Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia memiliki peranan dan tanggung jawab
dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi generasi penerus dan tulang
punggung bangsa yang nantinya akan memegang peranan penting dan terjun
langsung dalam pembangunan masyarakat Indonesia.
Jurusan Teknik sipil merupakan salah satu jenis Pendidikan Tinggi di
Universitas Narotama Surabaya.Sesuai dengan Kurikulum Nasional, bahwa
bidang keahlian yang dimiliki oleh lulusan Jurusan Teknik Sipil adalah
Struktur, Beton dan Material Bangunan, Geoteknik, Hidroteknik, Transportasi
serta Manajemen Proyek Konstruksi.
Berdasarkan kurikulum, bahwa lulusan Program Studi Teknik Sipil
Universitas Narotama harus mampu berperan sebagai Perencana/Pengawas di
Bidang Teknik Sipil, mampu membuat Kebijakan / Peraturan Perundang-
undangan di bidang Teknik Sipil, mampu melakukan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi
dan berkelanjutan, berbudi pekerti luhur dan berkepribadian tinggi,
bewawasan global, profesional, inovatif, kreatif, dan mampu bekerja sama
dalam satu tim. Oleh karena itu dilaksanakan Proses Belajar Mengajar dalam
bentuk Seminar dan Diskusi di kelas, Praktik Lapangan, Kunjungan Proyek
serta Magang Entrepreneur.
Magang Entrepreneur dalam Program Studi Teknik Sipil Universitas
Narotama merupakan matakuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa.
Pada matakuliah ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan
keterampilan dan praktek ilmu pengetahuan yang telah di tempuh dan
memanfaatkan teknologi serta diharapkan mampu menerapkan ilmu yang
telah diperoleh dalam kegiatan Magang yang akan dilaksanakan di CV.

1
CIPTA SURAMADU CONSULTANT Tbk. Secara alami mahasiswa dituntut
untuk dapat kreatif dalam melaksanakan magang ini. Secara lembaga
mahasiswa juga dituntut untuk dapat bekerja sama antara program studi
teknik sipil dan tempat magang.
Untuk mewujudkan Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama
Surabaya menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidang Teknik Sipil
dan kompetitif, maka magang bagi mahasiswa secara umum dijadikan latihan
penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia
nyata. Hal ini dimaksudkan agar setiap lulusan Program Studi Teknik Sipil
Universitas Narotama benar-benar siap kerja dan bersaing dalam dunia
global.

1.2 Tujuan
Tujuan umum dari praktek kerja lapang ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu Teknik Sipil yang diperoleh di
tempat praktek kerja lapangan.
2. Mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan analis terhadap
permasalahan teknis khususnya dibidang teknik sipil.
3. Mahasiswa mampu menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
terhadap peraturan perencanaan dan pelaksanaan lapangan.
4. Mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan kompetensi di bidang
teknik sipil.
5. Mahasiswa mampu memotivasi diri untuk mampu memiliki jiwa
entrepreneur dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

1.3 Manfaat
Manfaat dari magang enterpreneur adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu membangun diri dan mengembangkan sikap
profesionalism edalam menghadapi segala permasalahan lapangan kerja
yang sesungguhnya .
2. Menjadi media informasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dibidang kerja yang sesungguhnya.

2
3. Terwujudnya kerjasama, serta membangun kolega baik sesama
mahasiswa maupun institusi yang terkait dengan bidang teknik sipil

1.4 Lokasi Proyek

LOKASI
PROYEK

Gambar 1.1 (Peta Lokasi proyek pembangunan Saluran Irigasi Daerah Malang)
(Sumber: google maps)

LOKASI
PROYEK

Gambar 1.2 (Peta Lokasi proyek pembangunan Saluran Irigasi Daerah Malang)
(Sumber: google maps)

3
Secara geografis, letak proyek pembangunan Saluran Irigasi Tersier
dan proyek rumah tinggal berlokasi di Jl. Raya Sempalwadak, Bululawang,
Malanng, Kota MALANG, Jawa Timur yang berbatasan dengan kabupaten
Malang, Jawa Timur :
a. Sebelah Utara : Masjid ar-rohman
b. Sebelah Timur : Sawah
c. Sebelah Barat : pemukiman
d. Sebelah Selatan : sawah

1.5 Data Proyek


Semakin meningkatnya jumlah populasi manusia membuat kebutuhan
air untuk masyrakat dan irigasi semakin meningkat pula, salah satunya adalah
kebutuhan Irigasi untuk lahan pertanian.
Dalam suatu pembangunan, baik itu Gedung atau Saluran Irigasi,
pasti mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing dalam pembangunannya.
Diantaranya bisa menjadi gedung perkantoran ataupun saluran irigasi.
Dalam pembangunan saluran irigasi ini merupakan sebuah proyek
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air perlu diatur agar pemberiannya
pada lahan tepat jumlah, waktu, dan giling pabrik gula. Pada daerah irigasi masalah
distribusi air irigasi sering terjadi yaitu apabila besaran debit yang tersedia lebih
kecil dari kebutuhan air dilapangan (terutama pada saat musim kemarau), sehingga
penggunaan air irigasi secara efisien sangat diperlukan.Hasil produksi irigasi
(panen) dipengaruhi bukan saja oleh banyaknya tingkat pemenuhan kebutuhan air.
Proyek pembangunan Saluran Irigasi daerah malang memiliki data-
data proyek sebagai berikut :
Nama Proyek : Proyek Saluran Irigasi Daerah Malang
Lokasi Proyek : Jl.Sempalwadak, Bululawang, Kota MALANG, Jawa
Timur
Pemilik proyek : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
Konsultan Arsitek : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
KonsultanStruktur : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT

4
Civil Engineering Konsultan : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
Kontraktor Pelaksana : PT. PUSER BUMI
Sumber Dana : Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

1.5.2 Data Umum Proyek Komplek Suvadiva


Proyek pembangunan rumah tinggal komplek Suvadiva memiliki
data-data proyek sebagai berikut :
Nama Proyek : Proyek Saluran Irigasi Daerah MALANG
Lokasi Proyek : Jl.Sempalwadak, Bululawang, Kota MALANG, Jawa
Timur
Pemilik proyek : Pemerintahan Provinsi Jawa Timur
Konsultan Arsitek : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
Konsultan Struktur : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
Sumber Dana : Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

1.6 Data Bangunan

1.6.1 Data Bangunan Saluran Irigasi


Data bangunan mengenai Proyek Saluran Irigasi Daerah MALANG
sebagai berikut :
1. Luas Lahan : 5.000 m²
2. Struktur Bangunan : Beton Bertulang
 Kondisi Khusus
 Balok Prestress & Kolom yang menopangnya :
 Mutu Besi Beton
- D (Ulir) :
- Ф (Polos) :

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Proyek


Secara umum wilayah Malang Raya (Batu, Kota Malang, dan
Kabupaten Malang) merupakan wilayah yang sangat subur. Pada daerah
pegunungannya banyak terdapat sungai dan anak-anak sungai yang
merupakan sumber daya air permukaan yang sangat besar dimana banyak
dimanfaatkan untuk pertanian. Kondisi yang subur ini ternyata sangat
berbalik pada daerah Kabupaten Malang arah selatan. Daerah Malang Selatan
memiliki tekstur tanah yang subur, datar, dan luas namun kurang memiliki
sumberdaya air permukaan yang dapat diandalkan untuk pertanian.
Pemerintahan Provinsi Jawa Timur saat ini juga sedang
mengembangkan Proyek Pembangunan saluran irigasi yaitu saluran tersier
untuk kebutuhan air perlu diatur agar pemberiannya pada lahan tepat jumlah dan
waktu.

2.2 Pihak Pihak Terkait


Dalam pembangunan proyek pihak-pihak yang biasanya terlibat adalah:
1. Investor (owner) : Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Pemilik dana disini merupakan pihak yang memiliki ide untuk
membangun suatu proyek ataupun pemeliharaan.
2. Kontraktor : PT. PUSER BUMI
merupakan pihak yang akan melaksanakan atau membangun suatu proyek
yang telah disetujui oleh pemilik modal (owner). Kontraktor dituntut untuk
melaksanakan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh
owner.
5. Konsultan: CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
merupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner sebagai perwakilan owner
saat pelaksanaan proyek berlangsung, baik sebagai perencana maupun
pengawas selama pelaksanaan proyek.

6
BAB III

ASPEK UMUM DAN STRUKTUR ORGANISASI

3.1 Maksud dan Tujuan Proyek


Maksud dan tujuan pembangunan proyek saluran irigasi malang
diantaranya yaitu:
 Meningkatkan kinerja jaringan irigasi tersier sehingga dapat
meningkatkan fungsi layanan irigasi.
 Meningkatkan produksi dan produktivitas padi melalui penambahan luas
areal tanam dan/atau layanan jaringan irigasi.
 Meningkatkan peratisipasi petani dalam pengolaan jaringan irigasi.

3.2 Organisasi Proyek


Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang
memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas
pelaksanaan proyek dengan cara tertentu.
Unsur-unsur pelaksanaan dalam pembangunan proyek meliputi:
a. Unsur perencanaan teknis dan keuangan, yang menjalankan fungsi
spesifik. Perencanaan rekayasa teknik (engineering) seperti jadwal
pelaksanaan, perencanaan bahan, alat dan sub-sub kontraktor,
perencanaan metode pelaksanaan,
b. Unsur pelaksanaan atau operasional, yang meliputi kegiatan pelaksanaan
konstruksi di lapangan untuk mewujudkan fisik bangunan sesuai
perencanaan teknis dan keuangan. perencanaan mutu dan perencanaan
K3. Perencanaan administrasi dan keuangan, meliputi pembuatan cash
flow, perencanaan penagihan, sistem akuntansi dan administrasi
pengelolaan sumber daya
c. Unsur pengendalian atau kontrol, yang meliputi kegiatan membandingkan
realisasi pelaksanaan dengan perencanaan dan jika terdapat
penyimpangan akan dilakukan analisis penyebabnya dan cara
penyelesaiannya.

7
Organisasi yang baik memerlukan hubungan komunikasi yang baik
antara satu dengan yang lain. Organisasi yang baik akan mampu
menghasilkan manajemen konstruksi yang baik. Sehingga nantinya
organisasi yang terbentuk dapat bekerja sesuai dengan rencana awal. Pada
proyek pembangunan apartemen dan rumah tinggal ini melibatkan beberapa
pihak yang terkait meliputi :

 Proyek Saluran Irigasi


Pemilik proyek : Pemerintahan Provinsi Jawa Timur
Konsultan Arsitek : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
Konsultan Struktur : CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT
Civil Engineering Konsultan : CV. CIPTA SURAMADU
CONSULTANT
Kontraktor Pelaksana : PT. PUSER BUMI

3.2.1 Pemilik Proyek


Pemilik proyek (owner) adalah seorang atau intuisi pemilik sebuah
proyek dimana memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya
pekerjaan bangunan.
Pemilik proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
o Menunjuk MK pemenang tender untuk mengawasi proyek tersebut.
o Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek
tersebut.
o Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
o Membuat surat perintah kerja ( SPK ).
o Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan
proyek dan MK untuk megawasi proyek.
o Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan.
o Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi ( MK ).

8
o Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor dan
pengawas atau MK.

3.2.2 Konsultan Perencana


Konsultan Perencana adalah badan yang menyusun program
kerja,rencana kegiatan dan pelaporan serta ketatalaksanaan berjalannya suatu
proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Perencanaan mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a. Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek, Rencana Kerja
dan Syarat (RKS), perhitungan struktur , serta perencanaan anggaran
biaya.
b. Membuat pra-rencana
c. Membuat rencana pelaksanaan
d. Membuat anggaran biaya
e. Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas lain dan instansi terkait sesuai
b. dengan bidangnya.
a. Melaksanakan pembinaan,pengawasan dan pengendalian dibidang bina
c. program.
Tanggung jawab dari konsultan perencana adalah sebagai berikut :
 Perencana bertanggungjawab untuk kerugian yang dialami oleh pemberi
tugas sebagai akibat langsung dari kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh
perencana atau orang-orang yang bekerja pada perencana, pada waktu
pelaksanaan tugas dengan pengertian bahwa kesalahan-kesalahan tersebut
dapat dihindari dengan keahlian dan kewaspadaan serta cara pelaksanaan
yang biasa.
Perencana bertugas sebagai pengawas pekerjaan (direksi) memiliki
wewenang sebagai berikut :
1. Tanpa persetujuan pemberi tugas, perencana dapat memerintahkan
kontraktor untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam peraturan dan
syarat-syarat serta gambar-gambar rencana dengan ketentuan yang
berlaku.

9
2. Harus memperoleh persetujuan pemberi tugas untuk pekerjaan tambahan
yang melampaui biaya yang telah disediakan untuk pekerjaan tambahan.
3. Perencana memiliki wewenang untuk menilai tanpa mengikutsertakan
pihak ketiga.

Pada Proyek Pembangunan Saluran Irigasi Malang yang ditunjuk


sebagai konsultan arsitek adalah CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT,
CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT sebagai konsultan perencana
struktur.

3.2.3 Manajemen Konstruksi


Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi
manajemen (pelaksanaan, penerapan dan pengawasan) dalam pekerjaan
konstruksi dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Dalam proyek
pembangunan Saluran Irigasi malang yang bertindak sebagai tim menejemen
konstruksi adalah CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT sebagai
pengawas proyek.
Tugas dari konsultan manajemen konstruksi :
1. Sebagai wakil dari pemilik di lapangan,
2. Sebagai quality control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan
pelaksanaan
3. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti
dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan,
4. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu
dicapai dengan opname (laporan) harian, mingguan, dan bulanan
5. Mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di
lapangan.

Tanggung Jawab dari konsultan manajemen konstuksi :


 Bertanggung jawab kepada pemilik proyek
 Bertanggung jawab atas tercapainya pelaksanaan proyek sesuai standar
kualitas yang diminta oleh pemilik,

10
 Meninjau sistem struktur dan evaluasi metoda konstruksi tahap demi
tahap,
 Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas mulai dari
pengadaan material hingga aplikasinya di lapangan.

Hak dari menejemen konstruksi:


1. Menerima dan menolak material atau peralatan yang didatangkan
pelaksana jika tidak sesuai dengan yang direncanakan
2. Melakukan perubahan perubahan pekerjaan dengan menerbitkan berita
acara perubahan (site instruction) atas ijin owner
3. Menerima imbalan jasa sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Adapun tugas dari staf-staf yang berada dalam struktur organisasi manajemen
konstruksi adalah sebagai berikut :
1. Owner Engineer
Owner engineer adalah ahli teknik yang merupakan perwakilan langsung dari
pemilik proyek yang memantau jalannya pelaksanaan proyek.
2. Manager MK
Tugas dan wewenang manager MK antara lain :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam tim.
b. Memimpin jalannya rapat koordinasi lapangan.
c. Memantau kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana.
d. Bertanggungjawab untuk mencapai pelaksanaan proyek yang sesuai
standar kualitas yang diminta oleh owner.
e. Memantau kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana.
f. Mengarahkan seluruh anggota tim dalam menyiapkan laporan.
g. Mengkaji ulang dan melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan.

11
3. Koor. Teknik Struktur dan Bangunan
Tugas dan wewenang koordinator teknik struktur dan bangunan adalah :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam tim struktur.
b. Memantau pekerjaan struktur dan menganalisa apabila terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur.
c. Melakukan koordinasi dengan site manager, kadiv yang lain dan tenaga
pendukung yang ada.
4. Site Manager
Tugas dan wewenang site manager yaitu :
a. Mempersiapkan data penyusunan untuk komponen RAB.
b. Menyiapkan perhitungan pekerjaan Tambah Kurang dan Final Account.
c. Memastikan tahapan pelaksanaan telah berjalan sesuai dengan prosedur.
d. Mengidentifikasi hasil pekerjaan yang tidak sesuai.
e. Mempersiapkan data-data penyusunan untuk komponen RAB.

3.2.4 Pelaksana Proyek (Kontraktor)


Pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk
melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Kontraktor
bertanggung jawab langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam
melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas (MK) dari owner
serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap
masalah yang terjadi dalam pelaksanaan.
Tugas dan kewajiban kontraktor adalah sebagai berikut :
 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncakan dan ditetapkan.
 Menyelesaikan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara
keseluruhan dan dapat diserahkan perbagian pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
 Memberikan laporan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi
laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek.

12
Hak kontraktor adalah sebagai berikut:
o Mendapatkan kepastian pekerjaan yaitu tidak adanya pembatalan kontrak
secara sepihak.
o Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan jika
selesai tepat waktu.

13
BAB IV

PELAKSANAAN PROYEK

4.1 Uraian Umum


Dalam sebuah proyek pembangunan, manajemen yang baik sangat
diperlukan khususnya Manajemen Konstruksi yang sangat berpengaruh
terhadap proses konstruksi. Manajemen Konstruksi ada untuk mengelola dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang baik. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, Manajemen Konstruksi melakasanakan
beberapa tahapan yaitu memonitoring, mengawasi, menilai dan mengevaluasi
pekerjaan. Penyimpangan yang terjadi dari salah satu hasil kegiatan
pengawasan dapat berakibat hasil konstruksi tidak sesuai dengan rencana
awal. Dalam sub bab dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana
pelaksanaan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek pembangunan.

4.2 Pelaksanaan Manajemen Konstruksi


Dalam setiap pekerjaan konstruksi butuh Manajemen Konstruksi yang
baik agar hasil yang didapatkan maksimal. Pelaksanaan Manajemen
konstruksi sangat diperlukan saat pekerjaan proyek dilakukan. Yang
dilakukan MK saat pekerjaan dilaksanakan adalah :
 Memonitoring Setiap Pekerjaan
 Mengawasi Setiap Pekerjaan
 Manilai Hasil Pekerjaan
 Mangevaluasi Hasil Pekerjaan

a. Memonitoring Pekerjaan
1. Pekerjaan Pondasi (Bored Pile, Tiebeam dan Pilecap / Plat Lajur untuk
bangunan irigasi)
Pelaksanaan MK untuk memonitoring pekerjaan pondasi sangat
penting, baik itu saat pekerjaan bored pile, tiebeam ataupun pilecap.

14
Monitoring yang dilakukan MK yaitu dari awal pekerjaan hingga akhir
pekerjaan.Monitoring dilakukan untuk meminimalisir kesalahan
pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor.Apabila pihak
kontraktor melakukan sedikit kesalahan khususnya dalam pekerjaan
pondasi, maka pihak MK wajib memberitahu untuk membenarkan
pekerjaan agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan rencana.
b. Mengawasi Pekerjaan
1. Pekerjaan Pondasi (Bored Pile, Tiebeam dan Pilecap)
Pondasi adalah hal yang paling penting dalam sebuah bangunan.
Pekerjaan pondasi yang baik dan sesuai prosedur akan menghasilkan
bangunan yang kokoh dan kuat. Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi,
Manajemen Kostruksi sangat diperlukan untuk menjaga kualitas
pekerjaan agar tetap baik. Pekerjaan pondasi dilakukan oleh pihak
kontraktor (pelaksana) dengan dimonitoring oleh MK (pengawas).
c. Menilai Hasil Pekerjaan
1. Pekerjaan Pondasi (Bored Pile, Tiebeam dan Pilecap)
Pondasi adalah hal yang paling penting dalam sebuah bangunan.
Pekerjaan pondasi yang baik dan sesuai prosedur akan menghasilkan
bangunan yang kokoh dan kuat. Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi,
Manajemen Kostruksi sangat diperlukan untuk menjaga kualitas
pekerjaan agar tetap baik. Pekerjaan pondasi dilakukan oleh pihak
kontraktor (pelaksana) dengan dimonitoring oleh MK (pengawas).
d. Mengevaluasi Pekerjaan
1. Pekerjaan Pondasi (Bored Pile, Tiebeam dan Pilecap)

4.3 Jadwal Pelaksanaan Konstruksi


Adapun pelaksanaan konstruksi pada proyek saluran irigasi malan
selama magang terlampir pada tabel berikut ini:

15
Gambar 4.1 (Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Selama Magang)

4.4 Pelaksanaan Konstruksi

4.4.1 Pembagian Tugas masing - masing


Pada tanggal 1 - 3 Mei 2018, mahasiswa peserta magang diarahkan
untuk mengetahui tugas yang diberikan oleh pimpinan perusahaan.

4.4.2 operasional alat GPS


Pada tanggal 6 - 14 Mei 2018, mahasiswa peserta magang
diarahkan untuk mengoperasionalkan GPS untuk menentukan jalur
saluran dan trase untuk peta.

4.4.3 Detail gambar


Pada tanggal 17 - 21 Mei 2018, mahasiswa peserta magang
diarahkan untuk mempelajari detail gambar konstruksi apartemen
kemudian disamakan dengan model yang ada di lapangan. Detail gambar
yang di cek sesuai dengan proses pelaksanaan yang sedang dikerjakan.
Pada area saluran irigasi, detail yang dipelajari yaitu jalur aliran air.

4.4.4 Memasukan Data GPS Ke Google Earth


Pada tanggal 22 - 28 Mei 2018, mahasiswa peserta magang
diajarkan mengenai cara memasukan koordinat saluran agar bisa dibuat
menjadi Trase.

16
4.4.5 Mempelajari perhitungan RAB dan BOQ
Pada tanggal 29 - 31 Mei 2018, mahasiswa peserta magang
diajarkan mengenai perhitungan RAB saluran irigasi.

4.5 Proses Pelaksanaan Konstruksi


1. Pondasi
Dalam proyek pembangunan rumah tinggal menggunakan pondasi
pelat lajur, sedangkan proyek saluran irigasi menggunakan pondasi dengan
tipe bored pile. Pondasi bored pile adalah pondasi tiang yang
pemasangannya dilakukan degan mengobor tanah terlebih dahulu yang
kemudian diisitulangan yang telah dirangkai dan dicor beton. Untuk cara
pelaksanaan bored pile itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan
bored pile pihak MK sebagai pengawas berfungsi untuk mengawasi dan
memonitoring pekerjaan dari awal hingga akhir. Berikut adalah cara
pelaksaan pondasi tipe bored pile :
a. Tanah digali dengan mesin bor sampai kedalaman yang dikehendaki
b. Dasar lubang bor dibersihkan
b. Tulangan yang telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang bor sesuai
kedalaman
c. Lubang bor dicor.
d. Tremi
e. Casing

17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Praktik kerja yang dilakukan mahasiswa selama 30 hari memberikan
manfaat bagi mahasiswa baik itu ilmu, pengalaman serta pengetahuan tentang
Manajemen Konstruksi. Selama praktik kerja mahasiswa mampu memahami
dan mengerti bagaimana cara membandingkan ilmu dari teori pelajaran
maupun ilmu di lapangan dan juga mahasiswa mampu mengetahui lebih
banyak tentang Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek. Serta
mahasiswa juga mampu memahami dan mengerti permasalahan dan kondisi
yang ada di lapangan khususnya masalah yang dialami oleh MK. Beberapa
kesimpulan dan saran yang dapat penulis berikan dalam laopran ini adalah
sebagai berikut :
1. Proyek pembangunan saluran irigasi di malang dibuat untuk memberikan
referensi hunian yang nyaman, terjangkau dan memenuhi standart dari
kebutuhan masyarakat.
2. Proyek pembangunan saluran irigasi melakukan pengecekan setiap hari
yang dilakukan oleh pihak MK untuk mengontrol kemajuan proyek.
3. Dalam pembangunan suatu proyek diperlukan keahlian dari tim
menejemen konstruksi untuk dapat mengendalikan mutu, waktu dan biaya
agar dapat mencapai target yang owner inginkan.
4. Pemberi tugas adalah CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT ; MK
dan konsultan adalah CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT;
kontraktor struktur adalah CV. CIPTA SURAMADU CONSULTANT.

18
DAFTAR PUSTAKA

ITK, Kalimantan. Teknik Sipil. https://itk.ac.id/akademik/teknik-sipil/. diakses


pada 10 Juni 2019
Jati, Pakuwon. 2018. Company Profile.http://pakuwonjati.com/company/comp
any-profile. diakses pada 10 Juni 2019
Jefri. 2009. Analisa Stakeholder/Pihak-pihak Proyek Konstruksi, Stakeholder
Pembangunan Suatu Proyek.https://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/
analisa-stakeholder/. diakses pada 10 Juni 2019
Narotama.Profil Prodi Teknik Sipil.http://fakultasteknik.narotama.ac.id/profil/.
diakses pada 10 Juni 2019
Wikipedia.Pakuwon Jati. https://id.wikipedia.org/wiki/Pakuwon_Jati. diakses
pada 10 Juni 2019

19
LAMPIRAN

SEDIMENTASI

KALI BATAN

Gambar Denah Bendung di Malang.

20
21

Anda mungkin juga menyukai