Disusun Oleh :
Ahmad Yulianto
(A2G022004)
Dosen Pengampu:
Prof. Drs. Agus Susanta, M.Ed., Ph.D.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mathein yang artinya berpikir atau belajar. Matematika adalah ilmu yang
berpikir logis dan analitis dalam memecahkan masalah menyajikan materi yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik sekolah dasar yaitu berorientasi pada
dengan guru menyampaikan materi secara lisan. Menurut Olorode & Jimoh
2
untuk menemukan suatu konsep dan memecahkan masalah. Penerapan model
model discovery learning kepada siswa menurut Ilahi (2014) yaitu terjadi
masalah dan berusaha mencari pemecahan masalah sendiri. Hal yang perlu
pembelajaran adalah hal yang sangat penting sehingga perlu inovasi sesuai
seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan
melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efesien bagi peserta didik bukan
3
ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi
yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Peran media sangat penting
beragam contoh konkret dan memfasilitasi interaksi dengan peserta didik serta
memberikan hasil belajar yang optimal pada peserta didik. Salah satu upaya
datar peserta didik di sekolah dasar dengan menerapkan media yang tepat
dengan papan peragaan dan termasuk ke dalam jenis media visual diam yang
berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual salah satu alat penyampai
4
menyeluruh yaitu menampilkan pesan dari konkrit ke yang abstrak. Rosyid
datar yang terbuat dari kayu tipis yang di atas permukaannya ditancapkan
paku-paku dengan rapi sedemikian rupa dan membentuk pola seperti persegi
ekonomis karena biayanya murah dan dapat dipakai berkali-kali; 3) Bahan dan
media visual yang terbuat dari papan berbentuk bujur sangkar atau persegi
konkret yang diatasnya ditancapkan paku sedemikian rupa sebagai alat bantu
dalam mengenalkan konsep dan pengukuran keliling dan luas geometri bangun
serta motivasi belajar peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang
maskimal.
5
Sekolah Dasar. Hal itu, telah dibuktikan dengan perhitungan uji tyang telah
B. Rumusan Masalah
Sekolah Dasar ?
Geoboard pada Meteri Luas Bangun Datar Siswa Kelas V Sekolah Dasar?
Geoboard pada Meteri Luas Bangun Datar Siswa Kelas V Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Sekolah Dasar
Sekolah Dasar
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan
Manfaat Teoretis
Sesuai dengan kajian penelitian yaitu bidang keguruan dan ilmu pendidikan,
Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
7
1) Dengan penggunaan LKPD menggunakan Geoboard diharapkan siswa dapat
menemukan sendiri .
b. Bagi Guru
dibantu oleh media yang menarik sehingga siswa dapat lebih antusias dalam
c. Bagi Peneliti
menggunakan Geoboard pada Meteri Luas Bangun Datar Siswa Kelas V Sekolah
Dasar, yang dapat dijadikan bekal sebagai calon tenaga guru profesional nantinya
8
Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini
yaitu:
Sekolah Dasar
4. LKPD berbasis Discovery Learning LKPD cetak yang dikemas untuk panduan
a. Cover LKPD
b. Identitas LKPD
f. Aktivitas Pembelajaran
g. Kesimpulan
h. Latihan soal
B. Pentingnya Pengembangan
9
Berdasarkan keadaan di lapangan dalam proses pembelajaran peserta didik
10
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Pembelajaran Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau mathema yang
berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam bahasa Belanda,
matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan
penalaran. Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik,
penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan antar konsep
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
jenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar
kritis, kreatif, dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi
11
Menurut Susanto (2019: 193) pembelajaran merupakan komunikasi dua
arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan belajar mengajar. Belajar tertuju
kepada apa yang harus dilakukan oleh seorang sebagai subjek yang menerima
pelajaran, sedangkan mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan. Kegiatan tersebut adalah
belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi
suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa
akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif.
siswa secara aktif. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari
segi hasil. Pertama, dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau sebagan besar peserta didik terlibat secara
akiif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping
12
menujukkan semangat belajar yang tinggi, dan percaya pada diri sendiri. Kedua,
dari segi hasil, pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubahan tingkah
laku kea rah positif, dan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
(Susanto, 2019).
merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik
13
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian,
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya
sehari-hari.
prosedur dalam menyelesaikan soal-soal rutin saja, tetapi juga pada peningkatan
14
masalah lain yang menggunakan matematika untuk memecahkannya. Pemecahan
masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah
sehari-hari dan mampu mengembangkan diri mereka sendiri. Oleh sebab itu,
yaitu di SD.
pemecahan masalah belum mendapat banyak perhatian dari guru- guru. Guru
sering kali lebih menekankan pada penyampaian konten atau materi pelajaran dan
dengan masalah yang mereka hadapi, yang akhirnya siswa dapat menemukan
strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan demikian, tidak akan ada
istilah siswa tidak bisa menyelesaikan soal karena ‘lupa atau tidak tahu atau tidak
ada rumusnya’.
yang baru. Pemecahan masalah juga merupakan aktivitas yang sangat penting
15
dalam pembelajaran matematika, karena tujuan belajar yang ingin dicapai dalam
yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam, serta dapat menambah pengetahuan
dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi terhadap hasil pemecahannya;
dan 6) merupakan kegiatan penting bagi siswa yang melibatkan bukan saja satu
bidang studi tetapi bila diperlukan mungkin bidang atau pelajaran lain, sehingga
hari.
pemecahan masalah tidak terlepas dari materi yang akan dipelajari dan bagaimana
cara menciptakan dan mengolah materi itu sehingga siswa dapat terlibat aktif
bahwa masalah merupakan kesenjangan antara keadaan saat ini dengan keadaan
16
diinginkan yang sedang dihadapi seseorang dan butuh penyelesaian tetapi tidak
bisa diselesaikan saat itu juga, dan seseorang akan menganggap itu masalah jika ia
Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan sarana untuk membantu dan
efektif antara peserta didik dengan pendidik, dapat meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar peserta didik. Manfaat LKPD adalah mengaktifkan peserta didik
sebagai “strict body of knowledge” telah meletakkan pondasi bahwa siswa adalah
kondisi seperti ini pula matematika dipandang sebagai hal yang statis sehingga
Lembar kerja peserta didik merupakan salah satu sumber belajaryang dapat
LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi
17
dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi. LKPD adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan
melaksanakan pembelajaran , bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar
proses.
pembelajaran.
18
5) Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari
sistematis.
1. Syarat didaktik
Lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai salah satu bentuk sarana
didaktikm artinya suatu LKPD harus mengikuti asas belajar mengajar yang
yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh peserta didik yang
lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk
petunjuk jalan bagi peserta didik untuk mencari tahu, memiliki variasi
2. Syarat Konstruksi
bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang
pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh
19
peserta didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan
ruangan yang cukup untuk member keleluasaan pada peserta didik untuk
yang diisyaratkan LKPD, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat
memudahkan administrasinya.
3. Syarat Teknis
romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa
yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam
Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara
keseluruhan.
20
3) Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKPD.
sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan
pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKPD
yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,
diketahui”.
21
kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan
inferi.
learning menurut Nurlaela dan Ismayati (2015:32) adalah guru harus dapat
22
siswa, sehingga keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
Pada tahap ini, guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk
Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa menjadi aktif untuk menemukan
yang telah diperoleh siswa pada tahap pengumpulan data. Semua informasi
5) Pembuktian (Verification)
23
Pada tahap ini siswa melakukan pembuktian secara cermat mengenai
yang diperoleh dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
seperti konsep bangun datar, konsep keliling bangun datar, dan menghitung
paku, lem kayu, cat/pilok, dan karet gelang.Papan berpaku dari papan
berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar. Pada setiap titik sudutnya
ditancapkan paku setengah masuk dan setengah lagi masih timbul. Media
24
papan berpaku termasuk jenis media grafis yang mengandalkan indera
bangun datar.
sebagai alat bantu dalam menanamkan konsep pada materi geometri atau
pengukuran luas bangun datar. Papan berpaku dibuat dari papan yang berbentuk
sudutnya.
2) Siswa dapat dengan mudah mengikuti pola kita dalam membentuk atau
atau kertas.
25
4) Dengan papan berpaku kita pula menghitung luas atau keliling
gelang.
sebelumnya.
lain.
26
dari karton atau kertas lainnya, sehingga tidak menyesatkan persepsi
anak.
berkali-kali
siswa. Peningkatan ini terlihat dari hasil yang diperoleh pada setiap
siklus 1 dan ke siklus 2. Pada pra siklus rata-rata nilai yang diperoleh
kelas III SD N Sawit adalah 62. Pada pelaksanaan siklus 1 nilai rata-rata
kelas naik menjadi 66. Karena nilai ini masil belum mencapai kriteria
27
jenis penelitian yang berbeda yaitu kuantitatif dan penelitian tindakan
group posttes only design. Berdasarkan hasil uji one sampel T Test
didapatkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,00 < 0,05. Ini berarti nilai Sig. (2-
tailed lebih besar dari 0,05 berarti hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian thitung > ttabel (8,141 > 2,005) yang berarti (Ho)
dalam penelitian ini ditolak dan hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini
diterima. Hal ini berarti terdapat peningkatan hasil belajar siswa mata
28
media pembelajaran Papan Berpaku. Sedangkan perbedaan penelitian ini
tindakan ketuntasan siswa hanya mencapai 50% atau 8 orang siswa yang
tuntas, dan 8 orang siswa atau 50% yang belum tuntas. Pada siklus I
yang sama. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penulis yaitu jenis
kelasnya berbeda.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
sesuatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada sehingga dapat
terhadap produk LKPD tersebut. Validasi produk dilakukan oleh para ahli
1. Tempat Penelitian:
2. Waktu Penelitian:
30
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan peserta didik kelas V
Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
dan 1 guru kelas Va SD Negeri 083 Bengkulu Utara sebagai kelas eksperimen
dan sebagai kelas kontrol adalah siswa kelas Vb di SD Negeri 083 Bengkulu
Utara.
D. MODEL PENGEMBANGAN
yaitu model ADDIE. Model ADDIE yaitu istilah yang digunakan sehari-hari
Evaluation (evaluasi).
berikut ini :
31
a) Model ADDIE adalah model yang memberikan kesempatan untuk
melakukan evaluasi dan revisi secara terus menerus dalam setiap fase yang
dilalui. Sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang valid dan
reliabel.
evaluation implementation
(evaluasi) (implementasi)
32
Bagan 3.1 Langkah-Langkah Research and Development (R&D)
sesuai pada fokus penelitian. Bagan 3.1 diatas menunjukan bahwa diagram
respon guru.
1. Analisis (Analysis)
a) Analisis Kurikulum
mengkaji kurikulum yang berlaku pada saat ini (Winarni, 2018: 258). Dalam
33
kurikulum terdapat kompetensi yang ingin dicapai. Analisis kurikulum
Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan tidak semua kompetensi yang ada
b) Analisis Kebutuhan
dipecahkan (Winarni, 2018: 258). Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan
pengembangan.
pada saat proses wawancara berlangsung dan meminta peserta didik untuk
mengisi angket yang telah diberikan. Kajian pustaka dan studi literatur
buku, skripsi, tesis, jurnal artikel dan kegiatan yang berkaitan dengan
34
penelitian pengembangan LKPD berbasis Discovery Learning Menggunakan
Geoboard
2023/2024.
35
materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan ini masih
terdiri dari validasi oleh ahli dan angket tanggapan guru sebagai pengguna
yang telah dibuat. Setiap ahli akan diminta menilai desain baik dari sisi
a) Uji Validitas
secara tertulis maupun lisan. Tahap ini dilakukan dengan cara melakukan
melibatkan 2 orang ahli yaitu 2 ahli bidang materi, 2 ahli bidang bahasa dan 2
36
Hasil data, saran dan masukan dari validasi ahli digunakan sebagai
analisis kegiatan validasi oleh dua orang ahli tersebut sebagai validator. Hasil
validasi ahli kemudian disebut rancangan yang akan diberikan kepada guru
Geoboard yang sudah divalidasi oleh ahli materi, ahli bahasa, dan ahli desain
lalu diujicobakan dengan skala kecil. Uji coba dilaksanakan kepada peserta
dilanjutkan pengisian angket respon pengguna oleh guru dan peserta didik.
37
1) Angket Kebutuhan
Geoboard Pengisian angket dilakukan dengan guru kelas dan peserta didik
2) Angket Respon
Angket digunakan pada saat uji kelayakan dan uji coba produk yang
3) Tes
Tes yang akan digunakan adalah tes pengetahuan kognitif berupa soal
F. Instrumen Penelitian
yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam maupun sosial
alat ukur seperti tes, kuisioner, pedoman wawancara dan pedoman observasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk
melihat hasil belajar kognitif siswa dan non-tes yang terdiri dari wawancara
38
Instrumen studi pendahuluan ini berupa wawancara dengan guru dan
peserta didik. Instrumen ini disusun untuk mengetahui kriteria dan produk
seperti apa yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Data yang
kevalidan terdiri dari 5 derajat skala penilaian, yaitu (1) Sangat tidak baik, (2)
Tidak baik, (3) Cukup baik, (4) Baik dan (5) Sangat baik. Skor hasil penilaian
lembar validasi yang diperoleh dari penilaian para ahli berupa deskriptif
presentase, diubah dalam bentuk kategori dengan pedoman pada tabel 3.2.
berupa penilaian, catatan, kritik dan saran terhadap rancangan awal LKPD
ahli.
40
kaidah
bahasa
(Sumber: BSNP)
lisan guna memperbaiki dan menyempurnakan produk akhir. Uji ahli desain
N Nomor
o Aspek Indikator Soal
.
1 Kelay Ukuran konten : 1,2
. akan a. Kesesuaian ukuran konten dengan standar ISO
kegraf b. Kesesuaian ukuran dengan materi isi konten
ikan Desain sampul konten : 3,4,
a. Warna unsur tata letakharmonis dan 5,6,
memperjelas fungsi. 7
b. Ukuran huruf judul modul lebih dominan dan
proposional dibandingkan ukuran konten, nama
pengarang.
c. Warna judul kontenkontras dengan warna latar
belakang.
d. Tidak menggunakanterlalu banyakkombinasi
huruf.
e. Gambar pada sampul menggambarkan
isi/materi danmengungkapan karakter obyek.
Desain isi konten : 8,9,
a. Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan 10,
pola. 11,1
b. Pemisahan antar paragraf jelas. 2,13
c. Ilustrasi dan keterangan gambar. ,14,
d. Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang 15,
tidak menganggu judul,teks, dan halaman. dan
e. Penggunaan variasi huruf (bold,italic,all capital, 16.
small capital) tidakberlebihan.
f. Lebar susunan teks normal.
g. Spasi antar baris dan antar huruf susunan teks
normal.
h. Bentuk akurat danproporsional sesuai dengan
kenyataan.
i. Kreatif dan dinamis.
41
(Sumber: BSNP)
42
4) Instrumen Tes Materi Piktogram dan Diagram Batang
Instrumen ini berupa tes yang diberikan kepada peserta didik kelas IV
SDN 05 Bengkulu. Adapun aspek yang diamati pada lembar tes materi
piktogram dan diagram batang yaitu soal esai sebanyak 5 buah. Uji coba ini
Instrumen ini berupa angket yang diberikan kepada 2 orang guru kelas V
SD Negeri 083 Bengkulu Utara . Adapun aspek yang diamati pada lembar
penyajian teks narasi, format dan layout, keterbacaan teks, dan penyajian
diinginkan.
43
b. Materi yang disajikan dalam LKPD ini 6
mudahsaya pahami
c. Penyajian materi sesuai dengan capaian 7
pembelajaran.
d. LKPD ini mendorong saya untuklebih 8
memperhatikankeadaan lingkungan
Sekitar.
3. Bahasa a. Kalimat dan paragraf yang digunakan 9
dalam LKPD ini jelas dan mudah
dipahami.
b. Bahasa yang digunakan dalam konten 10
biologi ini sederhana dan mudah
dimengerti
(Sumber: BSNP)
G. Teknik Analisis Data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
memilih mana yang lebih penting dan yng akan dipelajari, dan membuat
pernyataan dari masalah yang ada dengan demikian data yang dianalisis
dalam penelitian ini adalah hasil validasi ahli atau pakar terhadap LKPD
bangun datar.
44
∑𝐬
𝐕=
𝒏 (𝒄 − 𝟏)
(Retnawati, 2016)
Keterangan:
V= koefisien Aiken’s
n = banyaknya ahli
V ≥ 0,80 Tinggi
2. Reliabilitas
Setelah dilakukan analisis lembar hasil validasi ahli materi, validasi ahli
bahasa, dan validasi ahli desain selanjutnya ditentukan juga konsistensi antar
45
dua orang pada intrumen penelitian yang sama yang dihitung dengan rumus
siswa. Setelah direspon baik, selanjutnya di uji efektivitas. Hal pertama untuk
yang meyakinkan, maka akan dilanjutkan dengan uji eigen. Data yang
dianalisis untuk mengetahui manfaat dari LKPD yang diperoleh dari respon
46
metode cheklist. Skala Guttman digunakan bila ingin mendapatkan jawaban
2015:30).
kemudian setiap item menggunakan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Untuk butir
angket jawaban ‘Ya’ bernilai 1 dan untuk jawaban ‘Tidak’ bernilai 0, Hasil
𝐀
𝐏 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% (Sugiyono, 2015:14)
𝐁
Keterangan:
Presentase Keterangan
47
4. Analisis Keefektifan
berdasarkan hasil post tes dan pretest peserta didik dalam muatan
48
5. Uji t
Syarat data dalam uji t dapat dianalisis harus memenuhi 2 kriteria, yaitu
data harus berdistribusi normal dan homogen. Jika data tidak memenuhi
1) Uji Normalitas
data nilai pretest dalam menentukan apakah kelas yang akan diuji berdistribusi
normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat sebagai berikut:
(𝑓0 − 𝑓ℎ )2
𝑥2 = ∑
𝑓ℎ
Keterangan:
2) Uji Homogenitas
3) Uji T
rumus uji-t dengan pooled varian untuk dua sampel independen sebagai berikut
𝑋1 − 𝑋2
t=
(𝑛 −1)𝑆2 2
1 +( 𝑛2 −1)𝑆2 ( 1 + 1 )
√ 1
𝑛1 + 𝑛2 −2 𝑛1 𝑛2
Keterangan:
t = Nilai t hitung
50
𝑆22 = Varian kelompok kontrol
Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signfikan 5% dan derajat
51
52
Daftar Pustaka
291
Filcik, A., Bosch, K., Pederson, S., & Haugen, N. (2012). The Effects of Project-
Haryanto, T., & Sriyanto. (2022). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
596-603
Irwandi & Fajeriadi, H,. (2019). Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar
53
Lastrijanah, L., Prasetyo, T., & Mawardini, A. (2017). Pengaruh Media
Sabil, H., Asrial, A., Syahrial, S., Robiansah, M. A., Zulkhi, M. D., Damayanti,
685-691.
Trimurtini, T., Safitri, T. R., Sari, E. F., & Nugraheni, N. (2020, October). The
5225). IATED.
54