ABSTRAK: Sekolah adalah sebuah wadah bagi masyarakat untuk mendapatakan wawasan dan
mendapatkan kualitas bermasyarakat lebih sempurna. Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2016
Kewajiban pemerintah terhadap peserta didik penyandang disabilitas adalah memfasilitasi
pendidikan untuk penyandang disabilitas di setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan sesuai
kewenanganya, sehingga siswa membutuhkan pendidikan yang secara khusus dirancang untuk
membantu mereka mencapai potensi maksimalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
fasilitas dan aksesibilitas bangunan gedung Sekolah Luar Biasa Provinsi Bengkulu sesuai
standard yang berlaku. Metode yang digunkan ialah metode deskriptif dan komparatif. Hasil dari
data penelitian dilapangan masih banyaknya kekurangan dalam memfasilitasi tingkat aksesibilitas
siswa berkebutuhan khusus. Kesimpulan dari penelitian ini dapat menunjukan bahawa secara
keseluruhan tingkat fasilitas dan aksesibilitas belum sepenuhnya mengikuti satandar pemerintah
ABSTRACT: School is a place for the community to gain insight and get a more perfect quality of society. Based on Law Number 8 of 2016 the government's obligation
to students with disabilities is to facilitate education for people with disabilities in every path, type, and level of education according to their authority, so that students
need education that is specifically designed to help them reach their maximum potential. This study aims to examine the facilities and accessibility of the Bengkulu
Province Special School constructing in accordance with the relevant norms. The method used is descriptive and comparative method. According to field research data,
there are still a lot of issues with the accessibility of students with special needs. The study's findings can demonstrate that the overall level of facilities and accessibility
has not fully followed government standards.
sesuai bagi setiap individu, baik dalam hal layanan pendidikan maupun
penyediaan sarana dan prasarana, seperti penyediaan fasilitas ruang yang penelitian adalah kerangka kerja yang
mendukung kegiatan, sangat penting untuk menyediakan bagi anak digunkan untuk melakasankan riset. Guna
berkebutuhan khusus secara terpadu.pentingnya fasilitas menjawab perumusan masalah peneltian
mobilfcitas sehasari-hari siswa juga bertujuan untuk memudahkan evakuasi yang sudah ditetapkan dan sudah
jika terjadi bencana. Jika fasilitas aksesibilitas tidak tersedia, tidak merumuskan desain penelitian seperti apa
sdgmemenuhi standar, dan tidak memperhatikan prsignsip aksessibilitas yang akan digunakan, peneliti memilih
dalamas desain, maka siswa akan kesudsglitan dalam melakukan pendekatan penelitian. Pendekatan ini
mobislsitasnya. Selama konstruksi, disesuaikan dengan kebutuhan pencarian
akan ada tantangan tertentu dalam proses esvakuasi (Rahardja 2010). jawaban atas pertanyaan penelitian.
Melakukan pengskajian terhadap isu-isu yang berkaitdgan densgan
arahsdgan.
Pada penelitian ini penulis mengevaluasi metodologi penelitian jika di lihat dari landasan filsafat data analisisnya yaitu
penelitian-penelitan yang pernah dilakukan penelitian kualitatif, kuantitatif dan kombinasi (mixed methods). Masing-
yaitu, Tingkat aksesibilitas ruang sekolah masing memiliki kepentingan kelebihan dan kekurangan masing-masing
luat biasa (SLB) Negeri 1 Bantul bagi sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian.
peserta didik tuna daksa pernah di teliti oleh Untuk itu peneliti merasa cocok dengan menggunkan penelitian Mix-Method
(Sukron, 2012), Aksesibilitas bagi anak ialah pengabungan pendekatan kuantitaif dan kualitatif. Berdasarkan bagan
berkebutuhan khsusus dalam lingkup alir penelitian maka peneliti melakukan dua teknik analisis yaitu deskriptif
pendidikan inkulasi di sekolah dasarinkulasi dan komparatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan
di Kabupaten Sragen yang di teliti oleh tingkat fasilitas dan aksesibilitas SLB dharma Wanita Provinsi Bengkulu.
(Hussain, 2012), Sekolah luar biasa khusus Menurut Sugiyono dikutip oleh (Rosmita, 2018: 54) Teknik analisis data
diafebel fisik Maksar (Ainul, 2011), Studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. deskriptif adalah
Aksesibilitas ruang dan fasilitas di sekolah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variable mandiri,
luar biasa studi kasus SLB Negeri Bantul baik satu varibel atau lebih variable (variable yang berdiri sendiri) tanpa
Yogyakarta (Andi, 2021). membuat perbandingan atau mencari hubungan variable satu sama lain. Maka
METODE PENELITIAN metode deskriptif ialah teknik analisis data model interaktif. Teknik analisi
Untuk mencapai tujuan penelitian, haruslah data interaktif menurut Miles and Hubermen yang dikutip oleh (Praditia,
seorang peneliti merancang penelitiannya 2015: 37) mempaparkan bahwa teknik analisis data interaktif ialah teknik
sehingga penelitian dapat berjalan sesuai analisis data yang terdiri dari empat komponen proses analisis, Secara
mengumpulkan data, mereduksinya, menyajikannya, dan membentuk Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan Peraturan Menteri
kesimpulan. Mengingat keempatnya saling berhubungan, berikut ini adalah Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2017.
uraian tentang pendekatan analisis data: In Depth Interview (survey lapangan, observasi dan dokumentasi)
yaitu suvei lapangan, observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, Menemukan temuan terkait hal-hal yang berpengaruh terhadap kenyaman
studi kepustakaan dan analisis dokumen, setalah melakukan pengumpulan fasilitas dan aksesibilitas penyandang disabilitas berdasarkan variabel
data maka reduksi data bisa dilakukan oleh peneliti. penelitian pada Fasilitas dan Aksesibilitas Bangunan SLB Dharma Wanita
1. Reduksi Data Provinsi Bengkulu, kemudian menyusun dalam bentuk deskriptif untuk
Reduksi data merupakan prosedur seleksi yang menekankan pada merumuskan kesimpulan temuan penelitian.
di seluruh pekerjaan mereka untuk membuat ringkasan dari isu-isu penting profesional)
yang mereka selidiki. Untuk mengkategorikan, membimbing, mengatur, dan Hasil dari temuan yang diperoleh dari proses Survei lapangan, observasi dan
menghapus data yang tidak relevan, peneliti berusaha untuk dokumentasi di diskusikan kepada pihak SLB Dharma Wanita Provinsi
menginterpretasikan, memahami, dan menggunakan kembali data yang Bengkulu yang memahami bidang sarana dan prasarana sekolah dan Kepala
diperoleh dari SLB Dharma Wanita Kota Bengkulu. Bidang Bangunan Sekolah Luar Biasa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Penyajian Data Provinsi Bengkulu Serta sumber tenaga profesional yang berpengalaman di
Setelah reduksi data selesai, langkah selanjutnya adalah menyajikan data bidang Teknik Bangunan khususnya bangunan pendidikan Sekolah Luar
yang diperoleh dari berbagai sumber, kemudian dideskripsikan dalam bentuk Biasa. Wawancara tersebut dilakukan untuk menghindari pemaknaan sepihak
uraian atau kalimat-kalimat sesuai dengan pendekatan penelitian yang dari peneliti.
ini bertujuan untuk memperoleh persamaan dan perbedaan-perbedaan pada Gambar 1. Denah Eksisting SLB Dharma Wanita
Fasilitas dan Aksesibilitas Bangunan SLB Dharma Wanita Provinsi Bengkulu
Provinsi Bengkulu
diantaranya membandingkan data dari hasil pengamatan dan penggalian
variabel bebas dan juga variabel kontrol terkait bisa tetap konstan. Berikut
bangunan :
2. Ruang Perpustakan
berada, jalur menuju ruang kelas khusus berjarak 25 m dari ruang kelas
SMPLB.
6. Ruang Keterampilan
Gambar 3 Denah Ruang Perpustakaan
Sumber: Analisis Penulis, 2022
Ruang perpustakaan pada sisi kiri berdampingan dengan ruang kelas SMALB
3. Ruang Musik
Ruang Penunjang
khusus.
dan aksesibilitas penyadang disabilitas yang tertera pada Permen PUPR No. 14
Tahun 2017 maka peneliti akan membandingkan data tersebut sesuai kenyataan yang
telah ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata
Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung. BSN. Jakarta.
Building Seismic Safety Council. 2009.
NEHRP Recommended Seismic Provisions
for New Buildings and Other Structures
FEMA P-750. National Institute of Building
Science, Washington DC.
Berdasarkan tabel 4 hasil kompartif standar Computer and Structures, Inc. 2006. ETABS
dengan hasil observasi faktual lapangan Nonlinear version 8.5.7 Manual. Computer
diatas, ruang kelas SMALB belum and Structures, Inc., Berkeley, CA.
sepenuhnya sesuai dengan aturan yang di Cuesta,I., Aschheim, M., dan Fajfar, P.
tetapakan. 2003. Simplified R-Factor Relationships for
Strong Ground Motions. Earthquake Spectra
Triangulasi pada penelitian ini melibatkan 19, 1, p.25-45.
tiga komponen seperti (1) Studi literature, Black, E. dan Aschheim, M. 2000. Seismic
(2) in Dapth interview Observasi dan Design and Evaluation of Multistory
dokumentasi, (3) Ekspert interview Kepala Buildings Using Yield Point Spectra, Mid-
Sekolah dan Tenaga Profesional (konfrimasi America Earthquake Center.
temuan penelitian). Federal Emergency Management Agency.
Ekspert 1 (Kepala Sekolah) Setuju dengan 2005. Improvement of Nonlinear Static
hasil temuan yang telah dipaparkan oleh Seismic Analysis Procedure, FEMA 440.
Penulis bahwa secara keselurahan SLB Federal Emergency Management Agency.
Dharma Wanita Provinsi Bengkulu belum Washington DC.
sepenuhnya mengikuti standar yang berlaku Miranda, E. dan Bertero, V.V. 1994.
Ekspert 2 (Tenah Ahli) Juga setuju dengan Evaluation of Strength Reduction Factors for
hasil temuan yang dipaparkan oleh Penulis Earthquake Resistant Design. Earthquake
bahwa penerapan aturan yang ada pada SLB Spectra 10, 2. p.357-379.
Dharma Wanita Provisni Bengkulu belum
sepenuhnya mengikuti aturan menteri yang
berlaku.
SIMPULAN
Bferdasarkan kfedua struktur rangka
pemikul mofmen befton berftulang yafng
telah ditinjau (struktur 4 lantai dan struktur
10 lantai) dapat disimpulkan dstnya