLAK
Nama :
Jabatan :
Unit Kerja :
Tupoksi yg sesuai dengan RA :
Identifikasi Isu ( diambil dari USG ) :
Isu yang diangkat ( core issue ) :
Penyebab Isu ( diambil dari Fishbond ) :
Gagasan pemecahan isu ( konsep judul ) :
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
PELATIHAN DAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Nama Kegiatan ( 5 Kegiatan ) Output/Hasil Kegiatan a. Nilai BerAKHLAK a.Bagi OPD, yang dipakai visi Merupakan kontribusi dari
( Berorientasi Pelayanan, misi Kepala Daerah hasil/output kegiatan
Sumber Kegiatan ( SKP, Tahapan Kegiatan minimal 3 Akuntabel. Kompeten, b. Bagi RSU, Puskesmas dan (kolom 4) terhadap
Penugasan Pimpinan, Inovasi) Harmonis, Loyal, Adaptif, Sekolah yang dipakai visi penguatan nilai
Kolaboratif) misi organisasi organisasi/nilai budaya
a. Nama Tahapan Kegiatan 1 Output/Hasil Tahapan Kegiatan b. Setiap kegiatan minimal memuat c. Merupakan kontribusi dari kerja yang ada di
4 nilai BerAKHLAK dan dalam 5 hasil/output kegiatan organisasi
dst b. Nama Tahapan Kegiatan 2 Output/Hasil Tahapan Kegiatan kegiatan harus memuat 7 nilai (kolom 4) terhadap visi dan
BerAKHLAK misi yang sesuai
d. Pencatuman Nilai BerAKHLAK
c. Nama Tahapan Kegiatan 3 Output/Hasil Tahapan Kegiatan tidak harus urut
e. Nilai BerAKHLAK yang
dst..... dipergunakan boleh
gabungan Kata Kunci + Panduan
Perilaku ( Kode Etik ) atau salah
5. satu saja.
Hari ke-6 ( Async 12 JP )
Tugas Kelompok
Tindaklanjuti penyebab isu pada tugas kelompok agenda I ( Analisis Isu Kontemporer )
dengan membuat rencana aktualisasi menggunakan format tabel dibawah ini !!!
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
PELATIHAN DAN MISI KEPALA DAERAH NILAI DAERAH
1 2 3 4 5 6 7
1. Nama Kegiatan ( 5 Kegiatan Output/Hasil Kegiatan a. Nilai BerAKHLAK a. Yang dipakai visi Merupakan kontribusi
) ( Berorientasi Pelayanan, misi Kepala Daerah dari hasil/output
Akuntabel. Kompeten, b. Merupakan kontribusi dari kegiatan (kolom 4)
Tahapan Kegiatan minimal 3 Harmonis, Loyal, Adaptif, hasil/output kegiatan terhadap penguatan
Kolaboratif) (kolom 4) terhadap visi dan nilai organisasi/nilai
b. Setiap kegiatan minimal 4 misi yang sesuai budaya kerja yang
a. Nama Tahapan Kegiatan 1 Output/Hasil Tahapan Kegiatan nilai BerAKHLAK dan dalam 5 ada di
kegiatan harus memuat 7 nilai daerah/organisasi
BerAKHLAK
c. Pencatuman Nilai BerAKHLAK
dst b. Nama Tahapan Kegiatan 2 Output/Hasil Tahapan Kegiatan tidak harus urut
d.Nilai BerAKHLAK yang
dipergunakan boleh
gabungan Kata Kunci + Panduan
Perilaku ( Kode Etik ) atau salah
c. Nama Tahapan Kegiatan 3 Output/Hasil Tahapan Kegiatan
satu saja.
dst.....