PENDAHULUAN
Gambar 2.1 Situasi Jalan Masuk Bendungan Cipanas Desa Cikawung, Kecamatan
Cikedung, Kabupaten Indramayu dan Desa Cibuluh, Kecamatan Ujung Jaya
Kabupaten Sumedang.
a. Persiapan Lahan
b. Pekerjaan galian dan timbunan badan jalan.
c. Pekerjaan perkerasan jalan masuk.
d. Pekerjaan beton.
2.3. Manajemen Proyek
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan
mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai
sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.
Menurut Schwalbe ( 2004, p4 ) Proyek adalah suatu usaha yang bersifat
sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Dalam hal
proyek sistem informasi berarti proyek tersebut berupa sistem aplikasi yang terdiri
atas beberapa modul program, tetapi proyek software bervariasi cakupannya,
mulai dari membangun sistem besar sampai hanya membuat program satu modul
saja. Proyek normalnya melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan
aktivitasnya dan sponsor utama dari proyek biasanya tertarik dalam penggunaan
sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara secara efisien dan
tepat waktu. Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Pekerasan Kaku ( Rijid Pavement )
Untuk Akses Masuk Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang.
a. Perencanaan ( Planning )
Untuk mencapai sebuah tujuan, suatu proyek membutuhkan suatu
perencanaan yang benar-benar matang. Yaitu dengan meletakkan dasar dari tujuan
dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan semua program teknis dan
menyiapkan administrasi supaya dapat diimplementasikan. Tujuannya yaitu
supaya memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, 6
mutu, biaya maupun keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dilakukan
dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area dari manajemen
proyek (Seperti: waktu, biaya, mutu, kesehatan, lingkungan,keselamatan kerja,
sumber daya, resiko dan sistem informasi).
b. Pengorganisasian ( Organizing )
Kegiatan pengorganisasian berupa kegitan mengatur dan menyusun
organisasi yang akan melakukan pembanguana, termasuk mangatur gubungan
kerja diataar unsur-unsur organisasi, penyusunan organisasi akan libatakan unsur-
unsur pelaksana pembanguanan yang terdiri dari : pemberi tugas (owner),
konsultan (designer, suoervisor) dan pelaksanan (contractor), yang masing-
masing memunyai tugas kewajiban dan wewenang sesui dengan
peraturan/ketentuan yang telah ditetapkan.
Didalam menjalankan fungsi organisasi diperlikan pengetahuan tentang
berbagai tipe organisasi, sehingga dapat dilakukan analisa terhadap perapan jenis
organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan dilaksanakan. Tindakan yang
dilakukan antara lain:
a. Menetapkan daftar penugasan
b. Menyusun lingkup kegitan
c. Menyusun struktur kegitan
d. Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya
c. Penjadwalan (Schedulling)
Merupakan implamentasi dari perencanaan yang bisa memberikan informasi
mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya
(biaya, tenaga kerja, peralatan, dan material), durasi dan juga progres waktu untuk
menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek yang mengikuti perkembangan
proyek dengan berbagai macam permasalahannya. Proses monitoring dan juga
updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis supaya
sesuai dengan tujuan proyek tersebut. Terdapat beberapa metode untuk mengelola
penjadwalan proyek, diantaranya yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart,
Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning serta waktu dan durasi
kegiatanna. Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana awal, maka dilakukanlah
evaluasi dan tindakan koreksi supaya proyek tetap berada dijalur yang diharapkan.
Penjadwalan proyek membantu dalam bidang :
e. Pelaksanaan (Excecution)
Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dalam rangka mewujudkan bangunan yang akan dibangun. Dalam kegiatan
pelaksanaan ini hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pekerjaan.
pembangunan perlu diatur sehingga masing-masing unsur dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya dan selalu tunduk serta taat kepada peraturan dan ketentuan
yang telah disepakati bersama. Penyimpangan yang terjadi akibat tindakan dari
salah satu unsur akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan.
Tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan (Excention) antara lain :
a. Mengkoordinasikan kegiatan
b. Mendistribusiakan tugas, wewenang dan tanggung jawab
c. Memberikan pengarahan dan motifasi, Manfaat dari funggsi pelaksaan
ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing –
masing bagian dalan organisasi dan mendorong terciptanya efisiensi
serta kebersamaan dalam kerja sama untuk tujuan bersama.
b. Konsultan Pengawas
Divisi Pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat
multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik bangunan, dan harus
mampu bekerja sama dengan perencana untuk mencapai hasil yang optimum dari
suatu proyek. Sebagai pihak yang mewakili owner dalam pelaksanaan proyek,
divisi pengawas mempunyai fungsi sebagai berikut :
a Menjalankan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan proyek di
lapangan serta mengontrol kualitas dan kuantitas dari alat-alat dan bahan
bangunan yang digunakan apakah sudah sesuai dengan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS).
b Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, laporan mingguan, dan
laporan bulanan, dan menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan (BAKP)
yang merupakan laporan penelitian pengawas atas kemajuan pekerjaan serta
mempertanggung jawabkan hasil-hasil tersebut kepada pemilik proyek.
c. Konsultan Perencana
Perencana adalah suatu pihak yang ditunjuk oleh owner sebagai pihak
yang bertindak selaku perencana dalam pekerjaan pembuatan gedung ini dalam
batas-batas yang telah ditentukan baik secara teknis maupun administratif.
Konsultan Perencana mempunyai fungsi sebagai berikut :
b. Site Manager
Site Manager merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas
membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek di
lapangan.
e. Logistik
Tugas dan kewajiban dari bagian logistik adalah :
f. Pelaksana
Pelaksana adalah seorang tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana
dalam mengerjakan fisik secara keseluruhan.
g. Surveyor
Surveyor adalah tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam masalah
pengukuran.
h. Opperator
Opperator adalah tenaga ahli yang bertanggung jawab atas operasi dan
pemeliharaan peralatan di dalam proyek agar seluruh peralatan selalu siap pakai
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
i. Keamanan
Keamanan proyek sangat dibutuhkan sekali karena pada suatu proyek
kemungkinan besar terjadi gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.
k. Pekerja
Pekerja adalah tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek sesuai
dengan perencanaan dan dibawah mandor.
a. Pimpinan Proyek
Menyelenggarakan kordinasi, pengarahan, monitoring dan pengendalian semua
komponen terkait bagi jalanya kegiatan pengadaan tanah, proyek dan persiapan
pengoprasian serta pembinaan lingkungan proyek sesuai sasaran yang telah
diterapkan baik dari segi mutu, biaya dan waktu.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Pengertian Rigid Pavement
Perkerasan kaku adalah lapisan beton, dimana lapisan tersebut berfungsi
sebagai base course sekaligus sebagai surface course. Perkerasan kaku adalah
perkerasan yang menggunakan semen (Portland Cement) sebagai bahan
pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar
dengan atau tanpa lapisan pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul
oleh pelat beton. Perkerasan kaku terdiri dari 3 lapisan yaitu, tanah dasar
(subgrade), lapis pondasi bawah (subbase course ), pelat beton (concrete slab).
(
Gambar Jenis Rigid Pavement)
a. Lapis Pondasi
Lapis pondasi (base course) terdiri atas satu lapis plat (slab) beton semen
mutu tinggi yang kira-kira setara dengan beton K-350 sampai K-400. Dalam
perkembangan terakhir, plat beton ini dapat juga terdiri atas beton pratekan. Lapis
pondasi yang terdiri atas plat beton semen ini merupakan konstruksi utama dari
perkerasan kaku, yang apabila kontak langsung dengan roda lalu lintas (berfungsi
sebagai lapis permukaan / surface course), maka permukaannya harus rata, tidak
mudah aus dan tidak licin. Lapis pondasi tidak boleh lekat (unbonded) dengan
lapis pondasi bawah (sub base course).
Gambar 3.3. Distribusi tegangan akibat beban lalu lintas pada permukaan
Tanah Dasar (Subgrade) oleh Perkerasan Kaku (Rigid Pavement).
(Sumber : jurnal dari Agam Apriliansya, Gugun Gunawan)
BAB 4
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1 Pengaturan Tenaga Kerja
Mutu suatu pekerjaan banyak tergantung dari keahlian dan keterampilan
tenaga kerja, jumlah pekerja dan pengaturan waktu. Untuk itu perlu adanya
penjadwalan dan penempatan tenaga kerja sesuai dengan keahlian masing –
masing. Pada pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan kaku (rigid pavement) akses
masuk bendungan cipanas, tenaga kerja yang terlibat meliputi :
a. Tenaga Kerja Pusat
b. Tenaga Kerja Kontrak
c. Tenaga Kerja Harian
1. Dump Truck
2. BullDozer
3. Excavator
4. Vibro Roller
5. Motor Grader
6. Concrete Mixer Truck
7. Jidar (Besi Hollow)
8. Sikat besi/kayu modifikasi kawat
3. Hasil clearing, grubbing, dan stripping dibuang ke disposal area di sta 1+700
sisi kanan dengan menggunakan dump truck, ilustrasi pekerjaan disajikan pada
gambar berikut.
b. Pekerjaan Timbunan
1. Pekerjaan timbunan yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan
timbunan dipadatkan dengan material hasil galian tanah setempat.
2. Pekerjaan timbunan dimulai dari sta 1+430 menuju 2+389 kemudian
dilanjutkan galian dari sta 1+430 menuju 0±00.
3. Pekerjaan timbunan dimulai setelah dilakukan inspeksi bersama terhadap
pondasi badan jalan bersama tim dari direksi pekerjaan dan konsultan
supervisi.
4. Setelah pondasi dinyatakan dapat digunakan sebagai pondasi badan jalan
maka dilakukan penimbunan lapis perlapis.
5. Ketebalan lapis timbunan tidak boleh lebih dari 30 cm (mengacu pada
spesifikasi teknis).
6. Jumlah lintasan pemadatan harus sesuai dengan trial timbunan yang telah
disepakati.
7. Untuk membentuk kemiringan badan jalan sesuai dengan desain digunakan
motor grader.
6.1 Simpulan
6.2 SARAN
Disusun Oleh :
DWIMEI KURNIAWAN
NPM.16100075
Diketahui Oleh,
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr,Wb
Puji serta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehinga penulis dapat menyelsaikan laporan
Kerja Praktek (KP) pada Tinjauan Pelaksanaan Rijid Pavement pada jalan beton
Bendungan Cipanas.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis menyampaikan hasil Kerja
Praktek dalam bentuk laporan.Untuk melengkapi salah satu syarat dalam
menempuh ujian sarjana (Strata 1) pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Prof. Dr.
Hazairin, SH Bengkulu
Terlaksananya Kerja Praktek dan penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan, baik moril maupun materil serta bimbingan dan kerja sama dari
berbagai pihak yang telah membantu penulis.
Setelah menyelsaikan Kerja Praktek (KP) serta penyusunan laporan ini,
maka penulis mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada:
1. Bapak Ir. Narlis Nasir, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Teknik Mesin Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH.
2. Ibu Dr. Tri Sefrus, ST,MT selaku Ketua Jurusan dan Dosen Pembimbing
Kerja Praktek Teknik Sipil Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH.
3. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah ikut serta memberikan motivasi, inspirasi, dan bantuan,
terutama rekan-rekan mahasiswa teknik sipil angkatan 2016 UNIHAZ.
Semoga bantuan dan kerjasama nya mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT.
Akhir kata penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan,Maka dengan senang hati penulis menerima keritik dan saran yang
bersifat membangun, demi kesempurnaan laporan ini. Harapan penulis semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak yang membaca
laporan ini pada umumnya.
DWIMEI KURNIAWAN
16100075
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN ISI................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................................1
1.3 Batasan Masalah........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
v