SMAN 5 Malang
dya.wahyu.1707216@students.um.ac.id1,
fernandadimasb.1707216@students.um.ac.id2
S1 Pendidikan Geografi
Abstract:
Dunia pendidikan mengalami perubahan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.
Pemanfaatan mobile learning dalam dunia pendidikan merupakan salah satu solusi
yang baik untuk diterapkan saat ini. Pada masa pandemic Covid-19 pembelajaran
dan Google Meet. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan media pembelajaran
Asynchronous. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode
pada materi flora fauna siswa dapat mengkaitan pelajaran geografi dengan lingkungan
sekitar. Model pembelajaran berbasis permasalahan (PBL) pada materi sumber daya
fenomena alam. Fenomena alam meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, antroposfer dan
peserta didik, memberikan ketrampilan peserta didik dalam mencari data dan
informasi, peduli terhadap lingkungan dan dapat memanfaatkan sumber daya alam
secara arif, dan dan menanam perilaku cinta tanah air (Permendikbud, 2013). Dari
sangat bermanfaat untuk menunjang pembelajaran di dalam kelas maupun luar kelas.
Teknologi multimedia saat ini banyak dikembangkan yaitu mobile learning. Mobile
learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan antar tempat atau lingkungan
dengan menggunakan teknologi portabel yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu
(Martono Kurniawan & Nurhayati Oky, 2014). Mobile learning menjadi salah satu
karena itu, segala bentuk kegiatan baik akademik maupun non-akademik dilaksanakan
secara daring. Pembelajaran yang dilakukan terhadap siswa SMAN 5 Malang
Metode
digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September tahun 2020 di SMAN 5 Malang.
Subyek yang digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPS J3. Teknik
pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, uji pengetahuan, diskusi dan
penelitian ini dilakukan secara daring dengan menggunakan mobile learning melalui 3
Model penelitian yang digunakan ialah model pembelajaran berbasis project (PjBL)
yang digunakan untuk menerapkan model pembelajaran menurut The George Lucas
disampaikan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan dunia nyata dan dimulkai
alam akan berkaitan dengan kehidupan manusia. Sehingga pada saat pembelajaran
lingkungan.
B. Menyusun Perencanaan
Perencanaan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dari tahap awal sampai tahap akhir
diantaranya: (1) menentukan tema project, (2) menentukan aturan-aturan tugas, (3)
pemilihan aktivitas kegiatan, (4) menentukan pelaksaan project tugas dan (5)
menentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam mebuat project tugas geografi.
C. Menyusun Jadwal
Dalam menyusun jadwal ini dilakukan berdasarkan aktifitas yang akan dilakukan.
Jadwal yang telah didepakati harus disetujui bersama supaya guru mudah memantau
kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Dengan jadwal yang teratur akan membuat siswa
konsep persebaran flora fauna tidak semata-mata hanya terdapat gambar peta dan
D. Memantau Project
Dalam melaksanakan project siswa mendapat pengawasan dari guru. Pengawasan ini
tidak hanya mengontrol pekerjaan siswa saja, namun guru dapat menjadi pembimbing
dalam melaksanakan project tersebut. Sehingga guru memiliki tanggung jawab yang
E. Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap hasil kerja siswa dalam projectnya. Penilaian ini
dilakukan sebagai tolak ukur ketercapaian kompetensi yang dimiliki oleh siswa,
memberikan evaluasi kemajuan siswa, dan memberi umpan balik tentang pemahaman
F. Evaluasi Project
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan evaluasi project. Guru dan siswa
melakukan refleksi pelaksanaan proyek. Siswa diminta untuk menjelaskan apa saja
yang telah dipahami dan dilakukan selama proyek tersebut berlangsung. Setelah
Pembahasan
permasalahan ketika daring sinkron dan asinkron pada seluruh siswa kelas XI IPS J3.
Tujuan dari penyusunan tugas project ini adalah untuk mengasah kreativitasnya dalam
mengumpulkan informasi mengenai materi flora fauna dan materi sumber daya yang
mengapresiasi hasil kerja masing-masing baik dari siswa maupun dari praktikan serta
siswa paham akan persebaran flora fauna dunia dan Indonesia. Pada materi
persebaran sumber daya, siswa diberikan tugas project berupa pembuata peta konsep
materi sumber daya di Indonesia untuk memperjelas pemahaman siswa pada materi
tersebut.
Penugasan ini diberikan dalam bentuk individu. Siswa diberikan 2 (dua) opsi dalam
penugasan agar dapat mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin. Opsi pertama,
siswa diharuskan mengerjakan peta persebaran flora fauna dunia. Opsi kedua, siswa
sumber daya diberikan tugas merangkum seluruh materi sumber daya dalam bentuk
tanggal pemberian tugas sampai batas waktu yang ditetapkan. Tugas diberikan mulai
kewajiban dalam mengampu prodi pendidikan. Dalam kurung waktu 40 hari, dilakukan
dua model pembelajaran PBL dan PjBL. Pada pembelajaran PBL, praktikan
melakukan diskusi pada grup Whatsapp dengan memberikan acuan materi yang
fenomena yang terkait dengan materi yang sedang dibahas. Sedangkan model
pembelajaran PjBL diberikan diluar jam kelas agar lebih santai dalam mengerjakan
Kegiatan project ini dinilai berdasarkan: Kreativitas, Proses Pembuatan, dan Produk
peserta didik dalam mendesain peta persebaran agar tampak menarik dan
menggunakan bantuan berbagai macam platform yang tersedia secara digital maupun
gambaran manual. Terakhir yaitu produk jadi yang dilihat berdasarkan kelengkapan
siswa, teori pendukung dan keaktifan dalam diskusi yang dilaksanakan menggunakan
Whatsapp Group dan Google Classroom. Kegiatan ini diatur memperlancar jalannya
diskusi menggunakan metode sesi yang masing-masing sub bab diberikan 3 sesi
menanggapi dan diskusi. Masing-masing sesi diberikan waktu 20 menit. Pada akhir
dalam menguasai teknologi masih kurang, (2). Kendala sinyal maupun Smartphone
Pasifnya siswa ketika sesi diskusi, (4). Banyak siswa telat mengumpulkan hasil
kerjanya melalui Google Classroom. Adapun praktikan juga telah menemukan solusi
dari hambatan yang ditemui ketika pelaksanaan pembelajaran daring, yakni: (1).
Diberikan waktu lebih dan layanan konsultasi melalui pesan pribadi Whatsapp
teknologi digital; (2). Kendala sinyal dan alat komunikasi dapat disiasati dengan
dengan keterbatasan sinyal seperti Whatsapp Group dan Google Classroom; (3)
Memancing keaktifkan siswa menggunakan nilai keaktifan yang akan dicatat dan
dihitung menjadi satu utnuk memenuhi penilaian sikap siswa; (4) Pemberian waktu
lebih dalam pengerjaan tugas dan melakukan pendekatan secara personal kepada
siswa melalui pesan pribadi untuk mengingatkan mengumpulkan hasil kerjanya serta
Kesimpulan
Kemajuan teknologi yang serba digital memiliki dampak baik dan buruk bagi
manusia. Teknologi ini dapat digunakan pada segala bidang yang berhubungan
langsung dengan kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Dunia
pendidikan mengalami perubahan dalam hal proses kegiatan belajar mengajar yang
semakin fleksibel dan dapat dilakukan diluar kelas. Selain itu, dalam keadaan saat ini
daring ini menjadi wajib untuk dilaksanakan dalam dunia pendidikan berbantuan
pembelajaran daring yang terdapat dua jenis, sinkronus dan asinkronus. Sebagai hal
yang baru dalam dunia pendidikan, tentu pembelajaran ini memiliki kendala dalam
strategi pembelajaran daring yang tepat untuk digunakan selama pembelajaran daring.
sinkronus dan menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL untuk menstimulasi
Daftar Pustaka
mendukung kemandirian dan hasil belajar mata pelajaran Geografi. Jurnal Inovasi
Dalam Pembelajaran Drama Indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 17(1),
86. https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i1.6960