Anda di halaman 1dari 7

IJCETS 3 (1) (2014): 56-63

Indonesian Journal of Curriculum and


Educational Technology Studies
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF


SECARA MOBILE BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID

1Dwi Sulisworo, 2Ishafit Jauhari, 3Kartika Firdausy

1, 2Pendidikan Fisika, 3Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan

Info Artikel Abstrak


________________ __________________________________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Perubahan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang mobile dan nirkabel
Diterima Juni 2014 dalam pembelajaran berkembang sangat luas dan cepat di berbagai aspek. Penelitian
Disetujui Juli 2014
ini memiliki fokus pada mobile learning dengan pendekatan pembelajaran kooperatif
Dipublikasikan
yang bertujuan: mengembangkan syntax pembelajaran kooperatif untuk aplikasi
November 2014
mobile learning, mengembangkan aplikasi mobile learning berbasis pembelajaran
________________
kooperatif pada pembelajaran sains, mengembangkan lembar kerja siswa untuk
Keywords: mobile
learning, constructivism, pembelajaran sains dengan menggunakan aplikasi mobile learning, mengujicoba
ICT, cooperative learning, efektivitas mobile learning berbasis pembelajaran kooperatif pada pembelajaran sains.
education, science Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (Analysis, Design,
education. Development, Implementation, Evaluation). Penelitian ini belum merupakan hasil akhir
dalam pengembangan sistem manajemen pembelajaran. Karena penelitian ini masih
dalam proses pemrograman.

Abstract
__________________________________________________________________________________________
Changes in the utilization of information and communication technology and wireless
mobile learning is very broad and rapidly growing in many aspects. This research has
focused on mobile learning with cooperative learning approach which aims: to develop
cooperative learning syntax for mobile learning applications, to develop mobile learning
applications based on science learning cooperative learning, to develop students
worksheets for science learning using mobile learning applications, to test the
effectiveness of a mobile learning based cooperative learning in science learning.
Development model used is the model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation). This research has not finished yet, because this
research is still in progress on the system programming.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6447
Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: sulisworo@gmail.com

56
Dwi Sulisworo dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 3 (1) (2014)

PENDAHULUAN memperbaiki kualitas pem-belajaran (Sahin,


2010) sehingga belajar merupakan aktivitas
Dari hasil Programme International
yang dikelola dan diarahkan secara mandiri
Student Assessment tahun 2009 (OECD,
oleh pelajar (Ogawa, 2011) untuk mencapai
2010), penelitian dalam Trends on
tujuan pembelajaran (self-regulated
International Mathematics and Science
learning). Berbagai model pembelajaran
(TIMSS, 2009) menunjukkan bahwa para
dikembangkan dengan memanfaatkan
siswa di Indonesia, sebagai tulang punggung
berbagai sumber belajar agar dapat
kemajuan bangsa masa depan, masih sangat
memberikan lingkungan belajar yang baik
rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini
(Gatch, July 2010) termasuk adanya peluang
memberikan sumbangan juga indeks pem-
untuk memanfaatkan teknologi mobile yang
bangunan manusia/ Human Development
semakin murah.
Index (HDI) tahun 2011 yang rendah
(Klugman, 2011). Sains sebagai tulang Suatu keuntungan bahwa, penetrasi
punggung pembangunan ekonomi masih pengguna internet dan juga gadget mobile
perlu ditingkatkan dengan dimulai dari didominasi oleh kalangan usia muda
pendidikan sains yang baik pada para pelajar (Sulisworo, 2012), sehingga pemanfaatan
Indonesia. Dari sebaran nilai pelajaran sains piranti mobile untuk pembelajaran menjadi
di sekolah dasar dan menengah dapat dilihat memungkinkan. Hasil-hasil penelitian terkait
bahwa di Indonesia pun literasi sains ini strategi pembelajaran kooperatif yang sudah
memiliki disparitas yang cukup lebar. Hasil diuji coba di sekolah-sekolah seperti TGT,
Ujian Nasional tahun 2011 menunjukkan TSTS, Reversed Jigsaw dan juga penelitian
adanya keadaan yang tidak merata tersebut penerapan elearning menjadi dasar untuk
(Republika, 2011). pengembangan dan penerapan pembelajaran
sains menggunakan piranti mobile yang
Secara lebih mikro, rendahnya literasi
dapat menjadi alternative bagi peningkatan
ini tidak dapat dipisahkan dari mutu guru,
kinerja pembelajaran sains.
sarana prasarana, dan yang tidak kalah
strategi pembelajaran yang digunakan oleh Penelitian ini merupakan penelitian
guru. Surya (2010) menyatakan bahwa guru- yang didanai oleh Direktorat Pendidikan
guru sains dan matematika di berbagai kota Tinggi untuk skema Penelitian Unggulan
dan kabupaten di Indonesia, terdapat per- Perguruan Tinggi tahun anggaran 2014.
bedaan yang cukup mencolok dari segi Penelitian ini memiliki fokus pada mobile
kualitas antara guru-guru di kota besar dan learning dengan pendekatan pembelajaran
daerah-daerah terutama daerah tertinggal. kooperatif, sehingga tujuan penelitian ini
Sedangkan Latifah (2011) menemukan bawa adalah sebagai berikut:
dalam banyak kasus, pembelajaran sains
Mengembangkan syntax pembelajaran
masih menekankan pada konsep-konsep
kooperatif untuk aplikasi mobile learning.
yang terdapat di dalam buku tanpa
Mengembangkan aplikasi mobile learning
memperdulikan kesesuaian dengan lingkung-
berbasis pembelajaran kooperatif pada
an belajar siswa. Selain juga karena guru
pembelajaran sains. Mengembangkan lembar
masih belum memiliki keterampilan yang
kerja siswa untuk pembelajaran sains dengan
cukup dalam menggunakan model-model
menggunakan aplikasi mobile learning.
pembelajaran (Darliana, 2011).
Mengujicoba efektivitas mobile
Perkembangan teknologi dan ilmu
learning berbasis pembelajaran kooperatif
pengetahuan membawa pengaruh pada
pada pembelajaran sains.
peluang-peluang baru dalam strategi dan
metode pembelajaran, termasuk dalam Piranti mobile pada umumnya
pembelajaran sains pada sekolah menengah berukuran kecil, mudah dibawa, dan lengkap
(Sangrà & González-Sanmamed, 2010) (Attewell & Savill-Smith, 2004) (Kukulska-
(Nethercott, Marianti, & Hunt, 2010). Hulme, 2007) (Traxler, 2007). Piranti ini
Paradigma konstruktivism disadari sebagai lebih mudah untuk dibawa di saku maupun
suatu paradigm yang dapat lebih mem- tas tenteng. Berbeda dengan komputer
berikan peluang pada pelajar untuk dapat laptop yang relative lebih mahal, berat, dan
memahami pengetahuan dengan lebih baik membutuhkan listrik yang lebih banyak,
dalam perspektif yang beragam. Pendekatan piranti mobile relative lebih murah, ringan,
pembelajaran yang lebih berpusat pada dan dapat digunakan lebih lama karena
pelajar (student centered learning) menjadi hemat listrik, dapat diisi ulang atau dibanti
kajian yang banyak dilakukan untuk baterai (Chen, Chen, Hwang, & Yang, 2010)

57
Dwi Sulisworo dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 3 (1) (2014)

(Cobcroft, 2006). Meski demikian, karena teknologi mobile (Crampton, Ragusa, &
ukuran layar yang kecil membuat pertanyaan Cavanagh, 2012).
apakah ada manfaatnya piranti ini digunakan
Alat bantu pendidikan formal. Kajian
dalam e-learning. Dengan semakin ber-
m-learning terkadang melihat bahwa dalam
kembangnya teknologi piranti mobile yang
pendidikan formal dianggap sebagai peng-
juga memberikan layar yang lebih lebar,
ajaran tatap muka atau pengajaran tradi-
peluang pemanfaatannya pun juga ber-
sional. Terkait dengan pembelajaran yang
kembang (Cobcroft, 2006). Piranti ini
tidak hanya di kelas, m-learning adalah
sekarang juga dilengkapi dengan audio yang
perbaikan dari model pendidikan yang hanya
bagus yang memungkinkan siswa untuk
menggunakan pendekatan di kelas
mengulang materi selain membaca di layar
(Kukulska-Hulme, 2007).
(Sangrà & González-Sanmamed, 2010). Pada
pengembangan-pengembangan baru, piranti Pembelajaran berpusat pada siswa.
ini secara cepat telah mengakomodasi Kajian pada bidang ini, konsep piranti m-
kebutuhan-kebutuhan pengguna termasuk learning diasosiasikan dengan teknologi yang
dalam pembelajaran dan dapat mengirimkan potensial untuk terselenggara pembelajaran
informasi secara cepat dan jumlah banyak; sepanjang hayat. Perspektif ini focus pada
sesuatu yang mungkin tidak ada pada mobilitas siswa dan tidak sekedar pada
komputer konvensional (Cobcroft, 2006) teknologi yang digunakan. Siswa sebagai
(Farajollahi & Moenikia, 2011) (Sangrà & pebelajar merupakan pusat dan elemen
González-Sanmamed, 2010). penting dalam penerapan m-learning
(McGreen & Sánchez, 2005).
Perubahan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi yang mobile dan M-learning adalah bagian tujuan e-
nirkabel dalam pembelajaran berkembang learning yang memberikan peluang yang
sangat luas dan cepat di berbagai aspek lebih luas secara mobile dan kemampuan
(Chelliah & Clarke, 2011) (Attewell & Savill- yang lebih pada siswa dalam pembelajaran.
Smith, 2004) (Chen, Chen, Hwang, & Yang, Dengan demikian m-learning dapat
2010). Hasil-hasil penelitian telah me- didefinisikan secara berbeda dengan e-
nyarankan penggunaan piranti ini sebagai learning terkait dengan mobilitas siswa
alat bantu belajar, seperti: tablet PC, iPod, sebagai pebelajar. Pembelajaran dapat terjadi
device, Personal Digital Assistants (PDAs), ketika pebelajar mengambil keuntungan dari
telepon seluler (Chu & Kennedy, 2011). peluang-peluang belajar yang diberikan oleh
Dewasa ini, orang semakin nyaman teknologi mobile.
menggunakan piranti mobile dalam aktivitas
belajar (Ally, 2009) (Chelliah & Clarke, 2011)
(Chu & Kennedy, 2011) (Chen, Chen, Hwang, METODE PENELITIAN
& Yang, 2010).
Tahapan Penelitian
Model pengembangan yang digunakan
DEFINISI PEMBELAJARAN MOBILE (M- adalah model ADDIE yang mencakup
LEARNING) aktivitas berikut:
Perspektif tentang m-learning dapat Analysis. Tahap ini merupakan langkah
dibagi dalam empat kategori sebagai berikut: awal dalam pengembangan aplikasi m-
learning. Kegiatan ini menganalisis
Tekno sentris. Perspektif ini
kebutuhan dan persyaratan aplikasi. Output
mendominasi banyak kajian. Di sini mobile
tahap ini adalah fitur-fitur dasar yang akan
learning dilihat sebagai pembelajaran yang
ada dalam aplikasi agar dapat terselenggara
menggunakan teknologi dengan piranti
aktivitas kolaboratif secara online.
mobile seperti PDAs, mobile phones, iPod,
PlayStation Portable, dll (Chen, Chen, Hwang, Design. Kegiatan dalam tahap ini
& Yang, 2010). meliputi pengembangan ide awal, melakukan
analisis tugas dan konsep desain,
Terkait dengan e-learning. Karak-
menyiapkan materi-materi awal yang terkait
tersitik perspektif ini adalah melihat m-
bahasan, menyusun penilaian belajar yang
learning sebagai perluasan dari e-learning.
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Definisi ini kadang tidak terlalu jelas
mengilustrasikan kelebihan fitur pada m- Development. Kegiatan tahap ini adalah
learning. Perlu diperjelas apakah m-learning pembuatan aplikasi dengan OS Android
sesederhana e-learning yang menggunakan untuk gadget mobile. Output tahap ini adalah

58
Dwi Sulisworo dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 3 (1) (2014)

aplikasi Learning Management System untuk Guru memberikan topik-topik yang


cooperative learning m-learning. akan dipelajari (4-5 tema), yang akan
menjadi dasar banyaknya expert group;
Implementation. LMS yang telah
dihasilkan selanjutnya akan diuji coba Siswa dalam sebuah home group
penggunaannya oleh guru dan siswa pada menentukan peran masing-masing / memilih
kelas percobaan. sesuai expert group yang ada;
Evaluation. Masukan dari hasil uji coba Forum diskusi expert group
selanjutnya akan dipakai untuk melakukan beranggotakan siswa dari home group yang
perbaikan LMS sebelum selanjutnya diujikan berbeda-beda untuk membahas sebuah
pada kelompok yang lebih luas pada tahun topik, saling memberikan pertanyaan, dan
kedua. mengerjakan soal latihan yang telah
disediakan oleh guru;
Siswa kembali home group masing-
Teknik Sampling dan Analisis Data
masing, menjelaskan/ sharing materi yang
Teknik sampling yang digunakan telah dipelajari sesuai topik expert group
adalah purposive sampling untuk memilih dengan menuliskan penjelasan konsep-
siswa pada saat uji kelompok kecil. Data yang konsep melalui forum diskusi yang berbeda-
digunakan dalam penelitian ini adalah data beda sesuai tema. Anggota yang lainnya
kualitatif yang diperoleh dari expert mengajukan pertanyaan, expert menjawab.
judgment dan alpha test. Setelah proses sharing selesai, siswa
mengerjakan soal latihan sesuai topik. Hasil
Untuk ujicoba produk pada kelas kecil
rekap penilaian dapat menunjukkan soal dan
digunakan data kuantitatif yang dianalisis
jawaban yang salah. Expert menjelaskan
dengan ujibeda menggunakan uji T, taraf
pembetulannya. Jika semua siswa telah
signifikansi 5%. Skala yang digunakan dalam
mencapai pemahaman yang diharapkan, guru
instrumen ujicoba adalah skala Likert. Dari
memberikan soal test yang mencakup semua
hasil ini dapat dinyatakan apakah produk
topik;
aplikasi LMS untuk pembelajaran kolaboratif
mobile ini sudah layak digunakan atau Pada tahap individual tes, siswa
belum. mengerjakan soal yang telah disediakan oleh
guru. Siswa expert dapat melihat jawaban
yang salah dari siswa lain dalam home group-
HASIL DAN PEMBAHASAN nya, dan bertugas memberikan penjelasan
kepada siswa yang bersangkutan, dan diberi
Syntax Pembelajaran
soal lagi untuk dikerjakan. Aktivitas selesai
Untuk dapat terselenggara pem- jika semua latihan sudah dikerjakan atau
belajaran kolaboratif dengan teknologi nilai sudah maksimum.
mobile, strategy dasar yang digunakan
Adapun hasil implementasi dari
adalah model Jigsaw. Syntax modifikasi
konsep ini dapat diterjemahkan ke dalam
model ini adalah sebagai berikut:
relasi antar variabel seperti pada gambar 1.
Akan dibangun sebuah aplikasi mobile Gambar 2 adalah screen shoot untuk sistem
learning untuk pembelajaraan kooperatif manajemen pembelajaran ini.
menggunakan strategi jigsaw yang digunakan
pada proses pembelajaran sains di sekolah
menengah. Aplikasi ini dapat diakses melalui KESIMPULAN
piranti mobile yang menggunakan platform
Penelitian ini belum merupakan hasil
Android. Dari hasil observasi diperoleh
akhir dalam pengembangan sistem
informasi sebagai berikut:
manajemen pembelajaran. Karena penelitian
Pada strategi jigsaw, siswa dalam satu ini masih dalam proses pemrograman. Dalam
kelas akan dibagi menjadi dua kelompok, implementasi sistem ini perlu
yaitu home group dan expert group; memperhatikan tingkat literasi siswa yang
akan terlibat proses pembelajaran. Selain itu,
Home group beranggotakan 4–5 siswa,
sistem ini juga memiliki keterbatasan pada
ditentukan oleh guru secara manual dengan
jenis strategi pembelajaran yang diterapkan
mempertimbangkan heterogenitas, yaitu
hanya pada model Jigsaw saja.
jenis kelamin atau nilai sebelumnya;

59
Dwi Sulisworo dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 3 (1) (2014)

REFERENSI Klugman, J. (2011). Human Development Report


Ally, M. (2009). Mobile learning: transforming the 2011. Washington DC: UNDP.
delivery of education and training. AU Kukulska-Hulme, A. (2007). Mobile Usability in
Press, Athabasca University. Educational Contexts: What have we
Attewell, J., & Savill-Smith, C. (2004). Learning learnt? . International Review of Research in
with mobile devices research and Open and Distance Learning, Volume 8,
development,. Learning and Skills Number 2 , 1-12.
Development Agency. McGreen, N., & Sánchez, I. A. (2005). Mapping
Chelliah, J., & Clarke, E. (2011). Collaborative Challenge: A Case Study In The Use Of
teaching and learning: overcoming the Mobile Phones In Collaborative, Contextual
digital divide? . On the Horizon, Volume 19, Learning,. IADIS International Conference
Number 4 , 276-285. Mobile Learning, (pp. 213-217).
Chen, C.-H., Chen, S.-H., Hwang, G.-J., & Yang, T.-C. Nethercott, K., Marianti, R., & Hunt, J. (2010).
(2010). Factors influencing teachers’ Gender Equality Results in ADB Projects.
adoption of a ubiquitous technology Manila: Asian Development Bank.
application in supporting teacher OECD. (2010). PISA 2009 Results: What Students
performance. International Journal of Know and Can Do – Student Performance in
Mobile Learning and Organisation, Volume Reading, Mathematics and Science (Volume
4, Number 1 , 39-54. I).
Chu, S. K.-W., & Kennedy, D. M. (2011). Using http://dx.doi.org/10.1787/978926409145
online collaborative tools for groups to co- 0-en.
construct knowledge. Information Review Ogawa, A. (2011). Facilitating Self-Regulated
Volume 35, Number 4 , 581-597. Learning: An Exploratory Case of Teaching
Cobcroft, R. S. (2006). Mobile learning in review: a University Course on Japanese Society.
Opportunities and challenges for learners, International Journal of Teaching and
teachers, and institutions. Online Learning Learning in Higher Education, Vol 23 No 2 ,
and Teaching (OLT) Conference (pp. 21-30). pp. 166-174.
Brisbane: Queensland University of Republika. (2011, May 15). Retrieved February 17,
Technology. 2012, from M Nuh: 99 Persen Siswa SMA
Crampton, A., Ragusa, A. T., & Cavanagh, H. (2012). Lulus:
Cross-discipline investigation of the http://www.republika.co.id/berita/pendid
relationship between academic ikan/berita-pendidikan/11/05/15/ll882u-
performance and online resource access by m-nuh-99-persen-siswa-sma-lulus
distance education students. Research in Sahin, A. (2010). Effects of jigsaw II technique on
Learning Technology Volume 20 , 1-13. academic achievement and attitudes to
Darliana. (2011, July 6). Peningkatan pembelajaran written expression course. Educational
IPA. Retrieved February 18, 2012, from Research and Reviews, Vol 5 No 12 , pp.
Penyelesaian Masalah Peningkatan 777-787.
Pembelajaran IPA: Sangrà, A., & González-Sanmamed, M. (2010). The
http://pipabdg.blogspot.com/2011/06/ba role of information and communication
gaimana-meningkatkan-mutu_16.html technologies in improving teaching and
Darwin, W. (2012, November). Potret Pengguna learning processes in primary and
Internet Indonesia 2012. Marketeers , pp. secondary schools. ALT-J Research in
60-64. Learning Technology, Volume 18, Number 3,
Farajollahi, M., & Moenikia, M. (2011). The effect 207-220.
of computer-based learning on distance TIMSS. (2009). Institute of Education Science.
learners’ self regulated learning strategies. Retrieved February 16, 2012, from Trends
World Journal on Educational Technology, in Mathematics and Science Study (TIMSS):
Volume 3, Number 1 , 28-38. http://nces.ed.gov/timss/table07_3.asp)
Gatch, D. B. (July 2010). Restructuring Traxler, J. (2007). Defining, Discussing, and
Introductory Physics by Adapting an Active Evaluating Mobile Learning: The moving
finger writes and having writ… . .
Learning Studio Model. International
International Review of Research in Open
Journal for the Scholarship of Teaching and and Distance Learning, Volume 8, Number 2
Learning, Vol 4 No. 2 . , 1-12.

60
Dwi Sulisworo dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 3 (1) (2014)

Gambar 1. Relasi Antar Tabel

61
Dwi Sulisworo dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 3 (1) (2014)

Halaman Siswa (Mata Pelajaran) Halaman


Halaman Registrasi Halaman Home Guru Forum Diskusi Expert Group

Halaman Guru (Mata Pelajaran) HalamanGuru (Pembuatan soal)

Halaman Guru (Nilai)

Gambar 2. Screen shoot aplikasi

Halaman Guru (Topik)

62

Anda mungkin juga menyukai