Disampaikan untuk Pelatihan Dasar CPNS Lembaga Administrasi Negara RI Jakarta, 8 Mei
2019 Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi
Negara LAN-RI PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
2. Prolog
3. PNS: Perspektif Filosofis Negara dibentuk atas dasar TRUST teori Perjanjian Sosial (du contract
social); Negara bertugas melayani publik atau masyarakat (res-PUBLICA), sehingga harus
mengedepankan mekanisme altruisme dalam pelayanan publik (tidak mencari untung, tidak
membawa vested interest); Dalam menyelenggarakan pelayanan publik tsb, negara membentuk
perangkat kelembagaan dan kepegawaian sebagai engine of the state; Lembaga dan Pegawai
Negara tsb wajib menuangkan janji pelayanannya dalam sebuah dokumen (piagam warga, citizen
charter) berkembang menjadi maklumat pelayanan; Pelayanan yang tidak sesuai janji adalah
pengingkaran terhadap filosofi dasar pembentukan negara (pemerintah).
4. PNS: Perspektif HAN Pengangkatan pegawai itu adalah hubungan dinas publik yang merupakan
suatu perjanjian istimewa (contract suigeneris) antara pemerintah dan pegawai. Contract ini
mensyaratkan bahwa pegawai negeri harus setia dan taat selama menjadi pegawai. Dalam teori
Buys dikatakan bahwa pegawai yang melakukan contract suigeneris itu tidak dapat melakukan
hak-hak azasinya secara penuh sepanjang berkaitan dengan statusnya sebagai pegawai. Jika
seorang pegawai berkeinginan melaksanakan hak-hak asasinya secara penuh, pemerintah dapat
berkata bahwa pegawai tersebut bukanlah orang yang diperlukan bantuannya oleh pemerintah.
6. Nawacita Presiden Jokowi “Menghadirkan negara melalui pelayanan publik yang lebih
professional dan berintegritas secara merata ke seluruh penjuru Indonesia”
7. Profil PNS: Ratio yang rendah 4.185.503 265.015.000 Jumlah penduduk Indonesia per 2018
(BPS) Jumlah PNS Indonesia per 2018 (BKN) 1 : 63 Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2013
rasio jumlah PNS Indonesia terhadap penduduk masih di bawah angka 2%, yakni 1,7%, hal ini
tidak sejalan dibanding negara di kawasan Asia Tenggara seperti rasio PNS di Singapura 2,5%
sedang Malaysia 3,7% (BKN, 2016). (1,6%)
8. Profil PNS: Ratio yang timpang Ketidakseimbangan rasio ini menjadi indikasi lemahnya
perencanaan kebutuhan PNS per wilayah/instansi yang akhirnya berujung pada rendahnya mutu
layanan kepada masyarakat. https://tirto.id/ada-437-juta-orang-bekerja-sebagai-pns- efektifkah-
ctmX. dan instansi pemerintah tidak memiliki standar kompetensi PNS. Manajemen PNS tidak me-
design proyeksi kebutuhan PNS yang didasarkan pada jumlah penduduk dan kondisi obyektif
kekuatan PNS yang ada, sehingga trendantara pertumbuhan penduduk dan PNS tidak menjadi
dasar dalam pemenuhan kebutuhan PNS. Tidak adanya komposisi ideal antara jumlah PNS dan
penduduk diantaranya disebabkan oleh tidak adanya perencanaan PNS secara nasional, validitas
kebutuhan PNS per instansi berdasarkan beban kerja,
http://www.bkn.go.id/wp-content/uploads/2014/06/Policy-Brief-Distribusi-PNS20-10-2016.pdf
9. Profil PNS: Ketimpangan Distribusi Terdapat 5 Provinsi (pemekaran) yang memiliki pegawai
sangat terbatas: Kepri, Babel, Kaltara, Sulbar, Gorontalo. Distribusi pegawai yang ideal tidak hanya
dihitung dari ratio dengan jumlah penduduk, namun juga dengan luas wilayah, kapasitas fiskal
(APBD), kompleksitas masalah, kondisi geografis, dsb.
12. Satire PNS
18. Apa peran Anda untuk NKRI: Wujudkan Mimpi Presiden Jokowi meyakini 7 impian anak
Indonesia dari 34 provinsi ini akan terwujud, jika mau bekerja keras, bekerja nyata dan mau
bekerja sama.
21. Apa peran Anda untuk NKRI: Gotong Royong Jangan terlalu larut dengan unit sendiri, selalulah
berpikir dalam konteks ekosistem. Kurangi inward looking, perbanyak outward looking. Pahami
puzzle dalam bentuknya yang utuh, jangan fokus pada potongan/ serpihannya.
22. Apa peran Anda untuk NKRI: Belajar Sumber Belajar TEMPAT ditemukannya ilmu WAKTU
didapatkannya ilmu CARA menemukan ilmu DENGAN SIAPA ilmu diperoleh Ruang: rumah,
sekolah, pesantren, perpus, dll. Pustaka: lontar, tulisan dinding, prasasti, modul, primbon, majalah,
diary, buku teks, e-book, dll. Rotasi: jam kerja, 1/3 malam, dll. Kondisi: meditasi/merenung, BAB,
bersantai, menunggu, mimpi, saat2 tersulit dalam hidup, dll. Aktif: belajar sendiri, belajar dari orang
lain (berguru), meneliti, bertanya, praktek, dll. Pasif: inspirasi/ilham/wangsit/hidayah, dll. Sesama
Manusia: guru/ustadz, orang tua, anak, rekan/kolega, responden, ketokohan, dll. Makhluk Tuhan:
alam semesta, hewan & tumbuhan, dll.
24. Epilog