PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
”Membangun PNS Profesional yang Memiliki Karakter sebagai Peyanan Masyarakat”
3
2
Memerlukan
Perubahan
Perilaku (Behavior
Change)
Bersifat
“Stroke of The Pen”
Kurikulum
LATSAR CPNS
Kurikulum Pembentukan Karakter PNS
Perubahan
1. Pelatihan AGENDA
1. Sikap Perilaku Bela Negara • PENGUATAN BELA NEGARA
Klasikal
2. Nilai-Nilai Dasar PNS • Re Branding NILAI NILAI
2. Blended 3. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI DASAR (BerAKHLAK)
Learning 4. Habituasi • Penguatan LITERASI
DIGITAL
3. Distance Learning Kurikulum Penguatan Bidang Tugas
dalam Keadaan Darurat AGENDA
atau Keadaan Tertentu 1. Kompetensi Teknis
Umum/Administrasi
2. Kompetensi Teknis Substansi
Perubahan Pelatihan Dasar untuk Membangun Patriotisme PNS Sebagai Perekat Bangsa
Dan Generasi Emas untuk Visi Indonesia 2045
Pentingnya Satu Core Values ASN
CORE VALUE
ASN
Berorientasi Pelayanan
Akuntabel
Core Value
ASN Kompeten
Ber AKHLAK Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
“Jangan mudah tergelincir dalam saat-saat seperti ini, segala tipu muslihat dan
provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat,
kalau kita waspada dan bertindak sebagai Patriot”. (Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman)
TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL 2
Menjelaskan konsepsi Mengidentifikasi isu-isu
perubahan lingkungan strategis kontemporer.
strategis.
15
DE
SLI
16
DE
memahami dengan baik fungsi dan tugasnya:
SLI
• Melaksanakan :
• Kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
• Memberikan :
• Pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
• Memperat :
• Persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
17
DE
SLI
• Mengutamakan Keprimaan :
3 • Belajar terus menerus, semangat
memberi kontribusi melebihi harapan,
6
dan selalu berjuang menjadi lebih baik.
18
DE
SLI
Global
ASTA GATRA :
Society
Demografi
Community/ WASBANG &
Culture Geografi
WASNUS
Family Sumber Kekayaan Alam
Individu
IPOLEKSOSBUDHANKAM
“Berpotensi menimbulkan dampak negatif berupa AGHT dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berupa
ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER.”
MODAL INSANI UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN “LINGSTRA”
(Intelektual; Emosional; Sosial; Ketabahan;Etika;Kesehatan Fisik)
KONSEP PERUBAHAN
1. Menyadari kepastian suatu
perubahan
2. Perubahan yang diharapkan bukan
hanya “berbeda”, namun perubahan
yang memberikan manfaat.
3. Perubahan untuk mempertahankan
keberlangsungan
PERUBAHAN LINGKUNGAN
STRATEGIS
• Menjelaskan level perubahan lingkungan strategis (Individu, Keluarga,
Masyarakat pada level lokal, regional, nasional, global)
• Mengajak untuk mulai membenahi diri sendiri dengan segala kemampuan
dengan mengembangkan berbagai potensi yang telah dimiliki yang
bersumberkan ideologi bangsa
• Mendorong perubahan cara pandang masyarakat membangun budaya yang
lebih baik sekaligus menjamin keberlangsungan hidup.
• mengenal dan memahami serta menanggulangi isu-isu kritikal saat ini,
seperti paham terorisme/radikalisme, bahaya narkoba, cyber crime, money
laundry, korupsi, proxy war, isu kualitas pelayanan masyarakat yang
semuanya akan memberikan pengaruh dalam menjalankan tugas jabatannya
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat
MODAL INSANI
1. Modal intelektual; (curiosity, pengetahuan,
wawasan, pemaknaan)
2. Modal emosional; (kecerdasan emosi)
3. Modal sosial; (kesadaran social, kemampuan sosial)
4. Modal ketabahan, (kesanggupan menghadapi
masalah)
5. Modal etika/moral; (kecerdasan moral), dan
6. Modal kesehatan; (kesehatan fisik)
BaGaiMaNa... GuNaKaN...
Isu-Isu Kritikal
Analisa Perubahan
Lingkungan
Strategis Teknik- Teknik
Analisis Isu Strategis
Konsep Analisa Perubahan Strategis
• Memberikan pemahaman perubahan lingkungan
melalui analisis lingkungan strategis (internal dan
eksternal) yang akan mempengaruhi terhadap
keberlangsungan penyelenggaraan negara.
• Analisis dibutuhkan untuk memberikan pemahaman
yang mendalam dan objektif terhadap satu
persoalan, sehingga dapat dirumuskan alternatif
pemecahan masalah yang lebih baik
• Mengambil keputusan yang tepat atas persoalan
yang dihadapi demi keberlangsungan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Analisis (Perubahan) Lingkungan Strategis
Issue Scan :
Model Pentahelix : kolabrasi 5 Dipahami MS, ED, KO, PPO, PL
unsur subjek/stakeholder
Government-Academician-Business- APKL (Kualitas)
Dipilih/Ditapis
Community-Media USG (Prioritas)
Fishbone
Dianalisis
(Sebab-Akibat)
Alternatif
Diselesaikan
By : Dwi Rahmanendra. 2020 Rekomendasi
ISU STRATEGIS (KRITIKAL) KONTEMPORER adalah... ?
merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan
sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan
sesegera mungkin dari pengambil keputusan.
Modul Latsar
NARKOBA
TERORISME/
KORUPSI RADIKALISME
Isu-Isu Strategis
COVID-19 Kontemporer DLL.???
(AGHT)
MASS MONEY
COMMUNICATION LAUNDRING
PROXY
WAR
KORUPSI
37
DE
SLI
38
DE
SLI
• CHINA
• MESIR
• Han Su karya Pan Ku menceritakan
bahwa pada awal berdirinya dinasti
• INDONESIA
• Di Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Yunani dan Han (206 SM) masyarakat
• SHAMASH
Romawi Kuno korupsi adalah masalah serius. menghadapi kesulitan pangan,
Pada zaman kekaisaran Romawi Hammurabi • History of Java karya Rafles (1816)
sehingga menyebabkan setengah dari menyebutkan karakter orang jawa sangat
dari Babilonia yang naik tahta sekitar tahun
1200 SM telah memerintahkan seorang jumlah penduduk meninggal dunia. "nrimo" atau pasrah pada keadaan, namun
Gubernur provinsi untuk menyelidiki perkara memiliki keinginan untuk dihargai orang lain,
penyuapan. tidak terus terang, menyembunyikan
persoalan dan oportunis. Bangsawan Jawa
• Seorang raja Assiria (sekitar tahun gemar menumpuk harta dan memelihara
abdi dalem hanya untuk kepuasan, selalu
200 sebelum Masehi) bahkan bersikap manis untuk menarik simpati raja
tercatat pernah menjatuhkan atau sultan, perilaku tersebut menjadi embrio
lahirnya generasi opurtunis yang pada
pidana kepada seorang hakim akhirnya juga memiliki potensi jiwa yang
yang menerima uang suap. korup.
40
DE
SLI
Menurut Online Etymology Dictionary, perkataan narkotika berasal dari
bahasa Yunani yaitu ”Narke” yang berarti terbius sehingga tidak
merasakan apa-apa. Sebagian orang berpendapat bahwa narkotika
berasal dari kata ”Narcissus” yang berarti jenis tumbuh-tumbuhan
yang mempunyai bunga yang membuat orang tidak sadarkan diri.
41
DE
SLI
I II
• GOLONGAN
I
• GOLONGAN
• Golongan III berkhasiat untuk
pengobatan dan pelayanan
• Golongan I yang ditujukan untuk kesehatan serta berpotensi
II
• GOLONGAN
ilmu pengetahuan dan bukan ringan mengakibatkan
untuk pengobatan dan sangat ketergantungan. Contoh kodein.
berpotensi tinggi menyebabkan
ketergantungan. Contoh 1. Opiat:
morfin, heroin, petidin, candu. 2.
Ganja atau kanabis, marijuana, • Golongan II berkhasiat untuk
hashis. 3. Kokain: serbuk kokain, pengobatan dan pelayanan
pasta kokain, daun koka; kesehatan dan berpotensi tinggi
menyebabkan ketergantungan.
Contoh morfin dan petidin;
42
DE
SLI
III
• GOLONGAN
I
• GOLONGAN
IV
• Golongan III berkhasiat pengobatan
dan pelayanan kesehatan serta
• GOLONGAN
• Golongan I hanya digunakan untuk berpotensi sedang mengakibatkan
II
• GOLONGAN
kepentingan ilmu pengetahuan dan ketergantungan. Contoh • Golongan IV berkhasiat pengobatan dan
tidak untuk terapi serta sangat pentobarbital, flunitrazepam; banyak digunakan untuk pelayanan
berpotensi mengakibatkan kesehatan serta berpotensi ringan
ketergantungan. Contoh ekstasi, mengakibatkan ketergantungan. Contoh
LSD; diazepam, bromazepam, fenobarbital,
klonazepam, klordiazepoxide, dan
• Golongan II berkhasiat untuk nitrazepam.
pengobatan dan pelayanan
kesehatan serta berpotensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh amfetamin, shabu,
metilfenidat atau italin;
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
ZAT ADIKTIF
43
DE
SLI
DLL
• TEMBAKAU
• ALKOHOL
• Minuman beralkohol,
IRUP)
mengandung etanol etil
L A NSI A (GAS YANG DIH RUT)
alkohol, yang berpengaruh • INHA (ZAT PELA
DAN SOLVEN
menekan susunan saraf
pusat;
• Senyawa organik, yang terdapat
pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor dan sebagai
pelumas mesin, yang sering
disalahginakan seperti lem, thinner,
cat kuku dll;
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
SEJARAH NARKOTIKA
44
DE
SLI
• PERANG CANDU I PADA TAHUN 1839 – 1842 DAN
PERANG CANDU II PADA TAHUN 1856 – 1860
• Inggris dan Perancis (Eropa) melancarkan perang candu ke China, dengan membanjiri candu
(opium). Perang nirmiliter ini ditandai dengan penyelundupan Candu ke China.
Membanjirnya Candu ke China berdampak melemahnya rakyat China yang juga berdampak
pada Kekuatan Militer China.
• Narkoba jenis morphin sudah dipakai untuk keperluan perang saudara di Amerika Serikat,
Morphin digunakan militer untuk obat penghilang rasa sakit apabila terdapat serdadu /
tentara yang terluka akibat terkena peluru senjata api.
45
DE
SLI
• TERORISME
• Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik,
atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
• (Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang)
S
PN
rC
tsa
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
La
TERORISME DAN RADIKALISME
46
DE
SLI
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 60/288 tahun 2006 tentang UN Global Counter Terrorism Strategy yang
berisi empat pilar strategi global pemberantasan terorisme, yaitu :
47
DE
Audrey Kurth Cronin
SLI
NALIS
• ETNONASIO
E FT WI NG TERRORIST
• L R “SCARED” TERROR
IST
S O
• Etnonasionalis atau teroris separatis, • RELIGIOU
atau ethnonationalist/separatist
• Teroris sayap kiri atau left terrorist, merupakan gerakan
wing terrorist, merupakan TER RORIST separatis yang mengiringi • Teroris keagamaan atau “ketakutan”,
kelompok yang menjalin • RIGHT WING gelombang dekoloniasiasi setelah
perang dunia kedua;
atau religious or “scared” terrorist,
merupakan kelompok teroris yang
hubungan dengan gerakan mengatasnamakan agama atau
komunis; agama menjadi landasan atau
• Teroris sayap kanan atau agenda mereka.
right wing terrorist,
menggambarkan bahwa
mereka terinspirasi dari
fasisme
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
TERORISME DI INDONESIA
48
DE
SLI
49
DE
SLI
• Terorisme
• Terorisme sebagai kejahatan luar biasa jika dilihat dari akar perkembangannya sangat
terhubung dengan radikalisme. Untuk memahami Hubungan konseptual antara radikalisme
dan terorisme dengan menyusun kembali definsi istilah-istilah yang terkait.
• Radikalisme
• Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner
dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang
ekstrem. Ciri-ciri sikap dan paham radikal adalah: tidak toleran (tidak mau menghargai pendapat dan
keyakinan orang lain); fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah); eksklusif
(membedakan diri dari umat umumnya); dan revolusioner (cenderung menggunakan cara kekerasan untuk
mencapai tujuan).
• Radikal Terorisme
• Radikal Terorisme adalah suatu gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran
agama/golongan, dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, dan agama dijadikan senjata
politik untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan.
50
DE
SLI
KESIAPSIAGAAN
KONTRA RADIKALISASI
NASIONAL
DERADIKALISASI
DE
SLI
peningkatan kemampuan
aparatur
perlindungan dan
peningkatan sarana
prasarana
pengembangan kajian
Terorisme
kontra ideologi
reintegrasi rehabilitas
sosial Deradikalisasi i melalui pembinaan wawasan keagamaan
kewirausahaan
reedukasi
55
DE
SLI
56
DE
SLI
58
DE
SLI
Sejarahnya Perang proksi telah terjadi sejak zaman dahulu sampai dengan saat ini yang dilakukan
oleh negara-negara besar menggunakan aktor negara maupun aktor non negara. Kepentingan
nasional negara negara besar dalam rangka struggle for power dan power of influence
mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war memiliki motif dan menggunakan pendekatan
hard power dan soft power dalam mencapai tujuannya.
59
DE
SLI
60
DE
SLI
Mematikan kesadaran suatu bangsa dengan cara menghilangkan identitas atau ideologi atau
keyakinan suatu bangsa yang pada gilirannya akan menghilangkan identitas diri. Bangsa tanpa
kesadaran, tanpa identitas, tanpa ideologi sama dengan bangsa yang sudah rubuh sebelum
perang terjadi.
61
CRIME, HATE SPEECH, DAN HOAX)
DE
SLI
Wright (1985), beberapa sifat pelaku dalam komunikasi massa :
62
DE
SLI
Media massa pada berbicara atas nama
lembaga tempat dimana mereka
berkomunikasi sehingga pada tingkat
tertentu, kelembagaan tersebut dapat
berfungsi sebagai fasilitas sosial yang dapat
ikut mendorong komunikator dalam
menyampaikan pesan-pesannya.
63
terjadi dalam komunikasi massa
DE
SLI
64
langsung terhadap publik
DE
SLI
• CYBER CRIME
• Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi
di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet. Pelakunya
pada umumnya harus menguasai teknik komputer, algoritma, pemrograman dan
sebagainya, sehingga mereka mampu menganalisa sebuah sistem dan mencari celah agar
bisa masuk, merusak atau mencuri data atau aktivitas kejahatan lainnya.
• HATE SPEECH
• Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang disampaikan oleh
individu ataupun kelompok di muka umum atau di ruang publik merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam
komunikasi massa. Dengan berkembangnya teknologi informasi, serta kemampuan dan akses pengguna media
yang begitu luas, maka ujaran-ujaran kebencian yang tidak terkontrol sangat mungkin terjadi. Apalagi dengan
karakter anonimitas yang menyebabkan para pengguna merasa bebas untuk menyampaikan ekspresi tanpa
memikirkan efek samping atau dampak langsung terhadap objek atau sasaran ujaran kebencian.
• HOAX
• Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi
sumber maupun isi. Sifatnya lebih banyak mengadu domba kelompok-kelompok yang menjadi sasaran dengan isi
pemberitaan yang tidak benar. Pelaku hoax dapat dikategorikan dua jenis, yaitu pelaku aktif dan pasif. Pelaku aktif
melakukan atau menyebarkan berita palsu secara aktif membuat berita palsu dan sengaja menyebarkan informasi
yang salah mengenai suatu hal kepada publik. Sedangkan pelaku pasif adalah individu atau kelompok yang secara
tidak sengaja menyebarkan berita palsu tanpa memahami isi atau terlibat dalam pembuatannya.
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
TEKNIK ANALISIS ISU
65
Memahami Isu Kritikal
DE
SLI
Veverka (1994) : “..topics that deal with resource problems and their
need for solutions that relate to the safety of the visitor at the resource
site or relate to resource protection and management issues that the
public needs to be aware of”
66
dalam tiga kelompok
DE
SLI
• CURRENT ISSUE
• Isu saat ini (current issue) merupakan kelompok isu yang mendapatkan
perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan
sesegera mungkin dari pengambil keputusan.
• EMERGING ISSUE
• Isu berkembang (emerging issue) merupakan isu yang perlahan-
lahan masuk dan menyebar di ruang publik, dan publik mulai
menyadari adanya isu tersebut.
• ISU POTENSIAL
• Kelompok isu yang belum nampak di ruang publik, namun dapat terindikasi dari beberapa
instrumen (sosial, penelitian ilmiah, analisis intelijen, dsb) yang mengidentifikasi adanya
kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan.
67
DE
SLI
• Knowledgeable others
3 • Profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpin
opini dan sebagainya.
6
Kemampuan
Enviromental Scanning Berpikir
Kritis
3. Kekhalayakan (K)
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan (L)
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
MATRIK PENILAIAN KUALITAS ISU DENGAN ANALISIS
APKL
ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
A 5 3 4 4 16 III
B 5 4 3 3 15 IV
C 5 5 4 3 17 II
D 5 5 5 4 19 I
E 5 3 2 3 13 V
SERIOUSNESS
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaiamana mestinya.
KESALAHAN UMUM DALAM PENGGUNAANTEKNIK TAPISAN ISU
1) Sudah ada kecenderungan pilihan sebelum menggunakan
Teknik Tapisan Isu. ------- (FORMALITAS)
2) Kriteria Penilaian untuk tiap-tiap Indikator tidak jelas.
Contoh Kriteria Penilaian untuk Indikator AKTUAL
Nilai Kriteria Makna Kriteria
5 Sangat Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap
serta sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
4 Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
3 Cukup Aktual Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2 Kurang Aktual Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
1 Tidak Aktual Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam masyarakat.
3
Mendalami/Menganalisis Isu
(SWOT/FISHBONE/MIND MAPPING, DLL.)
CONTOH
Kriteria isu :
1.Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2.Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3.Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya.
4.Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
PENILAIAN KUALITAS ISSU
CONTOH
TERORISME/
KORUPSI RADIKALISME
Isu-Isu Strategis
COVID-19 Kontemporer DLL.???
(AGHT)
SIAP-SIAGA
MASS MONEY
COMMUNICATION LAUNDRING
PROXY
WAR
TERIMA KASIH