Anda di halaman 1dari 47

CORE VALUES BerAKHLAK

DAN MANAJEMEN RISIKO


DASAR

Pelatihan
Bangunan Gedung Hijau

Bandung , 24 Januari 2024


Biodata
Nama : Amir Hamzah, S.T., M.T
Karier : 1. Enginer Pembangunan Jembatan Barito
2. Korlap. Bagpro Rehab Pemel Jembatan Prop. Kalsel
3. Asisten Teknik Proyek PEAN Meneg PU
4. Asisten Umum Proyek Pusat Pengadaan Dep. Kimpraswil
5. Kasie Wil Timur Bid Pengadaan Bapekin (merangkap PPK)
6. Kasie Rek I Bid Pemilihan PBJ BPSDM
7. Kabalai Jakon Sby (merangkap KPA)
8. Kabalai Diklat Fungsional Pusdiklat Setjen (merangkap KPA)
9. Kabid TM Konstruksi Pus2 BPSDM
10. Kabid Evaluasi dan Pelaporan Pus2 BPSDM
11. Kabag Anggaran dan Umum Pus2 BPSDM (merangkap PPK)
12. Ka. Bapekom Wil VI Sby BPSDM (merangkap KPA)

2
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pemberian pemahaman tentang core values BerAKHLAK
dan manajemen risiko dasar di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Standar Kompetensi
Peserta Mampu Menjelaskan:

1. Menjelaskan tentang core values BerAKHLAK di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Menjelaskan penerapan manajemen risiko sesuai dengan SE Menteri PUPR No 04/SE/M/2021.

Jam Pembelajaran
2 JP
BerAKHLAK

BerAKHLAK sebagai Core Values ASN adalah nilai mutlak yang harus
dilaksanakan oleh para ASN di Kementerian PUPR
ASN Profesional
(Permen PAN RB No. 38 Tahun 2017)
Kompetensi Teknis
a. Teknis Umum Skill
b. Teknis Bidang ke Pu-an
c. Teknis Pengembangan SDM
d. Teknis Pengawasan
Knowledge
e. Teknis Pengembangan Infrastruktur WIlayah

Kompetensi Manajemen Attitude


a. Integritas
b. Komunikasi
c. Kerjasama
d. Orientasi pada hasil
e. Pelayanan Publik
Mengelola tantangan dan keragaman
f. Pengembangan diri dan orang lain sosio kultural dengan perspektif one
g. Mengelola perubahan
h. Pengambilan keputusan
goverment
(SE Kepala LAN 13/2022)
Kompetensi Sosio Kultural
Perekat Bangsa
NILAI-NILAI ASN (CORE VALUES)

9
Sumber : Kementerian PAN-RB
Core Value
ASN
27 Juli 2021

Dituntut
❑ Pelayanan prima kepada public
❑ ASN berkelas dunia
ASN, TNI & ❑ Profesional
POLRI ❑ Adaptif
NILAI-NILAI ASN (CORE VALUES)

Berorientasi Pelayanan Loyal


• Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat • Memegang teguh ideologi Pancasila,
Panduan perilaku • Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
• Melakukan perbaikan tiada henti Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI
yang memuat
serta pemerintahan yang sah
penerapan nilai nilai
Akuntabel
BerAKHLAK yang • Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung Adaptif
bertujuan untuk jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi • Cepat menyesuaikan diri menghadapi
memberikan arah • Menggunakan kekayaan dan barang milik negara perubahan
kepada seluruh ASN secara bertanggung jawab, efektif dan efisien • Terus berinovasi dan mengembangkan
dalam berperilaku, • Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan kreativitas
memberikan • Bertindak proaktif
pelayanan, maupun Kompeten
• Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
melakukan Kolaboratif
tantangan yang selalu berubah
pekerjaannya • Membantu orang lain belajar
• Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkonstrbusi
• Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
• Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Harmonis • Menggerakkan pemanfaatan berbagai
• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya sumber daya untuk tujuan bersama
• Suka menolong orang lain
• Membangun lingkungan kerja yang kondusif Sumber : Kementerian PAN-RB
MANAJEMEN RISIKO
DASAR
Menjelaskan penerapan manajemen risiko sesuai dengan SE Menteri PUPR No
04/SE/M/2021.
Video Pengantar
Pembelajaran Dasar MR
Definisi dan Konsep Dasar Manajemen Risiko
Definisi risiko menurut SE Nomor 04/SE/M/2021 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko di Kementeriaan PUPR, risiko merupakan
kemungkinan terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang dapat menganggu pencapaian tujuan organisasi.
Proses Manajemen Risiko:
1. Komunikasi dan Konsultasi 4. Perlakuan Risiko
2. Lingkup, Konteks, dan Kriteria 5. Pemantauan Tinjauan
3. Penilaian Risiko 6. Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan dan Manfaat


Manajemen Risiko Manfaat
• Berkurangnya kejutan (surprises);
Tujuan
• Eksploitasi peluang;
• Meningkatkan peluang mencapai tujuan (sasaran) dan peningkatan kinerja;
• Meningkatnya perencanaan, kinerja, dan efektivitas organisasi;
• Memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan dan
• Meningkatnya hubungan dengan pemangku kepentingan;
perencanaan;
• Meningkatnya mutu informasi untuk pengambilan keputusan;
• Meningkatkan kepatuhan kepada ketentuan;
• Meningkatnya reputasi;
• Meningkatkan efektivitas alokasi dan efisiensi penggunaan sumber daya;
• Perlindungan bagi pemimpin;
• Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.
• Meningkatnya akuntabilitas dan governance organisasi.
Hubungan MR dan SPIP

PP 60 Tahun 2008
1.RPJMN 2009 -2014
2.RPJMN 2014-2019

RPJMN 2020 -2024

Sumber: Modul SPIP Terintegrasi BPKP


PENETAPAN TUJUAN STRUKTUR DAN PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SPIP
Penilaian Kualitas Penilaian Capaian 4 Tujuan SPIP
Penilaian Struktur dan Proses (Unsur SPIP)
Perencanaan

LINGKUNGAN Efektivitas dan Efisiensi


PENGENDALIAN

Hubungan Sasaran Strategis


K/L/D Keandalan Pelaporan

MR dan PEMANTAUAN
PENILAIAN Keuangan
RISIKO

SPIP Pengamanan Aset Negara

Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis INFORMA
KEGIATAN Ketaatan Terhadap
INFORMASI
SIDAN
DAN PENGENDALIA Peraturan Perundang-
KOMUNIK
KOMUNIKASI N undangan
ASI

MANAJEMEN KUALITAS SEKTOR PUBLIK

NILAI MATURITAS SPIP


MANAJEMEN RISIKO INDEKS IEPK LEVEL KAPABILITAS APIP
SNI 8848-2019
Panduan Implementasi SNI 31000:2018 di Sektor Publik

Diadopsi dengan modifikasi dalam SE Menteri PUPR No 04/SE/M/2021


Prinsip MR

diperbaiki secara berkelanjutan melalui menjadi bagian integral dari semua aktivitas
pengalaman organisasi

memperhitungkan faktor perilaku berkontribusi terhadap hasil yang


dan budaya manusia konsisten dan terstruktur

MR menghadapi bahasan dan disesuaikan dan proporsional dengan


ketidakpastian. Memerlukan konteks eksternal dan internal organisasi
informasi yang terbaik yang tersedia yang berkaitan dengan sasarannya

mengantisipasi, mendeteksi, mengakui, dan Memperhitungkan pengetahuan, pandangan, dan


menanggapi perubahan dan peristiwa tersebut persepsi dari pemangku kepentingan dalam
secara sesuai dan tepat waktu pengambilam keputusan
Kerangka Kerja

memerlukan komitmen Pemilik Risiko yang kuat dan


berkelanjutan

Integrasi MR bergantung pada pemahaman terhadap


struktur dan konteks organisasi

Di desain sesuai kebutuhan organisasi.


Adaptasi dengan perubahan dan Memperhatikan pemangku, peran, alokasi
perbaikan berkelanjutan sumber daya, dan cara komunikasi

Dilakukan pengukuran kinerja keranga MR Keterlibatan dan kesadaran pemangku


dan evaluasi kepentingan dalam implementasi
Infrastruktur Manajemen Risiko
Di Kementerian PUPR
Proses Manajemen Risiko
1. Budaya Risiko
2. Struktur Manajemen Risiko
• UPR
• UKI
Di Kementerian PUPR
• Inspektorat Jenderal Batas Waktu Pelaksanaan
No Proses
3. Sistem Informasi Manajemen Risiko UPR-T3 UPR-T2 UPR-T1 UPR Kementerian
1 Komunikasi dan konsultasi Sepanjang tahun
4. Anggaran Manajemen Risiko
2 Perumusan lingkup, konteks dan kriteria
Desember Desember
3 Penilaian Risiko: Y-1 Y-1 Januari Y Februari Y
a) Identifikasi Risiko Minggu Minggu Minggu ketiga Minggu kedua
a) Analisis Risiko kedua keempat
a) Evaluasi Risiko
4 Respon Risiko Sepanjang tahun
5 Pemantauan dan Tinjauan Sepanjang tahun
6 Pencatatan dan Pelaporan Setiap triwulan
Proses MR

Komunikasi dan Konsultasi

Perumusan Ruang Lingkup, Konteks, dan Kriteria


- Lingkup: Sasaran Strategis, Sasaran Program, Sasaran
Kegiatan/Output
- Konteks: Renstra, Renja, SOTK, DIPA
- Kriteria Risiko

Penilaian Risiko
Peta Risiko

Respon Risiko
INTERMEZO
REALITA
BUDAYA ANTI KORUPSI

Menjelaskan tentang peningkatan integritas dalam pembangunan


infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
INTEGRITAS
Definisi Integritas

KESELARASAN ANTARA PIKIRAN, PERKATAAN, PERBUATAN


DENGAN NILAI-NILAI/HUKUM/ NORMA/ATURAN YANG
BERLAKU

KKBI : Kesatuan yang utuh (soild) memancarkan kewibawaan

Pembangunan budaya integritas merupakan cara yang strategis


dalam pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Permen PUPR No.26 Tahun 2017 tentang)

Integritas bagian dari salah satu core values BerAKHLAK yaitu Akuntabel
Konsep Integritas
Integritas merupakan konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai - nilai luhur dan keyakinan.
Integritas juga dapat diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kehidupan bermasyarakat, adanya integritas pada orang - orangnya akan menjamin adanya tatanan masyarakat yang baik. Ini berarti integritas adalah
salah satu penentu keberadaban dan kehebatan dari suatu bangsa.
Konsep integritas pada Executive Brain Assessment (EBA), diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) dimensi yaitu kejujuran, konsistensi dan keberanian.

KEJUJURAN KONSISTENSI KEBERANIAN ETIKA

• Sebuah kemampuan • Ketetapan dan • Berani menegakan • Ilmu tentang apa yang
untuk kemantapan dalam kebenaran secara baik dan apa yang
mengekspresikan bertindak. Komponen terbuka, yang terdiri buruk dan tentang hak
fakta-fakta dan integritas pada dari aspek keberanian dan kewajiban moral
keyakinan pribadi konsistensi dalam (courage), dan percaya (akhlak);
sebaik mungkin perbuatan terdiri dari diri (self confidence). • Kumpulan asas atau
sebagaimana adanya; aspek pengendalian • Berani disini adalah nilai yang berkenaan
• terwujud dalam emosi (emotional menyampaikan dengan akhlak;
perilaku, baik terhadap mastery), akuntabel sesuatu yang benar. • Nilai mengenai benar
orang lain maupun diri (accountability) dan • Benar berarti sudah dan salah yang dianut
sendiri fokus menyeluruh sesuai aturan dan nilai. suatu golongan atau
(focus on the whole). masyarakat.
39
Pendidikan Anti Korupsi
1. Hukum
2. Bisinis 4. Budaya (cultural approach)
3. Pasar dan Ekonomi

Permen 10/PRT/M/2017 : Whistleblowing


Permen 26/PRT/M/2017 : Integritas → cara mencegah KKN
menjembatani antara etika dan kenyataan di
lapangan

pelayanan publik
Penyebab Korupsi 01 Monopoli Kekuasaan

02 Opportunities (Kesempatan)
Penyebab timbulnya
masalah integritas 03 Needs (Kebutuhan
dan korupsi?
04 Greeds (Keserakahan)

05 Tekanan Sosial

06 Exposure (Pengungkapan)

07 Pengawasan Lemah
Bentuk Korupsi

Bahasa Latin yang berarti buruk dan busuk


Kejahatan luar biasa
Dalam keadaan Dianggap
tertentu Suap
Diterima tidak Diberikan
langsung Langsung
Dalam
keadaan tidak Tolak Gratifikasi
dapat menolak Online KPK
Gratifikasi Ragu dengan
kualifikasi 5 Hidangan/sajian yang berlaku umum
UU 20/2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999
gratifikasi
Prestasi akademis/non akademis yg
TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
Terima 6 menggunakan biaya sendiri (tidak terkait
kedinasan)
KORUPSI Pasal 12B
Pemberian dalam arti
luas 7 Keuntungan/bunga dari investasi/saham
pribadi yang berlaku umum

Wajib Lapor Tidak Wajib Lapor


Manfaat bagi semua peserta
8 koperasi/organisasi yang berlaku umum
1 Karena hubungan keluarga, tidak
ada konflik kepentingan
Milik 9 Seminar kit/sertifikat dari kegiatan resmi
Negara Milik Penerima kedinasan yang berlaku umum
2 Terkait musibah /bencana maks 1 jt
Gratifikasi Tidak 1 Hadiah/beasiswa/tunjangan dari
berhubungan Pemerintahsesua peraturan yg berlaku
dianggap suap dengan jabatan Pernikahan, kelahiran, aqiqah, 0
Berhubungan 3 baptis, khitan/ upacara adat lain Dari kompensasi/profesi di luar kedinasan
Tidak maks 1jt 1 yg tidak terkait dengan tupoksi, tidak ada
dengan konflik kepentingan & tidak melanggar kode
jabatan bertentangan Sesama pegawai pada pisah sambut, 1 etik
dengan tugas 4 pension, promosi, ultah (bukan
Bertentangan dan kewajiban uang maks nilai 300 rb dan total 1 Sesama rekan kerja (bukan uang maks nilai
setahun maks 1 jt dari pemberi
dengan tugas yang sama 2 200 rb dan total setahun 1 jt dari pemberi
dan kewajiban yang sama
43
Pencegahan
Korupsi

1 Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) berfungsi


menjalankan fungsi pengendalian gratifikasi

Penyebab timbulnya
masalah integritas Whistleblowing System yang selanjutnya disebut WBS adalah

dan korupsi? 2 sistem pelaporan yang menggunakan aplikasi berbasis web


yang dapat dimanfaatkan oleh Whistleblower untuk
melaporkan dugaan pelanggaran (http://wispu.pu.go.id)

3 Membangun iklim integritas melalui Wilayah Zona


Integritas (WBK)
01

02
NO Bribery!
Tidak ada suap menyuap dan pemerasan

NO Kick Back!
4
Tidak menerima komisi, tanda terima kasih dalam bentuk
uang dan bentuk lainnya
BIG
NO’S!
Membiarkan korupsi hari ini akan
memusnahkan dasar keadilan, sampai ke
03 NO Gifts!
Tidak boleh ada penyambutan dan jamuan yang berlebihan
generasi yang akan datang." - Goenawan
Mohamad.

04 NO Luxurious Lifestyle!
Tidak boleh ada pemberian yang bertentangan dengan
aturan & ketentuan yang berlaku
Role Model

Ir. Sutami:
Berbakat, Sederhana, & Pekerja Keras
❖Menteri Pekerjaan Umum terlama di Indonesia
❖Mengenalkan teknik konstruksi perbetonan di usia 33 tahun
❖Dijuluki “menteri yang tak punya udel” karena sanggup berjalan
puluhan kilometer selama enam jam
❖Menteri kesayangan Soekarno & Soeharto karena sifat sederhana &
pekerja kerasnya
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai