shutterstockcom
Gambar
Gambar di di samping
samping menunjukkan
menunjukkan kotak
kotak
kemasan
kemasan makanan
makanan ringan
ringan sedang
sedang dipasangi
dipasangi
tutupnya.
tutupnya. Tutup
Tutup kotak
kotak kemasan
kemasan tersebut
tersebut dapat
dapat
dipasangkan
dipasangkan pada
pada bagian
bagian atas
atas kotak
kotak dengan
dengan
tepat
tepat jika
jika memiliki
memiliki sudut-sudut
sudut-sudut seletak
seletak yang
yang
sama
sama besar.
besar.
7.3 Menggambar dan Mengukur Sudut
7.3.1 Pengertian dan Penamaan Sudut
• Sudut dapat dibentuk oleh dua buah sinar garis yang
memiliki titik pangkal yang sama (berimpit).
• Gambar disamping menunjukkan bahwa pada setiap sudut
terdapat istilah-istilah atau penamaan untuk bagian-
bagiannya,
yaitu:
• Garis AC dan AB disebut kaki sudut.
• Titik A disebut titik sudut.
Langkah-langkah menggambar
Langkah-langkah menggambar sudut
sudut tersebut
tersebut sebagai
sebagai berikut:
berikut:
1. Buatlah
1. Buatlah salah
salah satu
satu kaki
kaki sudutnya,
sudutnya, yaitu
yaitu AB!
AB!
2. Letakkan
2. Letakkan busur
busur derajat
derajat pada
pada garis
garis AB
AB sehingga
sehingga titik
titik pusat
pusat busur
busur derajat
derajat berimpit
berimpit
dengan titik
dengan titik B,
B, dan
dan garis
garis lurus
lurus yang
yang menghubungkan
menghubungkan pusat
pusat busur
busur dan
dan titik
titik 00 (nol)
(nol)
berimpit dengan
berimpit dengan garis
garis AB.
AB. Jadi,
Jadi, yang
yang berimpit
berimpit dengan
dengan garis
garis AB
AB bukan
bukan bagian
bagian tepi
tepi
bawah busur
bawah busur derajat.
derajat.
3. (i)
3. (i) Gambar
Gambar (i)
(i) menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa letak
letak angka
angka nol
nol di
di bagian
bagian dalam,
dalam, maka
maka
buatlah
buatlah
kaki sudut
kaki sudut BC
BC melalui
melalui angka
angka skala
skala 50
50 yang
yang berada
berada didi bagian
bagian dalam.
dalam.
(ii) Gambar
(ii) Gambar (ii)
(ii) menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa angka
angka nol
nol terletak
terletak di
di bagian
bagian luar,
luar, maka
maka
7.3.3 Mengukur Besar Sudut
Untuk
Untuk mengukur besar ∠PQR
mengukur besar ∠PQR padapada Gambar
Gambar (i),(i), ikutilah
ikutilah langkah-langkah
langkah-langkah berikut!
berikut!
1.
1. Impitkan
Impitkan titik
titik pusat
pusat busur
busur derajat
derajat dengan
dengan titik
titik QQ sehingga
sehingga kaki
kaki sudut
sudut QP
QP berimpit
berimpit
dengan
dengan garis
garis yang
yang menghubungkan
menghubungkan titik titik nol
nol (0)
(0) dan
dan pusat
pusat busur
busur derajat.
derajat.
2.
2. Perhatikan
Perhatikan angka
angka nol
nol (0)
(0) pada
pada busur
busur derajat
derajat yangyang dilalui
dilalui garis
garis QP,
QP, terletak
terletak di
di luar
luar
atau
atau
didalam?.
didalam?. Pada
Pada Gambar
Gambar (ii)
(ii) ternyata
ternyata angka
angka nol nol berada
berada di di bagian
bagian dalam,
dalam, maka
maka
angka
angka skala
skala yang
yang
digunakan
digunakan adalah
adalah angka
angka yang
yang terletak
terletak pada
pada bagian
bagian dalam.
dalam.
3.
3. Selanjutnya
Selanjutnya perhatikan
perhatikan kaki
kaki sudut
sudut QR!
QR!
Kaki
Kaki sudut
sudut QR
QR terletak
terletak pada
pada angka
angka skala
skala 45,
45, maka besar ∠PQR
maka besar ∠PQR == 45°.
45°.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 1 pada
halaman 72
7.4 Sudut Sebagai Jarak Putar
Catatan:
Perlu diketahui, bahwa sudut
yang besarnya antara 180° dan
360°disebut sudut refleks.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 2 pada
halaman 75
KEGIATAN SISWA HALAMAN
75
7.6 Hubungan Antar Sudut
7.6.1 Sudut yang Saling Berpelurus (Bersuplemen)
Jawab:
a. ∠ABE + ∠EBD + ∠DBC = 180°
38° + 90° + ∠DBC = 180°
128° + ∠DBC = 180°
∠DBC = 180° – 128°
∠DBC = 52°
Jadi, besar ∠DBC adalah 52°.
b. Pelurus`∠ABE = ∠EBC ∠ABE dan ∠EBC membentuk sudut
lurus
= ∠EBD + ∠DBC ∠EBC = ∠EBD + ∠DBC
= 90° + 52°
= 142°
Jadi besar pelurus ∠ABE adalah 142°
KEGIATAN SISWA
HALAMAN 77
7.6.2 Sudut yang Saling Berpenyiku (Berkomplemen)
Catatan:
Perlu diketahui, bahwa sudut yang besarnya antara 180° dan 360°
disebut sudut refleks.
7.6.3 Sudut yang Saling Bertolak Belakang
Pasangan ∠AOC dan ∠BOD yang kaki-kaki sudutnya saling
membentuk garis lurus seperti pada Gambar disebut pasangan
sudut yang bertolak belakang.
∠AOC + ∠BOC = 180°
∠AOC = 180° – ∠BOC ........................ (1)
∠BOD + ∠BOC = 180°
∠BOD = 180° – ∠BOC ........................ (2)
(1) ∠AOC = 180° – ∠BOC
(2) ∠BOD = 180° – ∠BOC Jadi, ∠AOC = ∠BOD (= 180° – ∠BOC)
Jawab:
a. ∠BOC = ∠AOD (sudut bertolak belakang)
= ∠AOE + ∠EOD
= 90° + 51°
= 141°
Gambar (i) menunjukkan ∠BAC dibagi dua sama besar oleh garis AD
menjadi ∠BAD dan ∠DAC.
Besar sudut-sudut tersebut dapat diperiksa dengan menggunakan busur
derajat, masing-masing adalah 25° (Gambar (ii)).
Dalam hal ini, garis AD disebut garis bagi.
Untuk melukis garis bagi sudut seperti di atas, dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut.
1. Lukis busur lingkaran dengan titik pusat P sehingga busur lingkaran tersebut
memotong kaki sudut PQ di S dan kaki sudut PR di T! (Gambar (i)).
2. Dengan titik S dan T sebagai titik pusat lingkaran dan panjang jari-jari sama
dengan
PS (boleh tidak sama), buatlah busur lingkaran yang saling berpotongan di titik U!
(Gambar (ii)).
3. Hubungkan titik P dan U, perpanjang sampai V, maka PU atau PV adalah garis
yang
membagi ∠QPR menjadi dua bagian yang sama besar, yaitu ∠QPU dan ∠RPU!
(Gambar (iii)).
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 4 pada
halaman 81
7.7.2 Melukis Sudut Istimewa
a. Melukis Sudut 90 °
Untuk melukis ∠ABC yaang besarnya 90°, terlebih dahulu buatlah garis AB
dan jadikan titik B sebagai titik sudutnya.
c. Melukis Sudut 60 °
Untuk melukis ∠BAC atau ∠ABC yang besarnya 60°, perhatikan urutan
pengerjaan
berikut! Catatan:
Pada Gambar 7.25(iii), jika titik B
dan C dihubungkan akan
membentuk
segitiga sama sisi, karena AB = AC
= BC, sehingga besar ∠BAC =
60°.
Langkah-langkah untuk melukis sudut 60° adalah sebagai berikut.
1. Buat busur lingkaran dengan titik pusat A dan jari-jari AB (Gambar (i))!
2. Dengan titik pusat B dan panjang jari-jari sama dengan di atas,
buatlah busur lingkaransehingga busur tersebut berpotongan
dengan busur pertama di titik C (Gambar (ii))!
3. Hubungkan titik A dan C, maka besar ∠BAC = 60°.
d. Melukis Sudut 30 °
Untuk melukis sudut 30°, lukislah lebih dahulu sudut 60°, kemudian lukislah
garis
bagi sudut itu sehingga sudut yang besarnya 60° terbagi menjadi dua bagian
yang
sama.
KEGIATAN SISWA
HALAMAN 84
e. Melukis Sudut 150 ° Langkah-langkah untuk
Untuk melukis ∠ABC yang besarnya 150°, lukislah melukis ∠ABC yang
lebih dahulu sudut 90°, kemudian tambahkan besarnya 150°
sudut tersebut dengan sudut 60°, di mana salah 1. Lukis ∠ABP = 90°
satu kaki sudutnya merupakan kaki sudut 90°. (Gambar (i))!
2. Lukis ∠PBC = 60°
(Gambar (ii))!
Dengan demikian,
diperoleh besar ∠ABC =
∠ABP + ∠PBC
= 90° + 60°
= 150°.
f.f. Melukis
Melukis Sudut
Sudut 75
75 °°
Untuk
Untuk melukis
melukis sudut
sudut 75°,
75°, lukislah
lukislah lebih
lebih dahulu
dahulu sudut
sudut 150°,
150°, yaitu
yaitu sudut
sudut 90°
90° ++
sudut
sudut 60°.
60°. Selanjutnya,
Selanjutnya, lukislah
lukislah garis
garis bagi
bagi sudut
sudut tersebut
tersebut sehingga
sehingga sudut
sudut yang
yang
besarnya
besarnya 150°
150° terbagimenjadi
terbagimenjadi dua dua bagian
bagian yang
yang sama.
sama. Untuk
Untuk lebih
lebih memahami
memahami
tentang
tentang melukis
melukis sudut
sudut 75°
75°
KEGIATAN SISWA
HALAMAN 85
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 5 pada
halaman 85
7.8 Kedudukan Dua Garis
7.8.1 Garis Sejajar
• Jika garis k dan l pada Gambar diperpanjang, maka kedua garis tersebut
tidak akan bertemu atau berpotongan, dan jaraknya selalu tetap atau
sama.
• Demikian juga untuk garis g dan h, jika kedua garis tersebut diperpanjang,
maka tidak akan bertemu atau berpotongan,dan jaraknya selalu tetap.
• Pasangan-pasangan garis seperti ditunjukkan pada Gambar merupakan
pasangan garis yang sejajar.
7.8.2 Garis Berpotongan
Dua buah
7.8.1 Garisgaris yang saling berpotongan mempunyai satu titik potong. Pada
Sejajar
Gambar berikut, garis a dan b berpotongan di titik K sedangkan garis p dan
q berpotongan di titik T.
Garis AC dan BD pada Gambar berikut terletak pada satu garis, yaitu garis l.
Dengan demikian, titik A, B, C, dan D juga terletak pada satu garis lurus yang
disebut kolinear.
Dalam hal ini, dikatakan bahwa garis AC dan BD berimpit dengan garis l.
Garis-garis yang berimpit merupakan beberapa garis yang terletak pada satu garis
lurus, sehingga dari beberapa garis tersebut hanya terlihat satu garis. Pada
gambar di atas, garisgaris yang berimpit dengan garis l adalah AB, AC, AD, BC, BD,
dan CD.
7.8.4 Garis Bersilangan
• Dua buah garis yang terletak pada satu bidang datar dengan jarak yang
selalu tetap (sama) disebut garis-garis sejajar.
• Dua garis yang sejajar tidak akan berpotongan walaupun diperpanjang.
• Gambar (1) menunjukkan senam palang sejajar, di mana pada peralatan
senam tersebut terdapat dua batang kayu atau logam yang sejajar
• Gambar (2) menunjukkan kereta listrik yang posisi relnya sejajar. Jika posisi
rel tidak sejajar, roda kereta yang melintas di atas rel akan anjlok yang
dapat mengakibatkan kereta terbalik.
7.9.1 Sifat-Sifat Garis Sejajar
Aksioma 1
Melalui dua buah titik yang berbeda dapat dibuat tepat satu garis lurus.
Aksioma 2
Melalui sebuah titik di luar suatu garis hanya dapat dibuat
tepat satu garis yang sejajar dengan garis tersebut.
Teorema 1
Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar,
maka garis itu akan memotong garis yang kedua juga.
Teorema 2
Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, maka kedua
garis itu sejajar.
Untuk membuat garis-garis yang sejajar, misalnya garis k dan l dapat dilakukan
dengan
langkah-langkah pengerjaan berikut.
1. Gambarlah garis k, kemudian letakkan penggaris segitiga sehingga salah satu tepi
penggaris itu hampir berimpit dengan garis k! (Gambar (i)).
2. Letakkan penggaris panjang di bawah penggaris segitiga, sehingga tepi penggaris
itu
berimpit dengan tepi penggaris segitiga! (Gambar (ii)).
3. Geserlah penggaris segitiga mengikuti arah penggaris panjang dengan jarak
disesuaikan dengan kebutuhan, kemudian buatlah garis l! (Gambar (iii)).
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 6 pada
halaman 89
7.9.3 Sudut-Sudut yang Terbentuk jika Dua Garis Sejajar Dipotong Garis Lain
1. Sudut-Sudut Sehadap
Perhatikan Gambar di samping!
∠A1 dan ∠B1 menghadap ke arah yang sama,
yaitu arah kiri atas.
Sudut-sudut seperti ∠A1 dengan ∠B1 disebut
sudut-sudut sehadap.
Pasangan sudut-sudut sehadap yang lain adalah:
∠A2 dengan ∠B2,
∠A3 dengan ∠B3, dan
∠A4 dengan ∠B4.
Pada Gambar di atas, sudut yang diberi tanda yang sama merupakan sudut-
sudut sehadap.
Perhatikanlah, sudut-sudut sehadap selalu dalam bentuk huruf F.
2. Sudut-Sudut Dalam Berseberangan
Perhatikan Gambar di samping!
∠A2 dan ∠B4 terletak sebelah menyebelah
terhadap garis m, dan berada di bagian dalam
antara garis k dan l.
Sudut-sudut seperti ∠A2 dengan ∠B4 disebut
sudut-sudut dalam berseberangan.
Sudut-sudut dalam berseberangan yang
lain adalah ∠A3 dengan ∠B1.
Pada Gambar di atas, sudut yang diberi tanda yang sama merupakan sudut-sudut
dalam berseberangan. Perhatikanlah, sudut-sudut dalam berseberangan selalu dalam
Bentuk huruf Z atau N.
3. Sudut-Sudut Luar Berseberangan
Perhatikan Gambar di samping!
∠A1 dan ∠B3 terletak sebelah menyebelah
terhadap garis m dan berada di bagian luar
garis k dan l. Sudut-sudut seperti ∠A1 dengan
∠B3 disebut sudut-sudut luar berseberangan.
Pasangan sudut-sudut luar berseberangan
yang lain adalah ∠A4 dengan ∠B2.
1. Sudut-Sudut Sehadap
Teorema 3
Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka
Sudut-sudut yang sehadap sama besar.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 8 pada
halaman 94
2. Sudut Dalam Berseberangan
Teorema 4
Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka sudut-sudut
dalam berseberangan sama besar.
Diketahui: garis a // b dipotong oleh garis c
Buktikan: besar ∠A2 = ∠B4!
Bukti: ∠A2 = ∠B2 (sudut sehadap)
∠B2 = ∠B4 (sudut bertolak belakang)
Jadi, besar ∠A2 = ∠B4. sudut dalam berseberangan
Teorema 6
Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka
jumlah besar sudut-sudut dalam sepihak adalah 180°.
Diketahui: garis a // b dipotong oleh garis l di titik A dan B.
Buktikan: ∠A2 + ∠B1 = 180°.
Bukti: ∠A2 + ∠A1 = 180° (sudut berpelurus)
∠A1 = ∠B1 (sudut sehadap)
Jadi, ∠A2 + ∠B1 = 180°. sudut dalam sepihak
Teorema 7
Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain,
Maka jumlah besar sudut-sudut luar sepihak adalah 180°.
1. Pada gambar di samping, garis a // b dan
besar ∠P1 = 125°. Hitunglah besar ∠Q4!
Jawab:
∠P1 + ∠Q4 = 180° (luar sepihak)
125° + ∠Q4 = 180°
∠Q4 = 180° – 125°
∠Q4 = 55°
Jawab:
a. ∠A + ∠B = 180° (dalam sepihak)
b. ∠A + ∠D = 180° (dalam sepihak)
∠A + 135° = 180° 45° + ∠D = 180°
∠A = 180° – 135° ∠D = 180° – 45°
= 45° = 135°
Jadi, besar ∠A = 45°. Jadi, besar ∠D = 135°.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 10 pada
halaman 98
7.10 Membagi Garis
Jawab: AB : BC = AP : PQ
4 : 5 = 6 : PQ
4 × PQ = 5 × 6 perkalian suku tepi = perkalian suku tengah
PQ = 30 : 4 = 7,5
2. Pada gambar di samping, panjang AP = 8 cm,
PQ = 6 cm, AM = x cm, dan MN = (x − 3) cm.
Hitunglah nilai x!
Jawab: AP : PQ = AM : MN
8 : 6 = x : (x − 3)
8(x − 3) = 6 × x perkalian suku tepi = perkalian suku tengah
8x − 24 = 6x
8x − 6x = 24
2x = 24
x = 12
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 11 pada
Halaman 103